JMHSA: Journal of Midwifery and Health Science of Sultan Agung
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

5
(FIVE YEARS 5)

H-INDEX

0
(FIVE YEARS 0)

Published By Universitas Islam Sultan Agung

2809-6541

2021 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 20-27
Author(s):  
Olifiarsy Wiet Ramadhanti ◽  
Agung Putra ◽  
Nur Anna Chalimah Sadyah ◽  
Prasetyowati ◽  
Nurul Hidayah ◽  
...  

Latar Belakang: Proses penyembuhan luka eksisi melibatkan rangkaian respons seluler yang kompleks untuk membalikkan pembentukan integritas jaringan kulit. Proses ini membutuhkan komunikasi parakrin yang melibatkan sitokin-sitokin antiinflamasi, terutama interleukin 10 (IL-10). Di sisi lain, sel punca mesenkimal prekondisi hipoksia (H-MSCs) dipercaya mampu meningkatkan sekresi IL-10 berkontribusi pada percepatan penyembuhan luka dibandingkan dengan sel punca mesenkimal prekondisi normoksia (N-MSCs). Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan H-MSCs dan N-MSCs dalam meregulasi ekspresi serial IL-10 yang terkait dengan peningkatan kepadatan kolagen pada model hewan luka eksisi.  Metode: Tiga puluh enam tikus Wistar jantan dengan luka eksisi dibuat sebagai model hewan dengan metode biopsi 6 mm. Hewan secara acak dibagi menjadi empat kelompok yang terdiri dari empat kelompok perlakuan: N-MSCs 1x106, H-MSCs 1x106, Kontrol (perlakuan PBS) dan Sham (tikus sehat yang tidak diobati). Pemberian perlakuan dilakukan 2 kali secara intra peritonial pada hari ke 0. Jaringan kulit dikoleksi pada hari ke 3, 6 dan 9 pasca injeksi. Ekspresi IL-10 diperiksa dengan qPCR. Hasil: Penelitian ini menunjukkan bahwa terjadi peningkatan IL-10 yang signifikan pada hari ke 3 dan 6 setelah perlakuan H-MSCs dan menurun pada hari ke-9 dibandingkan dengan perlakuan N-MSCs. Kesimpulan: H-MSCs dapat memperbaiki ekspresi serial IL-10 yang mengarah pada perbaikan luka model tikus luka eksisi dibandinglkan dengan N-MSCs.


2021 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 36-40
Author(s):  
Tri Ferry Rachmatullah ◽  
Mika Lumban Tobing ◽  
Suyono

Latar belakang Sindroma evan (Evans syndrome) merupakan penyakit yang sangat jarang, dimana terjadi suatu keadaan anemia hemolitik otoimun yang bersamaan dengan immune thrombocytopenia (ITP). Penyakit ini diperkenalkan pertama kali pada tahun 1951 oleh Evan dkk Kasus Seorang laki-laki pegawai toko 23 tahun datang dengan keluhan cepat lelah dan perdarahan gusi hilang timbul selama 4 bulan terakhir.Laboratorium hemoglobin  4,8 gr%, trombosit 11.900 /mm, leukosit 11.090/mmk, retikulosit yaitu 12,4 %. Pada pemeriksaan gambaran darah tepi ditemukan sferosit pada eritrosit dan giant trombosit. Ureum, kreatinin, natrium, kalium, kalsium normal . Protein total 8,4 gr/dl albumin 3,2 gr/dl. Didapatkan hiperbilirubinemia (4,48 mg/dl) dengan dominasi bilirubin indirek (2,20 mg/dl). Didapatkan peningkatan dari kadar ANA sebesar 79 U, tetapi anti Ds-DNA tidak meningkat (201,9 U). Pemeriksaan coomb pada penderita ini menunjukkan hasil yang positif baik direk (+3) maupun indirek (+2).Selanjutnya pasien diberikan injeksi intravena metilprednisolon 125 mg/12 jam dan siklosporin oral 50 mg/12 jam selama 5 hari dilanjutkan pemberian metilprednisolon dan siklosporin oral sampai pasien pulang dan selama dirumah. Kesimpulan Anemia hemolitik otoimun dan immune thrombocytopenia yang terjadi bersamaan (sindroma Evan)  merupakan kelainan yang jarang dijumpai. Penegakan diagnosis disertai dengan menyingkirkan  penyebab anemia dan trombositopenia imun sekunder yang lain. Pemberian steroid dan imunosupresan pada sebagian besar pasien masih menunjukkan hasil yang cukup baik dalam mencapai keadaan remisi.


2021 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 28-35
Author(s):  
Lely Firrahmawati ◽  
Rita Riyanti Kusumadewi ◽  
Sri Kustiyati ◽  
Irvina Nurul Mahmudah

Kanker payudara merupakan sel kanker (tumor malignan) yang tumbuh di dalam epitel duktus atau lobulus pada payudara yang mengalami pertumbuhan abnormal. Isoflavon merupakan komponen yang terdapat dalam kedelai. Senyawa isoflavon bermanfaat bagi kesehatan karena memiliki aktivitas antioksidan yang dapat mencegah kanker payudara. Tujuan penelitian ini adalah ntuk mengetahui gambaran pengetahuan tentang kanker payudara dan gambaran pola konsumsi isoflavon dari produk olahan kedelai pada remaja putri. Desain penelitian ini adalah deskriptif dengan variable pengetahuan tentang kanker payudara dan pola konsumsi isoflavon pada remaja putri. Penelitian ini dilakukan di Desa Jeruk Miri. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh remaja putri di Desa Jeruk Miri yang berjumlah 203 orang dengan teknik pengambilan sampel simple random sampling. Kriteria yang ditetapkan ialah remaja putri usia 10-19 tahun dan bersedia menjadi responden. Pengumpulan data dengan kuesioner dan wawancara selama bulan Februari-April 2019. Analisa yang digunakan adalah univariat. Hasil penelitian menunjukkan distribusi frekuensi berdasarkan usia remaja  </= 15 tahun sebanyak 57 (57%), usia remaja >15 tahun sebanyak 43 (43%). Pada penelitian ini sebagian besar responden atau sebanyak 73 (73%) responden mempunyai tingkat pengetahuan cukup, sebanyak 19 (19%) responden mempunyai tingkat pengetahuan kurang dan 8 (8 %) responden mempunyai tingkat pengetahuan baik. Dan pada penelitian ini sebagian besar responden atau sebanyak 54 (54%) responden mengkonsumsi lebih dari 30 mg isoflavon dalam produk olahan kedelai per harinya dan 46 (46%) responden mengkonsumsi kurang dari 30 mg isoflavon dalam produk olahan kedelai per hari.  


2021 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 14-19
Author(s):  
Hotmauli ◽  
Imelda Fitri ◽  
Harni Sepriani ◽  
Brilian Dini M.A. Iballa

Kehamilan adalah keadaan dimana perempuan memiliki janin didalam tubuhnya yang sedang berkembang didalam rahim. Kondisi calon ibu pada masa awal kehamilan akan mempengaruhi tingkat keberhasilan kehamilan, sehingga disarankan agar calon ibu menjaga prilaku hidup sehat. Ibu hamil sangat rentan mengalami anemia, hal itu disebabkan oleh meningkatnya kebutuhan tubuh ibu akan zat besi, seiring dengan bertambahnya usia kehamilan. Anemia dalam kehamilan merupakan masalah kesehatan yang utama di negara berkembang dengan tingkat morbiditas tinggi pada ibu hamil. Laju Endap Darah (LED) merupakan salah satu pemeriksaan darah lengkap yang dilakukan dalam pemeriksaan ibu hamil. LED juga merupakan salah satu tes hematologi atau pemeriksaan darah untuk mengukur berapa lama waktu sel mengendap. Peningkatan nilai LED menandakan adanya infeksi, penyakit peradangan atau autoimun, dan demam rematik. Tujuan penelitian ini adalah pemeriksaan nilai Laju Endap Darah pada ibu hamil dirumah Sakit Annisa Pekanbaru. Jenis penelitian adalah penelitian deskriptif. Hasil penelitian bahwa dari 33 responden ibu hamil di Rumah Sakit Annisa Pekanbaru memiliki nilai LED 10 – 50 mm/jam. Kesimpulan dari penelitian ini adalah ibu hamil dengan nilai LED normal sebanyak 7 responden dengan rerata 9,43 mm/jam dan LED pada ibu hamil tidak normal sebanyak 26 responden dengan rerata 38,19 mm/jam.


Author(s):  
Lusito ◽  
Ayudyah Nurani ◽  
Dwi Lestari Partiningrum ◽  
Arwedi Arwanto ◽  
Lestariningsih ◽  
...  

Kidney transplantation (KT) may improve kidney function, via filtration, excretion, and hormonal function better than other kidney replacement therapies. Many factors may cause graft rejection or delayed graft function which may decrease the prognosis for graft survival. This study aims to determine associated factors of serum creatinine reduction ratio day 2 (CRR2) after living kidney donor transplants. This research used a retrospective cohort study design, with total sampling based on complete documents was done. A total 44 respondents (from 2012 to January 2020) and 22 respondents (based on the complete Resistive Index (RI) were recorded since 2018). Early Graft Function was defined using CRR2. Immediate Graft Function (IGF) was defined if CRR2 > 30% and Delayed Graft Function (DGF) if CRR2 ≤ 30%. The results of Multiple logistic regression analysis from 44 samples showed that Warm Ischemic Time (WIT) ≤ 40 minutes was significantly associated with IGF (OR 10.78; 95%CI: 1.66 to 70.16; p=0.01). A result with 22 samples showed that, only RI ≤ 0.7was significantly associated with IGF (OR 0.11; 95%CI: 0.03-0.41; p=0.002). In conclusion, WIT and RI influence on EGF with parameters CRR2 of living-donors. KT Patients with WIT ≤40 minutes and RI ≤0.7 had a higher risk of IGF.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document