JURNALIS: Jurnal Lingkungan dan Sipil
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

6
(FIVE YEARS 6)

H-INDEX

0
(FIVE YEARS 0)

Published By Universitas Banten Jaya

2622-8785, 2622-4984

2021 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
pp. 150-159
Author(s):  
Indra Afiyatna Mayudin ◽  
Ade Ariesmayana

Unit Pengolahan Daerah Bandung-Jawilan merupakan salah satu pengolahan air minum yang di miliki oleh PDAM Tirta Al-Bantani Kabupaten Serang. Menurut Permenkes RI No. 492/Menkes/Per/IV/2010 tentang Persyaratan Kualitas Air Minum, air minum adalah air yang melalui proses pengolahan atau tanpa proses pengolahan yang melalu syarat dan dapat langsung diminum. Tujuan dari kerja praktek ini adalah untuk mengetahui proses pengolahan air minum dan kualitas air yang dilaksanakan pada bulan November 2020 dengan metode observasi pada proses pengolahan air minum. Proses pengolahan dimulai dari bak intake atau bak penampungan air baku yang selanjutnya air baku akan dialirkan dengan menggunakan pipa menuju WTP (Water treatment plan) untuk dilakukan pengolahan dan selanjutnya air hasil pengolahan akan ditampung pada reservoir atau bak penampung sementara sebelum air hasil pengolahan di distribusikan ke pelanggan. Sementara hasil pengujian di laboratorium dari air baku, air pengolahan (reservoir), dan air distribusi (pelanggan) tidak melebihi baku mutu yang telah ditetapkan PP NO. 82 Tahun 2001 Tentang Pengelolaan Kualitas Air Dan Pengendalian Kualitas Air serta Permenkes RI No. 492/Menkes/Per/IV/2010 tentang Persyaratan Kualitas Air Minum yang ditetapkan.


2021 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
pp. 138-149
Author(s):  
Wilda Fajar Gusti Ayu ◽  
Frebhika Sri Puji Pangesti

Peningkatan pencemaran lingkungan yang terjadi di Kecamatan Ciruas berakibat pada penurunan kualitas air sungai di wilayah Kecamatan Ciruas. Kontribusi pencemaran terjadi dikarenakan belum adanya sarana pengolahan air limbah yang maksimal. Perumahan BCP 1 adalah salah satu penghasil limbah domestik berupa limbah grey water dan black water. Perumahan ini belum terdapat fasilitas pengolahan baik limbah grey water dan black water. Oleh karena itu, diperlukan sistem pengolahan air limbah grey water yang tepat dan efisien. Salah satu alternatifnya adalah dengan metode subsurface flow wetland. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui volume air limbah yang dihasilkan oleh masyarakat Perumahan BCP 1 dan untuk membuat desain pengolahan air limbah. Penelitian pengolahan limbah domestik ini menggunakan tanaman rumput payung (Cyperus alternifolius). Perencanaan IPAL di Perumahan BCP 1 mempertimbangkan aspek kualitas air limbah domestik yang dihasilkan setiap harinya. Kualitas air limbah domestik menunjukkan nilai COD 19,8 mg/L; BOD 12,75 mg/L; TSS 84 mg/L dan pH 7,6. Kemudian dilakukan analisis perhitungan masing-masing unit IPAL yang akan direncanakan di perumahan BCP 1 agar sesuai dengan kriteria baku mutu sesuai dengan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia No. P.68/MENLHK-SETJEN/2016. Sistem IPAL direncanakan terdiri dari unit bak ekualisasi, Subsurface Flow Constructed Wetland dengan tanaman Cyperus alternifolius, dan kolam penampungan. Hasil perencanaan menunjukkan efisiensi pengolahan untuk TSS sebesar 88%; BOD sebesar 12,75 mg/L; COD sebesar 19,8 mg/L; pH sebesar 7,6. Dengan efisiensi tersebut effluent limbah cair IPAL telah memenuhi baku mutu yang ditentukan. Anggaran biaya yang dibutuhkan untuk pembangunan IPAL adalah Rp. 588.191.894.


2021 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
pp. 104-120
Author(s):  
Rt Inu Rahayu ◽  
Hadi Susilo

Mikroalgae dapat berperan sebagai bioindikator pencemaran air  dan mempunyai banyak manfaat antara lain: sebagai komponen pangan, bahan obat, dan kosmetik. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kelimpahan spesies miroalgae di Situ Cibanten Ciomas Kabupaten Serang. Penelitian menggunakan metode purpossive sampling, sampel diambil pada pagi hari jam 08.00-12.00. Sampel disaring menggunakan plankton net dengan ukuran mesh 50 µm. Sampel kemudian ditambahkan dengan formalin 4 % dan diamati dengan menggunakan mikroskop di Laboratorium Terpadu Fakultas Sains, Farmasi, dan Kesehatan Universitas Mathla’ul Anwar Banten. Indeks diversitas tertinggi didapatkan di lokasi satasiun 1 dengan nilai 3.11. dan terendah pada stasiun 2 sebesar 2.360. Indek Kemerataan  tertinggi pada stasiun 1 sebesar 0.978 dan terendah pada stasiun 2 sebesar 0.803. Indeks dominasi dari masing-masing spesies mendekati nilai 0, yang berarti nilai dominansinya rendah. Indeks kelimpahan relatif ditemukan pada spesies Spirogyrasp is of 17.7%, dan yang terendah adalah spesies Phacuslongicaida and Lemaneaannulata  0.4%. Situ Cibanten mengalami pencemaran sedang


2021 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
pp. 121-137
Author(s):  
Ade Sumiardi

Alterierythrobacter evoxidivorans (DQ 304436) merupakan halofilic bacterium, bersifat negatif terhadap pengecatan gram, uji fosfatase dan spore forming serta bersifat positif terhadap uji katalase dan uji motilitas. Penelitian  bertujuan untuk mengetahui kemampuan bakteri Alterierythrobacter evoxidivorans (DQ 304436) dalam proses degradasi senyawa hidrokarbon pada tanah tercemar hidrokarbon yang distimulasi fertilizer. Penelitian diawali dengan preparasi sampel tanah tercemar hidrokarbon, pembuatan prekultur dan kultur Alterierythrobacter evoxidivorans (DQ 304436), ekstraksi senyawa hidrokarbon serta analisis senyawa hidrokarbon hasil degradasi menggunakan Gas Chromatography-Mass Spectroscopy (GC-MS). Hasil penelitian analisis degradasi senyawa hidrokarbon menggunakan Gas Chromatography-Mass Spectroscopy (GC-MS) menunjukkan bahwa lebih dari 98% hidrokarbon yang mencemari tanah di kawasan PT. Krakatau Steel Cilegon Banten terdegradasi menjadi fraksi-fraksi penyusun yang lebih sederhana. Alterierythrobacter evoxidivorans (DQ 304436) memiliki kemampuan merombak senyawa hidrokarbon pada tanah tercemar minyak bumi.


2021 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
pp. 160-173
Author(s):  
Anis Masyruroh ◽  
Binyati Binyati

Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH) digunakan sebagai bahan informasi kualitas lingkungan dengan penggabungan tiga indikator komponen lingkungan yang meliputi Indeks Kualitas Air (IKA), Indeks Kualitas Udara (IKU) dan Kualitas Lahan (IKL). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengentahui indeks kualitas lingkungan hidup kota Serang. Metode kajian yang digunakan yaitu pendekatan kuantitatif untuk menghitung Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH) Kota Serang. Data kajian ini bersumber dari data sekunder perhitungan Indeks Kualitas Air (IKA) sebesar 43,33, Indeks Kualitas Udara (IKU) sebesar 72,46 dan Indeks Kualitas Lahan (IKL) sebesar 39,72. Dari ketiga indeks tersebut dihasilkan IKLH sebesar 54,34 yang bermakna bahwa IKLH Kota Serang berada pada katagori sedang. Untuk itu dari stakeholder atau instansi-instansi  dapat berkontribusi secara kolaboratif dalam meningkatkan status indeks kualitas lingkungan hidup dengan upaya meningkatkan kualitas masing-masing indeks, yakni Indeks Kualitas Air, Indeks Kualitas Udara dan Indeks Kualitas lahan, melalui penanganan sumber-sumber pencemar air, udara serta penghijauan lahan tidak produktif dan perlindungan lahan lindung dan kanal lindung.


2020 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
pp. 1-10
Author(s):  
Frebhika Sri Puji Pangesti

Sumber pencemaran,seperti pemukiman,industri, maupun pertanian menjadi sumber utama pencemaran sungai, begitu halnya dengan Sungai Cibanten.Sungai Cibanten mengalir melintasi daerah perkotaan sehingga menjadi pusat perhatian dari berbagai pihak. Aktifitas masyarakat yang ada dibantaran sungai menyebabkan penurunan kualitas air Sungai Cibanten. Penurunan kualitas air sungai dapat dilihat secara fisik maupun dengan pemantauan kualitas air. Berdasarkan data sekunder dari Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Banten, pemantauan kualitas air Sungai Cibanten dilakukan di 6 titik mulai dari Desa Pabuaran, PT Telaga Kencana, PT Sumber Mulya Abadi ,Kp Serut, Jembatan Kaujon, dan Jembatan Kaibon.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui status mutu air berdasarkan parameter fisika, kimia dan biologi serta untuk menentukan status mutu air dengan metode Indeks Pencemaran (IP). Hasil perhitungan Status Mutu Air termasuk kedalam cemar ringan sesuai dengan keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 115 Tahun 2003 tentang Pedoman Penentuan Status Mutu Air,dalam penelitian ini menggunakan klasifikasi mutu air kelas II berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document