Perbandingan Pemberian Mesenchymal Stem Cell Hipoksia dan Normoksia Terhadap Ekspresi IL-10 pada Tikus Model Luka Eksisi
Latar Belakang: Proses penyembuhan luka eksisi melibatkan rangkaian respons seluler yang kompleks untuk membalikkan pembentukan integritas jaringan kulit. Proses ini membutuhkan komunikasi parakrin yang melibatkan sitokin-sitokin antiinflamasi, terutama interleukin 10 (IL-10). Di sisi lain, sel punca mesenkimal prekondisi hipoksia (H-MSCs) dipercaya mampu meningkatkan sekresi IL-10 berkontribusi pada percepatan penyembuhan luka dibandingkan dengan sel punca mesenkimal prekondisi normoksia (N-MSCs). Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan H-MSCs dan N-MSCs dalam meregulasi ekspresi serial IL-10 yang terkait dengan peningkatan kepadatan kolagen pada model hewan luka eksisi. Metode: Tiga puluh enam tikus Wistar jantan dengan luka eksisi dibuat sebagai model hewan dengan metode biopsi 6 mm. Hewan secara acak dibagi menjadi empat kelompok yang terdiri dari empat kelompok perlakuan: N-MSCs 1x106, H-MSCs 1x106, Kontrol (perlakuan PBS) dan Sham (tikus sehat yang tidak diobati). Pemberian perlakuan dilakukan 2 kali secara intra peritonial pada hari ke 0. Jaringan kulit dikoleksi pada hari ke 3, 6 dan 9 pasca injeksi. Ekspresi IL-10 diperiksa dengan qPCR. Hasil: Penelitian ini menunjukkan bahwa terjadi peningkatan IL-10 yang signifikan pada hari ke 3 dan 6 setelah perlakuan H-MSCs dan menurun pada hari ke-9 dibandingkan dengan perlakuan N-MSCs. Kesimpulan: H-MSCs dapat memperbaiki ekspresi serial IL-10 yang mengarah pada perbaikan luka model tikus luka eksisi dibandinglkan dengan N-MSCs.