Jurnal Sains Riset
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

99
(FIVE YEARS 37)

H-INDEX

0
(FIVE YEARS 0)

Published By Universitas Jabal Ghafur

2088-0952, 2088-0952

2021 ◽  
Vol 11 (1) ◽  
pp. 83-91
Author(s):  
Welby Ilham Muwaffaq ◽  
M. Zuhdi Syahputra ◽  
Yosua Goklas Sitorus

Globalisasi memicu segala aspek kehidupan terutama sumber informasi, iklim, kekayaan alam, teknologi, serta tingkat kemampuan setiap negara menyebabkan ada keterkaitan antar negara yang menjadikan negara saling membutuhkan satu sama lain. Dengan adanya sebuah jalinan antar negara maka terbentuklah sebuah organisasi yang memacu setiap negara untuk berperan aktif dalam pergaulan antar bangsa yang memiliki sebuah tujuan untuk mendapatkan benefit agar menjadi negara maju dan tidak terisolasi.Dengan kekayaan alam yang ada di Indonesia, lokasi yang strategis, Indonesia berusaha untuk menarik wisatawan sebanyak mungkin, serta berupaya juga menjadikan sector pariwisata menjadi salah satu pemasok yang dapat menghimpun pendapatan negara atau devisa pada negara ini. Tujuan tersebut menjadikan pemerintah mengeluarkan kebijakan yang tuntutan pembangunan dapat membuat trjadinya peningkatan arus lalu lintas manusia dari dalam serta ke luar wilayah negara Indonesia sehingga dari pihak pemerintah membuat sebuah ketetapan berdasarkan tugasnya yang diberikan pada pihak keimigrasian untuk pengawasan dan penindakan kepada orang asing yang keluar dan masuk wilayah Indonesia


2021 ◽  
Vol 11 (1) ◽  
pp. 27-39
Author(s):  
Budi Handoyo

Qanun Number 10 of 2018 concerning Baitul Mal is the legal basis for the Baitul Mal to carry out its functions and authorities in managing and managing zakat, waqaf, and religious assets. However, the functions and authority of the Baitul Mal have not been fully implemented, including the lack of socialization from the Baitul Mal so that there are still muzaki who do not submit their zakat to Baitul Mal, in collecting and utilizing zakat there are still many obstacles faced by Baitul Mal. The obstacles faced in the management of zakat by Baitul Mal Aceh include inadequate quality of implementing human resources, capacity, inadequate organizational structure, regulatory aspects that are not in line between regional levels and aspects of socialization and institutional understanding of the community. The efforts made by Baitul Mal to overcome the obstacles faced in the management of zakat are preparing implementing regulations from the Aceh Qanun regarding Baitul Mal, strengthening institutions and personnel (capacity building), expanding the socialization of the roles and functions of Baitul Mal Aceh, Regency / City Baitul Mal and Baitul Village mall, and build cooperation and coordination with all related agencies.


2021 ◽  
Vol 11 (1) ◽  
pp. 40-43
Author(s):  
Nasrina Nasrina

 Penerapan Model Problem Base Learning Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Materi Matriks Pada Siswa Kelas X OTKP-1 SMK Negeri 1 Sigli . Penelitian ini dilakukan di SMK Negeri 1 Sigli selama tiga bulan sejak bulan Januari sampai Maret 2021 bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar matematika materi matriks dengan menerapkan model problem base learning pada siswa kelas X OTKP-1 SMK Negeri 1 Sigli. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (PTK) yang terdiri atas 2 siklus. Subyek penelitian adalah siswa-siswi Kelas X OTKP-1 SMK Negeri 1 Sigli tahun pelajaran 2020/2021 sebanyak 29 siswa. Analisis data menggunakan teknik analisis deskriptif komparatif dengan  membandingkan kondisi awal dengan hasil-hasil yang dicapai pada setiap siklus, dan analisis deskriptif kualitatif hasil observasi  dengan membandingkan hasil observasi dan refleksi pada siklus I dan siklus 2. Hasil yang diperoleh dengan menerapkan model problem base learning dalam materi matriks bagi siswa kelas X OTKP-1 pada SMK Negeri 1 Sigli adalah hasil tes pada siklus I  dengan persentase ketuntasan sebesar 65,5%, nilai rata-rata kelas sebesar 74,9 dan meningkat pada hasil tes siklus II sebesar 89,7% dengan nilai rata-rata kelas 84. Pada kedua siklus ini terjadi perubahan aktifitas siswa dan perolehan nilai yang signifikan bila dibandingkan dengan kondisi awal sebelum dilakukannya tindakan kelas. Kata Kunci : Hasil Belajar,  Model Problem Base Learning, Matriks 


2021 ◽  
Vol 11 (1) ◽  
pp. 11-14
Author(s):  
Fitri Yanti

 Penggunaan Model Pembelajaran Problem Base Learning Untuk Meningkatkan Pemahaman Siswa Kelas XI Tata Busana-2 Mata Pelajaran Pembuatan Busana Industri Materi Pengertian dan Fungsi Busana Pesta  Pada SMK Negeri 1 Sigli. Penelitian ini dilakukan di SMK Negeri 1 Sigli selama tiga bulan sejak bulan Januari sampai dengan Maret 2020 bertujuan untuk meningkatkan pemahaman melalui penggunaan model pembelajaran problem base learning pada materi pengertian dan fungsi busana pesta  bagi siswa kelas XI Tata Busana-2 SMK Negeri 1 Sigli. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (PTK) yang terdiri atas 2 siklus. Subyek penelitian adalah siswa-siswi Kelas XI Tata Busana-2 SMK Negeri 1 Sigli tahun pelajaran 2019/2020 sebanyak 30 siswa. Analisis data menggunakan teknik analisis deskriptif komparatif dengan  membandingkan kondisi awal dengan hasil-hasil yang dicapai pada setiap siklus, dan analisis deskriptif kualitatif hasil observasi  dengan membandingkan hasil observasi dan refleksi pada siklus I dan siklus 2. Hasil penelitian diperoleh antara lain hasil tes pada siklus I  dengan persentase ketuntasan sebesar 70% nilai rata-rata kelas sebesar 75,8 dan meningkat pada hasil tes siklus II sebesar 93,3% dengan nilai rata-rata kelas 85,2. Pada kedua siklus ini terjadi perubahan aktifitas dan perolehan nilai yang signifikan bila dibandingkan dengan pra siklus dengan ketuntasan belajar yang hanya mencapai  46,7% dan nilai rata-rata adalah 53,3. Dapat disimpulkan bahwa melalui penggunaan model pembelajaran problem base learning dapat meningkatkan pemahaman siswa pada materi akuntansi sebagai sistem informasi  bagi siswa kelas XI Tata Busana-2 SMK Negeri 1 Sigli. Selain itu,  hasil pengamatan  pada proses belajar mengajar memperlihatkan perubahan siswa lebih aktif pada siklus I dan siklus II.Kata Kunci :      Model Pembelajaran Problem Base Learning Pengertian dan Fungsi   busana Pesta


2021 ◽  
Vol 11 (1) ◽  
pp. 15-26
Author(s):  
Nurhayati Nurhayati

Dalam pelaksanaan kurikulum 2013 seorang guru dituntut mampu mengembangkan kurikulum tingkat  satuan  pendidikan masing-masing dan  disesuaikan dengan  kebutuhan peserta  didik. Kemampuan merencanakan pembelajaran merupakan suatu kompetensi akademik yang perlu dikembangkan  secara  profesional  oleh  guru.  Masalah  penelitian  dapat  dirumuskan  sebagai berikut (1) Aapakah suvervisi akademik yang berkelanjutan mampu meningkatkan kompetensi guru dalam menyusun RPP? (2) Bagaimanakah langkah-langkah pemberian suvervisi akademik yang dapat meningkatkan kompetensi guru dalam menyusun RPP ? Adapun tujuan dilaksanakan penelitian ini adalah sebagai berikut: (1) Membuktikan secara ilmiah suvervisi akademik berkelanjutan dapat  meningkatkan keeampuan  guru  dalam  menyusun  RPP.  (2)  Mengetahui langkah-langkah  yang  tepat  dalam  meningkatkan  kompetensi  guru  dalam  menyusun  RPP. Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah penelitian tindakan sekolah (PTS). Penelitian tindakan sekolah ini dilakukan dalam dua siklus dengan mengacu pada karakteristik penelitian tindakan sekolah oleh pengawas binaan. Hasil pengamatan peneliti menunjukkan bahwa ada kenaikan nilai tuntas dari 65% menjadi 85% . Sedangkan Tidak tuntas ada penurunan dari 77% menjadi 5%. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kompetensi guru dalam menyusun RPP dengan pendekatan saintifik dan pendekatan BK di Madrasah Ibtidaiyah Negeri 18 Pidie dapat ditingkatkan melalui metode bimbingan teknis dan pelatihan. Kata Kunci: kompetensi guru, RPP, pendekatan BK


2021 ◽  
Vol 11 (1) ◽  
pp. 44-56
Author(s):  
Dinda Mayang ◽  
Panca Wani ◽  
Warisul Ambia

Keimigrasian merupakan hal ihwal lalu lintas orang yang masuk atau keluar wilayah Indonesia serta pengawasannya dalam rangka menjaga tegaknya kedaulatan negara (UU No 6 Tahun 2011 pasal satu angka 1). Saat ini Total jumlah penduduk dunia tahun 2019 adalah sebanyak 7.714.576.923 dan terus bertambah tentunya. Bertumbuh 1.07 persen dibanding tahun 2018 atau bertambah 81.757.598 penduduk. Adapun jumlah usia rata-rata penduduk dunia menurut worldometers adalah 29,9 tahun. Ini merupakan suatu kondisi dimana siklus kepadatan dan lalu lintas orang di dunia semakin berkembang dan meningkat. Jumlah penduduk terbanyak masih didominasi Cina. Negara Tirai Bambu ini mencatatkan 1.417.930.226 jiwa penduduk. Total penduduk Cina lima kali lebih banyak dibandingkan jumlah penduduk Indonesia. Di peringkat dua, penduduk paling banyak di dunia ditempati oleh India. Penduduk India berjumlah 1.362.483.286 sejak artikel ini dibuat dan terus bertambah. India mengejar Cina yang hanya berjarak sekitar 50 juta penduduk. Indonesia merupakan negara peringkat ke 4 dengan jumlah penduduk terbanyak ke 4 di dunia dengan jumlah penduduk mencapai 257.912.349 jika di persenkan mencapai 3.44% penduduk bumi. Dengan adanya perkembangan globalisasi dan ekonomi yang kian meningkat dan jumlah peningkatan penduduk yang kian bertambah membuat manusia bermigrasi ke negara- negara lain. Dengan adanya dampak perubahan siklus perekonomian di setiap negara berbeda beda serta mobilitas sosial dan diferensiasi sosial juga ketimpangan sosial maka akan timbul kriminalitas di setiap negara. Kriminalitas bukan hanya dari segi ekonomi saja tetapi, bisa dari segi politik, sosial, serta berdampak juga terhadap keamanan negara. Dengan adanya hal tersebut, maka keimigrasian harus selektif dalam menerima orang asing (foreign) ke Indonesia, guna menjaga stabilitas keamanan negara dari ancaman, gangguan, dan hambatan dari luar.Kata kunci : Penegakan Hukum , Orang Asing , Keimigrasian , Kejahatan


2021 ◽  
Vol 11 (1) ◽  
pp. 64-72
Author(s):  
Alfian Zana Lazuardi ◽  
Deni Meidistira Adityatama ◽  
Yaser Arya Saputra
Keyword(s):  

Penelitian ini mencoba untuk mengamati kerjasama keimigrasian khususnya kerjasama keimigrasian dalam ASEAN dan ASEM. Tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan memahami implementasi dan bentuk kerjasama keimigrasian dalam ASEAN dan ASEM. Digunakan metode kualitatif dalam penulisan ini, data didapat melalui studi kepustakaan kemudian dikumpulkan dan dianalisis untuk disajikan dalam bentuk deskriptif secara sistematis. Dari penelurusan data sekunder, didapat hasil salah satu bentuk kerjasama ASEAN dalam keimigrasian adalah dibentuknya kebijakan bebas visa atau ASEAN Framework Agreement on Visa Exemption, sementara pada pembahasan kerjasama keimigrasian ASEM membahas mengenai lembaga bernama The Asia-Europe Foundation (ASEF) yang berkaitan dengan keimigrasian. Dalam penerapan kerjasama keimigrasian ASEAN tersebut disatu sisi memberi banyak manfaat namun disisi lain juga tak dapat dihindari adanya kerugian dan permasalahan, sementara bentuk kerjasama keimigrasian ASEM terlihat berjalan baik karena tetap mempertahankan hak-hak para migran dalam hal keimigrasian, salah satu yang dibahas disini adalah pemberian jaminan kesehatan.


2021 ◽  
Vol 11 (1) ◽  
pp. 1-6
Author(s):  
T. Khairol Razi ◽  
Fadli Syahputra ◽  
Raiyana Zhuhra

Latar Belakang: Penyakit kulit merupakan kelainan kulit yang diakibatkan oleh adanya jamur, kuman-kuman, parasit, virus maupun infeksi. Penyakit kulit adalah penyakit infeksi yang paling umum, terjadi pada orang-orang dari segala usia. Sebagian besar pengobatan infeksi kulit membutuhkan waktu lama untuk menunjukkan efek. Masalahnya menjadi lebih mencemaskan jika penyakit tidak merespon terhadap pengobatan. Metode: Penelitian ini bersifat Deskriptif yaitu dengan desain crossectional yaitu melihat Pengetahuan dan Pendidikan Ibu rumah Tangga Dalam Rangka Pencegahan Penyakit Kulit di Desa Mee Teungoh Kecamatan Mutiara Barat Kabupaten Pidie. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh masyarakat penderita penyakit kulit di desa Mee Teungoh Kecamatan Mutiara Barat Kabupaten Pidie yaitu sebanyak 34 orang. Hasil: Berdasarkan hasil penelitian tentang pengetahuan dan pendidikan ibu rumah tangga dalam rangka pencegahan penyakit kulit didesa Mee Tengoh Kecamatan Mutiara Barat Kabupaten Pidie tahun 2018 dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: Dari 34 responden yang dilakukan penelitian diketahui bahwa responden yang berpendidikan tinggi sebanyak 3 orang (8,8%) dan responden yang berpendidikan menegah sebanyak 11 orang (32,4%) sedangkan responden yang berpendidikan dasar sebanyak 20 orang (58,5%). Dari 34 responden yang dilakukan penelitian diketahui bahwa responden yang berpengetahuan baik sebanyak 32 orang (94,1%) dan berpengetahuan rendah sebanyak 2 orang (5,9%). Saran: Diharapkan penderita penyakit kulit agar mandi sehari dua kali dan menganti pakaian yang bersih, serta diharapkan kepada petugas puskesmas agar memberikan penyuluhan mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya penyakit kulit.  Kata Kunci: Pengetahuan, Pendidikan, Penyakit Kulit


2021 ◽  
Vol 11 (1) ◽  
pp. 57-63
Author(s):  
David Fernando ◽  
Razico P Putra ◽  
Satria Yulanda

PBB membentuk suatu organisasi internasional khusus yang bertanggungjawab dalam penanganan pengungsi secara internasional. Organisasi tersebut dinamakan United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR). Organisasi internasional ini secara khusus menangani pengungsi, pencari suaka, orang-orang tanpa kewarganegaran, dan pengungsi internal. Tugas dari UNCHR meliputi tentang penentuan status pengungsi, relasi dengan pemerintah dan peningkatan kapasitas, kerjasama dan perlindungan berbasis komunitas, solusi komprehensif, dan mencegah keadaan tanpa kewarganegaraan. UNHCR berperan penting sebagai determinator status pengungsi dan sebagaiinisiator/fasilitator perlindungan dan bantuan terhadap para pengungsi. Selain itu dalam menangani pengungsi. UNHCR melakukan berbagai kerjasama yang strategis dengan organisasi regional/internasional lainnya seperti UNICEF, UNDP, UNWFP, WHO. UNHCR merupakan organisasi khusus PBB yang dibentuk untuk tujuan melindungi dan menjamin HAM serta upaya memanusiawikan para pengungsi internasional, sebagai akibat dari suatu peperangan ataupun konflik bersenjata yang berkepanjangan, pertikaian internal dan berbagai persoalan dalam negeri lainnya.


2021 ◽  
Vol 11 (1) ◽  
pp. 7-10
Author(s):  
Anita Anita

Penggunaan strategi pembelajaran yang kurang tepat dapat mengakibatkan rendahnya hasil pembelajaran yang diperoleh siswa. Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah merupakan salah satu usaha yang dapat ditempuh dengan tujuan untuk meningkatkan hasil belajar matematika materi lingkaran pada siswa kelas XI Akuntansi-2 SMK Negeri 1 Sigli.  Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang terdiri atas 2 siklus. Subyek penelitian adalah siswa-siswi Kelas XI Akuntansi-2 SMK Negeri 1 Sigli tahun pelajaran 2017/2018 sebanyak 30 siswa. Analisis data menggunakan teknik analisis deskriptif komparatif dengan membandingkan kondisi awal dengan hasil-hasil yang dicapai pada setiap siklus, dan analisis deskriptif hasil observasi dengan membandingkan hasil observasi dan refleksi pada siklus 1 dan siklus 2. Hasil penelitian diperoleh pada siklus I dengan presentase ketuntasan sebesar 63,3%, nilai rata-rata kelas sebesar 74,5 dan meningkat pada hasil tes siklus II sebesar 90% dengan nilai rata-rata 83,7. Pada kedua siklus ini terjadi perubahan aktivitas dan perolehan nilai yang signifikan bila dibandingkan dengan pra siklus dengan ketuntasan belajar yang hanya mencapai 40% dan nilai rata-rata adalah 64,3. Dengan demikian melalui belajar matematika materi lingkaran berbasis masalah dapat meningkatkan hasil belajar matematika materi lingkaran pada siswa kelas XI Akuntansi-2 SMK Negeri 1 Sigli.Kata kunci : Hasil belajar, Model pembelajaran Berbasis Masalah, Lingkaran


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document