Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

75
(FIVE YEARS 75)

H-INDEX

0
(FIVE YEARS 0)

Published By CV. Syntax Corporation Indonesia

2774-6291

2021 ◽  
Vol 1 (11) ◽  
pp. 1559-1567
Author(s):  
Reno Ramadhan ◽  
M Taofik Hidayat ◽  
Irda Sari

Latar Belakang: Petugas pendaftaran tidak bisa lepas dari potensi-potensi berbahaya yang bisa menyebabkan kecelakaan kerja. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kepatuhan pegawai rekam medis bagian pendaftaran di klinik Pratama green care terhadap penerapan Standar Operasional Prosedur (SOP) Keselamatann dan Kesehatan Kerja (K3). Metode: Penelitian ini menggunakan jenis penelitian metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Subjek yang digunakan penelitian ini adalah petugas rekam medis di bagian pendaftaran Klinik Pratama Green care. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian berupa angket terbuka atau kuesioner dan wawancara semi struktur. Hasil: Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan didapatkan pengetahuan petugas pendaftaran akan SOP K3 di masa pandemi COVID-19 sudah mengetahui semua dan dalam pelaksanaan nya salah satu petugas masih kurang disiplin. Kurang nya pengawasan dari pihak manajemen klinik. Kesimpulan: Belum ada nya pelatihan dan pendidikan kepada petugas untuk pelaksanaan yang baik dan benar. Untuk penanganannya sudah berjalan dengan baik.


2021 ◽  
Vol 1 (11) ◽  
pp. 1574-1580
Author(s):  
Rizka Fujiawanti ◽  
Defi Eka Novianty ◽  
Erix Gunawan

Latar Belakang: Bentuk sistem penomoran dan penyimpanan yang baik merupakan tahap awal dalam pemberian pelayanan terhadap pasien. Pengambilan dan penyimpanan rekam medis yang cepat merupakan elemen penting dalam pemberian pelayanan. Perlu kehati-hatian dalam merencanakan sistem penomoran dan penyimpanan. Tujuan: Tujuan penelitian ini adalah menganalisis pelaksanaan penyimpanan berkas rekam medis menggunakan penomoran family folder di Puskesmas Cikaro. Metode: Jenis penelitian yang digunakan adalah praktik kerja lapangan yang bersifat deskriptif, dengan pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Subjek penelitian adalah 4 orang karyawan di Instalasi Rekam medis. Objek penelitian adalah aplikasi simpus yang digunakan di pendaftaran, Standar operasional prosedur dan ruang penyimpanan berkas rekam medis. Hasil: Hasil penelitian menunjukan adanya nomor rekam medis yang ganda, terdapat Missfile dan banyak map rekam medis yang disimpan tidak sesuai dengan penjajaran yang ada. Kesimpulan: Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan, maka peneliti menyimpulkan petugas rekam medis di Puskesmas Cikaro sudah ada yang berkualifikasi pendidikan perekam medis dan informasi kesehatan.


2021 ◽  
Vol 1 (11) ◽  
pp. 1525-1537
Author(s):  
Muti Lestari ◽  
Yuyun Yunengsih

Latar Belakang: Penataan ruang penyimpanan yang baik dibutuhkan untuk memudahkan pekerjaan petugas. Penataan ruang penyimpanan harus dilakukan berdasarkan aspek ergonomi. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk meninjau aspek ergonomi tata ruang penyimpanan rekam medis di RS Hermina Arcamanik Bandung. Metode: Jenis penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan dengan menggunakan pendekatan deskriptif. Cara pengumpulan data dengan metode observasi dan wawancara. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan dari segi pengelolaan dan perlengkapan sudah sesuai dengan teori yang ada, hanya terdapat kendala pada ketersediaan jumlah alat bantu pijakan. Suhu di ruang penyimpanan sudah ideal, tingkat kebisingan rendah, dan pencahayaan sudah merata. Jenis dan ukuran rak rekam medis sudah ergonomi. Luas ruangan penyimpanan rekam medis belum ergonomi karena tidak sesuai dengan standar menurut ilmu ergonomi dan ruangan penyimpanan dokumen rekam medis terbagi menjadi dua ruangan yang terpisah. Jarak antar rak terbuka masih belum ergonomi karena petugas penyimpanan rekam medis masih kesulitan saat mengambil dan menyimpan berkas rekam medis karena jarak antar rak yang begitu sempit. Kesimpulan: Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di RS Hermina Arcamanik Bandung dapat disimpulkan bahwa Aspek ergonomi ruangan penyimpanan di RS Hermina Arcamanik Bandung dari segi pengelolaan dan perlengkapan sudah sesuai dengan teori yang ada, hanya terdapat kendala pada ketersediaan jumlah alat bantu pijakan. Suhu di ruang penyimpanan di RS Hermina Arcamanik Bandung sudah ideal, tingkat kebisingan rendah, dan pencahayaan sudah merata.


2021 ◽  
Vol 1 (11) ◽  
pp. 1489-1496
Author(s):  
Edwin Aldrin Kandou ◽  
Faturahman Faturahman ◽  
Erix Gunawan

Latar Belakang: Retensi adalah pengurangan atau penyusutan jumlah formulir yang terdapat di dalam dokumen rekam medis pasien. Hasil observasi di rumah sakit AU dr. M. Salamun bahwa petugas rekam medis mengalami kesulitan pengambilan maupun pengembalian rekam medis, dikarenakan dokumen yang semakin bertambah dengan bertambah jumlah pasien yang datang. Jika hal ini terjadi maka akan mempersulit petugas rekam medis dalam menjalankan tugasnya yang memungkinkan hal itu menyebabkan missfile. Tujuan: Penelitian bertujuan untuk mengetahui tahapan pelaksanaan retensi di Rumah Sakit Angkatan Udara Dr.M.Salamun. Metode: Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif, dimana deskriptif sendiri adalah menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data di lapangan. Penelitian ini dilakukan dengan melalui observasi dan wawancara kepada  kepala rekam medis dan petugas khusus yang mana hasil dalam penelitian. Variabel dari penelitian ini adalah berkas rekam medis inaktif serta tahapan pelaksanaan retensi.populasi pada penelitian ini berjumlah 3000 berkas rekam medis pada bulan April – juni 2021 dengan teknik pengambilan sampel berupa total sampling dimana semua populasi merupakan sampel.  Hasil: Rumah sakit telah memiliki kebijakan dalam meretensi, namun belum memakai sistem RJA, dan untuk ruang penyimpanan inaktif rumah sakit telah memiliki ruang khusus, sehingga hal itu sangat memudahkan petugas dalam kegiatan memilah dokumen rekam medis aktif ke inaktif dan meretensinya. Kesimpulan: Rumah sakit AU dr.M. Salamun sudah memiliki kebijakan tersendiri dalam meretensi dokumen rekam medis, hanya saja sistem RJA belum diterapkan, rumah sakit melakukan pemilahan dokumen rekam medis dan meretensi diwaktu yang telah di jadwalkan, tahap akhir pelaksanaan retensi rumah sakit AU dr.M. Salamun telah memiliki ruang inaktif yang terpisah dengan ruang aktif, maka hal ini lebih mempermudah untuk petugas meretensi dokumen yang telah masuk ke ruang inaktif untuk meretensi dokumen yang sudah mencapai batas waktu penyimpanan.


2021 ◽  
Vol 1 (11) ◽  
pp. 1476-1481
Author(s):  
Dina Nur Haliza ◽  
Dina Sonia

Latar Belakang: Pada Desember 2019 lalu, di kota Wuhan, Tiongkok, telah terjadi peristiwa luar biasa atas kasus radang paru-paru atau dalam istilah medis disebut Pneumonia yang di sebabkan oleh virus yang belum pernah dikenal sebelumnya,, yang kini virus itu dikenal Novelcorona Virus. Sementara itu, Rumah Sakit Dustira yang menjadi salah satu Rumah Sakit rujukan COVID-19. Berdasarkan penelitian banyaknya pasien COVID-19 yang dirujuk ke Rumah Sakit Dustira sehingga jumlah pengunjung pasien rawat jalan di Rumah Sakit Dustira setelah menjadi Rumah Sakit rujukan COVID-19 sangat menurun. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan apakah ada hubungannya jumlah pengunjung pasien rawat jalan di Rumah Sakit Dustira setelah Rumah Sakit Dustira menjadi Rumah Sakit rujukan COVID-19. Metode: Penulis menggunakan metode penelitian kuntitatif dalam proses penelitian dan dengan pendekatan deskriptif. Penulis menggunakan teknik pengumpulan data dengan sumber data primer dan data sekunder. Hasil: Hasil penelitian grafik menunjukan adanya penurunan pada pengunjung pasien rawat jalan sudah terjadi dari tahun 2018 dimana jumlah pengunjung ada 349.117, tahun 2019  295.680, dan tahun 2020 118.307 pasien, bukan karena Rumah Sakit Dustira sebagai Rumah Sakit rujukan COVID-19. Dari hasil wawancara penulis menemukan jawaban bahwa kebijakan sistem regional yang ditetapkan oleh BPJS lah yang menjadi alasan Rumah Sakit Dustira mengalami penurunan jumlah Pengunjung pasien rawat jalan. Kesimpulan: Kesimpulan penelitian ini adalah sebagai Rumah Sakit rujukan COVID-19 tidak menjadikan Rumah Sakit Dustira  mengalami penurunan jumlah pengunjung pasien rawat jalan, dalam sesi wawancara penulis menemukan jawaban bahwa kebijakan sistem regional yang ditetapkan oleh BPJS lah yang menjadi alasan Rumah Sakit Dustira mengalami penurunan jumlah pengunjung pasien rawat jalan, Rumas Sakit Dustira sebagai Rumah Sakit rujukan COVID-19 tidak memberi pengaruh terhadap jumlah pengunjung pasien rawat jalan berarti untu H0 diterima dan H1 ditolak


2021 ◽  
Vol 1 (11) ◽  
pp. 1461-1467
Author(s):  
Dang Kusnandi ◽  
Rizal Fauzi ◽  
Dina Sonia

Latar Belakang: Data dalam pencatatan dan pelaporan Tb dan HIV di Rumah Sakit X Kota Bandung masih banyak permasalahan yang dihadapi, salah satunya kekurangan tenaga kerja dan menjadikan beban pekerjaan berlebih kepada pegawai. Disini juga menjelaskan kenaikan dan penurunan kasus pasien TB dan HIV di triwulan terakhir 2020 dan triwulan awal 2021. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pencatatan dan pelaporan Tuberculosis dan Human Immunodeficiency Virus (HIV) di Rumah Sakit X Kota Bandung. Metode: Metode penelitian yang digunakan kualitatif dengan pendekatan deskriptif dan teknik pengumpulan data berdasarkan analisis. Hasil: Hasil penelitian ini diperoleh dari data TB pada triwulan terakhir 2020 sebanyak 323 Pasien , triwulan Pertama 2021 sebanyak 102 pasien Data HIV pada Triwulan terakhir 2020 sebanyak 53 pasien, triwulan pertama 2021 sebanyak 102 pasien. Permasalahan yang terjadi dari sekian banyak data yang dicatat dan dilaporkan masih dikerjakan oleh bagian keperawatan namun berkas yang diperoleh dari setiap poli masih tidak lengkap. Belum sepenuhnya terintegrasi antar bagian atau subsistem. Proses pelaporan data yang ada masih sebatas pengiriman secara online dan bukan secara real time dan terintegrasi secara langsung. Kesimpulan: Berdasarkan hasil penilitian yang kami lakukan menghasilkan kesimpulan dalam sistem yang ada di Rumah Sakit Umum X Kota Bandung belum sepenuhnya terintegrasi antar bagian atau subsistem.


2021 ◽  
Vol 1 (11) ◽  
pp. 1545-1550
Author(s):  
Panji Maulana ◽  
Muhamad Ruslan Firmansyah ◽  
Dina Sonia

Latar Belakang: Rumah Sakit X adalah salah satu fasilitas pepelayanan kesehatan di Bandung yang memiliki klinik Voluntary Counselling and Testing VCT. Jumlah kunjungan pasien di klinik ini meningkat secara signifikan pada triwulan akhir 2021 sebanyak 53 pasien dan dilanjutkan pada triwulan awal 2021 sebanyak 102 pasien. Sehingga intensitas pepelayanan yang diberikan kepada pasien semakin tinggi dan berdampak pada peningkatan jumlah dokumen rekam medis pasien yang dihasilkan oleh klinik VCT. Tujuan: Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan pengelolaan dokumen rekam medis pasien di klinik VCT. Metode: Jenis penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif, cara pengumpulan data pengumpulan dengan wawancara dan observasi. Hasil: Hasil penelitian menunjukan bahwa sistem pencatatan dilakukan berdasarkan formulir khusus dari Menteri kesehatan namun pengisian nya masih belum optimal. Penyimpanan rekam medis masih kurang menjaga aspek keamanan dan kerahasiaan. Kesimpulan: Pelaporan kasus HIV sudah sesuai dengan peraturan Menteri Kesehatan yaitu dengan aplikasi sistem informasi HIV/AIDS dan IMS (SIHA).


2021 ◽  
Vol 1 (11) ◽  
pp. 1601-1607
Author(s):  
Sinta Nuryani ◽  
Devina Lulu Nursilmi ◽  
Dina Sonia
Keyword(s):  

Latar Belakang: Sistem Informasi tuberkulosis (SITB) merupakan sistem yang digunakan untuk pelaporan kasus tuberkulosis secara elektronik yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan. Pelaporan kasus Tuberkulosis di Rumah Sakit Umum X Kota Bandung pada mulanya menggunakan SITT. Namun, sistem tersebut sudah diganti menjadi Sistem Informasi tuberkulosis (SITB) sejak tahun 2020. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui mengapa pelaporan kepada Dinas Kesehatan tertunda atau belum sesuai dengan target yang ditetapkan oleh Rumah Sakit. Metode: Penelitian ini, peneliti menggunakan fishbone diagram dari segi input yang meliputi Man, Material dan Method. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif. Data diperoleh dari hasil wawancara yang mendalam dan observasi pada informan kunci. Validasi hasil pada penelitian ini menggunakan triangulasi metode dan triangulasi sumber. Hasil: Berdasarkan hasil penelitian ini ditemukan bahwa pencatatan dan pelaporan kasus Tuberkulosis belum berjalan maksimal karena 1) Sulitnya penginputan dan banyaknya data yang harus dimasukan menyebabkan pencapaian target kerja belum berjalan maksimal. 2) Kurangnya SDM Rekam Medis sebagai ujung tombak pelaporan kasus TB. 3) Double job untuk setiap petugas. 4) Terlalu seringnya pergantian pegawai karena sistem kontrak kerja, bersamaan dengan kerumitan Sistem Informasi Tuberculosis (SITB) sehingga sering terjadinya kesalahan penginput data. Kesimpulan: Berdasarkan hasil wawancara dari petugas Klinik TB di Rumah Sakit Umum X Kota Bandung, klinik TB berdiri pada tahun 2013 dengan pencatatan dan pelaporannya masih menggunakan Sistem Informasi Tuberkulosis Terpadu (SITT) sampai tahun 2019. Pada tahun 2020 sistem di Rumah Sakit sudah diganti menjadi SITB. Berdasarkan wawancara dengan informan kunci bahwa sebelumnya sudah ada penelitian dengan kasus yang sama, akan tetapi hasil dari penelitian sebelumnya belum menunjukkan suatu perbaikan sehingga sampai saat ini hal yang sama masih menjadi kendala.


2021 ◽  
Vol 1 (11) ◽  
pp. 1593-1600
Author(s):  
Shofia Nurjannah Saepudin ◽  
Irda Sari

Latar Belakang: Kelengkapan pengisian rekam medis merupakan salah satu indikator untuk mengukur mutu rekam medis,kelengkapan berkas rekam medis dapat memudahkan tenaga Kesehatan lain dalam memberikan pelayanan kepada pasien. Salah satu formulir yang berperan penting adalah resume medis, apabila pengisian resume medis tidak lengkap maka akan mempengaruhi mutu rekam medis. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kelengkapan pengisian resume medis terhadap mutu rekam medis di RSKIA Kota Bandung. Metode: Penelitian ini dilakukan  pada 24 April – 26 Juni 2021. Penelitian yang digunakan penulis adalah metode kuantitatif dengan pendekatan deskriptif. Penelitian ini dilakukan dengan menyebarkan 10 kuesioner pada dokter dan Perekam  Medis dan Informasi Kesehatan di RSKIA Kota Bandung. Penelitian yang digunakan penulis adalah metode kuantitatif dengan pendekatan deskriptif. dan dalam menganalisis KPLCM penulis menentukan jumlah rekapitulasi kunjungan pasien pada bulan juni 2021 sebanyak 400 dan sampel analisis KLPCM sebesar 100 pasien. Pengumpulan data dilakukan dengan cara penyebaran kuesioner, observasi dan kajian pustaka dan menggunakan uji regresi linear sederhana. Hasil: Hasil uji hipotesis persentase penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh kelengkapan pengisian formulir resume medis terhadap mutu rekam medis di RSKIA Kota Bandung. Kesimpulan: Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa terdapat ketidaklengkapan pengisian rekam medis terutama pada formulir resume medis disebabkan keterbatasan dokter dalam pengisian dan Mutu Rekam Medis di RSKIA Kota Bandung masih kurang berkualitas dikarenakan kurang sosialisasi antara petugas rekam medis dengan dokter tentang pentingnya mengisi rekam medis yang lengkap.  


2021 ◽  
Vol 1 (11) ◽  
pp. 1551-1558
Author(s):  
Putri Wardani
Keyword(s):  

Latar Belakang: Sudah timbul bermacam kasus tentang standar pelayanan minimun, salah satunya merupakan lama waktu tunggu pelayanan rawat jalan pada bagian registrasi. Waktu tunggu yang lama ialah salah satu perihal yang dapat menimbulkan ketidakpuasan pasien. Apabila waktu tunggu lama dapat mengurangi kenyamanan pasien. Tujuan:  Mengenali lama rata-rata waktu tunggun pelayanan registrasi pasien rawat jalan untuk dijadikan bahan penilaian agar kedepannya pelayanan di Klink Bintang Meditama khususnya pada registrasi pasien rawat jalan mampu ditingkatkan lagi serta sesuai dengan Standar Pelayanan Minimun Metode: Tipe riset deskriptif (riset survey) di tempat registrasi penderita rawat jalan, serta memakai Metode purposive sampling ialah pengambilan ilustrasi bersumber pada kriteria yang diresmikan oleh periset ialah penderita rawat jalur baru serta lama. Hasil: Registrasi penderita rawat jalan pada penderita baru ialah 12 menit serta pada penderita lama ialah 06 menit. Dengan demikian pelayanan di tempat registrasi penderita rawat jalan masih belum sesuai dengan Standar Pelayanan Minimun yang diresmikan di Klinik tersebut dianjurkan untuk petugas hendaknya lebih mencermati lamanya waktu tunggu di bagian registrasi rawat jalan dengan bekerja lebih kilat serta cermat sesuai dengan SOP supaya tercapainya pelayanan waktu tunggu registrasi rawat jalan yang sesuai dengan SPM yang telah didetetapkan oleh Klinik tersebut. Kesimpulan: Berdasarkan survey kategori waktu tunggu pelayanan pendaftaran rawat jalan Klinik Bintang Meditama diketahui saat ini belum berjalan dengan baik dan belum optimal, Penulis berpendapat penelitian di klinik tersebut belum dilakukan.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document