Magelaran: Jurnal Pendidikan Seni
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

18
(FIVE YEARS 18)

H-INDEX

0
(FIVE YEARS 0)

Published By LPPM Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya

2620-8598

2021 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
pp. 99-105
Author(s):  
Vivi Hanifah Nurbaeti ◽  
Asep Wasta ◽  
Arni Apriani

Tulisan karya ilmiah ini berjudul “ Analisis Kesenian Lodong Gejlig di Kampung Sukatani Desa Mandalagiri Kecamatan Leuwisari Kabupaten Tasikmalaya.” Kesenian Lodong Gejlig selalu ditampilkan dalam acara penyambutan bupati, panen raya , penyambutan dalam hajatan dan untuk hiburan. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh data dan informasi tentang 1). Bentuk dan penyajian kesenian lodong gejlig di Kampung Sukatani Desa Mandalagiri Kecamatan Leuwisari Kabupaten Tasikmalaya. 2). Upaya pelestarian kesenian Lodong Gejlig di Kampung Sukatani Desa Mandalagiri Kecamatan Leuwisari Kabupaten Tasikmalaya.3). Pengembangan kesenian Lodong Gejlig di Kampung Sukatani Desa Mandalagiri Kecamatan Leuwisari Kabupaten Tasikmalaya. Lodong Gejlig adalah gabungan dari 2 kata yaitu “Lodong” dan “Gejlig”. lodong merupakan alat yang digunakan untuk mengambil air kawung sedangkan gejlig adalah sebuah gerakan hempasan ketanah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Teknik pengumpulan data melalui, observasi, wawancara, dokumentasi dan studi pustaka.


2021 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
pp. 116-126
Author(s):  
Rika Yuliana Putri ◽  
Asti Trilestari ◽  
Arni Apriani

Kebudayaan pada dasarnya adalah alat komunikasi pemersatu dan jati diri sebuah masyarakat. Oleh karena itu kebudayan menjadi pedoman bagi sikap dan tingkah laku dan pergaulan antar warganya sehingga akan berpengaruh pada pembentukan sikap, kepercayaan, dan perilaku anggota masyarakat yang bersangkutan. akan terjadi pergeseran dan perubahan dalam kehidupan masyarakat terutama sangat terlihat pada sikap dan prilaku dikalangan generasi muda, dengan demikian kesenian tradisional sangat perlu mendapatkan pemeliharaan, pembinaan, kemudian dikembangkan, dan dipertahankan kelestariannya, agar generasi penerus bisa memahami tradisi yang diwarisakan dari leluhur. Seperti halnya di Kabupaten Ciamis, terdapat tradisi yang masih dilestarikan dan dijaga sampai saat ini, tepatnya di Kampung Adat Kuta, Desa Karangpaningal, Kecamatan Tambak Sari, yang masih memegang teguh adat kebudayaannya dari nenek moyang yaitu tradisi Upacara Adat Nyuguh yang merupakan ritual wajib yang selalu diselenggarakan pada tanggal 25 Shafar setiap tahunnya. Maka dari itu peneliti membatasi permasalahan pada penelitian ini melalui beberapa rumusan masalah yaitu : (1) Bagaimana bentuk penyajian Upacara Adat Nyuguh di Kampung Adat Kuta? (2) Bagaimana fungsi Upacara Adat Nyuguh di Kampung Adat Kuta Ciamis? Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif analitik. Instrumen yang digunakan dalam penelitian untuk menghimpun data yaitu dengan menggunakan instrumen observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Berdasarkan hasil survei lapangan, Upacara adat Nyuguh ini merupakan rasa syukur kepada sang pencipta karena telah memberikan rezeki berlimpah melalui hasil bumi.


2021 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
pp. 148-154
Author(s):  
Ikhsan Tri Julian ◽  
Denden Setiaji ◽  
Arni Apriani

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis struktur penyajian kesenian Dogdog Kuda Lumping Panggeuing Ati Group di Citapen Kidul Kota Tasikmalaya. Objek penelitian ini adalah pemimpin kesenian Dogdog Kuda Lumping Panggeuing Ati Group di Citapen Kidul Kota Tasikmalaya. Penelitian ini difokuskan pada Analisis Struktur Penyajian Kesenian Dogdog Kuda Lumping. Penelitian ini menggunakan pendekatan Kualitatif Deskriptif. Lokasi penelitian dilakukan di Citapen Kidul Kota Tasikmalaya. Objek dalam penelitian ini adalah kesenian Dogdog Kuda Lumping Panggeuing Ati. Data diperoleh melalui observasi langsung di padepokan kuda lumping panggeuing ati. Wawancara dilakukan dengan pememimpin kuda lumping panggeuing ati, serta dokumentasi yang berupa foto dan rekaman wawanacara. Hasil temuan penelitian ini menunjukan bahwa, terdapat beberapa perbedaan dalam struktur penyajian kesenian dogdog kuda lumping panggeuing ati, dengan kesenian kuda lumping pada umumnya. Hal tersebut dilihat dari struktur gerak, struktur musik, tata rias dan busana, dan properti yang digunakan dalam penyajiannya. Tahapan penyajian Dogdog Kuda Lumping dengan Kuda Lumping pada umumnya berbeda dari pola iringan dan pola gerakannya.


2021 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
pp. 155-162
Author(s):  
Hutman Abdillah ◽  
Asti Tri Lestari ◽  
Deden Setiaji

Komparasi merupakan metode yang bertujuan untuk mencari persamaan dan perbedaan antara dua variable atau lebih dengan tujuan untuk menentukan atau mengetahui kesamaan dan perbedaan dari variable-variabel tersebut. Kostum selain berfungsi sebagai pelindung badan, kostum juga bisa dijadikan sebagai gambaran dari pemakainya dan kostum yang baik yaitu yang memiliki makna didalammnya. Kesenian Pontrangan adalah kesenian daerah yang perintisannya dilakukan sejak awal tahun 2014 dan dipertunjukan pada tahun 2015 serta telah diakui oleh pemerintah Kabupaten Ciamis sebagai kesenian khas dari Desa Cimaragas. Dan kesenian Jurig Sarengseng merupakan salah satu kesenian dari Kota Banjar namun berbatasan dengan Kabupaten Ciamis yang awal dipertunjukan pada tahun 2013 serta telah diakui oleh pemerintah Kota Banjar. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengkomparasikan proses pembuatan kostum kedua kesenian tersebut dan makna apa yang terkandung dalam pakaian dan aksesoris kedua kesenian tersebut. Metode penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara dan studi dokumentasi. Objek yang diteliti adalah bagian-bagian yang terdapat pada kostum Kesenian Pontrangan dan Kesenian Jurig Sarengseng dan subjek dalam penelitian ini adalah informan atau narasumber yang mengetahui tentang objek penelitian. Hasil penelitian menunjukan proses pembuatan atau terbentuknya Kesenian Pontrangan dan Kesenian Jurig Sarengseng dari mulai topeng, baju, boneka serta aksesoris yang digunakan oleh penari wanita sehingga dikatakan sebagai kesenian Pontrangan dan Kesenian Jurig Sarengseng. Selanjutnya mengkomparasikan makna apa yang terkandung dalam kostum Kesenian Pontrangan dan Kesenian Jurig Sarengseng dari mulai topeng, baju boneka kesenian hingga aksesoris yang dikenakan.


2021 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
pp. 60-74
Author(s):  
Nabilah Syumaisi ◽  
Denden Setiaji ◽  
Arni Apriani

Lagu Tombo Ati yang dipopulerkan oleh Opick menjadi sebuah objek penelitian yang sangat menarik dikarenakan kepopulerannya lagu tersebut di masyarakat dan juga lagu yang membuat Opick menjadi populer. Opick yang semulanya bukan penyanyi religi menuai kesuksesan besar saat pindah genre dan menyanyi lagu Tombo Ati ini. Merujuk pada studi kasus di atas timbul sebuah rumusan masalah dengn pertanyaan penelitian: (1) Bagaimana bentuk dan struktur musik pada lagu Tombo Ati yang diaransemen ulang oleh Opick, serta (2) Apakah makna dan nilai-nilai yang terkandung dalam lagu Tombo Ati Opick. Untuk menjawab pertanyaan tersebut penelitian ini menggunakan teori ilmu bentuk musik yang diungkapkan oleh Karl Edmund Prier. Adapun metode yang digunakan untuk menjabarkan hasil kajiannya adalah metode deskriptif analisis dengan cara menganalisis unsurunsur musikal lagu Tombo Ati beserta makna lagunya. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) unsur-unsur musikal pada lagu Tombo Ati; (2) analisis ritme; (3) analisis melodi; (4) analisis lirik lagu; (5) makna lagu. Berdasarkan hasil penelitian ini didapatkan bahwa lagu Tombo Ati mempunyai motif-motif melodi yang tidak terlalu banyak dan cenderung sederhana Begitupun dengan liriknya, mudah diingat dan memberi kesan mendalam yang berdampak pada sebuah refleksi diri dan ketenangan jiwa.


2021 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
pp. 142-147
Author(s):  
Titin Paridatul Fuadah ◽  
Asti Trilestari ◽  
Asep Wasta

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis struktur gerak serta mendeskripsikan fungsi kesenian pencak silat Sanggar Putra Santana di Desa Rajadatu Kecamatan Cineam kabupaten Tasikmalaya. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif analitik. dengan teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil dari penelitian ini yakni hasil analisis struktur gerak melalui jurus 10 yang memiliki nilai keagamaan sebagai makna yang terkandung dalam setiap gerakannya. Dengan struktur pertunjukan yang didukung oleh unsur pendukung lain, diantaranya Iringa music,rias dan busana, bentuk penyajian dan struktur pertunjukan. Hal tersebut menunjukan bahwa pencak silat memiliki kegunaan dan peranan penting dalam masyarakat terutama dalam fungsi yang ada didalamya diantaranya fungsi hiburan, ritual, presentasi estetis dan pendidikan. Dengan demikian bahwa penelitian ini dapat memberikan wawasan serta pemaparan sebagai deskripsi dari kesenian pencak silat.


2021 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
pp. 82-91
Author(s):  
Tuti Alawiyah ◽  
Wan Ridwan Husen ◽  
Asti Tri Lestari

Desa Mandalagiri Kecamatan Leuwisari Kabupaten Tasikmalaya memiliki potensi alam bambu yang melimpah untuk dijadikan bahan baku anyaman bambu, maka dari itu pengranjin anyaman bambu hampir tersebar diseluruh Desa Mandalagiri. Didaerah tersebut kerajinan anyaman bambu masih di lestarikan bahkan dijadikan sebagai usaha untuk mencari nafkah. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis motif  dan mengetahui teknik pembuatan motif kerajinan anyaman di desa Mandalagiri Kecamatan Leuwisari Kabupaten Tasikmalaya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Motif anyaman bambu yang tedapat di Desa Mandalagiri sangat beragam tetapi hanya dua motif saja yang sering digunakan yaitu motif anyaman sasag dan motif anyaman kepang, teknik pembuatan anyaman bambu di Desa Mandalagiri tidak menggunakan mesin bubut melainkan menggunakan tangan manual. Teknik pengumpulan data melalui, observasi, wawancara, dokumentasi dan studi literatur.


2021 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
pp. 127-141
Author(s):  
Nia Nursalis ◽  
Wan Ridwan Husen ◽  
Budi Dharma

Di Tasikmalaya terdapat banyak seniman lukis yang karya-karyanya tidak kalah dengan seniman lain, baik seniman dari dalam maupun dari luar negeri. Acep Zamzam Noor merupakan salah satu seniman lukis Internasional dari Tasikmalaya yang sudah melanglang buana memamerkan hasil karya lukisannya ke banyak negara. Yang sering kita dengar dan lihat adalah bagaimana dari puisi menjadi sebuah musik yang disebut sebagai musikalisasi puisi, kemudian dari puisi menjadi sebuah drama yang disebut sebagai dramatisasi puisi, dan disini Acep Zamzam Noor membuat sebuah lukisan yang berangkat dari puisi yang ditulisnya sendiri, hal demikian tidak banyak dijumpai dari seniman-seniman lukis lain, dimana dia melukis berasal dari ide puisinya sendiri. Lukisan berseri artefak cinta ini adalah salah satu lukisan karya beliau yang terinfirasi dari sebuah puisi yang dia tulis. Berdasarkan hasil temuan dan pembahasan maka diperoleh kesimpulan tentang konsep ide penciptaan lukisan artefak percintaan kita karya Acep Zamzam Noor dan visualisasi artefak percintaan kita pada karya lukis abstrak ekspresionis Acep Zamzam Noor. Dapat disimpulkan bahwa konsep ide gagasan dalam penciptaan karya lukis artefak percinaan kita karya Acep Zamzam Noor ini berasal dari alam prakesadaran dan bermain. Ide gagasan yang ingin disampaikannya yaitu tentang perjalanan panjang mengenai kehidupan yang dilalui Acep Zamzam Noor dari zaman dulu sampai sekarang. Kemudian di peroleh bahwa dalam proses kreative Acep Zamzam Noor di bagi menjadi tiga, yaitu prapenciptaan dimana berisi tentang persiapan menentukan konsep ide penciptaan dan persiapan bahan dan alat melukis. Kemudian proses penciptaan yang berisi tentang bagaimana dan teknik apa yang digunakan Acep Zamzam Noor saat melukis, dan yang terakhir proses pascapenciptaan yaitu dimana membahas tentang cara Acep Zamzam Noor mempresentasikan karyanya.


2021 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
pp. 106-115
Author(s):  
Mochamad Padlan Crispa ◽  
Denden Setiaji ◽  
Wan Ridwan Husen

Adaptasi Tepak Kendang Sunda Endang Ramdan Dalam Lagu Janger Aransemen Tohpati, tahun 2021 ini dilatar belakangi oleh keinginan peneliti untuk mengetahui cara mengadaptasikan tepak kendang Sunda Endang Ramdan pada karya atau aransemen Tohpati. Penelitian ini bertujuan untuk membahas bagaimana adaptasi dan pola tepak kendang Endang Ramdan pada lagu Janger aransemen Tohpati. Kajiannya memahami aransemen, memilih pola tepak pada tiap bagian aransemen, mengaplikasikan pola tepakan kendang yang telah dipilih, menyamakan presepsi dengan Tohpati saat berlatih. Adapun permasalahan yang diangkat dalam penelitian, antara lain: 1) Bagaimana adaptasi tepak kendang Sunda Endang Ramdan dalam lagu Janger aransemen Tohpati? 2) Bagaimana Pola tepak kendang Sunda Endang Ramdan dalam lagu Janger aransemen Tohpati?. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif analisis untuk menggambarkan yang sesungguhnya terjadi pada proses adaptasi tepak kendang Sunda Endang Ramdan dalam lagu Janger aransemen Tohpati. Berdasarkan hasil penelitian proses adaptasi tepak kendang Endang Ramdan mempunyai bekal ilmu bermain kendang tradisi untuk mengadaptasikan kendang Sunda terhadap karya- karya baru walaupun banyak sekali pola tepak yang baru atau penyederhanaan dari pola tepak yang sudah ada. Dalam karya lagu Janger tersebut beliau menyesuaikan pola tepak kendang Sunda dengan kebutuhan karyanya, pada pola tepak kendang Endang Ramdan dalam lagu janger ini peneliti menuliskan pola tepak kendang Sunda dengan mengacu terhadap pola tepak yang di buat oleh pak Sunarto tetapi lebih di sederhanakan supaya lebih gampang dipahami.


2021 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
pp. 75-81
Author(s):  
Alfin Nurul Azmi ◽  
Denden Setiaji ◽  
Arni Apriani

In SMAN 1 Ciamis there is learning Art and Culture in which learning the art of traditional music. Where every student must learn to play a typical musical instrument of West Java, Kacapi. SMAN 1 Ciamis is the only high school in ciamis area that learns traditional musical instruments in learning Art and Culture in the classroom, especially in the practice of playing harp instruments using kacapi kawih. Related to Kacapi's learning in Art and Culture subjects at SMAN 1 Ciamis, researchers are interested in researching how materials and teaching materials are arranged by Art and Culture teachers in order to achieve learning objectives. Because Kacapi learning is rarely taught in other public schools. With the hope that the results of this research can motivate other schools to continue to develop learning in arts and culture subjects and can increase knowledge for the field of art education, especially music arts. This research uses descriptor method with qualitative approach. This research was conducted at SMAN 1 Ciamis located at Jalan Gunung Galuh No. 37, Ciamis District, Ciamis Regency, West Java. The data source used is by conducting observations, interviews, documentation studies and literature studies. Then the data will be analyzed using research deepening analysis techniques with steps to reduce data, present data and draw conclusions. Based on the data analysis conducted, it was concluded that the teaching materials in kacapi kawih learning at SMAN 1 Ciamis are in accordance with the curriculum of high school level. And the teaching material of kacapi kawih learning is a learning module with etude kacapi teaching materials made by art and culture teachers with an adaptation of the simplified Etude kacapi Mang Koko.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document