JOSETA: Journal of Socio-economics on Tropical Agriculture
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

59
(FIVE YEARS 24)

H-INDEX

0
(FIVE YEARS 0)

Published By Perpustakaan Universitas Andalas

2686-0953

Author(s):  
Ikhsan Fuady ◽  
Ditha Prasanti ◽  
Sri Seti Indriani

Permasalahan pola hidup sehat yang buruk memiliki peran yang besar terhadap permasalahan kesehatan pada masyarakat di hulu bantaran Sungai Citarum. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor faktor yang mempengaruhi intensi masyarakat dalam berperilaku pola hidup sehat. Metode penelitian ini  kuantitatif dengan pendekatan survey. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa intensi perilaku masyarakat dalam perilaku hidup bersih dan sehat terkategori sedang. Adapun faktor faktor yang mempengaruhi intensi perilaku pola hidup sehat adalah faktor sikap masyarakat terhadap kesehatan itu sendiri dan norma subjektif  Sikap yang positif pada pola hidup sehat sebagai faktor dominan yang mempengaruhi intensi untuk berperilaku hidup sehat. Norma subjektif yang memiliki peran signifikan terhadap intensi adalah dukungan lingkungan sekitar dan tokoh masyarakat.


Author(s):  
Gary Syukra Rizki ◽  
Syahyana Raessi ◽  
Muhammad Refdinal

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Mendiskripsikan profil Agroindustri Bawang Goreng Ali Masni dan (2) Menganalisis besarnya nilai tambah yang diperoleh dari pengolahan bawang goreng pada Agroindustri Bawang Goreng Ali Masni. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode studi kasus. Analisis data yang digunakan untuk menganalisis besarnya nilai tambah menggunakan metode Hayami. Produk bawang goreng yang dihasilkan dari Agroindustri Bawang Goreng Ali Masni adalah bawang goreng kelas satu, kelas dua dan kelas tiga. Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai tambah yang dihasilkan oleh Agroindustri Bawang Goreng Ali Masni untuk produk bawang goreng kelas satu sebesar Rp 16.757,903/kg dengan rasio nilai tambah sebesar 52,368% yang tergolong tinggi dan produk bawang goreng kelas dua sebesar Rp 10.857,903/kg dengan rasio nilai tambah sebesar 45,241% yang tergolong tinggi, sedangkan produk bawang goreng kelas tiga sebesar Rp 5.602,474/kg dengan rasio nilai tambah sebesar 31,125% yang tergolong sedang.


Author(s):  
Conny N Manoppo ◽  
Yenny Oktavia

Akses informasi memiliki peran yang sangat penting pada berbagai kegiatan manusia tanpa terkecuali perempuan. Peran informasi bagi diri perempuan adalah untuk membuka dan memperluas wawasan berpikir perempuan terhadap segala aktivitas yang dihadapi. Analisis faktor aksesibilitas terhadap informasi pemanfaatan pekarangan dan pengolahan hasil pangan mencakup: tingkat ketersediaan informasi pemanfaatan pekarangan dan pengolahan pangan, kesesuaian informasi yang diterima, serta kredibilitas pemberi informasi. Penelitian dilaksanakan bulan Maret 2015 sampai dengan Desember 2015.  Lokasi penelitian di 12 Kecamatan Kabupaten Minahasa Provinsi Sulawesi Utara. Jumlah sampel sebanyak 140 orang. Data yang diperoleh dieksplorasi, ditabulasi dalam bentuk tabel frekuensi, dan dianalisis secara deskriptif. Hasil analisis menunjukkan, aksesibilitas terhadap ketersediaan informasi pemanfaatan pekarangan dan pengolahan pangan berkategori tersedia, namun jenis dan jumlah informasi masih kurang tersedia. Kesesuaian informasi yang diterima mengenai pemanfaatan pekarangan dan pengolahan pangan bersumber dari pekarangan, berada dalam kategori sesuai. Kredibilitas pemberi informasi berkategori kurang kredibel. Implikasi kebijakan yang bisa dilakukan adalah: memperbanyak informasi tentang pemanfaatan pekarangan dan pengolahan pangan yang bersumber dari pekarangan melalui media cetak, elektronik (radio dan televisi) serta cyber extension, termasuk media sosial, peningkatan kredibilitas petugas pemberi informasi.


Author(s):  
Yuri Gita Putri ◽  
Yuerlita Yuerlita ◽  
Ferdhinal Asful

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas dan faktor-faktor yang mempengaruhi peran P3A Banda Tangah dalam mengelola jaringan irigasi tersier di Kecamatan Lubuk Sikarah. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif kuantitatif, dengan data primer dan data sekunder. Teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara mendalam dengan informan kunci, dan survei. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa efektivitas peran P3A Banda Tangah dalam pengelolaan jaringan irigasi tersier dalam kategori tinggi yakni dengan skor 50,83. Hal ini karena P3A Banda Tangah menjalankan perannya dengan baik, mulai dari operasi jaringan irigasi, pemeliharaan jaringan irigasi, rehabilitasi jaringan irigasi dan penanganan konflik. Faktor faktor efektivitas peran P3A Banda Tangah yaitu kepemimpinan P3A dengan skor 14,43, waktu pertemuan P3A dengan skor 7,07, fungsi tugas P3A dengan skor 2,63, tingkat penguasaan materi oleh PPL dengan skor 8,43 dan tingkat karya PPL dengan skor 5,7. Berdasarkan analisis regresi linear berganda, terdapat 3 faktor yang berpengaruh signifikan terhadap efektivitas peran P3A Banda Tangah yaitu kepemimpinan P3A, waktu pertemuan P3A dan tingkat penguasaan materi oleh penyuluh. Peneliti memberikan saran, untuk peran P3A dalam  pemeliharaan jaringan diharapkan P3A mampu menyediakan papan peringatan untuk tidakan pencegahan di sekitar jaringan irigasi agar petani mampu menjaga kebersihan jaringan irigasi dan untuk kegiatan kegiatan yang diadakan oleh P3A, pengurus dan petani anggota diharapkan mampu meningkatkan partisipasi /keikutsertaannya agar efektivitas peran P3A dapat tercapai optimal.


Author(s):  
Ayu Marsela ◽  
Dewangga Nikmatullah ◽  
Begem Viantimala

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan program upsus pajale dikecamatan Seputih Raman dan  mengetahui faktor-faktor keberhasilan Program Upsus Pajale dikecamatan Seputih Raman. Data dikumpulkan pada bulan Januari 2019 dan melibatkan sebanyak 51 responden dan penelitian ini dilakukan menggunakan metode survei. Metodologi yang digunakan yaitu analisis deskriftif kualitatif dan uji korelasi Rank Spearman.  Hasil penelitian menyimpulkan bahwa Program Upsus Pajale berjalan dengan baik, artinya tingkat produktivitas padi tergolong dalam klasifikasi sedang yaitu 4,94 ton/ha.  Faktor - faktor yang berhubungan nyata dengan pelaksanaan program Upsus Pajale adalah alih fungsi, jaringan irigasi dan modal petani, sedangkan fragmentasi lahan tidak berhubungan nyata dengan pelaksanaan Program Upsus Pajale.


Author(s):  
Yuliana Kansrini ◽  
Amelia Zuliyanti ◽  
Puji Wahyu Mulyani ◽  
Darbi Pirmansyah

Koperasi Mandailing Jaya sebagai kelembagaan petani kopi yang mendukung agribisnis kopi di Kecamatan Ulu Pungkut Kabupaten Mandailing Natal. Pentingnya keberadaan Koperasi Mandailing Jaya dapat menyebarluaskan informasi tentang usaha kopi, membantu pemasaran, memberikan pelatihan dan melakukan pemberdayaan petani kopi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui peran koperasi dalam pemberdayaan petani kopi, dan mengetahui pengaruh peran koperasi dalam pemberdayaan petani kopi. Pemilihan lokasi secara sengaja (purposive) di Kecamatan Ulu Pungkut Kabupaten Mandailing Natal. Metode penelitian adalah deskriptif kuantitatif menggunakan analisis regresi linear dan variabel yang digunakan adalah peran koperasi (mitra usaha, pemberi pelatihan, fasilitator pemasaran, fasilitator permodalan, dan motivator) dan pemberdayaan (penggalian potensi, penguatan, pemandirian). Pengambilan populasi secara sengaja (purposive), sampel secara sensus adalah petani kopi sebanyak 43 orang. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara, dan kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran koperasi sebagai mitra usaha, pemberi pelatihan, fasilitator pemasaran, fasilitator permodalan, dan motivator termasuk kategori sedang yakni 52,9 persen dalam pemberdayaan petani kopi. Secara statistik, hasil analisis regresi peran koperasi berpengaruh signifikan terhadap pemberdayaan petani kopi. Koperasi dapat berperan optimal, diperlukan penguatan kelembagaan Koperasi Mandailing Jaya agar koperasi dapat melakukan pemberdayaan kepada petani kopi di Kecamatan Ulu Pungkut Kabupaten Mandailing Natal..


Author(s):  
Suci Anti Suwito ◽  
Yuniar Aviati Syarief ◽  
Tubagus Hasanuddin

Penelitian ini bertujuan.untuk.mengetahui perilaku komunikasi petani.dalam.mencari informasi budidaya padi organik .di Desa .Pajaresuk .dan .Desa .Pujodadi .Kabupaten Pringsewu, .mengetahui .tingkat .adopsi inovasi .padi organik .di .Desa Pajaresuk .dan .Desa Pujodadi, .mengetahui .hubungan .antara .karakter petani terhadap .tingkat adopsi inovasi budidaya padi .organik ,serta .mengetahui .hubungan .antara .perilaku komunikasi .petani dalam mencari informasi .budidaya .padi organik dengan tingkat adopsi.adopsi inovasi budidaya padi.organik. Penelitian.ini dilakukan.secara.sengaja .(purposive). Pengambilan data dilaksanakan dari .bulan Agustus .2019 dengan menggunakan metode sensus Populasi pada  penelitian ini terdiri .dari petani .padi .organik di Pajaresuk sebanyak .8 petani responden dan .Pujodadi .Kabupaten Pringsewu sebanyak 9 responden..Menggunakan analisis deskriptif kualitatif .dan .deskriptif kuantitatif, Uji .statistika yang digunakan .dalam penelitian .ini digunakan .uji korelasi berjenjang Rank Spearman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel .yang .berhubungan .dengan tingkat adopsi .inovasi budidaya padi  organic adalah variabel sifat inovasi.(X7) dan variabel perilaku komunikasi (Y2).


Author(s):  
Ananda Syahputra ◽  
Yonariza Yonariza ◽  
Hasnah Hasnah

Analisis penentuan pusat pertumbuhan wilayah dan komoditi basis merupakan upaya untuk mengoptimalkan pembangunan wilayah Kabupaten Pasaman. Penelitian ini dapat dijadikan referensi kebijakan pembanguan bagi pemerintah Kabupaten Pasaman. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi kecamatan yang berpotensi sebagai pusat pertumbuhan ekonomi dan mengidentifikasi komoditi pertanian basis masing-masing kecamatan Kabupaten Pasaman serta mengidentifikasi interaksi antara pusat pertumbuhan (growth pole) dengan daerah sekitarnya (hinterland). Penelitian ini menggunakan tiga metode analisis data, yaitu analisis Skalogram, Indeks Sentralitas, Location Quotient serta analisis Gravitasi. Berdasarkan hasil analisis skalogram dan indeks sentralitas didapatkan bahwa dari 12 kecamatan yang ada di Kabupaten Pasaman, teridentifikasi sebanyak 4 kecamatan sebagai pusat pertumbuhan. Empat kecamatan tersebut adalah Kecamatan Lubuk Sikaping dengan komoditi basis ikan sawah dan budidaya perairan umum, Kecamatan Rao Selatan memiliki komiditi basis utama kangkung dan nenas, Kecamatan Panti memiliki komoditi basis utama kelinci dan sapi potong, dan Kecamatan Tigo Nagari memiliki komoditi basis utama ikan sawah dan ikan sungai. Pemerintah Kabupaten Pasaman disarankan menetapkan kebijakan spesialisasi komoditi basis pada masing-masing kecamatan dan memperkuat keterkaitan antar wilayah, sehingga dapat mendorong pergerakan perekonomian secara merata.


Author(s):  
Isti Putri Utami ◽  
Tubagus Hasanuddin ◽  
Abdul Mutolib
Keyword(s):  

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui tingkat keberdayaan masyarakat dan keberhasilan pengelolaan Tahura WAR serta kaitan antara keduanya. Responden yang digunakan adalah 30 orang yang termasuk dalam anggota Kelompok Pengelola dan Pelestari Hutan di Kelurahan Sumber Agung yang ditentukan secara purposive. Pengumpulan data dengan wawancara dan Focus Group Disscussion. Metode analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif, sedangkan untuk analisis data digunakan uji Rank Spearman. Berdasarkan hasil temuan, diketahui jika tingkat keberdayaan masyarakat sekitar Tahura WAR secara keseluruhan masuk dalam klasifikasi sedang. Hal tersebut berdasarkan tingkat pendidikan yang rendah sehingga kurangnya keterampilan masyarakat KPPH Tahura WAR dalam mengelola Tahura WAR. Keberhasilan pengelolaan Tahura WAR termasuk dalam kategori berhasil secara keseluruhan. Hal tersebut berdasarkan pada keberhasilan pengelolaan Tahura WAR dalam menjalankan fungsinya sehingga berdampak pada peningkatan pendapatan serta perkembangan usaha pertanian masyarakat KPPH Tahura WAR. Keberdayaan masyarakat sekitar Tahura WAR memiliki hubungan nyata yang kuat dengan keberhasilan pengelolaan Tahura WAR di Provinsi Lampung. Berdasarkan Hal tersebut, diharapkan Dinas Kehutanan dan UPTD Tahura WAR dapat meningkatkan keberdayaan masyarakat melalui program pemberdayaan sehingga Tahura WAR dapat dimanfaatkan dengan lebih optimal.


Author(s):  
Laelatul Rahmi ◽  
Hasnah Hasnah ◽  
Lora Triana

Tujuan penelitian ini adalah (1) mendeskripsikan gambaran kepuasan konsumen minuman kopi Arabika Lolo berdasarkan bauran pemasaran pada kafe Gubuk Coffee Central (2) menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan konsumen terhadap minuman kopi Arabika Lolo pada kafe Gubuk Coffee Central. Penelitian ini dilakukan pada 9 Mei – 9 Juni 2019. Data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Penelitian ini menggunakan metode survei. Metode pengambilan sampel menggunakan rumus slovin sehingga sampel yang digunakan berjumlah 97 responden. Data dianalisis secara deskriptif kuantitatif. Hasil analisis menunjukkan bahwa (1) Tingkat kepuasan konsumen minuman kopi Arabika Lolo pada Kafe Gubuk Coffee Central berada pada kategori puas dengan nilai skor rata-rata sebesar 4,18. Jika dilihat dari variabel bauran pemasaran diketahui bahwa semua variabel memiliki nilai skor rata-rata yang berada pada kategori baik untuk variabel produk, tempat, dan harga, dan kategori sangat baik untuk variabel harga. (2) Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa variabel yang berpengaruh signifikan terhadap kepuasan konsumen minuman kopi Arabika Lolo adalah variabel produk dan variabel harga, sedangkan variabel tempat dan variabel promosi tidak berpengaruh signifikan terhadap kepuasan konsumen minuman kopi Arabika Lolo


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document