Flood risk mapping and scaling

Author(s):  
Nathalie Saint-Geours ◽  
Jean-Stéphane Bailly ◽  
Frédéric Grelot ◽  
Christian Lavergne
2017 ◽  
Vol 193 ◽  
pp. 172-187 ◽  
Author(s):  
N.S. Cunha ◽  
M.R. Magalhães ◽  
T. Domingos ◽  
M.M. Abreu ◽  
C. Küpfer

2007 ◽  
Vol 40 (3) ◽  
pp. 203-211 ◽  
Author(s):  
S.E. Morris ◽  
D. Cobby ◽  
A. Parkes

2018 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
Author(s):  
Rosalina Kumalawati ◽  
Farida Angriani ◽  
Dienny Redha Rahmani

Banjir mulai muncul sejak manusia bermukim dan melakukan berbagai kegiatan di kawasan yang berupa dataran banjir (flood plain) suatu sungai termasuk di Kalimantan Selatan, Indonesia. Kabupaten Hulu Sungai Tengah beberapa kali terkena bencana banjir di daerah yang padat penduduk. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kriteria  ruang terbaik komplek permukiman berdasarkan pemetaan risiko bencana banjir di Kabupaten Hulu Sungai Tengah Kalimantan Selatan. Metode penelitian ini adalah mix method. Teknik analisis yang akan digunakan untuk penentuan kriteria ruang terbaik komplek permukiman berbasis risiko bencana banjir dalam bentuk peta (2D) dan maket (3D) dengan pendekatan tingkat risiko sungai utama dan kepadatan permukiman. Wilayah yang direncanakan untuk pembangunan ruang yang baru, harus memasukkan faktor risiko bencana alam. Hasil dari penelitian ini adalah kriteria ruang terbaik komplek permukiman berdasarkan pemetaan risiko bencana banjir di Kabupaten Hulu Sungai Tengah Kalimantan Selatan  dalam bentuk maket. Sebagian besar kecamatan di Kabupaten Hulu Sungai Tengah tidak mempunyai risiko terhadap bencana banjir. Daerah yang tidak mempunyai risiko bencana banjir dapat dijadikan untuk pembangunan tempat pengungsian dan alokasi pengembangan permukiman yang baru.Kata kunci: Banjir, komplek permukiman, risiko. Floods began to emerge since humans being lives and did various activities in the area of flood plain (flood plain) of a river including in South Kalimantan, Indonesia. Hulu Sungai Tengah District has been affected by floods in densely populated areas. The purpose of this research is to know the best space criteria for complex of settlement based on flood risk mapping in Hulu Sungai Tengah, South Kalimantan. The method of this research is mix method. Analyze technique that used for the determination of the best space criteria of residential complex based on disaster risk in flood map form (2D) and maket (3D) with the main river level risk approach and settlement density. The planned area for new spatial development should include natural disaster risk factors. The results of this study are the best criteria for residential complex based on disaster risk mapping floods in Hulu Sungai Tengah Selatan Selatan Regency in the form of mockups. Most of the sub-districts in Hulu Sungai Tengah have no risk of flood disaster. The areas that do not have the risk of flood disaster can be used for the construction of evacuation sites and the new settlement.Keywords: Flood, risk, settlement complex.


2020 ◽  
Vol 13 (4) ◽  
Author(s):  
Michael Nones ◽  
Daniel Caviedes‐Voullième

Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document