Portal Jurnal Teknik Sipil
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

76
(FIVE YEARS 0)

H-INDEX

0
(FIVE YEARS 0)

Published By Politeknik Negeri Lhokseumawe

2622-576x, 2085-7454

2019 ◽  
Vol 10 (1) ◽  
Author(s):  
Nurmaidah Nurmaidah ◽  
Rasdina Cristiani

Dinding merupakan salah satu elemen bangunan yang berfungsi memisahkan /membentuk ruang. Seiring kemajuan teknologi, maka banyak pilihan metode pekerjaan dinding yang diciptakan, salah satunya adalah dinding pracetak (panel precast). Pada proyek pembangunan gedung apartemen di Podomoro City Deli Medan dinding luarnya menggunakan panel precast. Untuk itu perlu pemahaman sistem metode pelaksanaan dinding pracetak yang memenuhi syarat. Penyusun tulisan dilakukan dengan mengumpulkan berbagai data dan informasi sistem metode pelaksanaan dinding pracetak berupa data gambar konstruksi, sistem pelaksanaan, foto pelaksanaan, foto bangunan, foto dinding pracetak, dan foto pemasangan. Diambil kesimpulan bahwa sistem struktur pracetak merupakan salah satu alternatif teknologi dalam perkembangan konstruksi di Indonesia yang bisa dilakukan dengan lebih terkontrol,serta mendukung efisiensi waktu, efisiensi energi, dan mendukung pelestarian lingkungan.


2019 ◽  
Vol 10 (1) ◽  
Author(s):  
Tondi Amirsyah Putera ◽  
Rizki Efrida ◽  
Hadianti Muhdinar Pasaribu

Di Sumatera Utara (Sumut) banyak kota yang terletak dekat dengan Sesar Mendatar dan Sesar Subduksi Sumatera. Kota-kota ini memiliki banyak fasilitas bangunan komersil termasuk rumah toko. Kedua sesar aktif ini adalah sumber utama gempa tektonik di Sumut yang telah banyak membuat bencana. Struktur rumah toko yang rusak minor akibat sebuah gempa dapat menjadi rusak berat atau rubuh setelah mengalami gempa berikutnya. Bedasarkan hal tersebut diatas, merupakan dasar dari tujuan penulisan ilmiah ini yaitu untuk mengetahui struktur bangunan rumah toko terhadap kesesuaian dengan standarisasi konstruksi tahan gempa yang berlaku yaitu SNI 1726:2012 dan mengevaluasi kekuatan struktur bangunan rumah toko terhadap kejadian gempa berulang. Dalam penulisan ilmiah ini ada 3 model Rumah Toko (RUKO) yang akan dianalisis yaitu RUKO A yang berada dijalan Tuasan Kecamatan Medan Tembung, RUKO B yang berada di jalan Alfalah 4 yang berada di Medan Timur dan RUKO C yang berada di jalan Budi Kemasyarakatan Kecamatan Medan Barat. Untuk semua model ini dilakukan pengamatan dilapangan yaitu berupa uji pantul dengan menggunakan alat Uji Pantul dan uji tarik tulangan baja pada laboratorium teknik mesin UMSU. Analisis model ini menggunakan software analisis struktur dengan pengamatan dalam 2 kondisi yaitu kondisi repon spektrum linier elastis dan dinamis riwayat waktu gempa berulang nonlinier inelastik terhadap. Bila dilihat dari periode waktu alami struktur, kondisi RUKO C ternyata melebihi standar periode dan simpangan melebihi batas maksimum yang diijinkan begitu juga pada saat analisis nonlinier  inelastik akibat gempa berulang ternyata simpangan atap yang terbesar juga pada RUKO C. Untuk kebutuhan daktalitas untuk semua model RUKO peningkatan kebutuhan daktalitas saat gempa berulang 2 kali adalah 23,4 % dan 42% pada saat gempa berulang 3 kali. 


2019 ◽  
Vol 10 (2) ◽  
Author(s):  
Herwani Herwani ◽  
Iswandi Imran ◽  
Ivindra Pane ◽  
Ediansjah Zulkifli ◽  
Elvira Elvira
Keyword(s):  
Fly Ash ◽  
M 10 ◽  

Beton Geopolimer merupakan beton yang tersusun dari campuran agregat kasar dan halus tanpa pengikat semen Portland (OPC). Sebagai penggantinya, digunakan pengikat dari bahan yang banyak mengandung silica dan alumina seperti fly ash. Analog dengan beton yang berbasis semen Portland, beton geopolimer juga menjadi kurang sempurna jika campuran beton segar mempunyai konsistensi yang tinggi dan bersifat kental (kaku) sehingga sulit untuk dikerjakan (workabilitas rendah). Penambahan Superplastisizer manjadi salah satu cara untuk meningkatkan workabilitasnya. Dalam makalah ini digunakan superplastisizer yang berbasis naphthalene dengan dosis 0%, 1.5%, dan 2 %. Molaritas larutan NaOH yang digunakan sebagai aktivator alkalin adalah 8 M, 10 M, 12 M, dan 14 M dengan rasio Na2SiO3/NaOH = 1.5. Dari hasil pengujian diketahui bahwa pengaruh superplastisizer yang berbasis naphthalene cukup efektif untuk memperbaiki workabilitas beton geopolymer. Beton segar menjadi lebih encer dan mudah dilakukan pemadatan saat di tuang ke dalam cetakan. Superplastisizer juga mampu meningkatkan kekuatan beton geopolymer namun besaran hanya mencapai 5.42%. Dosis Superplastisizer akan optimum pada persentase 1.5% terhadap berat fly ash dengan kuat tekan mencapai 31.63 MPa dan nilai slump antara 8-10 cm. Molaritas larutan NaOH yang baik untuk rasio Na2SiO3/NaOH = 1.5 adalah 8 M.


2019 ◽  
Vol 10 (2) ◽  
Author(s):  
Cut Zukhrina Oktaviani ◽  
Cut Mutiawati ◽  
Nadya Maulisa
Keyword(s):  

Harga penawaran kompetitif diharapkan menghasilkan nilai kontrak yang dapat dipertanggungjawabkan. Kontraktor memerlukan strategi penawaran yang cukup baik sehingga mampu menghasilkan harga penawaran yang tidak terlalu tinggi dengan harapan untuk mendapatkan profit yang memadai serta peluang memenangkan pelelangan yang besar. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui besarnya penetapan mark up pada penawaran pekerjaan konstruksi untuk memenangkan suatu tender dengan memperoleh keuntungan yang baik pula. Ruang lingkup penelitian dititikberatkan pada penawaran proyek konstruksi bangunan gedung di Kota Banda Aceh. Data yang digunakan adalah harga perkiraan sendiri (HPS) dan harga penawaran kontraktor. Perhitungan persentase besaran harga mark-up dilakukan dengan pemodelan friedman menggunakan tiga distribusi yaitu multi distribusi discrete, multi distribusi normal, dan single distribusi normal. Hasil perhitungan memperlihatkan 17 penawaran menghasilkan mark up untuk ketiga distribusi sebesar 10%. Nilai mark up untuk 8 penawaran pada multi distribusi discrete dan single distribusi normal sebesar 10% sementara pada multi distribusi normal diperoleh nilai sebesar 9%.


2019 ◽  
Vol 10 (1) ◽  
Author(s):  
Sylvia Indriany ◽  
Alvin Widyantoro ◽  
Indra Wangsa W
Keyword(s):  

Ketidak seimbangan pertumbuhan penduduk dan perkembangan pembangunan Tangerang Selatan mengakibatkan kebutuhan lapangan pekerjaan tidak dapat sepenuhnya dipenuhi oleh Pemerintah daerah. Sehingga pergerakan pekerja komuter ke DKI Jakarta cukup besar, yaitu 8,68% dari total komuter JABODETABEK dan mengakibatkan  peningkatan permintaan akan moda transportasi publik. Untuk ituperlu diketahui faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan moda, kesesuaian multinominal logit sebagai model dan probabilitasterpilihnya setiap moda.Metoda penelitian dilakukan dengan penyebaran kuesioner untuk memperoleh data karakteristik sosio ekonomi dan perjalanan terhadap pengguna alternatif moda yaitu KRL, Feeder Busway dan Sepeda motor.Selanjutnya pengolahan data dan analisis dilakukan dengan program SPSS 24. Sekaligus untuk melihat kesesuaian model dilakukan uji statistik.Dari Analisis model multinomial logit, didapat persamaanUKRL = 0.742 - 1.771X1 + 0.535X3, UBus = 1.391+ 1.92X1 - 2.436X3dan faktor yang secara statistik signifikan mempengaruhi variabel tetap adalah variabel waktu perjalanan (X1) dan biaya yang dikeluarkan (X3) dengan nilai R2=44,8%. Probabilitas masing-masing moda adalah PKRL=18%, PBus= 43% dan PMotor= 39%.Dari model juga dapat dilihat bahwa preferensi terhadap KRL sangat dipengaruhi oleh waktu perjalanan,sedangkanmoda Bus dipengaruhi oleh biaya. Dan hal itu didukung oleh kondisi jaringan jalan sebagai akses ke angkutan massal.


2019 ◽  
Vol 10 (1) ◽  
Author(s):  
Ibrahim Ibrahim ◽  
Abdullah Irwansyah ◽  
Syarifah Keumala Intan

Drainase berfungsi untuk memutus kelebihan air permukaan sehingga tidak mengganggu aktivitas manusia dan merusak infrastuktur lainnya. Kawasan Kampus Politeknik Negeri Lhokseumawe dan sekitarnya terdapat permasalahan drainase ini terutama banjir. Banjir ini terjadi hampir setiap tahunnya sehingga menggangu aktivitas perkantoran dan menyebabkan kerusakan dan ketidaknyaman. Untuk menjawab permasalahan ini perlu dilakukan analisa untuk mendapatkan sumber permasalahan dan solusi yang dapat dilakukan dalam rangka menyelesaikan permasalahan banjir pada Kawasan Politeknik Negeri Lhokseumawe. Penelitian ini bertujuan untuk meninventarisasi sistem/saluran drainase yang sudah ada/existing; mendapatkan peta topografi kawasan Penelitian; menganalisa kapasitas  saluran dengan menggunakan software SWMM (Storm   Water Management Model); dan merekomendasi sistem dan dimensi saluran. Berdasarkan hasil running model yang telah dilakukan, dihasilkan bahwa pada pias dari j29 (depan Jurusan Teknik Sipil) sampai dengan o5 (saluran di pintu masuk utama) terjadi permasalahan yaitu adalah luapan pada dua lokasi yaitu pada lokasi depan Mesjid dan lokasi depan kantin). Untuk mengatasi masalah ini salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan memperbesar dimensi saluran pada lokasi tersebut. Berdasarkan hasil model SWMM dimensi yang sesuai untuk lokasi pertama adalah dengan ukuran 50 x 50 cm dan lokasi kedua adalah dengan ukuran 60 x 80 cm.


2019 ◽  
Vol 10 (2) ◽  
Author(s):  
Kurniati Kurniati ◽  
Abdullah Irwansyah ◽  
Irham Irham ◽  
Rosalina Rosalina

Krueng Baro merupakan salah satu sungai yang berada di wilayah Aceh, khususnya Kabupaten Aceh Pidie. Sungai Krueng Baro merupakan sungai yang banyak digunakan untuk keperluan pertanian. Sebagai sungai yang berpotensi dan melintasi kota serta pemukiman penduduk, maka perlu diketahui bentuk profil alirannya. Profil aliran ini digunakan untuk membantu menyelesaikan persoalan design di lapangan. Pada daerah muara, profil aliran yang terjadi sangat dipengaruhi adanya pasang surut. Pasang surut yang terjadi dapat menyebabkan tinggi air maksimum dan juga menyebabkan turunnya permukaan air. Profil aliran dihitung dengan menggunakan metode tahapan langsung. Pengolahan data pasang surut ini mencapai  ketinggian rata-rata (Ho) adalah 1,5 m. Hasil data perhitungan dengan tahapan langsung, menunjukkan profil aliran mengikuti aliran dengan polynomial orde 6 dengan R mendekati 0,997. Garis Energi yang terbentuk dipengaruhi oleh pasang surut yang terjadi. Aliran akan menjadi normal ketika, aliran sungai tidak mendapat gaya dorong dari aliran pasang surut sejauh jarak 15 km dari garis pantai.Hasil perhitungan profil aliran ini menghasilkan pengempangan aliran air yang perlu perlindungan tanggul sungai disekitar daerah muara Krueng Baro, serta dapat dimanfaatkan untuk pengisi air pada bangunan sadap terdekat yaitu BAU 15.


2018 ◽  
Vol 10 (2) ◽  
Author(s):  
Khairul Miswar ◽  
Ira Devinta
Keyword(s):  

Jembatan Pucok Alue adalah jembatan yang terletak di Kecamatan Baktiya, Kabupaten Aceh Utara. Jembatan ini direncanakan dengan panjang bentang 20 meter dan lebar 6 meter. Gelagar arah memanjang direncanakan untuk jembatan tersebut adalah gelagar tipe beton prategang pascatarik (post-tension). Ruang lingkup perencanaan gelagar  meliputi pendimensian gelagar, pembebanan dengan aturan Standar Pembebanan untuk Jembatan SNI 1725-2016, gaya prategang, eksentrisitas, jumlah tendon, tegangan yang timbul, kehilangan prategang, kapasitas penampang, kontrol lendutan, dan penggambaran. Mutu beton yang digunakan adalah fc = 40 MPa, tendon yang digunakan adalah seven wire strand diameter ½ inch dengan selongsong tendon diameter 60 mm. Tegangan tendon ƒpu 1860 MPa, mutu tulangan baja ulir adalah fy 320 Mpa, dan mutu tulangan baja polos adalah fy 240 MPa. Jumlah tendon yang didapat dari perhitungan adalah 4 buah dengan 10 buah strand dan total sebanyak 40 strand. 


2018 ◽  
Vol 10 (2) ◽  
Author(s):  
Syarwan Syarwan ◽  
Mulizar Mulizar ◽  
Budidarmawan Budidarmawan

Penggunaan Asphal Concrete Wearing Coarse (AC-WC) lambat dalam proses pengaliran air ke saluran ke saluran samping pada musim hujan, sehingga bisa membuat jalan dalam keadaan berair dan dapat menyebabkan kecelakaan dan terpeciknya air ke kendaraan.  Untuk itu itu perlu mencari alternatif lain yaitu menggunakan aspal porous  dengan menggunakan material lokal yang berasal dari Krueng Mane Kabupaten Aceh Utara. Penelitian ini bertujuan untuk melihat nilai parameter Marshall  dan durabilitas dari campuran aspal poros dengan variasi gradasi dengan menggunakan standar gradasi Jepang untuk lapisan permukaan. Metode pengujian mengikuti standar Marshall dengan perlakukan 3 variasi gradasi, yaitu gradasi batas bawah, gradasi tengah dan gradasi batas atas dari spesifikasi gradasi Jepang. Hasil penelitian menunjukkan nilai parameter Marshall campuran aspal poros pada KAO = 5,0% untuk gradasi batas bawah adalah stabilitas = 76,19 Kg, Flow = 6,6 mm, VIM = 24,02 %, VFB = 26,99 %, VMA = 32,89 %, MQ = 12,22 Kg/mm dan durabilitas = 46,2%. Untuk gradasi tengah dengan KAO = 5,5% diperoleh parameter Marsahall adalah stabilitas = 218,14 Kg, Flow = 6,3 mm, VIM = 17,64 %, VFB = 37,37 %, VMA = 28,14 % , MQ = 35,70 Kg/mm dan Durabilitas = 59,7%. Untuk gradasi batas atas  dengan KAO = 4,6 % diperoleh parameter Marsahall adalah stabilitas = 614,88 Kg, Flow = 5,95 mm, VIM = 16,54 %, VFB = 35,47 %, VMA = 25,55 %, MQ = 105,51 Kg/mm dan Durabilitas = 65%. Dari hasil penelitian ini memperlihatkan  bahwa hanya campuran aspal poros dengan gradasi batas atas sebagian besar memenuhi parameter Marshall terutama nilai stabilitaS > 500 kg kecuali nilai VFB dan Marshall Quantient (MQ). 


2018 ◽  
Vol 10 (2) ◽  
Author(s):  
Syarifah Keumala Intan ◽  
Abdul Muhyi ◽  
Nana Maulana Tengku
Keyword(s):  

Pelaksanaan memiliki batas waktu (deadline) yang terikat dalam kontrak, artinya proyek harus diselesaikan sebelum atau tepat pada waktu yang telah ditentukan. Keterlambatan pekerjaan proyek dapat diantisipasi dengan melakukan percepatan dalam pelaksanaannya. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis perubahan biaya dan mendapatkan waktu optimal yang dibutuhkan. Metode yang dipakai adalah Time Cost Trade Off (TCTO). Data yang digunakan yaitu data sekunder berupa data RAB dan kurva “S” dari pekerjaan yang ditinjau yaitu “Pembangunan Jembatan Rangka Baja Namploh Kec. Samalanga Kab Bireuen”. Perencanaan waktu pelaksanaan untuk mengetahui waktu total proyek dan mendapatkan lintasan kritis digunakan program Microsoft Project 2016. Dari hasil pembahasan mekanisme pengendalian waktu dengan metode Time Cost Trade Off (TCTO) diperoleh kesimpulan bahwa biaya dan waktu yang optimal yakni sebesar Rp.7.136.781.877,73 dari biaya normal sebesar Rp.6.890.880.412,85 dengan waktu 202 hari dari waktu normal 210 hari kerja. Dengan melakukan penambahan waktu lembur 2 jam. Presentase kenaikan biaya total proyek sebesar 4% dan mempercepat durasi total sebesar 4 %.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document