scholarly journals Komunikasi Pemberdayaan Komunikasi Pemberdayaan dalam Program Urban Farming di Kampung Lukis Ramanuju Kecamatan Citangkil Kota Cilegon Banten

2021 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 126-141
Author(s):  
Rahmi Winangsih ◽  
Rahmi Mulyasih ◽  
Marthalena ◽  
Rethorika Berthanilla ◽  
Ahmadq Sururi
Keyword(s):  

Program komunikasi pemberdayaan dalam program urban farming, merupakan program pemberdayaan yang dikhususkan untuk kaum perempuan Kampung Lukis Ramanuju. Tujuan dari program pemberdayaan ini adalah agar kaum perempuan di Kampung Ramanuju dapat berdaya untuk keluarga dan masyarakat sekitar dengan cara menanam tanaman seperti sayuran dan buah-buahan yang memiliki nilai ekonomi tinggi sehingga dapat mencukupi kebutuhan pangan keluarga dan masyarakat. Hasil dalam program pendampingan ini, kelompok mampu menghasilkan tanaman yang dapat dikonsumsi secara pribadi dan kedepan akan dirancang untuk menghasilkan tanaman yang dapat diperjualbelikan pada masyarakat luas.    

2021 ◽  
Vol 86 ◽  
pp. 101584
Author(s):  
Ankit Palliwal ◽  
Shuang Song ◽  
Hugh Tiang Wah Tan ◽  
Filip Biljecki

2021 ◽  
Vol 686 (1) ◽  
pp. 012014
Author(s):  
A Suryantini ◽  
H D Anjani ◽  
Z Fadhliani ◽  
Taryono

Africa ◽  
1996 ◽  
Vol 66 (1) ◽  
pp. 104-121 ◽  
Author(s):  
Olga F. Linares

AbstractAt the present time, urban agriculture—that is, the growing of food crops in backyard gardens, unused city spaces and peripheral zones—is an economically viable alternative for many African migrants. Although previously ‘invisible’ to most developers and economists, urban farming is now recognised as playing a crucial subsistence role in the household economies of lower-income people living in major West African cities. But the practice does more than feed the urban poor. Using the example of Ziguinchor in Casamance, Senegal, it is argued that growing crops in peri-urban and intra-urban zones, on otherwise neglected or half-built-up land, also protects and enriches the city environment while increasing the primary productivity of the inhabitants. Directly, or in more subtle ways, the practice strengthens bonds of friendship, and promotes inter-ethnic co-operation while at the same time helping to maintain biological complexity in interesting and previously unexplored ways. City farming may provide a context through which the urban poor can relate to debates about biodiversity.


2021 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 25
Author(s):  
Nadya Kharima
Keyword(s):  

Kebutuhan ketahanan pangan keluarga di masa pandemi covid 19 ini merupakan isu krusial saat ini. Tidak hanya di Indonesia, bahkan seluruh dunia juga turut andil dalam pembahasan yang menjadi salah satu kekhawatiran dari adanya pandemi ini. Urban Farming dianggap sebagai salah satu solusi dari ketersediaanya ketahanan pangan keluarga di masa pandemi. Karena itu, peneliti tertarik untuk melihat keberfungsian urban farming terhadap ketahanan pangan keluarga di masa pandemi. Dengan menggunakan metode penelitian kualitatif dengan didukung oleh tekhnik pengumpulan data dengan menggunakan wawancara, dokumentasi dan obervasi partisipasi kepada objek penelitian.  Sehingga ditemukan beberapa strategi keberfungsian sosial dari urban farming terhadap ketahanan pangan keluarga di masa pandemic, yaitu adanya peningkatan kemampuan kelompok tani dalam menghadapi masalah yang dialaminya, penghubung masyarakat dengan sistem dan jaringan sosial yang memungkinkan mereka menjangkau atau memperoleh berbagai sumber, pelayanan dan kesempatan, peningkatan kinerja kelompok tani secara efektif berkualitas dan berperikemanusiaan dan merumuskan serta mengembangkan perangkat kelompok tani yang mampu menciptakan situasi yang kondusif bagi tercapainya ketahanan pangan bagi masyarakat sekitarnya.Kata Kunci : Urban Farming, Ketahanan Pangan, Pandemi.


Author(s):  
Muladi Muladi ◽  
Setyo Bhimantoro ◽  
A. Aripriharta ◽  
Mokh. Sholihul Hadi ◽  
Abd. Kadir bin Mahamad ◽  
...  
Keyword(s):  

Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document