scholarly journals Item and Scale Differential Functioning of the Mini-Mental State Exam Assessed Using the Differential Item and Test Functioning (DFIT) Framework

Medical Care ◽  
2006 ◽  
Vol 44 (Suppl 3) ◽  
pp. S143-S151 ◽  
Author(s):  
Leo S. Morales ◽  
Claudia Flowers ◽  
Peter Gutierrez ◽  
Marjorie Kleinman ◽  
Jeanne A. Teresi
1995 ◽  
Vol 7 (3) ◽  
pp. 417-427 ◽  
Author(s):  
Philip A. Holtsberg ◽  
Leonard W. Poon ◽  
Carol A. Noble ◽  
Peter Martin

Mini-Mental State Exam (MMSE) scores for 247 community-dwelling, well-functioning individuals in their 60s (n = 88), in their 80s (n = 92), and 100 or older (n = 67) were compared to examine overall and component MMSE differences. The concomitant influences of visual or literacy deficits, gender, education, race, income, and activities of daily living on MMSE performance were analyzed. Mean MMSE scores of 27.8, 27.1, and 24.8, respectively, for the three cohorts were significantly different, even when all concomitant variables were controlled. After the concomitant variables were controlled, results indicated that there were no age group differences on five MMSE items: naming, repeating, listening and obeying, reading and obeying, and writing sentences. Participants with visual or literacy deficits scored 1.5 points lower than other partimcipants, and displayed performance deficits in four items form the Read & Write MMSE division: naming, reading and obeying, writing sentences, and praxis. Education and gender were significant covariates for total and divisional MMSE scores.


2014 ◽  
Vol 10 (3) ◽  
pp. 553-557 ◽  
Author(s):  
Rachel Galioto ◽  
Sarah Garcia ◽  
Mary Beth Spitznagel ◽  
Gladys Strain ◽  
Michael Devlin ◽  
...  

Ners Muda ◽  
2020 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
pp. 139
Author(s):  
Aisyatu Al-Finatunni'mah ◽  
Tri Nurhidayati

Demensia merupakan gejala menurunnya daya ingat, berpikir, berperilaku, dan kemampuan melakukan aktivitas sehari-hari. Hilangnya kapasitas intelektual pada demensia tidak hanya terjadi pada memori, tetapi juga pada kognitif dan kepribadian. Salah satu upaya pencegahan penurunan kognitif pada demensia pada lansia adalah dengan melakukan senam otak. Metode yang digunakan yaitu studi deskriptif dengan pendekatan proses asuhan keperawatan pada dua lansia sebagai subjek studi. Subjek studi diambil berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi kemudian dilakukan intervensi selama seminggu dengan memberikan tindakan keperawatan berupa senam otak selama 15 menit setiap satu kali dalam sehari. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, observasi, dan asuhan keperawatan. Fungsi kognitif diukur dengan menggunakan instrumen Mini Mental State Exam (MMSE). Hasil studi menunjukkan senam otak dapat meningkatkan fungsi kognitif pada lansia demensia yang ditunjukkan dengan peningkatan skor MMSE pada kedua subjek studi. Kesimpulan dari studi ini yaitu setelah dilakukan intervensi senam otak selama seminggu, skor MMSE meningkat dengan kisaran 0-16. Intervensi senam otak ini dapat direkomendasikan secara teratur bagi lansia agar dapat meningkatkan fungsi kognitif secara optimal.


2000 ◽  
Vol 15 (8) ◽  
pp. 743-744
Author(s):  
J Marsh ◽  
P Espe-Pfeifer ◽  
J Selden ◽  
A Escalona ◽  
B Polerno ◽  
...  

2000 ◽  
Vol 21 ◽  
pp. 237
Author(s):  
Jurgen Peters ◽  
Tilman Kratzsch ◽  
Mueller Ruth ◽  
Gabriele Berger ◽  
Uta Schramm ◽  
...  

Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document