scholarly journals A composite estimator for stratified two stage cluster sampling

2016 ◽  
Vol 23 (1) ◽  
pp. 47-55 ◽  
Author(s):  
Sang Eun Lee ◽  
Pu Reum Lee ◽  
Key-Il Shin
Author(s):  
Li Xu ◽  
Dingyun You ◽  
Chengyu Li ◽  
Xiyu Zhang ◽  
Runxu Yang ◽  
...  

AbstractFacing with COVID-19 epidemic such a catastrophic health emergency, the mental health status of medical staff deserves attention. We conducted a two-stage of psychological status monitoring after the end of the assistance and 14 days of isolation, further targeted the vulnerable groups in need of intervention. The study is a cross-sectional survey on 1156 Yunnan medical staff aid to Hubei. Used Cluster sampling method to collect data at 2 time points (at the end of returning from Wuhan and the 14th day of isolation), from March 18, 2020 to April 6, 2020. Female and nurse had higher rates of depressive symptoms than male and doctors and other occupations. The proportion of female with mild and above moderate anxiety levels (22.91%, 2.61%) was higher than male (17.35%, 1.03%) (p < 0.05). Female had a better impaired sleep quality (45.06%, 17.49%) more than male (28.57%, 7.94%). Medical staff supported in Wuhan and with junior professional titles reported a higher proportion of sleep quality impairment. At the 14th isolation day stage, the proportion of nurses changed from depression to health (9.15%) and from health to depression (6.1%) better than doctors. The front-line medical staffs had suffered greater psychological pressure in the treatment process of major public health emergency. Researches on the dynamic monitor for the change of psychological status after aiding epidemic areas were still in relatively blank stage. Targeting the vulnerable characteristics of aiding medical staff is significant for effective psychological intervention and sustainable operation of health system.


2018 ◽  
Vol 4 (02) ◽  
pp. 347
Author(s):  
Ni Nyoman Tri Marheni Wulandari ◽  
Drs. Supriyadi

Resiliensi adalah kemampuan seseorang untuk menilai, mengatasi, dan meningkatkan diri ataupun mengubah dirinya dari keterpurukan atau kesengsaraan dalam hidup yang membuat seseorang berhasil menyesuaikan diri dalam berhadapan dengan kondisi yang tidak menyenangkan. Kemampuan resiliensi dipengaruhi oleh keyakinan individu terhadap kemampuan yang dimiliki dalam menjalani suatu tugas. Di samping itu dorongan dari dalam diri individu untuk menjalani suatu tugas juga dapat mengembangkan kemampuan untuk beradaptasi dari keterpurukan. Penelitian ini bertujuan untuk melihat peran efikasi diri dan motivasi intrinsik terhadap resiliensi orangtua dengan anak berkebutuhan khusus pada Sekolah Luar Biasa (SLB) di Bali. Subjek penelitian ini adalah 78 orangtua dengan anak berkebutuhan khusus pada SLB di Bali. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah two stage cluster sampling dalam probability sampling. Instrumen penelitian ini adalah skala resiliensi, skala efikasi diri dan skala motivasi intrinsik. Hasil yang diperoleh dari analisis regresi ganda menunjukkan nilai R=0,686 (p<0,05) dan koefisien determinasi sebesar 0,471, dengan demikian dapat disebutkan bahwa efikasi diri dan motivasi intrinsik secara bersama-sama berperan sebesar 47,1%  dalam menjelaskan varian resiliensi orangtua dengan anak berkebutuhan khusus. Koefisien beta efikasi diri sebesar 0,340 dan siginifikansi 0,008 (p<0,05) menunjukkan efikasi diri ,berperan terhadap resliensi. Koefisien beta motivasi intrinsik sebesar 0,473 dan signifikansi 0,000(p<0,05) menunjukkan motivasi intrinsik berperan dalam menjelaskan varian resiliensi. Hal ini menunjukkan setiap kenaikan 0,340 pada efikasi diri dan 0,473 pada motivasi intrinsik, terjadi peningkatan 1 poin pada resiliensi orangtua dengan anak berkebutuhan khusus pada SLB di Bali.   Kata Kunci: resiliensi, efikasi diri, motivasi intrinsik, orangtua dengan anak berkebutuhan khusus


2012 ◽  
Vol 15 (2) ◽  
pp. 171-182
Author(s):  
Nila Nurlimah
Keyword(s):  

Maraknya perilaku yang melecehkan kaum perempuan banyak terjadi akhir-akhir ini. Kondisi ini menuntut upaya pemberdayaan terhadap kaum perempuan untuk lebih dioptimalkan lagi. Persepsi positif mengenai kesetaraan gender pada gilirannya akan mewujudkan kesadaran terhadap motif perempuan dalam memberdayakan dirinya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan pengaruh informasi tentang kesetaraan gender dalam suplemen “Geulis” dalam Harian Umum Pikiran Rakyat terhadap persepsi pembaca tentang kesetaraan gender di Kota Bandung. Populasinya adalah pembaca Harian Umum Pikiran Rakyat di Kota Bandung, teknik penarikan sampel dilakukan secara two stage cluster sampling. Penelitian ini menyimpulkan bahwa persepsi pembaca tentang kesetaraan gender dipengaruhi oleh informasi tentang kesetaraan gender pada suplemen “Geulis” HU Pikiran Rakyat.


2009 ◽  
Vol 113 (6) ◽  
pp. 1236-1249 ◽  
Author(s):  
Stephen V. Stehman ◽  
James D. Wickham ◽  
Lorenzo Fattorini ◽  
Timothy D. Wade ◽  
Federica Baffetta ◽  
...  

2021 ◽  
pp. 241-255
Author(s):  
Raosaheb Latpate ◽  
Jayant Kshirsagar ◽  
Vinod Kumar Gupta ◽  
Girish Chandra

2019 ◽  
Vol 6 (01) ◽  
pp. 182
Author(s):  
Isza Gita Susanti ◽  
Ni Made Swasti Wulanyani
Keyword(s):  

Abstrak   Perundungan atau yang disebut bullying merupakan perilaku yang bersifat menyerang, negatif, dan merugikan, yang dilakukan oleh individu atau sekelompok orang dengan tidak adanya keseimbangan kekuatan antara korban dan pelaku. Beberapa faktor diperlukan agar perundungan dapat ditekan kemunculannya. Dukungan sosial teman sebaya merupakan faktor eksternal dan kontrol diri merupakan faktor internal yang dapat menekan  munculnya perilaku perundungan pada remaja. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh dukungan sosial teman sebaya dan kontrol diri terhadap perundungan pada remaja awal di Denpasar. Responden penelitian ini dipilih melalui two stage cluster sampling yang berjumlah 210 orang remaja awal usia 12-15 tahun dan berstatus sebagai siswa SMP Swasta di Denpasar. Hasil uji regresi berganda menunjukkan nilai signifikansi 0,430 (P> 0,05) yang menunjukkan bahwa dukungan sosial teman sebaya dan kontrol diri secara bersama-sama tidak berpengaruh terhadap munculnya perundungan. Hal ini disebabkan oleh faktor-faktor lainnya yang kemungkinan mempengaruhi munculnya perundungan tidak diteliti seperti dinamika keluarga, jenis kelamin, iklim dan budaya sekolah. Kata kunci: dukungan sosial teman sebaya, kontrol diri, perundungan (bullying).


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document