Teknologi E-Money di Era New Normal

Author(s):  
Linna Ismawati ◽  
Ashillah Arief Thufailah ◽  
Rizkina Denaty Utami ◽  
Fandy Pradana ◽  
Raiswati Untsa Mega
Keyword(s):  

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah perusahaan telah memiliki aplikasi transaksi ekonomi elektronik untuk efisiensi proses pembayaran. Seluruh pelaku ekonomi harus segera beradaptasi dengan transaksi ekonomi yang mengurangi penyebaran COVID-19. Salah satu budaya yang berubah adalah membayar melalui uang tunai, yang akan berubah menjadi transaksi elektronik. Para pelaku bisnis harus mampu beradaptasi dengan menciptakan alat pembayaran berbasis digital yaitu e-money. Saat ini banyak pelaku ekonomi yang melakukan transaksi pembayaran konvensional melalui pembayaran tunai dalam bentuk uang kertas dan koin. Ini menghasilkan banyak transaksi tatap muka antara konsumen dan perusahaan. Untuk alasan ini, sudah saatnya di era normal baru transaksi keuangan tunai diubah menjadi transaksi yang mengurangi pertemuan fisik antara pembeli dan penjual. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan melakukan survei untuk menyimpulkan kondisi umum metode transaksi perusahaan tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa beberapa sektor ekonomi menggunakan uang plastik alias e-money atau kartu debit, namun dalam jumlah yang sedikit. Gaya hidup New Normal nantinya akan memaksa para pelaku ekonomi untuk menggunakan e-money. Penelitian ini memberikan rekomendasi desain aplikasi transaksi pembayaran elektronik yang tepat bagi perusahaan untuk meningkatkan profitabilitasnya. Penggunaan uang elektronik dalam transaksi ekonomi berdampak pada kemudahan bertransaksi dan membantu mengurangi penyebaran Covid-19.

2021 ◽  
Vol 51 (1) ◽  
pp. 5-7
Author(s):  
Jeremy Lewis ◽  
Seán Mc Auliffe ◽  
Kieran O'Sullivan ◽  
Peter O'Sullivan ◽  
Rod Whiteley
Keyword(s):  

2020 ◽  
Vol 57 ◽  
pp. 117-144
Author(s):  
Hyunchul Oh ◽  
Keyword(s):  

2020 ◽  
Vol 53 (1) ◽  
pp. 98-104
Author(s):  
Halima Krausen

In our plural society, interfaith marriages and multicultural families have become a new normal and are either considered problematic for the religious communities or welcomed as a contribution to a secular and more peaceful world. In the course of my work with European Muslims, I could accompany such families through a few generations. In this article, I am going to outline some typical challenges and crises in such relationships and their effects on young people growing up in mixed families, adding my observations of how they can be dealt with. Ultimately, there is a chance that, through dialogue, it provides a meaningful learning environment that prepares young people for the diverse reality of the world today.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document