Teknika
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

39
(FIVE YEARS 0)

H-INDEX

0
(FIVE YEARS 0)

Published By Universitas Semarang

1410-4202

Teknika ◽  
2019 ◽  
Vol 14 (2) ◽  
pp. 47
Author(s):  
Bambang Purnijanto ◽  
Trias Widorini ◽  
Anik Kustirini

<p>Indonesia adalah negara yang rawan terjadi bencana alam gempa bumi sebab lokasi Indonesia di  pertemuan tiga lempeng (pelat) tektonik yang aktif yaitu lempeng Samudra Hindia, Eurasia dan Pasifik.  Akibat dari adanya gempa bumi tersebut dapat menyebabkan banyak korban harta benda dan jiwa. Kebanyakan penyebab korban jiwa akibat gempa bumi ini adalah tertimpa reruntuhan bangunan. Kerusakan bangunan tersebut pada umumnya disebabkan oleh faktor desain dan pelaksanaan yang kurang tepat. Penelitian yang dilakukan mempunyai tujuan untuk membandingkan respons struktur yang terjadi akibat beban gempa pada gedung dengan konfigurasi yang tidak simetris berbentuk T dan L pada modelmassaterpusat terhadap modelmassatersebar. Berdasarkan hasil analisis struktur untuk denah bangunan berbentuk T dan L dengan pemodelanmassayang berbeda maka dapat ditarik kesimpulan bahwa modelmassaterpusat menghasilkan simpangan yang lebih besar dibandingkan modelmassatersebar sehingga akan menghasilkan kondisi yang lebih aman.</p><p>Kata kunci : pemodelan massa; simpangan; gedung; analisis dinamik.</p>


Teknika ◽  
2019 ◽  
Vol 14 (2) ◽  
pp. 65
Author(s):  
Edy Susilo ◽  
Diah Setyati Setyati Budiningrum

<p>Perubahan tataguna lahan yang menjadikan permukaan tanah semakin kedap menyebabkan penurunan infiltrasi air tanah dan peningkatan debit aliran permukaan. Berbagai upaya yang dilakukan dengan menggunakan sumur resapan dan biopori belum mencapai hasil yang diharapkan. Pipa resapan horisontal diharapkan menjadi salah satu solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut. Dengan menggunakan pipa horisontal dinding berlubang panjang 2 m sampai 7 m diameter 10 cm diperoleh pengaruh variabel panjang terhadap debit resapan air di dalam tanah. Debit resapan air dengan pipa horisontal diameter 30 cm, panjang L cm, rasio lubang dinding 0.028, dan tinggi tekan air H cm pada tanah jenis clay dengan permeabilitas 7.09 x 10<sup>-6</sup> cm/detik dinyatakan dengan persamaan Q=0.00019xL<sup>0,913</sup> xH<sup>2.3965 </sup>. Debit banjir pada sebuah DAS dihitung dengan rumus Rasional dan kebutuhan pipa resapan horisontal dapat diperoleh dengan menggunakan grafik. Penggunaan pipa resapan horisontal dengan spesifikasi lain dan jenis tanah yang berbeda perlu dilakukan pengembangan penelitian. Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan untuk memelihara konservasi air sekaligus penangan permasalahan banjir</p><p><strong>Kata kunci:</strong> pipa resapan horisontal, konservasi, banjir</p>


Teknika ◽  
2019 ◽  
Vol 14 (2) ◽  
pp. 75
Author(s):  
Uta Domas Rachman ◽  
Andi Tenrisukki Tenriajeng

<p>Sisa material konstruksi didefinisikan sebagai sesuatu yang sifatnya berlebih dari yang disyaratkan baik itu berupa hasil pekerjaan maupun material konstruksi yang tersisa/tercecer/rusak sehingga tidak dapat digunakan lagi sesuai fungsinya. Terdapat berbagai macam faktor yang menjadi penyebab adanya sisa material. Dalam penelitian ini, faktor-faktor penyebab sisa material yang paling berkolerasi dengan persentase sisa material yaitu material keramik yang disebabkan karena kesalahan oleh tenaga kerja, material batu bata yang disebabkan karena kerusakan akibat transportasi di/ke lokasi proyek, material genteng disebabkan karena penanganan yang tidak hati-hati, material kayu disebabkan karena proses pemakaian, material cat disebabkan karena adanya perubahan desain, material besi beton disebabkan karena perencana yang kurang berkompeten, material semen yang disebabkan karena penyimpanan material yang kurang baik, pasir yang disebabkan karena pemesanan yang tidak dapat dilakukan dalam jumlah kecil, material batu belah yang disebabkan karena material tercecer/terbuang saat transportasi.</p><p> </p><p><strong>Kata kunci:</strong> faktor-faktor penyebab sisa material; persentase sisa material; sisa material</p>


Teknika ◽  
2019 ◽  
Vol 14 (2) ◽  
pp. 54
Author(s):  
Sofiatul Muflihah ◽  
Hari Setijo Pudjihardjo

<p>Aktivitas pembangunan proyek konstruksi bangunan gedung pada umumnya merupakan kegiatan yang sangat komplek dan sangat berbahaya. Kondisi seperti ini menunjukan karakter yang keras dan sulit dilaksanakan, sehingga dibutuhkan tenaga yang sangat kuat dari pekerja. Karena pekekerjaan didalam proyek yang sangat komplek, tidak dapat dipungkiri bahwa dalam proses pelaksanaan kegiatan konstruksi menunjukan angka kecelakaan yang terjadi cukup tinggi. Dalam penelitian ini akan dibahas mengenai faktor - faktor yang mempengaruhi keselamatan dan kesehatan kerja ( K3 ), tindakan penerapan keselamatan dan kesehatan kerja ( K3 ) dan risiko keselamatan dan kesehatan kerja ( K3 ) dengan tujuan untuk mengetahui jenis – jenis risiko, faktor – faktor yang mempengaruhi dan pengelolaan manajemen risiko keselamatan dan kesehatan kerja pada proyek pembangunan gedung di semarang. Analisis data yang dilakukan dengan membuat kuisioner dan penyebaran kuisioner kepada 45 responden. Responden itu sendiri terdiri dari direktur, konsultan dan kontraktor. Penelitian ini simpulkan bahwa penerapan manajemen risiko keselamatan dan kesehatan kerja sangatlah berpengaruh dalam pembangunan gedung.</p><p><strong>Kata kunci : </strong>keselamatan dan kesehatan kerja; manajemen risiko; proyek pembangunan gedung.</p>


Teknika ◽  
2019 ◽  
Vol 14 (2) ◽  
pp. 81
Author(s):  
Dyah Setyati Budiningrum ◽  
Anik Kustirini

<p>Perencanaan struktur bawah pada rumah sakit haruslah kuat, karena rumah sakit merupakan tempat untuk memulihkan kesehatan. Pondasi tiang pancang berfungsi untuk meneruskan beban pada bangunan menuju tanah secara merata. Tujuan penelitian ini yaitu menghitung daya dukung tiang berdasarkan kekuatan tanah dan menghitung daya dukung tiang kelompok. Pondasi yang dipakai dalam perencanaan gedung rumah sakit ini adalah jenis pondasi tiang pancang dengan dimensi penampang 40x40 cm, dengan panjang 12 m  dan untuk perhitungan daya dukung berdasarkan gesekan tanah dengan tanah (<em>friction</em>). Jumlah tiang pancang dalam kelompok tiang adalah 4 buah tiang pancang. Daya dukung maksimum setiap tiang pancang memenuhi persyaratan, sehingga 4 buah tiang pancang dalam kelompok tiang aman dipakai.</p><p> </p><p><strong>Kata kunci:</strong> pondasi; tanah; tiang pancang; daya dukung.</p>


Teknika ◽  
2019 ◽  
Vol 13 (1) ◽  
pp. 1
Author(s):  
Lila Anggraini ◽  
Diah Rahmawati ◽  
Trias Widorini

<p class="xl24"><strong>Abstrak:</strong> Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 80 Tahun 2003 tentang pedoman pengadaan barang/jasa pemerintah, pasal 14, ayat 10 tertulis bahwa dalam proses prakualifikasi/pascakualifikasi panitia/pejabat pengadaan tidak boleh melarang, menghambat, dan membatasi keikutsertaan calon peserta pengadaan/barang dari luar propinsi/kabupaten/kota lokasi pengadaan barang/jasa. Dengan tidak membatasi keikutsertaan tersebut dapat mengakibatkan kontraktor setempat tidak akan mendapatkan pekerjaan konstruksi, dengan kemampuannya terbatas baik kemampuan modal, peralatan dan personil untuk meningkatkan kualitas pekerjaan. Bila dibandingkan dengan kontraktor yang berasal dari luar propinsi/kabupaten/kota yang pada umumnya lebih unggul memiliki kemampuan modal, keunggulan teknologi, tenaga yang profesional, pengalaman kerja, serta kualitas pekerjaan yang lebih baik. Kriteria kualitas pada setiap perusahaan tidak sama, demikian pula masing-masing konsumen memiliki kriteria yang berbeda terkait dengan kualitas. Dalam industri jasa konstruksi komponen–komponen yang mendukung kualitas pekerjaan adalah kualifikasi kontraktor yang memilki modal, sumber daya peralatan, sumber daya manusia, dan pengalaman perusahaan.</p><p>Berdasarkan hasil pengamatan awal, masih ada kesan dari pihak pengguna anggaran/pejabat pembuat komitmen (Pemilik proyek) dan konsultan perencana/pengawas bahwa masih banyak kelemahan pada kontraktor di Kota Semarang dalam menyelesaikan proyek konstruksi seperti Pimpinan perusahaan kurang memiliki pengalaman dan pengertian tentang konstruksi serta tidak memiliki pengetahuan tentang masalah keuangan dan manajemen perusahaan, tingkat pendidikan yang kebanyakan tamatan SMU, tidak banyak memiliki modal dasar, tenaga ahli perusahaan tidak memiliki sertifikasi ketrampilan kerja dan sertifikasi keahlian kerja dan sering tidak berada di lokasi proyek, peralatan kerja kurang memadai. Sedangkan dari segi kualitas, waktu pelaksanaan sering terlambat dan hasil pekerjaan sering menyimpang dari spesifikasi teknik yang ditetapkan. Apabila informasi awal ini benar maka dapat dipastikan bahwa kualitas pekerjaan proyek konstruksi kurang sesuai dengan apa yang diisyaratkan dalam dokumen kontrak dan dokumen lelang terutama spesifikasi teknik. Berdasarkan penelitian faktor yang paling mempengaruhi kualifikasi kontraktor terhadap kualitas pekerjaan proyek konstruksi di Kota Semarang adalah Faktor sumber daya manusi, faktor keuangan dan faktor kepemilikan peralatan. Untuk itu perlu dikembangkan lagi untuk mengetahui karakteristik  keseluruh kontraktor di Kota Semarang dengan meningkatkan daya saing kontraktor Kualifikasi M kebawah perlu meningkatkan kualifikasi pendidikan dan pengalaman tenaga kerjanya dan meningkatkan kualitas pekerjaan kontraktor perlu ditingkatkan faktor kualitas sumber daya manusia dan modal kontraktor yang mempengaruhi kualitas pekerjaan.</p><p> </p><p><strong><em>Abstract: </em></strong><em>The law on construction services has been in effect for seventeen years, but the world of constructi</em> <em>Presidential Decree No. 80/2003 on guidelines on procurement of government goods / services, article 14, paragraph 10 states that in the prequalification / post-qualification process the procuring committee shall not prohibit, restrict and limit the participation of prospective procurement participants from outside the province / regency / city location of procurement of goods / services. Without limiting such participation may result in local contractors not obtaining construction work, with limited capability both for capital, equipment and personnel to improve the quality of work. Compared to contractors from outside the provinces / regencies / cities which are generally superior to have capital capability, technological superiority, professional manpower, work experience, and better job quality. The quality criteria for each company are not the same, so each customer has different criteria related to quality. In the construction services industry the components that support the quality </em></p><pre><em>of work are qualified contractors who have capital, equipment resources, human resources, and company experience.</em></pre><p><em>Based on preliminary observations, there is still an impression from the users of the budget / commitment-making official (Project owner) and planner / supervisor consultant that there are still many weaknesses to the contractor in Semarang City in completing construction projects such as the Head of the company lacking experience and understanding of construction and not have knowledge of financial and corporate management issues, education level which is mostly high school graduates, do not have many basic capital, company experts do not have job skill certification and certification of work expertise and often are not in project location, work equipment is inadequate. While in terms of quality, implementation time is often too late and work results often deviate from the specified technical specifications. If preliminary information is true then it can be ensured that the quality of construction project work is less in line with what is indicated in contract documents and auction documents especially technical specifications. Based on the research, the factors that most influence the qualification of contractor to the quality of construction project work in Semarang City are human resource factor, financial factor and equipment ownership factor. For that need to be developed again to know the characteristics of all contractors in the city of Semarang by improving the competitiveness of contractors Qualifications M down need to improve the qualifications of education and experience of his workforce and improve the quality of contractor work should be improved quality factor of human resources and contractor capital affecting the quality of work</em></p><p><strong><em> </em></strong></p><pre> </pre>


Teknika ◽  
2019 ◽  
Vol 14 (1) ◽  
pp. 30
Author(s):  
Ana Fatchiyati ◽  
Diah Rahmawati ◽  
Lila Anggraini
Keyword(s):  

<p align="center"><strong>ABSTRAK</strong></p><p>Dalam pelaksanaan pembangunan proyek konstruksi, sering mengalami berbagai hambatan yang timbul oleh risiko yang terjadi dimana hal tersebut mengakibatkan tidak tercapainya kinerja kualitas pencapaian hasil pekerjaan kontraktor seperti yang diharapkan. Tujuan penelitian ini adalah mendapatkan faktor risiko terhadap biaya dan waktu yang berpengaruh pada tahap pelaksanaan konstruksi serta mengetahui dampak, dan respon risiko yang harus dilakukan untuk meningkatkan kualitas pencapaian hasil pekerjaan. Pada penelitian ini dilakukan identifikasi risiko, analisis risiko dan respon risiko pada proyek konstruksi Pembangunan Bendung Gerak Kanal Banjir Kanal Barat Kota Semarang. Metode penelitian yang dilakukan adalah dengan cara survei dan menyebarkan kuesioner kepada kontraktor dan para pihak yang terlibat (stake holder). Penilaian frekuensi/probabilitas risiko dan penilaian dampak risiko menggunakan Severity Index, sedangkan untuk analisis risiko menggunakan Probability Impact Matrix. Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan ditemukan 6 variabel faktor risiko yang dominan terhadap waktu dan biaya pada tahap pelaksanaan konstruksi yaitu kesulitan saat proses galian, kerusakan peralatan mesin dan perlengkapan proyek, perubahan desain menyesuaikan keadaan dilapangan, ketersediaan jumlah material, kondisi tanah yang tidak stabil, dan cuaca yang tidak menentu.</p>


Teknika ◽  
2019 ◽  
Vol 14 (1) ◽  
pp. 1
Author(s):  
Ngudi Hari Crista ◽  
Trias Widorini ◽  
Bambang Purnijanto

<p align="center"><strong>ABSTRAK</strong></p><p>Balok sebagai salah satu komponen struktur gedung mempunyai peranan yang sangat penting dalam memikul beban diatasnya. Balok beton bertulang dengan penampang T merupakan balok yang banyak digunakan pada sistem lantai bangunan. Penggunaan program komputer dianggap cukup efektif dalam hal waktu, biaya dan peralatan yang digunakan namun perlu diketahui berapa tingkat akurasi analisis dan desain balok beton tampang T dengan menggunakan program komputer yaitu SAP 2000. Sebagai pembanding untuk hasil analisis dan desain dengan program SAP 2000 digunakan hasil yang diperoleh menurut SNI 2002. Berdasarkan hasil perhitungan dengan program SAP 2000 dan menurut SNI 2002, terdapat perbedaan hasil dalam hal luas tulangan memanjang yang dibutuhkan. Hal disebabkan oleh model default SAP 2000 balok dengan sayap posisi sayap tidak terletak pada sisi atas balok tetapi pada garis berat balok dan terdapat bagian <em>overlap</em> pada balok dan pelat yang berpengaruh pada berat mati komponen struktur.</p>


Teknika ◽  
2019 ◽  
Vol 14 (1) ◽  
pp. 14
Author(s):  
Dhamang Budi Cahyono ◽  
Agus Muldiyanto ◽  
Anik Kustirini

<p align="center"><strong>ABSTRAK</strong></p><p align="center"><strong> </strong></p>Perkembangan jumlah mahasiswa dari tahun ke tahun semakin  meningkat sehingga hubungan interaksi yang terjadi antara mahasiswa, dosen, karyawan dan pengelola di Kampus Universitas Semarang (USM)  juga meningkat, hal ini dapat menimbulkan potensi kemacetan lalu lintas maupun penambahan fasilitas kebutuhan ruang parkir kendaraan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya estimasi prediksi tarikan pergerakan orang menuju Kampus USM. Metode yang digunakan dalam membuat model adalah dengan analisis regresi, dengan variabel bebas adalah PDRB Kota Semarang dan variabel tetapnya adalah jumlah mahasiswa aktif kelas pagi dan sore. Hasil persamaan regresi tarikan ke kampus yang didapat adalah untuk semester gasal kelas pagi adalah Y<sub>1</sub> = 1308,803 + 0,032 X, dan persamaan untuk semester genap kelas pagi adalah Y<sub>2</sub> = 1568,960 + 0,032 X4. Prediksi tarikan mahasiswa kelas ke Kampus USM pada tahun 2023 untuk semester gasal sebesar 8.635 orang dan untuk semester genapnya sebesar 7173 orang, sedangkan untuk kelas sore semester gasal adalah sebesar 9.756 orang dan untuk semester genap kelas sore sebesar 8.342 orang. Prediksi pada tahun 2023, mahasiswa pengguna sepeda motor terbesar terjadi pada semester gasal kelas sore sebesar 8.369 buah. Sedangkan prediksi pada tahun 2023, mahasiswa penggun mobil terbesar terjadi pada semester gasal kelas sore yaitu sebesar 673 buah


Teknika ◽  
2019 ◽  
Vol 14 (1) ◽  
pp. 7
Author(s):  
Supoyo Supoyo ◽  
Iin Irawati
Keyword(s):  

Bangkitan dan tarikan di suatu kawasan dipengaruhi oleh fungsi tata guna kawasan tersebut. Kawasan yang memiliki fungsi tata guna lahan penting, kecenderungan memiliki bangkitan dan tarikan yang tinggi. Semakin tinggi bangkitan dan tarikan yang dihasilkan, maka semakin padat laluntas yang berada pada kawasan tersebut. Salah satu kawasan yang memiliki bangkitan dan tarikan yang tinggi adalah kawasan mix landuse. Slah satu kawasan yang memilki kondisi tata guna lahan mix landuse adalah kawasan Sudirman – Pati. Kawasan tersebut terdiri dari perniagaan, perkantoran dan pendidikan. Hambatan samping tertinggi pada kawasan tersebut adalah parkir pada sisi badan jalan. Penelitian difokuskan pada kajian performa kawasan dengan menggunakan metode MKJI 1197 dan indikator performa adalah level of service (LOS). Kawasan Sudirman memiliki tipe jalan 2/1 UD, dengan arus lalulintas sebesar 984.45 SMP/jam, dengan besar nilai kapasitas (C) = 2083.30 SMP/jam dan DS = 0.465 dan berada pada LOS C.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document