Pengembangan Aplikasi Audio Watermarking Menggunakan Fitur Auditory
<em>Watermarking </em>adalah suatu teknik penyembunyian data atau informasi pada suatu <em>digital </em>(gambar, suara dan video) dan mampu tidak terlihat oleh mata biasa dan tahan terhadap proses digitalisasi (<em>editing media, noising, blurring</em>, dll). Sedangkan <em>Audio watermark </em>diartikan sebagai suatu teknik penyembunyian data atau informasi rahasia kedalam suatu data audio untuk “ditumpangi” (<em>audio host</em>), tetapi orang lain tidak menyadari keberadaan data tambahan pada data <em>host</em>-nya. <em>Phase Coding </em>adalah menyembunyikan data dengan cara menukarkan fase asli segmen inisial dari sinyal suara dengan fase <em>absolute</em> dari sinyal <em>watermark </em>dengan tetap menjaga fase <em>relative</em> antara segmen sinyal menggunakan beda fase segmen dari sinyal asli. Ketika beda fase antara sinyal asli dan sinyal yang dimodifikasi adalah kecil, maka perbedaan suara yang dihasilkan tidak terdeteksi oleh pendengaran manusia. Untuk mengenali kepemilikan konten multimedia, dilakukan pengujian terlebih dahulu dengan menggabungkan <em>file cover </em>dan <em>watermark</em>. Hasil dari pengujian tersebut adalah <em>watermark </em>yang digunakan.