Akuatika Indonesia
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

55
(FIVE YEARS 12)

H-INDEX

1
(FIVE YEARS 0)

Published By Universitas Padjadjaran

2621-7252, 2528-052x

2020 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
pp. 55
Author(s):  
Muhammad Arif ◽  
Fis Purwangka ◽  
Retno Muninggar

PER.08/MEN/2012 menyatakan bahwa pelabuhan tipe A harus memiliki industri pengolahan ikan dan industri penunjang lainnya. Keberadaan industri tersebut berdampak positif bagi masyarakat sekitar dan juga kepada nelayan, dimana hasil tangkapan nelayan selalu laku terjual dikarenakan adanya industri-industri yang membelinya. Hasil survei awal oleh peneliti didapatkan bahwa pihak pengelola pelabuhan sudah merencanakan pembangunan industri pengolahan ikan namun belum adanya kajian yang membahas terkait analisis risiko. Analisis risiko penting dilakukan untuk menghindari terjadinya kerugian berupa biaya, mutu dan waktu pada perencanaan industri. Dalam upaya untuk menghindari hal tersebut, maka tujuan penelitian ini yaitu menetapkan risiko prioritas dalam perencanaan industri pengolahan ikan di PPS Kutaraja. Metode yang digunakan yaitu House of Risk (HOR) untuk menentukan penyebab risiko yang menjadi prioritas untuk dilakukan tindakan mitigasi berdasarkan nilai Aggregate  Risk Potential (ARP) teringgi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada 11 penyebab risiko yang menjadi prioritas tertinggi untuk dilakukan mitigasi. Penyebab risiko tertinggi yaitu ketidakcukupan aliran kas (A13) dengan nilai ARP 423 dan nilai kumulatif ARP 11,22%, sedangkan penyebab risiko pada prioritas terendah yaitu kekurangan sarana dan prasarana produksi (A2) dengan nilai ARP 144 nilai kumulatif ARP 76,93%.


2020 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
pp. 71
Author(s):  
Yosephina Margaretha Jawa Batafor

Flores Timur berpotensi memiliki bahan dasar pembuatan garam dan termasuk dalam sentra produksi garam Indonesia. Secara fisik, 6 lokasi sampel garam lokal di Kabupaten Flores Timur belum memenuhi syarat mutu garam konsumsi beryodium. Tujuan penelitian mendata sentra produksi garam, mengkaji permasalahan produksi dan pemasaran garam lokal, dan mengetahui kadar NaCl. Metode untuk mendata sentra produksi garam yaitu mengambil contoh garam yang dihasilkan oleh petani garam di Flores Daratan dan di pulau Adonara. Garam yang dijadikan contoh adalah garam yang dihasilkan oleh petani tradisional/lokal menggunakan tanah sebagai meja kristalisasinya. Kandungan NaCl dianalisa di laboratorium Kimia Universitas Nusa Cendana dengan cara Kohman. Data dianalisa dengan metode deskriptif. Garam masih dikemas menggunakan wadah kemas tradisional. Kadar NaCl dari 6 lokasi sampel garam belum memenuhi SNI 3556:2010 dan perlu ditingkatkan kualitas garam dengan melakukan pengujian fisik dan kimia.


2020 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
pp. 61
Author(s):  
Nisha Nurfadhilla ◽  
Isni Nurruhwati ◽  
Sunardi Sudianto ◽  
Zahidah Hasan

Waduk Cirata mengalami penurunan kualitas perairan, penyebab menurunnya kualitas perairan tersebut adalah masuknya limbah yang berasal dari limbah pertanian, domestik, industri, transportasi, peternakan dan perikanan. Terdapat jenis limbah yang masuk ke perairan mengandung logam berat timbal (Pb) seperti limbah industri, limbah transportasi dan limbah pertanian. Timbal berbahaya bagi lingkungan perairan dan organisme, yang banyak tersebar di Waduk Cirata seperti makrozoobenthos jenis tutut (Filopaludina javanica). Tutut dimanfaatkan sebagai sumber bahan pangan bagi warga di sekitar Waduk Cirata. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat pencemaran logam berat timbal (Pb) pada tutut di Waduk Cirata Jawa Barat. Penelitian dilakukan pada 18 September – 30 November 2018. Metode yang dilakukan adalah metode survey dan penentuan lokasi pengambilan sampel dengan purpose sampling. Pengambilan sampel air, substrat dan biota tutut dilakukan di tiga stasiun pengamatan. Analisis timbal (Pb) dilakukan pada sampel air, substrat, dan biota tutut dengan menggunakan Atomic Absorption Spectrophotometer (AAS). Hasil analisis menunjukkan bahwa Konsentrasi timbal (Pb) pada air yaitu 0,0307 mg/L, substrat berkisar antara 3,26 – 7,32 mg/kg dan tutut sebesar 0,05 mg/kg sedangkan nilai IFK0-s sebesar 0,0106 dan nilai IFK0-a sebesar 1,6286. Nilai konsentrasi yang dihasilkan pada air sudah melebihi ambang batas baku mutu sehingga perairan dapat dikategorikan sudah tercemar sedangkan nilai konsentrasi yang dihasilkan pada substrat dan tutut belum melebihi ambang batas baku mutu sehingga dikategorikan belum tercemar.


2020 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
pp. 77
Author(s):  
Gilar Budi Pratama ◽  
Tri Wiji Nurani ◽  
Ronny Irawan Wahju

Salah satu upaya pemerintah dalam meningkatkan akurasi data hasil tangkapan adalah dengan meluncurkan program sistem basis data bernama Satu Data. Namun pendataan dengan sistem tersebut masih belum mencapai tempat pendaratan ikan yang kecil, salah satunya di Natuna. Pendaratan ikan di Natuna dilakukan di dermaga-dermaga kecil yang tersebar di sepanjang pantai. Hal ini akan menyebabkan data hasil tangkapan tidak tercatat dan terintegrasi dengan baik. Tujuan penelitian ini yaitu mengidentifikasi tempat-tempat pendaratan ikan nelayan kecil di sekitar Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu Natuna, melakukan penilaian pendataan yang dilakukan dermaga-dermaga kecil di daerah Bunguran Timur serta kemudian menyusun dan mengimplementasikan sebuah sistem database perikanan berbasis website yang dapat digunakan untuk melakukan pendataan hasil tangkapan. Data yang digunakan adalah data dermaga pendaratan ikan di Bunguran Timur, mekanisme pendataan hasil tangkapan yang sekarang dilakukan dan produksi perikanan di dermaga pendaratan ikan. Metode analisis yang digunakan adalah deskriptif, deskriptif komparatif dan pengembangan sistem informasi. Analisis deskriptif digunakan untuk menggambarkan dermaga-dermaga pendaratan ikan dan mekanisme pendataan hasil tangkapan, sedangkan deskriptif komparatif untuk membandingkan metode pendataan hasil tangkapan yang digunakan di setiap dermaga dengan Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu di Natuna. Pengembangan sistem informasi bertujuan menghasilkan sistem pendataan hasil tangkapan yang efektif berdasarkan kebutuhan informasi. Hasil dari penelitian ini adalah sebuah sistem basis data yang digunakan sebagai sistem pendataan hasil tangkapan ikan berbasis online yang bernama Nelayanku Heroku. Nelayanku Heroku memiliki tiga menu utama berupa menu dashboard, menu nelayan dan menu data tangkapan.


2020 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
pp. 94
Author(s):  
Ibnu Bangkit Bioshina Suryadi ◽  
Kevin Aditya ◽  
Ayi Yustiati ◽  
Iskandar Iskandar

Riset ini bertujuan untuk menentukan dosis kalium diformat (KDF) yang paling efektif dalam pakan untuk meningkatkan performa kesehatan ikan bawal air tawar (Colossoma macropomum). Riset ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 4 ulangan. Perlakuan yang digunakan adalah penambahan KDF pada pakan komersil (0%, 0,1%, 0,3% dan 0,5%). Setelah 35 hari pemberian KDF, ikan diuji tantang menggunakan Aeromonas hydrophila dengan kepadatan 108 cfu/ml secara intraperitonial, kemudian diamati selama 14 hari. Parameter yang diamati adalah kelangsungan hidup, jumlah sel darah putih, jumlah sel darah merah dan gejala klinis makroskopis. Hasil riset menunjukkan bahwa jumlah leukosit seluruh perlakuan meningkat sampai hari ke-7 dikarenakan adanya infeksi, kemudian jumlah leukosit menurun kembali pada hari ke-10 menuju kondisi normal. Jumlah eritrosit seluruh perlakuan menurun sampai hari ke-10, hal ini disebabkan oleh adanya aktivitas hemolitik dari A. hydrophila dan kembali meningkat menuju kondisi normal pada hari ke-14. Gejala klinis makroskopis seluruh perlakuan cenderung seragam yaitu sisik mengelupas, bercak merah, perut membengkak dan sirip geripis. Dapat disimpulkan bahwa perlakuan KDF 0,3% merupakan perlakuan terbaik karena memiliki nilai kelangsungan hidup tertinggi setelah uji tantang yaitu sebesar 55%.


2020 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
pp. 86
Author(s):  
Indah Riyantini ◽  
Mochamad Rudyansyah Ismail ◽  
Yeni Mulyani ◽  
Gustiani
Keyword(s):  

Kawasan mangrove di Teluk Ciletuh dijadikan sebagai kawasan ekowisata mangrove. Kegiatan wisata ini menyebabkan terjadinya perubahan lingkungan di kawasan mangrove. Zooplankton dapat digunakan sebagai pengukur tingkat produktivitas suatu perairan. Tujuan dari penelitian ini untuk mengidentifikasi dan menghitung keanekaragaman serta kelimpahan zooplankton di Hutan mangrove perairan Teluk Ciletuh, sebagai bioindikator kesuburan perairan. Metode pengambilan data dilakukan secara purposive sampling. Pengambilan data dilakukan pada 3 stasiun penelitian berdasarkan komposisi mangrove yang berbeda dengan dua kali pengulangan. Terdapat 41 genus zooplankton yang didominansi oleh genus Cyclops sp. dengan nilai keanekaragaman sebesar 0,47 - 1,42. Kualitas air di perairan mangrove Teluk Ciletuh berada pada kondisi yang kurang produktif karena memiliki nilai pH, salinitas, dan DO dibawah baku mutu perairan. Perairan tersebut memiliki status mesotrofik, dengan kelimpahan 7,39 – 72,06 ind/L. Berdasarkan kelimpahan zooplankton dan kualitas perairan, maka kesuburan perairan di Hutan Mangrove Teluk Ciletuh termasuk kategori cukup subur atau tingkat kesuburan sedang.


2020 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 1
Author(s):  
Dwi Putra Yuwandana ◽  
Susan Agustina ◽  
Mahyuddin Bahi Haqqi ◽  
Benaya Meitasari Simeon

Pari kekeh dan pari kikir merupakan salah satu komoditas perikanan di Indonesia. Di sisi lain, kedua kelompok pari ini masuk ke dalam daftar merah International Union for Conservation of Nature and Natural Resources (IUCN) sebagai spesies ikan yang terancam punah karena populasinya terus menurun dan kerusakan habitat mengancam populasinya. Masuknya kedua pari ini ke dalam apendiks II Convention on International Trade in Endangered Species of Wild Fauna and Flora (CITES) menuntut pengelolaan perikanan untuk menjamin kelangsungan populasinya di alam. Informasi mengenai perikanan pari kekeh dan pari kikir ini masih sangat minim, maka perlu kajian mengenai perikanan ini untuk dasar pengelolaan ke depan. Kajian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi umum perikanan pari kekeh dan pari kikir di Jawa Tengah dan tangkapan rata-rata pari kekeh dan pari kikir per trip. Pengambilan data dilakukan pada bulan Mei–Juli 2019 di Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Tegalsari Tegal, PPP Bajomulyo Pati dan PPP Tasik Agung Rembang. Metode pengambilan data yang dilakukan yaitu perlingkupan kegiatan perikanan pari kekeh dan pari kikir dan pencatatan aktivitas pendaratan. Analisis yang dilakukan yaitu analisis spesies dan rata-rata tangkapan per trip (CPUE). Selama penelitian diperoleh 202 trip kapal mendaratkan ikan pari kekeh dan pari kikir di tiga lokasi pendaratan. Ikan pari ini merupakan hasil tangkapan sampingan dari armada penangkapan ikan cantrang dengan ukuran 10–150 GT. Hasil analisis menunjukkan terdapat 6 spesies pari kekeh dan pari kikir yang didaratkan dan rata-rata hasil tangkapan pari kekeh dan pari kikir PPP Tegalsari sebesar 10,3 ekor/trip, PPP Bajomulyo sebesar 9,13 ekor/trip dan PPP Tasikagung sebesar 3,56 ekor/trip yang artinya jenis ikan ini cukup intensif tertangkap oleh armada penangkapan ikan cantrang.


2020 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 7
Author(s):  
Khairul - Amri ◽  
Asep Ma'mun ◽  
Asep Priatna ◽  
Ali Suman ◽  
Eko Prianto ◽  
...  

Penelitian ini bertujuan mengetahui pola sebaran, kelimpahan dan struktur komunitas zooplankton di perairan estuari Sungai Siak. Penelitian dilaksanakan selama tujuh bulan (April-Nopember 2015) dengan jumlah stasiun pengambilan sampel sebanyak 16 titik. Hasil penghitungan dianalisis lebih lanjut untuk mengetahui pola sebaran, jumlah jenis, kelimpahan, indeks keanekaragaman, indeks dominasi dan indeks keseragaman. Hasil analisis data, diperoleh jumlah jenis zooplankton yang ditemukan sebanyak 21 jenis terdiri dari kelompok Crustacea sebanyak 8 jenis, Ciliata sebanyak 11 jenis dan Sarcodina sebanyak 2 jenis. Kelimpahan zooplankton di masing-masing stasiun pengamatan berkisar antara 1.570-38.512 ind/m3. Struktur komunitas zooplankton di muara Sungai Siak ditandai dengan indeks keanekaragaman yang tinggi (>3), keseragaman tinggi dan indek dominansi yang rendah. Terdapat dua jenis zooplankton dominan di estuari Sungai Siak yaitu Tintinnopsis radix dan Leprotintinnus nordgvisti masing-masing ditemukan pada November dan Juni. Kelimpahan zooplankton dipengaruhi tingkat kecerahan perairan. Pada saat kecerahan rendah, jumlah jenis zooplankton di perairan ini sangat rendah. Secara umum, kondisi lingkungan perairan estuari Sungai Siak masih mendukung kehidupan zooplankton.


2020 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 33
Author(s):  
Ayi Yustiati ◽  
Ibnu Bangkit Bioshina Suryadi ◽  
Iskandar Iskandar ◽  
Kevin Aditya
Keyword(s):  

Ikan bawal air tawar (Colossoma macropomum) dimasukkan ke Indonesia dari Brazil pada tahun 1986, oleh sebuah perusahaan swasta, yang bergerak di bidang usaha budidaya ikan konsumsi, di Tangerang, Banten. Hasil penyebarannya mendapat respon dari para pembudidaya ikan di industri perikanan tanah air dan jumlah konsumsi ikan bawal air tawar semakin hari semakin meningkat. Pakan memiliki peranan penting dalam peningkatan produksi kegiatan budidaya. Pakan yang diberikan harus berkualitas tinggi, bergizi dan memenuhi syarat untuk dikonsumsi yang dibudidayakan. Riset ini bertujuan untuk menentukan dosis kalium diformat (KDF) yang paling efektif dalam pakan untuk meningkatkan laju pertumbuhan dan kelangsungan hidup ikan bawal air tawar (Colossoma macropomum). Riset ini menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 4 ulangan. Penelitian dilakukan selama 35 hari dengan sampling dilakukan setiap 7 hari sekali. Perlakuan yang digunakan adalah penambahan kalium diformat pada pakan komersil dengan dosis 0%, 0,1%, 0,3% dan 0,5% per 100 gram pakan. Parameter yang diamati pada riset ini adalah kelangsungan hidup, laju pertumbuhan harian, efisiensi pemberian pakan dan kualitas air. Hasil menunjukkan bahwa pemberian dosis KDF 0,3% merupakan yang paling efektif untuk meningkatkan kelangsungan hidup, laju pertumbuhan harian dan efisiensi pemberian pakan dengan masing-masing nilai 100%; 3,41%; dan 90,78%.


2020 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 27
Author(s):  
Yusuf Arief Nurrahman ◽  
Ibnu Faizal
Keyword(s):  

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi komunitas terumbu karang di Pulau Panjang, Kepulauan Seribu. Pengambilan data primer dilaksanakan pada bulan November 2016 dan data sekunder didapat dari penelitian lain di lokasi yang sama. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Transek Foto Bawah Air atau Underwater Photo Transect (UPT). Data lapangan berupa foto kemudian dianalisis dengan menggunakan perangkat CPCe atau Coral Point Count with excel extension untuk mengetahui kondisi terumbu karang di lokasi penelitian. Berdasarkan hasil pengamatan, kondisi komunitas terumbu karang di lokasi penelitian termasuk dalam kondisi cukup baik namun kategori kerusakannya adalah rusak sedang.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document