numbering system
Recently Published Documents


TOTAL DOCUMENTS

218
(FIVE YEARS 35)

H-INDEX

21
(FIVE YEARS 1)

2021 ◽  
Vol 48 (3) ◽  
pp. 287
Author(s):  
Erratum Jurnal Psikologi

This erratum is to explain a pagination error occurred in the published issue of Jurnal Psikologi Volume 48, Number 2 in August 2021. The error was related to the numbering system given to the first page of the Issue that duplicates the previous issue Volume 48, Number 1. The error only applies on the PDF files of the articles, but the metadata remains the correct page.


2021 ◽  
Vol 1 (10) ◽  
pp. 1291-1296
Author(s):  
Hanifah Aulia Rahayu ◽  
Sri Mulyaningsih ◽  
Yuyun Yunengsih
Keyword(s):  

Latar Belakang: Salah satu sistem dari penyelenggaraan rekam medis dimana semua pasien yang datang ke instansi pelayanan kesehatan diberikan suatu nomor rekam medis yang berfungsi sebagai salah satu identitas pasien yang membedakan antara pasien satu dengan yang lainnya. Sistem penomoran rekam medis ada tiga yaitu seri,unit,dan seri unit. di Rumah Sakit X menggunakan sistem penomoran unit numbering system yaitu setiap pasien yang berobat hanya memiliki satu nomor rekam medis untuk selamanya, selama pasien tersebut berkunjung ke suatu institusi kesehatan dan sistem pengajarannya menggunakan straight numerical filing. Tujuan: Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui faktor – faktor terjadinya duplikasi rekam medis di rawat jalan Rumah Sakit X pada tahun 2021. Metode: Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif dan metode pendekatan kuantitatif. Hasil: Hasil penelitian diperoleh bahwa jumlah kunjungan di Rumah Sakit X pada tahun 2021 sebanyak 20431 kunjungan. rekam medis yang terjadi duplikasi sebanyak 74 rekam medis dan jumlah yang tidak terduplikasi sebanyak 20357. Kesimpulan: Berdasarkan dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa jika petugas rekam medis di bagian pendaftaran rawat jalan tidak memperhatikan kinerjanya maka tidak akan terjadi duplikasi terhadap rekam medis pasien.


2021 ◽  
Vol 21 (9) ◽  
pp. S73
Author(s):  
Shahbaaz Sabri ◽  
Renzo Laynes ◽  
Clayton Hoffman ◽  
Parker Prusick ◽  
Vikas V. Patel ◽  
...  

2021 ◽  
Vol 1 (7) ◽  
pp. 875-881
Author(s):  
Tatin Rahmawati ◽  
Dinda Oktaviani ◽  
Meira Hidayati
Keyword(s):  

Latar Belakang: Sistem penomoran di Puskesmas Rawat Inap Tanjungsari yaitu menggunakan sistem unit (unit numbering system). Sistem ini dapat mempermudah saat melakukan pengambilan dan pengembalian berkas rekam medis. Dari penelitian yang kami lakukan ditemukan masalah yaitu terjadinya duplikasi nomor rekam medis. Hal tersebut disebabkan karena identifikasi yang kurang teliti dan detail, sehingga menyebabkan pasien mendapat lebih dari satu nomor rekam medis. Tujuan: Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengidentifikasai faktor-faktor penyebab penomoran ganda. Metode: Jenis penelitian ini menggunakan rancangan kualitatif dengan metode penilitian deskriftif . Pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara pada petugas pendaftaran dan pada saat mencoba melakukan pendaftaran pasien menggunakan aplikasi SIMPUS. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa duplikasi nomor rekam medis di Puskesmas Rawat Inap Tanjungsari selama satu bulan penelitian sebanyak 50 dari jumlah kunjungan sebanyak 2276 pasien yaitu sebesar 2,2%. Kesimpulan: Dari penelitian yang kami lakukan maka dapat disimpulkam bahwa terdapat 2,2%  terjadinya duplikasi nomor rekam medis dimana hal ini disebabkan karena kurang telitinya petugas pendaftaran saat mengidentifikasi data pasien sehingga jika data pasien tidak ditemukan maka pasien akan dianggap pasien baru dan diberi nomor baru.


2021 ◽  
Author(s):  
Carlos D. Girão ◽  
Igor Meira ◽  
José Carlos Veiga

Abstract A correct bolted flanged joint tightening procedure includes retorquing to restore short-term creep relaxation and embedment losses; the ASME PCC-1-2019 Tightening Method recommends a minimum of 4 hours of dwell time before retightening the bolts. It is known that in an industrial plant, maintenance costs come mostly from process downtime in addition to the labor and the tools necessary to perform the operation. Reducing the retorque waiting time would make installation quicker and avoid additional — and unnecessary — costs, returning the plant to revenue operation sooner. This paper explores whether different gasket styles should have the same dwell time between the installation and retorque, and what would be the dwell time to minimize plant downtime without compromising the gasket performance. The study was performed using a test rig based on a 4” class 300 ASME B16.5 flange equipped with eight strain-gauged bolts that correlates bolt elongation with applied stress. Four dwell times (15min, 1h, 4h and 24h) and different gasket styles and materials such as PTFE, CFG and metallic gaskets were tested. Additionally, two ASME PCC – 1 installation methods were compared and reported: Legacy Cross-Pattern Numbering System and Alternative Assembly Pattern #3. The former is the typical method for flanged joint tightening operations, while the latter offers a simpler, faster execution.


2021 ◽  
Vol 1 ◽  
pp. 100179
Author(s):  
Shahbaaz Sabri ◽  
Renzo Laynes ◽  
Rachael Weesner ◽  
Vikas Patel ◽  
David Ou-Yang ◽  
...  

Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document