stake holder
Recently Published Documents


TOTAL DOCUMENTS

167
(FIVE YEARS 80)

H-INDEX

5
(FIVE YEARS 1)

2021 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 84-92
Author(s):  
Hari Purnomo ◽  
Nanang Tri Haryadir ◽  
Usmadi ◽  
Hadi Paramur

Pengelolaan budidaya pertanian telah bergeser dari pengelolaan budidaya konvensional menuju pengelolaan yang menerapkan praktek budidaya yang baik (good agriculture practices). Salah satu upaya mengatasi kendala pengelolaan organisme pengganggu tanaman dalam praktek pengelolaan pertanian yang baik adalah meminimalisasikan aplikasi penggunaan pestisida kimia anorganik yang tidak berdampak pada kesehatan lingkungan akan tetapi juga berdampak pada kesehatan petani pengguna. Biopestisida adalah salah satu alternatif yang ramah lingkungan merupakan pestisida berbahan aktif mikroba pathogen serangga seperti Beauverisa bassiana dan Metarhizium anisopliae. Pengembangan riset jamur pathogen serangga yang ada di laboratorium Agroekoteknologi Fakultas Pertanian Universitas Jember memasuki tahapan scale up hilirisasi setelah mempunyai prototipe biopestisida berbahan aktif jamur pathogen serangga dengan formulasi tepung murni miselia jamur yang sedang dalam proses izin merk dan draft paten. Kegiatan dalam program ini bertujuan: 1) Untuk mengembangkan unit produksi biopestisida (mulai produksi sampai pengemasan) dengan pemasaran terbatas pada petani pada desa binaan LP2M tapi tetap profitabel, 2) Bertujuan untuk membangun jejaring pemasaran produk biopestisida pada stake holder yang lebih luas dalam wilayah Besuki Raya, dan 3) Memantapkan kelembagaan unit produksi biopestisida menjadi industri lebih besar.


2021 ◽  
Vol 5 (6) ◽  
pp. 1816
Author(s):  
Rizal Rizal ◽  
Surahman Surahman ◽  
Moh Aqil ◽  
Azizah Azizah

Standar penilaian sekolah dasar di Kabupaten Donggala hanya berada pada level 2 mencapai 2.59 % (kategori rendah). Hal ini terjadi, karena penerapan keterampilan berpikir tingkat tinggi pada sekolah Dasar di Kabupaten Donggala khususnya Kecamatan Banawa tidak optimal. Sehingga penelitian dilakukan untuk mengungkapkan data kemampuan guru didalam melaksanakan penilaian pembelajaran berorientasi HOTS. Penelitian ini menggunakan  pendekatan  kuantitatif dan  kualitatif. Penelitian  ini di laksanakan Sekolah Dasar Kecamatan Banawa, Kabupaten Donggala dengan penentuan sampel menggunakan purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan angket dan wawancara. Teknik analisis data yaitu pengumpulan data, reduksi data,  penyajian data, dan verifikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 30 Sekolah Dasar yang ada di Kecamatan Banawa hanya 13 sekolah atau 45% yang telah mengenal dan memperoleh informasi tentang penilaian pembelajaran berorientasi HOTS. Disimpulkan bahwa (1) Penilaian pembelajaran berorientasi HOTS di SD se Kecamatan Banawa belum difahami (2) pemerintah dan stake holder serta pihak sekolah belum memanfaatkan saluran informasi yang ada untuk menyampaikan dan bertukar informasi tentang HOTS, (3) diperlukan  cukup waktu untuk menyalurkan informasi tentang HOTS agar terbentuk difusi inovasi (4) dalam hal ini sistem sosial atau kerja kelompok guru (KKG) belum menjadi wadah dalam menyalurkan informasi tentang penilaian HOTS di SD se Kecamatan Banawa Kabupaten Donggala.


2021 ◽  
Vol 889 (1) ◽  
pp. 012026
Author(s):  
Venkata Kanaka Srivani Maddala ◽  
Shubham Sharma ◽  
Jasgurpreet Chohan ◽  
Raman Kumar ◽  
Sandeep Singh

Abstract Many methods are used to extract the ores causing huge threat to environment. Mining practices lead to un sustainability and the problems created by it were not yet controlled. So adoption of Green mining technologies helps to attain sustainable development and control the problems to maximum extent. The main objective of green mining is to start mining process and end it to ensure that adopting green mining practices lead to sustainability. Green mining also reduces greenhouse gases prone to effect conserve minerals, using energy more efficiently etc. According to Mission 2016 plan many green mining techniques were adopted and increased focus on research and became more popular so every industry focusing on environmental friendly technologies. Some of the major mining nations like Canada, Australia, South Africa etc adopted sustainable development viewed on not only environment but also other dimensions like local stake holder engagement, socio economic development in mining project areas and transparency in communication with stake holders. Sustainable strategies of mining includes measurement, monitoring mainly to improve the performance of environment and ensure that the mining operations are perfect or not. This paper reviews impacts of mining in various countries and Green mining solutions adopted over the world. It also discussed about Green supply chain management and the barriers of it and given the suggestions to control these barriers.


2021 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 25-37
Author(s):  
Zhery Mulyati ◽  
Sudirman Nasir ◽  
Ridwan Mochtar Thaha

This study aims to analyze the factors, thus advancement Kab. Bone in lowering malnutrition case in Toddler. This research uses qualitative research with a case study approach. Data were obtained by in-depth interviews and unstructured observations to 22 resource persons consisting of health workers, policy makers (stake holder), community leaders and cadres. Study results shows that all puskesmas carry out the PSG program, moreover the health worker perform the duties with positive attitude and good awareness. Availability of human resources for health care services for malnourished toddlers is 2-4 people, therefore at posyandu helped by 2-5 cadres. As well as support from stakeholder, and good participation from the community. However, there still a lack of knowledge from the community leaders, and cadres about PSG work program. Moreover, there is a shortfall for the availability of health worker in undernourished toddler, also the lack of awareness by some health workers towards teamwork. Inconclusion, the work program, attitude and health worker awareness, human resource availability, stake holder support, and community participation is proven to play a role in progress to reduce the number of cases of malnutrition at Kab. Bone. Stakeholders are expected to make new adaptations or innovations to adjust to the situation during the Covid-19 pandemic, improve the teamwork system, add health workers who serve in undernourished toddlers, and increase more massive and active socialization about the PSG program


2021 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
pp. 112-117
Author(s):  
Faizah Mangerang
Keyword(s):  

Penelitian ini membahas masalah siswa yang terlibat dalam pergaulan bebas sehingga membutuhkan kolaborasi Guru BK dan Orang tua dalam menangani atau mencegah hal tersebut agar tidak terjadi lagi baik buat yang sudah berdampak maupun pencegahan buat yang belum berdampak. Sasaran yang ingin dicapai kolaborasi antara guru Guru BK dan  Orang Tua dalam pencegahan agar siswa tidak terlibat dalam pergaulan bebas. Teknik pengumpulan data yang digunakan melalui observasi langsung dan wawancara. Analisis data menggunakan analisis reduksi data, penyajian data, dan kesimpulan verifikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Gambaran pergaulan bebas siswa, sekolah selalu mengadakan kegiatan ekstrakulikuler sehingga siswa punya kesempatan untuk bertemu dengan pemuda yang berkunjung, 2) Kolaborasi Guru BK dan Orang Tua belum adanya kerja sama yang baik anatara guru BK dan orang tua maupun stake holder dalam berkolaborassi menangani siswa yang berdampak pergaulan bebas. 3) kendalanya managemen sekolah yang kurang bagus dan kurangnya perhatian orang tua pada anak.


MAUSAM ◽  
2021 ◽  
Vol 72 (3) ◽  
pp. 545-552
Author(s):  
PRAMITI KUMAR CHAKRABORTY ◽  
LALU DAS

Monsoon rainfall is the dominant factor that determines the success or failure of agriculture in general. Gangetic West Bengal is not any exception. Monsoon rainfall has immense importance for growing kharif rice in this region. Whereas pre-monsoon rainfall helps farmers for proper crop planning like choosing variety etc. So assessing a long (1901-2005) and short (1961-2005 and 1991-2005) period rainfall data, its comparison with different models and construction of future scenario have utmost importance. For this purpose, rainfall data from nine selected station of India Meteorological Department were collected and subjected to trend analysis. Model outputs were compared with the observed station data. Results showed an overall negative trend of pre-monsoon rainfall during 1901-2005. However, increasing trend in monsoon rainfall was noticed during the same period. In future scenario, monsoon rainfall indicates a nominal increase (~6%) whereas pre-monsoon rainfall increases in moderate amount (~11%). So, from the study it may be said that in near future farmers and crop planner should give more importance in pre-monsoon rainfall for better crop planning and other stake holder activities.


Mimbar Ilmu ◽  
2021 ◽  
Vol 26 (3) ◽  
pp. 346
Author(s):  
Dinda Salsa Meika R ◽  
Elpri Darta Putra
Keyword(s):  

Salah satu sekolah yang menerapkan program sekolah Adiwiyata, dan menemukan permasalahan seperti tidak adannya sanksi atau hukuman terhdap warga sekolah atau peserta didik yang melanggar peratura. Masih banyak ditemui siswa/i yang membuang sampah tidak pada tempatnya,dan adanya kegiatan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pelaksanaan program Adiwiyata dalam membentuk karakter siswa dan kendala yang dialami guru untuk membentui karakter siswa. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Sumber data penelitian ini adalah kepala sekolah dan 2 guru kelas V. Hasil penelitian menunjukan pelaksanaan adiwiyata SD telah diterapkan dengan baik. Seperti contoh sekolah telah mempersiapkan segala sarana dan prasarana yang menunjang program adiwiyata. hal ini memberikan pemahaman kepada seluruh stake holder sekolah adiwiyata. Peran guru dalam menumbuhkan sikap peduli lingkungan juga terlihat dalam kegiatan pembelajaran dikelas maupun diluar kelas. Sebagai contoh kegiatan di dalam kelas ialah menyelipkan pembelajaran lingkungan hidup kedalam mata pelajaran walapun dari walikota sendiri tidak ada SK mengenai lingkungan hidup. Implikasi penelitian ini diharapkan guru memiliki RPP sebagai pedoman dalam mengerjakan pendidikan lingkungan hidup atau sikap peduli lingkungan kepada peserta didik.


Author(s):  
Septiana Nur Azizah ◽  
Anggraeni Anggraeni ◽  
Dyah Prasetiani ◽  
Ria Riski Marsuki

Prodi pendidikan bahasa Mandarin Universitas Negeri Semarang membuka mata kuliah shangwu kouyu (percakapan bisnis) untuk mempersiapkan mahasiswanya bekerja di bidang bisnis, mengingat banyaknya proyek Tiongkok yang dinaungi di Indonesia. Agar materi yang dipelajari sesuai dengan apa yang dibutuhkan dilapangan, perlu adanya analisis untuk mengetahui kebutuhan  materi shangwu kouyu, sehingga bisa benar benar diaplikasikan setelah lulus nantinya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kebutuhan materi menurut dosen, stake holder, alumni dan mahasiswa. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif - kualitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik wawancara dan kuesioner. Teknik analisis data menggunakan teknik analisis data kualitatif yang bersumber dari Miles dan Huberman. Hasil penelitian ini adalah sebagai berikut: (1) mahasiswa membutuhkan bahan ajar dengan materi komprehensiv tingkat menengah dan sesuai dengan kebutuhan lapangan  kerja yang sebenarnya (2) ada 8 materi yang paling dibutuhkan menurut stake holder, yaitu  materi kunjungan pabrik, materi pertemuan, materi telepon bisnis, materi kontrak kerjasama, materi bersosisalisai, materi acara bisnis, materi perdagangan dan materi surat bisnis. (3) ada 5 materi yang paling dibutuhkan menurut alumni, , yaitu materi metode pembayaran materi pengiriman barang, materi pengemasan barang, materi ekspor impor, dan materi kontrak kerjasama dan 2 materi tambahan yaitu pajak dan produksi, (4) ada  5 materi yang paling dibutuhkan menurut mahasiswa, yaitu materi tentang kontrak kerjasama, materi bersosialisasi, materi telepon bisnis, materi ekspor impor serta materi tentang pemasaran dan layanan pelanggan.The Chinese language education study program, Semarang State University, opens the shangwu kouyu (business conversation) course to prepare students to work in the business field, considering the many Chinese projects that are shaded in Indonesia. In order for the material to be studied in accordance with what is needed in the field, there needs to be an analysis to find out the material needs of shangwu kouyu, so that it can really be applied after graduation. The purpose of this study was to find out the material needs according to lecturers, stake holders, alumni and students. This study used descriptive qualitative method. Data collection techniques using interview techniques and questionnaires. Data analysis techniques used qualitative data analysis techniques sourced from Miles and Huberman. The results of this study are as follows: (1) students need teaching materials with intermediate level comprehensive material and are in accordance with actual job field needs, (2) There are 8 materials that are most needed according to stakeholders, namely factory visit materials, meeting materials, business phone calls, cooperation contract materials, materials on business events, trade materials and business letter materials. (3) there are 5 materials that are most needed according to alumni, namely payment method materials for goods delivery, packaging materials, export-import materials, and cooperation contract materials and 2 additional materials, namely tax and production, (4) there are 5 materials that are the most required according to students, namely material on cooperation contracts, socializing materials, business telephone materials, export-import materials as well as materials on marketing and customer service.


2021 ◽  
Vol 5 (3) ◽  
pp. 3009-3016
Author(s):  
Ervika Ratna Yulia ◽  
Ika Wahyuni ◽  
Anggita Maharani
Keyword(s):  

Siswa adalah salah satu komponen dalam kegiatan pembelajaran. Setiap siswa memiliki kemampuan yang berbeda-beda dalam hal pengembangan potensi diri. Begitu pun dengan kesulitan yang dihadapinya, akan berbeda pula. Siswa selalu menemukan kesulitan dalam proses pembelajaran di sekolah. Setelah proses pembelajaran diubah menjadi dalam jaringan, kesulitan yang perlu dihadapi oleh siswa juga bertambah. Apalagi dalam proses pembelajaran dalam jaringan pada pelajaran matematika. Berdasarkan latar belakang tersebut maka peneliti tertarik untuk meneliti “Kesulitan Belajar Siswa pada Pembelajaran Daring Matematika di Masa Pandemic”. Sehingga tujuan dari penelitian ini adalah ingin menganalisis kesulitan yang dialami siswa selama pembelajaran daring dengan harapan dapat mencari solusi dari permasalahan tersebut. Berdasarkan hasil penelitian kesulitan belajar yang dialami siswa pada pembelajaran daring matematika di masa pandemi di antaranya: (1) kendala pada sinyal dan kuota yang dimiliki, (2) Karena siswa tidak menyukai mata pelajaran matematika dan guru yang mengajar mata pelajaran matematika, siswa hanya belajar matematika pada saat jam pelajarannya saja, dalam pembelajaran daring matematika guru yang mengajar tidak membuka sesi tanya jawab dengan siswa, cara mengajar guru dalam pembelajaran matematika berbasis daring pun dianggap tidak menyenangkan, (3) Belum optimalnya peran stake holder dalam pembelajaran daring.


2021 ◽  
Vol 1 ◽  
pp. 12
Author(s):  
Willie Smith ◽  
Nathan Heath

This paper explores community attitudes to policies designed to promote increased afforestation in the Wairoa District in Northern Hawkes Bay. The approach adopted involved face-to-face interviews with over 80 local residents, including farmers and iwi representatives, as well as policy makers, land agents, forestry experts, and scientists in Hawke’s Bay and elsewhere in the country. Group meetings were also held with farmers, iwi and others in the Wairoa District. Community engagement extended from mid-2019 to early in 2020. Concerns raised about increased afforestation included its impact on employment and pastoral land use and on the provision of public services. Such concerns are grounded in some part in Wairoa’s history and traditional dependence on the hill country as the source of its identity and social well-being. Increased tree planting confronts the perceptions and experience of many land users and other community members. Resistance is heightened where the policy goals appear to conflict with economic well-being or to undermine existing values. At the same time there is evidence of a broad consensus in favour of tree planting to meet environmental needs. Current policies challenge land users’ capacity to adapt and respond to the opportunities these policies provide. Building capacity requires the provision of information and other evidence to increase understanding among all stake-holder groups


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document