Jurnal Kacapuri : Jurnal Keilmuan Teknik Sipil
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

79
(FIVE YEARS 66)

H-INDEX

0
(FIVE YEARS 0)

Published By Universitas Islam Kalimantan MAB Banjarmasin

2502-3179

2021 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 182
Author(s):  
Noor Jasmani

Penelitian ini mengenai permodelan bangkitan perjalanan dengan ukuran sampel yang bervariasi, yaitu 50%, 75% dan 100% dengan metode analisa regresi linear. Tujuan daripenelitian ini adalah untuk membuat model bangkitan perjalanan terkait dengan jumlah ukuran sampel dan untuk mengetahui pengaruh ukuran sampel tersebut terhadap modeldan hasil bangkitan perjalanan. Penelitian ini dilakukan dengan cara pendataan langsung dengan  menggunakan  kuesioner,  yang  diisi  secara  langsung  mandiri  oleh  respondenmaupun  dengan  bantuan  petugas  survei.  Penelitian  ini  dilakukan  di  kota  RantauKabupaten Tapin dengan cara sampel acak sejumlah 756 rumah tangga yang tersebar di11 kecamatan. Pengujian dilakukan pada faktor sosial ekonomi seperti jumlah anggota rumah tangga, pendapatan rumah tangga, kepemilikan sepeda motor dan kepemilikanmobil.  Kemampuan  model  untuk  menjelaskan  variasi  yang  terjadi  diukur  dengankoefisien  determinasi  dengan  rentang  0,911  sampai  dengan  1,000.  Jumlah  model bangkitan perjalanan yang terbaik ada 3 buah dari 11 buah model yang terpilih, dengan populasi yang mendominasi model tersebut (y = a + b. populasi). Semakin sedikit jumlah sampel yang diambil menyebabkan bertambahnya nilai koefisien a dan b, juga y. Dengan uji perbandingan Kruskal-Wallis dapat dibuktikan bahwa ukuran sampel  tidak begitu mempengaruhi perubahan nilai koefisien a dan b maupun jumlah bangkitan perjalanan. Kata Kunci: Analisa regresi, ukuran sampel, model bangkitan perjalanan dan uji Kruskal Wallis


2021 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
pp. 286
Author(s):  
Nur Maya Sari ◽  
Salonten Salonten ◽  
Supiyan Supiyan

Jalan Ahmad Yani adalah salah satu jalan perkotaan yang terdapat di kota Palangka Raya yang memiliki volume lalu lintas kendaraan cukup tinggi. Untuk mengetahui bagaimana keadaan lalu lintas yang terjadi maka dilakukan analisa kapasitas jalan Ahmad Yani dengan metode PKJI 2014 dan membuat perbandingan perhitungan kapasitas jalan menggunakan metode Greenshield, Greenberg dan Underwood. Dilakukan survei selama 5 hari, dengan menggunakan metode PKJI 2014 dan membandingkan antara tiga model untuk mengetahui hubungan matematis antara parameter Volume–Kecepatan−Kepadatan dan koefisien determinasi (R2) yang tertinggi untuk lima hari survei. Dari ketiga model didapatkan untuk Model Greenshield, Koefisien determinasi tertinggi di peroleh hari selasa pada segmen ruas jalan AIS  Nasution–W. Sudirihosodo dengan R2  = 0,471 dengan Kapasitas, (Vm)   =   1477,135  skr   ,   Kepadatan   (Dj)=81,139  skr Kecepatan   maksimumjam                                                                           km(Sm)=36,41 km/jam. Untuk Model Greenberg Koefisien determinasi tertinggi diperoleh pada hari kamis pada segmen jalan W. Sudirohosodo–AIS Nasution denganR2=0,392, Kapasitas (Vm)=3179,956 skr/jam, Kepadatan (Dj)=506,386 skr/km, Kecepatan maksimum (Sm)=17,07km/jam. Untuk model Underwood Koefisiendeterminasi tertinggi di peroleh pada hari selasa segmen ruas jalan AIS Nasution–W.    Sudirihosodo    dengan    R2=0,489,    Kapasitas    (Vm)=1705,128 skr/jam, Kepadatan (Dm) V=58,82skr/km, Kecepatan maksimum (Sm)=28,988 km/jam.Dari tiga model yaitu Greenshield, Greenberg, dan Underwood yang mendekatidengan nilai kapasitas menggunakan PKJI 2014 dengan kapasitas Vm=2794,1 skr/jam adalah model Underwood pada hari jumat pada segmen 2 arah H. Ikap– Iskandar dengan kapasitas Vm=2800,382 skr/jam dengan r2=0,243 hubungan antara(S-D)  68,511x exp (−D/111,11)  persamaan  (V-S)V=111,11  Sx  Ln  (68,511/S)persamaan (V-D) V=68,511.D exp (-D/111,11).Kata kunci: greenberg, greenshield, underwood, kapasitas PKJI 2014


2021 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
pp. 190
Author(s):  
Aan Andriawan ◽  
Winna Tan

Pengenalan berbagai macam metode dalam pembangunan infrastruktur, dimulai dari cara konvensional hingga cara pracetak beton sehingga pekerja hanya perlu memasang di lapangan. Pada karya ilmiah ini, peneliti akan membandingkan pelat lantai konvensional yang dikerjakan di lapangan dengan pelat lantai prategang pracetak yang akan didesain dengan bentuk double tee slab dari segi biaya dan waktu dengan tujuan untuk menentukan metode yang paling efisien yang bisa digunakan pada proyek yang ditinjau. Pada penelitian ini, peneliti akan membandingkan pelat lantai konvensional yang dikerjakan di lapangan dengan pelat lantai prategang pracetak yang  akan  didesain  dengan  bentuk  double tee  slab  dari  segi  biaya dan  waktu.  Pelat  lantai prategang pracetak double tee slab akan diperhitungkan dengan anggapan single tee beam atau yang biasa kita kenal dengan balok T. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa Pengerjaan pelat lantai beton prategang pracetak membutuhkan pertambahan biaya sebanyak 28,21% dibandingan  pelat  lantai  beton  bertulang  konvensional  dan  pengerjaan  pelat  lantai  beton bertulang konvensional membutuhkan pertambahan waktu sebanyak 55,56% dibandingan pelat lantai beton prategang pracetak.Kata kunci : pelat lantai, double tee slab, waktu, biaya, prategang


2021 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
pp. 234
Author(s):  
Reyana Claudia Valentin ◽  
Mohammad Ikhwan Yani ◽  
Suradji Gandi

Umumnya sebagian besar daerah dijalan mahir mahar kota Palangka Raya Provinsi Kalimantan Tengah dipenuhi oleh tanah gambut dengan penyebaran yang cukup luas. Luas area tanah gambut yang cukup luas merupakan kendala dalam pembangunan infastruktur. Penelitian ini bertujuan untuk menstabilisasi tanah asli mengunakan bahan aditif berupa semen portland dan serbuk batu bata. Berdasarkan hasil pengujian sifat fisiktanah asli didapat nilai, kadar air (w) = 513,15%; berat isi kering (γd ) = 1,27 g/cm3; beratjenis (Gs) = 1,50; kadar serat = 46,78%; analisis saringan 200 = 16,48%. Hasil pengujiansifat  mekanik  tanah  asli  menunjukan  bahwa  nilai  kadar  air  optimum  (OMC)  =88,28%;berat isi kering (γd????????�� ) = 0,45 g/cm3;dan nilai CBR tanah asli adalah 1,35%.Campuran semen portland, dan serbuk batu bata berdampak pada meningkatnya nilaiCBR. Penambahan variasi 5%, 7,5%, dan 10% pada setiap campuran menghasilkan nilai CBRrencana yang meningkat yaitu semen portland 2,15%; 2,40% ; 2,60% dan pada serbuk batu bata 1,60%; 1,80%; 2,25%. Nilai CBR terbesar terjadi pada penambahan semen portland 10% yaitu 2,60% meningkat 92,59% dari nilai CBR tanah asli dan nilai DDT terbesar terjadi dipenambahan semen portland 10% yaitu sebesar 3,50 meningkat54,85 % dari nilai DDT tanah asli.Kata Kunci: Tanah Gambut, Semen Portland, Serbuk Batu Bata, CBR


2021 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
pp. 135
Author(s):  
Amelda Eva Adelina ◽  
Nomeritae Nomeritae ◽  
Hendro Suyanto

Gerusan dan sedimentasi seringkali terjadi pada penggal tertentu Sungai Kahayan yang berada di sekitar belokan. Hal tersebut disebabkan karena kecepatan aliran pada belokan yang cenderung tidak stabil. Kondisi tersebut tentu akan mempengaruhi alur pelayaran sungai yang digunakan oleh masyarakat untuk berbagai aktivitas. Penggal Sungai Kahayan yang diteliti adalah penggal Muara Rungan hingga Hantasan Kudung. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengidentifikasi kondisi arus dan sedimentasi pada lokasi penelitian, (2) memprediksi  volume sedimen  yang  harus  dikeruk  sehingga mendapatkan  alur pelayaran  yang  optimal,  dan  (3)  mengestimasi besaran  biaya  yang  diperlukan untuk pekerjaan pengerukan tersebut. Analisis hidrologi dilakukan untuk mendapatkan besaran debit yang diperoleh dari hasil pengukuran kecepatan dan tampang melintang sungai. Analisis hidraulika untuk memodelkan arus dan sedimentasi menggunakan perangkat lunak Surface Water Modelling System (SMS).   Dari   penyesuaian   pemodelan   Resources   Management   Associates-2 (RMA2) dan Two-Dimensional Sediment Transport Numerical Model (SED2D) dalam modul SMS, didapat nilai kecepatan aliran 0,192 m/detik- 0,608 m/detik yang arahnya semakin ke hilir pada sisi luar tiap belokan berpotensi terjadinya gerusan.  Untuk  mendapatkan  alur  pelayaran  yang  optimal  bagi  kapal  barang dengan kapasitas 3.000 DWT beroperasi, perlu dilakukan pengerukan sedimen dengan  volume  sebesar  272.405,44  m3   dengan  estimasi  anggaran  biaya  Rp.6.709.412.678,41.Kata kunci : sungai, alur pelayaran, SMS, RMA2, SED2D


2021 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
pp. 126
Author(s):  
Agustinus Sungsang Nana Patria

SNI 1726:2019 yang disusun berdasarkan Peta Gempa Indonesia 2017 dan ASCE 7-16, untuk menggantikan SNI 1726:2012. Penerbitan SNI 1726:2019 perlu mendapatkan per- hatian, salah satunya adalah keamanan gedung yang telah dibangun, sedang dibangun maupun yang sedang dalam perencanaan menggunakan peraturan gempa sebelumnya. Sebanyak 39 kabupaten/kota terpilih di pulau Jawa, digunakan sebagai sampel obyek penelitian untuk membandingkan besarnya parameter spektrum respons desain SNI1726:2012 dengan SNI 1726:2019. Parameter spektrum respons desain yang dibanding- kan berupa : parameter respons spektra percepatan gempa MCER terpetakan pada pe- rioda pendek (Ss) dan perioda 1-detik (S1), faktor amplifikasi untuk percepatan pada pe- rioda pendek (Fa) dan perioda 1-detik (Fv), parameter respons spektra percepatan pada perioda pendek (SDS) dan perioda 1-detik (SD1). Berdasarkan hasil perbandingan menun- jukkan bahwa nilai SS, S1, Fa, Fv kabupaten/kota sebagian besar mengalami kenaikan dari SNI 1726:2012 ke SNI 1726:2019, yang mana nilai-nilai ini berpengaruh pada besarnya nilai SDS dan SD1. Sehingga didapatkan nilai SDS dan SD1 kabupaten/kota seba- gian besar mengalami kenaikan dan beberapa yang mengalami penurunan. Berdasarkan hal ini maka kabupaten/kota yang nilai SDS  dan SD1  nya mengalami kenaikan, sangat perlu dilakukan segera evaluasi keamanan bangunan yang sudah terbangun dengan mengacu SNI 1726:2019 dalam upaya mitigasi bencana gempa.Kata kunci: : parameter spektrum respons desain, SNI 1726:2012,  SNI 1726:2019


2021 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
pp. 78
Author(s):  
Rotua Hutabarat ◽  
Suradji Gandi ◽  
Mohammad Ikhwan Yani

Tanah merupakan salah satu bagian terpenting dalam pembangunan bangunan sipil, karena berguna sebagai unsur utama pondasi dari suatu bangunan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sifat fisik dan mekanik tanah di daerah Tumbang Rungan Kota Palangka Raya, Kalimatan Tengah dan pengaruh penambahan pasir pantai dan serbuk batu bata terhadap kekuatan geser dan daya dukung tanah dengan variasi penambahan campuran sebesar 2,5%, 5% dan 7,5% dengan pemeraman 0 hari, 3 hari dan 7 hari. Penelitian ini menggunakan metode pengujian di laboratorium dan analisis terzaghi. Menurut AASHTO tanah diklasifikasikan sebagai tanah berlempung dalam kelompok A-7-5 (7) dan menurut sistem USCS tanah diklasifikasikan sebagai kelompok CL atau lempung anorganik dengan plastisitas rendah sampai dengan sedang, lempung berkerikil, lempung berpasir, lempung berlanau,  lempung  “kurus” (lean clays). Hasil pengujian sifat mekanik tanah asli didapat nilai, kohesi (C) = 0,2626 kg/cm2 dan sudut geser dalam (  ) =270. Berdasarkan parameter tersebut didapat nilai kuat geser tanah (τ) = 0,330 kg/cm2. Pada penambahan pasir pantai 7,5% dalam 7 hari pemeraman didapat nilai kuat geser tertinggi sebesar (τ) = 0,364 kg/cm2  terjadi kenaikan sebesar 0,034 kg/cm2 dengan persentase 9,34%.Variasi campuran yang paling efektif untuk meningkatkan kuat geser adalah 7,5% pasir pantai dan 2,5% serbuk batu bata dengan pemeraman 7 hari. Kata Kunci : Kuat Geser, Serbuk Batu Bata, Tanah Lempung, Uji GeserLangsung, Pasir Pantai.


2021 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
pp. 19
Author(s):  
Deni Ariadi

Pergerakan tanah (gempa) merupakan salah satu beban yang dapat menyebabkan kerusakan pada struktur. Sementara itu di Indonesia merupakan daerah rawan gempa sehingga menuntut perlunya pertimbangan untuk membangun struktur bangunan yang tahan dan adaptif terhadap beban gempa. Oleh sebab itu, evaluasi total kinerja struktur bangunan sangat penting untuk dilakukan. Redaman adalah fenomena yang ada dalam setiap struktur, fenomena tersebut dapat mengurangi getaran yang disebabkan oleh kekuatan eksternal untuk diterapkan sistem struktur. Berbagai jenis peredam telah dikenal dewasa ini, salah satunya adalah Tuned Mass Damper (TMD) dimana sistem ini menerapkan konsep kontrol pada struktur. Tuned mass damper (TMD) telah banyak digunakan untuk mengendalikan getaran dalam sistem teknik mesin. Dalam beberapa tahun terakhir teori TMD telah diadopsi untuk mengurangi getaran pada gedung-gedung tinggi dan struktur teknik sipil lainnya. Peredam dinamis dan tuned mass damper adalah realisasi dari untuk aplikasi mengontrol getaran struktur. Unsur-unsur inersia, daktail dalam perangkat tersebut adalah: massa, pegas dan dashpot (atau redaman material). Konfigurasi lain seperti pendulum/peredam, dan peredam cair (liquid), juga telah digunakan untuk aplikasi pengurangan getaran. TMD melekat pada struktur untuk mengurangi respon dinamik dari struktur. Frekuensi damper diatur ke frekuensi struktural tertentu sehingga ketika frekuensi yang kuat, damper akan beresonansi dengan gerakan struktural. Massa biasanya melekat pada bangunan melalui sistem pegas - dashpot dan energi diuraikan oleh dashpot sebagai gerak relatif berkembang antara massa dan struktur. Konsep yang dipergunakan dalam algoritma genetika adalah mengikuti apa yang dilakukan oleh alam. Hasil optimasi pada aplikasi ini menunjukkan bahwa, optimasi TMD pada struktur bangunan menggunakan algoritma genetika dapat mengoptimalkan sifat peredam dengan efektif. Pada penelitian ini menggunakan bentuk struktur portal sederhana 2D dengan derajat kebebasan banyak (MDOF). Dengan optimasi menggunakan algoritma genetika kita dapat dengan mudah mencapai parameter yang akan kita inginkan, dengan mengoptimasi nilai kekakuan (kd) dan redaman (cd). Penggunaan TMD yang disimulasikan pada struktur yang mengalami gempa El Centro 1940, Northridge1994 dan Kobe 1995. Menunjukkan bahwa TMD yang digunakan mampu mengurangi atau meredam getaran-getaran dan perpindahan pada struktur. Kata kunci: optimasi, tuned mass damper, algoritma genetika, gempa.


2021 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
pp. 213
Author(s):  
Pulung Pulung Hudoyo ◽  
Desi Riani ◽  
Robby Robby
Keyword(s):  

Plastik jenis Polystyrene (PS) merupakan bahan yang mengandung senyawa polimer. Penelitian bertujuan untuk mengetahui penggunaan limbah jenis plastik Polystyrene  (PS)  sebagai  bahan  tambah  terhadap  aspal  campuran  Hot  Rolled Sheet-Wearing Course (HRS-WC). Pengujian Marshall I ditujukan untuk mendapatkan nilai Kadar Aspal Optimum (KAO) yang terbaik dari komposisi I, II dan III direncanakan dengan variasi kadar aspal 6%, 6,5%, 7%, 7,5% dan 8%, selanjutnya pengujian Marshall II menggunakan komposisi. KAO yang telah diperoleh dari pengujian tahap pertama dengan bahan tambah plastik jenis PS variasi kadar bahan tambah 0%, 2%, 4%, 6%, 8% dan 10% terhadap berat aspal yang diperoleh dari KAO. Hasil pengujian Marshall dengan proporsi agregat kasar sebesar 35%, abu batu sebesar 27% dan pasir sebesar 38% pada komposisi II pengujian Marshall I diperoleh nilai KAO terbaik sebesar 7,38% dibandingkan dengan komposisi I dan III. Pengujian Marshall II dengan penambahan plastik jenis PS pada variasi kadar bahan tambah yang sudah direncanakan terhadap berat aspal KAO, Parameter Marshall memenuhi spesifikasi, terkecuali nilai Void In Mixture (VIM) pada penambahan kadar plastik sebesar 10% yang nilainya yaitu3,79%. Dari hasil evaluasi sifat karakteristik Marshall diperoleh rentang Kadar Plastik Optimum 0% hingga 8,7% memenuhi semua persyaratan Spesifikasi Bina Marga 2018. Penambahan plastik  jenis Polystyrene (PS) ternyata memberikan pengaruh pada campuran aspal panas HRS-WC dan meningkatkan kualitas karakteristik Marshall serta dapat direkomendasikan sebagai bahan tambah untuk meningkatkan mutu perkerasan lentur jalan raya.Kata Kunci: HRS-WC, KAO, Marshall, Polystyrene (PS)


2021 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
pp. 244
Author(s):  
Enrico Penyang Ara ◽  
Suradji Gandi ◽  
Fatma Sarie
Keyword(s):  

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik   sifat-sifat tanah lempung di desa tewa   ng rangkang, kecamatan tewang sangalang garing, kabupaten katingan, Kalimantan tengah, dan mengetahui perbandingan perubahan  nilai kuat  geser dan  daya dukung tanah setelah  di stabilisasi dengan  campuran  abu  sekam  padi,  serbuk  batu  bata,  dan  pasir  sirkon. Metode dalam penelitian ini menggunakan metode coba-coba (trial and error). adapun pengujian yang dilakukan meliputi pengujian sifat fisik dan mekanik,  pengujian  sifat  fisik  dilakukan  untuk  mengetahui  karakteristik sifat-sifat tanah asli. Pengujian sifat mekanik yang dilakukan merupakan pengujian kuat geser (direct shear), untuk mengetahui perbandingan perubahan nilai kuat geser dan daya dukung tanah asli setelah distabilisasi menggunakan campuran abu sekam padi, serbuk batu bata, dan pasir sirkon, dengan masing-masing variasi campuran 5%, 10%, dan 15%. Berdasarkan hasil pengujian sifat fisik, AASHTO mengklasifikasikan tanah dasar sebagai tanah lempung dalam kelompok A-6 (6),dan USCS mengklasifikasikan sebagai tanah lempung anorganik dengan tingkat plastisitas rendah sampai dengan sedang, tanah termasuk kedalam kelompok CL (Tanah Berbutir Halus), dan secara visual tanah berwarna kuning dan bercampur dengan sedikit pasir. Berdasarkan hasil pengujian sifat mekanik, didapat nilai kuat geser tanah asli dengan masa pemeraman 3 hari (τ) = 0,181 kg/cm2, setelah dilakukan pencampuran dengan masing-masing variasi 5%, 10%, 15%, berupa abu sekam, serbuk batu bata, dan pasir sirkon. Di dapat hasil abu sekam padi 5% (τ) = 0,190 kg/cm2, abu sekam padi 10% (τ) = 0,202 kg/cm2, abu sekam padi 15% (τ) = 0,211 kg/cm2, serbuk batu bata 5% (τ) = 0,195 kg/cm2, serbuk batu bata 10% (τ) = 0,203 kg/cm2, serbuk batu bata 15% (τ)= 0,214 kg/cm2, pasir sirkon 5% (τ) = 0,173kg/cm2, pasir sirkon 10% (τ) =0,177 kg/cm2, pasir sirkon 15% (τ) = 0,183 kg/cm2. Didapat persentasi nilai kuat geser mengalami peningkatan antara tanah dasar dengan variasi campuran, abu sekam padi = 3%, serbuk batu bata = 3,3%, dan pasir sirkon= 0,2%.Kata Kunci : Tanah Lempung, Kuat Geser, Daya Dukung


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document