PERENCANAAN INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH (IPAL) DOMESTIK DENGAN METODE CONSTRUCTED WETLAND DI PERUMAHAN BUMI CIRUAS PERMAI 1 KABUPATEN SERANG
Peningkatan pencemaran lingkungan yang terjadi di Kecamatan Ciruas berakibat pada penurunan kualitas air sungai di wilayah Kecamatan Ciruas. Kontribusi pencemaran terjadi dikarenakan belum adanya sarana pengolahan air limbah yang maksimal. Perumahan BCP 1 adalah salah satu penghasil limbah domestik berupa limbah grey water dan black water. Perumahan ini belum terdapat fasilitas pengolahan baik limbah grey water dan black water. Oleh karena itu, diperlukan sistem pengolahan air limbah grey water yang tepat dan efisien. Salah satu alternatifnya adalah dengan metode subsurface flow wetland. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui volume air limbah yang dihasilkan oleh masyarakat Perumahan BCP 1 dan untuk membuat desain pengolahan air limbah. Penelitian pengolahan limbah domestik ini menggunakan tanaman rumput payung (Cyperus alternifolius). Perencanaan IPAL di Perumahan BCP 1 mempertimbangkan aspek kualitas air limbah domestik yang dihasilkan setiap harinya. Kualitas air limbah domestik menunjukkan nilai COD 19,8 mg/L; BOD 12,75 mg/L; TSS 84 mg/L dan pH 7,6. Kemudian dilakukan analisis perhitungan masing-masing unit IPAL yang akan direncanakan di perumahan BCP 1 agar sesuai dengan kriteria baku mutu sesuai dengan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia No. P.68/MENLHK-SETJEN/2016. Sistem IPAL direncanakan terdiri dari unit bak ekualisasi, Subsurface Flow Constructed Wetland dengan tanaman Cyperus alternifolius, dan kolam penampungan. Hasil perencanaan menunjukkan efisiensi pengolahan untuk TSS sebesar 88%; BOD sebesar 12,75 mg/L; COD sebesar 19,8 mg/L; pH sebesar 7,6. Dengan efisiensi tersebut effluent limbah cair IPAL telah memenuhi baku mutu yang ditentukan. Anggaran biaya yang dibutuhkan untuk pembangunan IPAL adalah Rp. 588.191.894.