Proses Berpikir Siswa dalam Menyelesaikan Masalah Matematika Berdasarkan Teori Pemrosesan Informasi

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses berpikir siswa dalam menyelesaikan masalah matematika berdasarkan teori pemrosesan informasi. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Penelitian dilaksanakan di salah satu SMAN favorit di kota Surabaya kelas XIMIA-4. Subjek penelitian dipilih berdasarkan skor Tes Kemampuan Matematika (TKM) dan masukan dari guru bidang studi matematika. Subjek dalam penelitian ini terdiri dari masing-masing dua siswa yang berkemampuan matematika tinggi, sedang, dan rendah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua siswa menerima informasi atau stimulus berupa soal matematika melalui sensory register dengan indra penglihatan dan pendengaran. Kemudian terjadi attention setelah siswa membaca soal dan muncul perception saat memahami soal. Perception terjadi ketika siswa melakukan retrieval konsep yang dibutuhkan dari long term memory untuk menyelesaikan masalah. Perbedaan saat melakukan retrieval pada masing-masing siswa yaitu siswa yang berkemampuan matematika tinggi mengalami lupa atau forgotten lost terhadap suatu konsep tertentu. Sedangkan siswa yang berkemampuan matematika sedang mengalami kesalahan atau retrieval failure dalam menjelaskan konsep terkait pengertian sudut elevasi. Sedangkan bagi siswa yang berkemampuan matematika rendah sering mengalami kesalahan dan lupa dikarenakan konsep-konsep yang dibutuhkan di short term memory tidak tersimpan dengan baik oleh long term memory.

Parsing the Frost

The reading of Coleridge’s “Frost at Midnight” at the center of this chapter opens up the cognitive and aesthetic stakes of seeing writing. It does so by analyzing the encounter with visible script, an experience that can be understood as a reworking of a previously unrecognized source, the scene of writing in David Hume’s A Treatise of Human Nature, Book 4. Just such an encounter is the activity in play with the figure of the window frost and with the entire poem. Broadly speaking, sentence formation is seen as analogous to frost formation. In this way, the discussion seeks to shift the sensory register of criticism of the poem from its traditional emphasis on the acoustic to a new appreciation of the visible.

Tactile and Visual Reading

Based on a review of the literature on reading, including the details of its information processing aspects and the role of the sensory register, short-term memory, and long-term memory, it is concluded that both visual and tactile reading involve the same basic processes. Taking into account what is known about visual reading and the results of recent experiments on the sense of touch, it is suggested that certain simplifications in the braille code and changes in the mode of presentation (dynamic-rhythmic rather than spatial) would considerably improve the efficiency of braille reading.