Prosiding Hang Tuah Pekanbaru
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

85
(FIVE YEARS 84)

H-INDEX

0
(FIVE YEARS 0)

Published By LPPM Hang Tuah Pekanbaru

2777-1466

Author(s):  
Nelly Karlinah ◽  
Nur Israwati ◽  
Melti Marzellina

Keberhasilan pembangunan kesehatan sangat di pengaruhi oleh tersedianya sumber daya manusia yang sehat, terampil dan ahli, serta disusun dalam satu program kesehatan dengan perencanaan terpadu yang didukung oleh data dan informasi epidemiologi yang falid. Imunisasi termasuk salah satu upaya untuk menciptakan generasi bangsa yang berkualitas. imunisasi perlu terus ditingkatkan untuk mencapai tingkat population imunity (kekebalan masyarakat) yang tinggi sehingga dapat memutuskan rantai penularan PD3I. Dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, upaya imunisasi dapat semakin efektif dan efisien dengan harapan dapat memberikan sumbangan yang nyata bagi kesejahteraan anak, ibu serta masyarakat lainnya. Hasil pengabdian didapatkan di desa pangkalan baru kecamatan siak hulu masih belum tercapainya UCI (Utilization Child Imunization) dimana penetapan capaian imunisasi 95%, untuk itu perlu adanya peningkatan pengetahuan melalui penyuluhan imunisasi. Penyuluhan imunisasi ini dilaksanakan pada tanggal 10-12 Oktober 2018. Hasil dari penyuluhan ini di dapatkan meningkatnya pengetahuan ibu terhadap pengetahuan tentang imunisasi di Desa Pangkalan Baru, Kec. Siak Hulu Kab. Kampar Tahun 2018.


2021 ◽  
pp. 104-109
Author(s):  
Wan Anita ◽  
Lita Nafratilova
Keyword(s):  

Abstrak - Penyebab perdarahan yang terjadi pada ibu hamil adalah plasenta previa. Beberapa faktor yang dapat mengakibatkan ibu hamil mengalami plasenta previa  yaitu multiparitas dan umur lanjut (>35 tahun), paritas, riwayat seksio sesaria  dan perokok. Prevalensi placenta previa meningkat tiga kali lipat pada usia di atas 35 tahun karena endometrium tidak subur. Jumlah kematian ibu di Propinsi Riau tahun  2018 sebanyak 109 kasus dengan penyebab utama kematian adalah perdarahan 34%. Berbagai upaya dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan seseorang salah satunya adalah penyuluhan kesehatan. Pelaksanaan pengabdian masyarakat yang telah dilakukan  di Desa Kemang Indah Kec. Tambang Kab. Kampar, terdapat 11 responden (68,75%) dengan usia <20 tahun  > 35 tahun, terdapat 15 responden (93,75%) dengan paritas 2-3, terdapat 15 responden (93,75%) dengan tidak pernah riwayat SC, terdapat 16 responden (100%) dengan tidak ada riwayat SC dan tidak perokok. Nilai mean pengetahuan responden pre test adalah 35 dan post test adalah 70. Kesimpulan pengabdian ini adalah adanya peningkatan pengetahuan ibu hamil tentang deteksi dini placenta previa. Diharapkan dari hasil pengabdian ibu hamil dapat bisa melakukan deteksi tentang faktor resiko kejadian placenta previa untuk menghindari kasus perdarahan yang dapat menyebabkan kematian ibu hamil.


Author(s):  
Yulrina Ardhiyanti ◽  
Tika Azhari
Keyword(s):  

Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) masih merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang utama di Indonesia. DBD merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan dari orang ke orang melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti. Demam berdarah dengue muncul sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB) sehingga mengakibatkan kepanikan di masyarakat karena berisiko meyebabkan kematian serta penyebarannya sangat cepat. Angka kejadian demam berdarah terus meningkat dari 21.092 (tahun 2015) menjadi 25.336 orang (tahun 2016). Tujuan kegiatan adalah untuk meningkatkan pegetahuan masyarakat tentang peyakit Demam Berdarah Dengue (DBD). Metode yang digunakan adalah penyuluhan terhadap masyarakat dan memberikan leaflet yang berisi tentang informasi Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD). Kepada petugas kesehatan agar rutin memberikan informasi tentang Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) sehingga kesadaran masyarakat meningkat akan pentingnya menerapkan pencegahan dengan 3M plus.


Author(s):  
Risa Pitriani ◽  
Liva Maita ◽  
Zainatul Faizah ◽  
Arlya Sri Merti
Keyword(s):  

Stunting merupakan kondisi kronis yang menggambarkan terhambatnya pertumbuhan karena malnutrisi jangka panjang yang ditandai dengan indeks panjang badan dibanding umur (PB/U) atau tinggi badan dibanding umur (TB/U) dengan batas z-score kurang dari -2 SD. naik melebihi batas normal (Astari,2015). Hal ini disebabkan karena 80-90% jumlah sel otak terbentuk semenjak masa dalam kandungan sampai usia 2 tahun. Tujuan pengabdain ini diharapkan masyarakat mengerti bahwa ASI Eksklusif dan pemenuhan nutrisi sangat penting bagi bayi dan balita agar terhindar dari stunting. Metode kegiatan yang dilakukan dengan cara memberikan penyuluhan, melakukan penimbangan BB dan pengukuran TB, mengevaluasi materi yang diberikan dengan menanyakan kembali maeri yang sudah dijelaskan. Hasil pelaksanaan sudah terlihat bahawa dari penyajian materi, ibu-ibu dapat memahami dan mengerti tentang manfaat MP-ASI yang benar yang diberikan kepada balita, sehingga dapat menurunkan angka kejadian stunting. Disarankan kepada puskesmmas agar dapat meningkatkan perhatiannya kepada balita yang mempunyai masalah dengan status gizi. Sebagai upaya pencegahan evaluasi yang digunakan dengan melakukan penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi badan dan juga mengajarkan ibu tentang pemberian MP-ASI pada bayi dengan benar.


Author(s):  
Juli Selvi Yanti ◽  
Een Husanah

Pijat bayi merupakan terapi sentuh kontak langsung dengan tubuh yang dapat memberikan rasa aman dan nyaman pada bayi. Sentuhan dan pelukan dari seorang ibu adalah kebutuhan dasar bayi. Jika pijat bayi dilakukan secara teratur akan meningkatkan hormon katekolamin (epinefrin dan norepinefrin) yang dapat memicu stimulasi tumbuh kembang karena dapat meningkatkan nafsu makan, meningkatkan berat badan, dan merangsang perkembangan struktur maupun fungsi otak (Riksani, 2012).Pijat bayi merupakan terapi sentuh kontak langsung dengan tubuh yang dapat memberikan rasa aman dan nyaman pada bayi. Sentuhan dan pelukan dari seorang ibu adalah kebutuhan dasar bayi. Jika pijat bayi dilakukan secara teratur akan meningkatkan hormon katekolamin (epinefrin dan norepinefrin) yang dapat memicu stimulasi tumbuh kembang karena dapat meningkatkan nafsu makan, meningkatkan berat badan, dan merangsang perkembangan struktur maupun fungsi otak (Riksani, 2012). 


Author(s):  
Ee Husanah ◽  
Salnis Midian Haria

Diare adalah buang air besar dengan frekuensi lebih sering (lebih dari 3 kali sehari) dalam satu hari (24 jam), dan bentuk tinja lebih cair dari biasanya. Diare masih merupakan masalah kesehatan utama pada anak di dunia. Departeman Kesehatan Republik Indonesia menyatakan bahwa diare merupakan pembunuh balita kedua di Indonesia setelah pneumonia.Tujuan pengabdian kepada masyarakat ini mengatasi masalah diare pada bayi yang mengalami diare. Metode yang digunakan dalam kegiatan pengabdian ini adalah penyuluhan, tanya jawab tentang materi yang disampaikan serta pelaksanaan pijat pada bayi. Hasil menunjukkan bahwa kegiatan yang dilaksanakan dapat mengatasi masalah diare pada bayi dan ibu dapat mempraktikkan pijat diare. Diharapkan untuk asuhan pada bayi diare dapat dilakukan pijat diare sehingga bidan praktik mandiri dapat mengupdate ilmu terutama  tentang pijat.


Author(s):  
Rita Afni ◽  
Risa Pitriani
Keyword(s):  

Makanan yang paling sesuai untuk bayi adalah Air Susu Ibu (ASI), karena ASI memang diperuntukkan bagi bayi sebagai makanan pokok bayi yang mengandung nutrisi lengkap untuk bayi serta berbagai zat anti body sehingga akan jarang sakit. Maka diharapkan para ibu dapat memberikan ASI Eksklusif kepada bayinya tanpa terkecuali, apapun kendalanya tidak boleh dijadikan alasan seorang ibu memberikan makanan pendamping atau susu formula kepada bayinya sampai usia bayi 6 bulan (Anggraini, 2010). Kegiatan pengabdian ini dilaksanakan di BPM Hj.Dince Safrina, S.ST, M.kes Kec. Rumbai Pesisir Kota Pekanbaru. Metode pengabdian masyarakat ini dilaksanakan dalam bentuk penyuluhan, setelah selesai penyampaian materi tersebut, pemateri mendemostrasikan cara pengolahan sari kacang hijau di depan peserta dan pemateri membuka sesi tanya jawab, peserta memahami materi, dengan mengajukan pertanyaan kepada penyaji, pengabdian pada masyarakat ini berjalan dengan baik dan sesuai rencana. Hasil kegiatan ini didapatkan para peserta memahami dan mengerti tentang manfaat kacang hijau untuk memperlancar ASI dan akan rutin mengkonsumsi sari kacang hijau.


Author(s):  
Liva Maita ◽  
Ayu Nopita Sari ◽  
Wan WanNisaDestriana

Angka kematian ibu (AKI) merupakan salah satu indikator keberhasilan layanan kesehatan di suatu negara. Kematian ibu dapat terjadi karena beberapa sebab, diantara karena anemia . Penelitian menunjukkan bahwa angka kematian ibu adalah 70% dari ibu yang menderita anemia dan 19,7% mereka yang non- anemia. Tujuan Pengabdian untuk meningkatkan pehaman masayarakat mengenai anemia terkhusus nya anemia defesiensi zat besi pada ibu hamil. Kegiatan ini dilaksakanakan pada tanggal 24 Agustus 2018 di Puskesmas Garuda yang diikuti oleh 18 orang Ibu hamil dan Masyarakat dengan metode penyuluhan. Kegiatan ini memberikan hasil Pengunjung memahami materi Anemia yang disampaikan oleh pemateri. Pengunjung yang hadir antusias dalam mengikuti penyuluhan dan Terjadi diskusi antara penyaji dan pengunjung. Peserta aktif bertanya mengungkapkan masalah yan dialaminya seputar anemia. Kepada Pihak Puskesmas diharapkan rutin untuk memberikan informasi kesehatan kepada masyarakat terutama permsalahan yang sering dialami oleh ibu hamil.


Author(s):  
Kiki Megasari ◽  
Yulrina Ardhiyanti ◽  
Widya Juliarti

Makanan Pendamping ASI (MP–ASI) adalah  makanan atau minuman tambahan selain ASI yang mengandung zat gizi, diberikan kepada bayi untuk memenuhi kebutuhan gizinya yang diberikan setelah bayi berumur 6 bulan hingga 24 bulan. Menurut SDKI (2012), penyebab utama kematian pada Balita adalah diare sebesar 25,2%, dan kematian akibat ISPA sebesar 15,5%. Salah satu faktor risikonya adalah karena pemberian MP–ASI secara dini. Posyandu Permata Hati merupakan salah satu layanan kesehatan masyarakat yang berada di wilayah kerja Puskesmas Sidomulyo Pekanbaru dengan jumlah bayi terbanyak. Tujuan pengabdian masyarakat diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan, pemahaman dan kebisaan ibu yang memiliki bayi berusia 6-12 bulan dalam membuat dan memberikan MP-ASI sesuai usia. Metode kegiatan dilakukan dengan cara penyuluhan tentang MP-ASI, demonstrasi pembuatan MP-ASI, dan evaluasi. Hasil Pelaksanaan, para ibu memahami dengan benar manfaat dan cara membuat MP-ASI, menyadari bahwa pemberian MP–ASI disesuaikan dengan tahapan usianya dan mau membuat MP-ASI tersebut sesuai dengan kebutuhan bayinya. Perlu upaya kreatif untuk dapat menstimulus perilaku masyarakat sehingga diharapkan tercapainya program pemerintah. Bukan hanya penyuluhan yang disajikan kepada mereka dalam upaya merubah perilaku mereka, namun melakukan demonstrasi dan memberikan cendera mata yang bermanfaat bagi mereka merupakan salah satu upaya memberikan stimulus. Kesimpulannya, pengetahuan ibu tentang MP-ASI meningkat, mereka memahami pentingnya memperhatikan pemenuhan gizi dalam setiap tahapan usia bayi dan mengerti cara membuat MP–ASI yang benar, beragam dan sesuai tahapan usia. Disarankan kepada pihak puskesmas dan posyandu untuk dapat melaksanakan pelatihan ini pada kegiatan posyandu minimal 2 kali dalam setahun dan melaksanakan kegiatan yang serupa di tempat yang berbeda.


Author(s):  
Rika Andriyani ◽  
Novita Lusiana Sarmin

Pijat bayi merupakan Sentuhan dan pijat pada bayi setelah kelahiran dapat memberikan jaminan adanya kontak tubuh berkelanjutan yang dapat mempertahankan perasaan aman pada bayi. Tujuan pengabdian masyarakat diharapakan dapat menambah pengetahuan dan keterampilan kader dan ibu balita tentang pijat bayi. Metode Kegiatan yang dilakukan dengan cara memeberikan pendidikan kesehatan (Penyuluhan) tentang pijat bayi, demonstrasi pelaksanaan pijat bayi. Lokasi kegiatan dilaksanakan di di posyandu yang terletak di RW 10 Kecamatan Tangkerang Labuai. Hasil Pelaksanaan meningkatnya pengetahuan dan pemahaman kader dan ibu balita tentang pijat bayi, dilihat dari kemampuan ibu bayi dan kader dalam menjawab pertanyaan yang diajukan oleh pemateri. meningkatnya keterampilan ibu balita dalam memijat bayi, sehingga dimungkinkan peserta dapat melakukan pijat bayi sendir, hanya 50 % ibu yang mendapatkan pelatihan pijat bayi yang melakukan nya kembali dirumah secara rutin dan berkesinambungan. Disarankan kepada pihak puskesmas untuk mengadakan kegiatan serupa pada kelompok ibu balita pada tempat yang berbeda, untuk dapat menjadikan kegiatan pijat bayi ini menjadi kegiatan rutin di Posyandu.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document