Authentication in Next Generation Network

Author(s):  
G. C. Manna ◽  
Vishnu Suryavanshi

Next generation Network has been evolved based on the concept of integration of voice, data and mobile networks, single point control for provisioning of all services and single account for all services of an user or corporate over an all IP platform. User authentication of next generation network depends on Session Initiation Protocol but existing networks do not directly support this protocol. The new networks authentication policy together with existing networks authentication policy completes the authentication process. Authentication steps for each type of network with trace routes involving associated protocols has been discussed in the chapter.

2015 ◽  
Vol 7 (1) ◽  
pp. 15
Author(s):  
Eko Fajar Cahyadi ◽  
Refinda Dwi Cahyani ◽  
Alfin Hikmaturokhman

Perkembangan teknologi telekomunikasi yang semakin pesat, membuat para operator dan vendor telekomunikasi harus dapat menyediakan layanan telekomunikasi yang aman, cepat, dan multi guna, untuk mendorong terciptanya ekosistem layanan telekomunikasi yang beragam bagi para penggunanya. Next Generation Network (NGN) merupakan sebuah teknologi masa depan yang mendukung beberapa layanan terintegrasi seperti voice, data, dan multimedia. Hal utama dari konsep NGN adalah konvergensi dan layanan yang berbasis IP sehingga diperlukan sebuah teknologi yang dikenal dengan IP Multimedia Subsystem (IMS). Agar pengiriman data dalam layanan IMS menjadi lebih efektif dan efisien maka diperlukan sebuah teori antrian yang tepat untuk digunakan sebagai pengatur aliran paket data. Penelitian ini melakukan pengamatan terhadap beberapa layanan pada jaringan IMS dengan menggunakan tiga teori antrian yang berbeda yaitu First In First Out (FIFO), Priority Queuing (PQ), dan Weighted-Fair Queuing (WFQ). Pengamatan dilakukan terhadap layanan Video Conference dan VoIP. Dari hasil simulasi dapat diketahui bahwa teori antrian WFQ pada layanan video conference menghasilkan rata-rata delay sebesar 9.22 ms , delay variation sebesar 0.036 ms dan packet loss sebesar 0.88%. Sedangkan untuk layanan VoIP menghasilkan rata-rata delay sebesar 144 ms, delay variation sebesar 0.021 ms, dan packet loss sebesar 0.05% serta menghasilkan rata-rata throughput sebesar 7.052 Mbps, sehingga teori antrian yang tepat digunakan dalam jaringan IMS dalam penelitian ini adalah WFQ.


2007 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
pp. 117-131
Author(s):  
Yoanes Bandung ◽  
Carmadi Machbub ◽  
Armein Z.R. Langi ◽  
Suhono H. Supangkat

Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document