circle time
Recently Published Documents


TOTAL DOCUMENTS

185
(FIVE YEARS 35)

H-INDEX

10
(FIVE YEARS 1)

2021 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
pp. 255
Author(s):  
Aisya Rahma Fadhilla ◽  
Suyadi Suyadi

Salah satu problem yang dihadapi pendidikan Indonesia adalah anggapan bahwa sekolah bukan lagi sebagai tempat yang menyenangkan bagi siswa. Guru hanya fokus pada konten materi pelajaran untuk mengejar nilai dan rangking sekolah sehingga nilai sosial dan emotional serta karakter cenderung dilupakan. Hal ini menunjukkan bahwa sekolah dipandang kurang menyenangkan. Gerakan sekolah menyenangkan adalah gerakan sosial bersama guru untuk mencipatakan budaya belajar kritis, kreatif, mandiri dan menyenangkan di sekolah. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaulasi program gerakan sekolah menyenangkan yang dilakukan oleh SD Negeri Redjodani. Penelitian ini merupakan peneltian evaluasi dengan model CIPP yang dikembangkan oleh Stuflebeam yang mendasarkan pada konteks, input, proses, dan produk suatu program sebagai komponen yang dievaluasi. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik wawancara, observasi, dan dokumentasi, sedangkan analisis data menggunakan teknik analisis data kualitatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa melalui metode social emotional learning (SEL) pembelajaran di SDN Rejodani menjadi menyenangkan dengan berbagai macam bentuk kegiatan   dari guru untuk guru maupun daru guru untuk siswa serta dari orang tua untuk siswa diantaranya yaitu; Workhsop GSM; Circle Time; Project; Zona Emosi; Zona Cita-cita; Zona Harapan Orang Tua; Kantung Kebaikan; dan Jurnal Harian. Ditinjau dari efektivitas konteks, input, process,dan product pada program Gerakan Sekolah Menyenangkan melalui metode SEL secara keseluruhan efektivitas program Gerakan Sekolah Menyenangkan melalui metode SEL sudah dapat dikatakan “efektif” karena tiga komponen dari empat komponen yang dievaluasi sudah dapat dinyatakan terpenuhi secara optimal. Hasil evaluasi yang telah dilaksanakan oleh peneliti menghasilkan rekomendasi untuk “merevisi program”, dikarenakan masih terdapat satu kompenen yang belum dapat dinilai efektif dan masih perlu diadakannya perbaikan yang berkelanjutan.


2021 ◽  
Author(s):  
Σταματίνα Καλύβεζα
Keyword(s):  

Οι έφηβοι με ΔΑΦ υψηλής λειτουργικότητας φοιτούν σε σχολείο γενικής αγωγής κυρίως επειδή θεωρείται ότι μπορούν να ανταπεξέλθουν στις απαιτήσεις του αναλυτικού προγράμματος σπουδών, να επωφεληθούν από τις προσδοκίες των εκπαιδευτικών σε ένα εκπαιδευτικό περιβάλλον που μπορεί να αποτελέσει μεγαλύτερη πρόκληση από αυτό του ειδικού σχολείου αλλά και από την ομάδα των συνομηλίκων που μπορούν να λειτουργήσουν ως πρότυπο συμπεριφοράς. Φαίνεται όμως ότι η φυσική παρουσία και μόνο των εφήβων με ΔΑΦ δεν εξασφαλίζει τη βελτίωση των κοινωνικών και συναισθηματικών τους δεξιοτήτων. Αντιθέτως, στα γενικά σχολεία που τοποθετήθηκαν έφηβοι με ΔΑΦ χωρίς ταυτόχρονη εφαρμογή στοχευμένων παρεμβάσεων αποδεικνύεται ότι οι τα κοινωνικά τους ελλείμματα και οι συναισθηματικές δυσκολίες αυξήθηκαν. Συνεπώς κρίνεται αναγκαία η εφαρμογή κατάλληλων παρεμβάσεων. Σκοπός της παρούσας έρευνας είναι να αξιολογήσει την αποτελεσματικότητα πρωτότυπης εκπαιδευτικής παρέμβασης για την καλλιέργεια και γενίκευση κοινωνικοσυναισθηματικών συμπεριφορών και τη μείωση της μοναξιάς & της κοινωνικής δυσαρέσκειας εφήβων με ΔΑΦ στο γενικό σχολείο. Στο πλαίσιο της παρέμβασης που βασίστηκε στις ιδιοσυγκρασιακές ανάγκες των μαθητών και διεξήχθη στο σχολείο (σε νατουραλιστικό πλαίσιο) αξιοποιήθηκαν βασικές αρχές του εκπαιδευτικού προγράμματος («Κύκλος Κοινωνικής Αλληλεπίδρασης») (“Circle Time”) και του δικτύου συνομηλίκων (Peer Network). Ο ατομικός πειραματικός σχεδιασμός με πολλαπλές γραμμές βάσης ανά συμμετέχοντα αποτέλεσε το πειραματικό σχέδιο της έρευνας. Τα ευρήματα της παρούσας έρευνας κατέδειξαν ότι η συνδυαστική παρέμβαση (Peer Network-«Circle Time») βασισμένη στις εξατομικευμένες ανάγκες των 3 εφήβων με ΔΑΦ υψηλής λειτουργικότητας σε νατουραλιστικό πλαίσιο (στο σχολείο) μπορεί να βελτιώσει τις κοινωνικές και συναισθηματικές τους δεξιότητες, να ενισχύσει τη γενίκευσή τους σε διαφορετικό πλαίσιο και να μειώσει το αίσθημα της μοναξιάς & της κοινωνικής δυσαρέσκειας στο σχολείο.


2021 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
pp. 339-360
Author(s):  
Nurlia Alfianti

The purpose of this research is to analyze early-children education through the beyond and circle time (BCCT) model.The research is library research, conducted by collecting and analyzing data in the form of books; journals; earlier thesis; website; articles and Undang-Undang Republik Indonesia relating to the beyond and circle time (BCCT) model. While the analysis of those data carried out using content analysis method.The results showed that character education could be done appropriately through the beyond and circle time (BCCT) model. That is because of the process of its model, which is prioritizing character education.


Author(s):  
Anie Rohaeni
Keyword(s):  

Pendidikan anak usia dini atau sering yang disingkat Paud adalah pendidikan yang diberikan kepada anak usia nol sampai enam tahun. Pendidikan anak usia dini disebut juga pendidikan usia prasekolah, taman bermain, atau taman kanak – kanak. BCCT atau Beyond Center and Circle Time menurut Nidar (2009: 53), Merupakan suatu pendekatan dalam pendidikan anak usia dini dimana dalam pelaksanaannya anak dituntut aktif dan kreatif dalam kegiatan disentra-sentra, artinya anak aktif mencoba dan bereksperimen sendiri sehingga anak belajar dari pengalaman yang diperolehnya. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif. Adapun hasil yang diperoleh, penanaman nilai-nilai karakter disini, diantaranya adanya tempat, sarana dan prasarana seperti, gedung sekolah, ruang kelas, ruang guru, media sentra yang mendukung terselenggaranya proses pembelajara sentra, goodwill Yayasan yang mengizinkan dan mendukung unit TK untuk menggunakan model pembelajaran sentra, Lembaga memberi kesempatan bagi guru, khususnya tim kurikulum untuk mendalami ilmu tentang sentra, baik melalui pelatihan maupun study banding. Kesimpulan yang didapat Evaluasi Internalisasi nilai-nilai karakter pada anak melalui model pembelajaran BCCT (Beyond Centers and Circle Time) di TKIT Luqmanul Hakim menggunakan catatan anekdot dilakukan untuk melakukan pencatatan mengenai perilaku-perilaku anak, tidak hanya perilaku buruk anak saja yang dicatat namun mencatat juga perilaku baik anak


2021 ◽  
Vol 9 (2) ◽  
pp. 159-166
Author(s):  
Lustianti Anggita Yuni Pratiwi

Abstrak Pelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan implementasi program Gerakan Sekolah Menyenangkan (GSM) dalam mengatasi bullying di SMP N 2 Sleman. Aspek yang diteliti meliputi impementasi program GSM secara umum, kegiatan program GSM dan faktor pendukung dan penghambat impementasi program tersebut dalam mengatasi bullying. Penelitian ini mengacu konsep impementasi kebijakan Van Metter dan Van HornPenelitian ini menggunakan metode kualitatif deskripstif. Subjek penelitian ini meliputi kepala sekolah, guru bimbingan konseling, guru tim GSM dan siswa. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data , reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi tersebut sesuai dengan teori van metter dan van horn yang terdiri dari standar dan sasaran, sumber daya, karakteristik organisasi, disposisi, hubungan antar organisasi dan kondisi lingkungan berjalan dengan baik dan semestinya. Kegiatan program GSM dalam mengatasi bullying adalah kegiatan sosialisasi, circle time, pagi berbagi, hearing, dan beberapa penerapan zona kelas. Faktor yang mendukung keberhasilan GSM di SMP N 2 Sleman adalah dukungan dari semua elemen sekolah dan faktor penghambat program GSM adalah masih ada beberapa guru dan siswa yang belum beradaptasi dengan adanya program tersebut. Kata kunci : program, Gerakan sekolah Menyenangkan (GSM), bullying Abstract This research aims to describe the implementation of the Fun School Movement (GSM) program in dealing with bullying in SMP N 2 Sleman. Aspects studied in the implementation of fun school movement program activities and supporting and inhibiting factors for the implementation of this program. this research to the concept of Van Metter and Van Horn policy implementation.This research uses descriptive qualitative method. The subjects of this study include the principal, counseling guidance teacher, GSM team teacher and students. Data collection techniques using observation, interviews and documentation. Data analysis techniques, data reduction, data presentation, and drawing conclusions. The results showed that the implementation was in accordance with the van metter and van horn theory which consisted of standards and targets, resources, organizational characteristics, dispositions, relations between organizations and environmental conditions running well and properly. GSM program activities in dealing with bullying are socialization activities, circle time, morning sharing, hearing, and some class zone applications. The factors that support the success of GSM in SMP N 2 Sleman are the support of all elements of the school and the inhibiting factors of the GSM program are there are still some teachers and students who have not adapted to the existence of the program. Keywords: programs, Fun school movements (GSM), bullying


Author(s):  
Min Hui Kim ◽  
Hyang Boon Shim ◽  
Kayoun Chung
Keyword(s):  

2020 ◽  
Vol 6 (2) ◽  
pp. 20
Author(s):  
Elya Siska Anggraini

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses pembelajaran pendidikan anak usia dini melalui model pembelajaran BCCT (Beyond Centers and Circle Time) dalam menanamkan pendidikan karakter di Taman Kanak-Kanak Pembina Sukaramai, Kabupaten Pakpak Bharat Sumatera Utara. Jenis penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan etnografi. Pemilihan subyek menggunakan purposive sampling, dilanjutkan dengan Snow Ball Sampling. Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan metode observasi, wawancara dan dokumentasi. Keberhasilan penanaman pendidikan karakter melalui model pembelajaran BCCT (Beyond Centers and Circle Time) dapat diketahui dengan melihat hasil penilaian yang telah dilakukan oleh guru.


Author(s):  
Rayuwati Ayu Wati
Keyword(s):  

ABSTRAK                 Didalam Pendidikan taman kanak-kank (TK) seorang guru harus mampu mengarahkan  anak didiknya dan memacunya untuk belajar mengenal berbagai pendekatan nilai diantaranya: agama, sosial, emosi, motorik, kognitif, bahasa, seni dan kemandirian untuk mengetahui tumbuh kembang anak usia 5-6 tahun . dengan Sistem Pendukung keputusan akan mempermudah guru Tk dalam mengambil keputusan tentang tumbuh kembang anak dengan menggunakan metode Beyond Centers and Circle Time (BCCT) dengan perhitungan Matrik Swot IFAS dan EFAS Kata Kunci : SPK, tumbuh kembang anak,  BCCT,Matrik Swot IFAS dan EFAS 


2020 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
pp. 1368-1381
Author(s):  
Mustajab Mustajab ◽  
Hasan Baharun ◽  
Lutfiatul Iltiqoiyah

Kecerdasan majemuk sangat penting untuk dikembangkan pada anak didik, sehingga diperlukan pendekatan yang tepat guna untuk mencapai target tersebut, salah satunya adalah pendekatan BCCT (Beyond Centre And Circle Time). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan memahami tentang manajemen pembelajaran pada anak usia dini melalui pendekatan BCCT (beyond centre and circle time) dalam meningkatkan multiple intelligences anak. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif jenis studi kasus. Penelitian ini dilakukan pada siswa di TK Namira School dan TK Islam Terpadu Permata, Kraksaan, Probolinggo, Jawa Timur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Dalam menerapkan BCCT guna meningkatkan multiple intelligences anak, diperlukan pengelolaan yang terencana, terstruktur dan sistematis. Melalui perencanaan desain pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran dan evaluasi pembelajaran yang sistemik, multiple intelligences anak dapat dikembangkan dengan baik.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document