Madani Institute : Jurnal Politik, Hukum, Ekonomi, Pendidikan dan Sosial-Budaya
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

4
(FIVE YEARS 4)

H-INDEX

0
(FIVE YEARS 0)

Published By Madani Institute

2776-978x, 2303-145x

Author(s):  
EE Junaedi Sastradiharja ◽  
Feni Suratiningsih

Penelitian ini membuktikan bahwa model pembelajaran kooperatif, mampu meningkatkan kecerdasan emosi anak usia dini yang introver. Peningkatan kecerdasan emosi anak introver melalui pembelajaran kooperatif di lakukan dengan pendekatan pembelajaran yang berpusat kepada siswa (student centre approach), strategi pembelajaran kolaboratif (collaborative strategy), metode diskusi kelompok, teknik bermain peran (role playing), mencairkan suasana (ice breaking), dan dengan taktik ceramah, keteladanan, serta kartu bergambar (flash card). Kesimpulan dari penelitian ini sejalan dengan teori kecerdasan emosional (Emotional Intellegence) Daniel Goleman (1946) yang menyatakan bahwa kecerdasan emosional menjadi pondasi bagi kecerdasan-kecerdasan lainnya.  Penelitian ini dilakukan di TK B, TK Islam Al-Azkar, Lebak Bulus Jakarta Selatan Provinsi DKI Jakarta, sejak bulan April 2020 sampai dengan bulan Oktober 2020. Sumber utama tesis ini adalah observasi lapangan dan dokumentasi tertulis berupa kurikulum dan perangkat pembelajaran. Selanjutnya dalam memperoleh sejumlah data dilakukan dengan wawancara mendalam (in depth interview) tak terstruktur. Kemudian data yang beragam tersebut dianalisis melalui pendekatan fieldwork dengan menggunakan metode content analyisis


Author(s):  
Ahmad Zain Sarnoto ◽  
Farihah Ulinnuha

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menguji secara empiris melalui data-data yang shahih terkait dengan kepemimpinan pengasuh dan sistem pendidikan pesantren memberikan pengaruh terhadap kecerdasan emosional santri baik secara parsial maupun simultan. Metode yang digunakan peneliti adalah metode survei dengan pendekatan korelasional terhadap santri Pondok Pesantren As-Sa’idiyyah 2 Bahrul Ulum, Jombang. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan menggunakan teknik analisis statistik yaitu teknik analisis deskriptif dan analisis inferensial. Adapun alat pengumpul data menggunakan angket/kuesioner terhadap responden sebanyak 76 orang santri dari kelas XII Aliyah yang berada di Pondok Pesantren As-Sa’idiyyah 2 Bahrul Ulum, observasi, wawancara dan dokumnetasi. Hasil uji hipotesis penelitian menunjukkan pertama, terdapat pengaruh positif dan signifikan kepemimpinan pengasuh terhadap kecerdasan emosional santri dengan prosentase sebesar 25,6%. Kedua terdapat pengaruh positif dan signifikan sistem pendidikan pesantren terhadap kecerdasan emosional santri dengan prosentase sebesar 23,4%. Ketiga, terdapat pengaruh positif dan signifikan kepemimpinan pengasuh dan sistem pendidikan pesantren secara bersama-sama terhadap kecerdasan emosional santri dengan prosentase sebesar 34,7%.


Author(s):  
Nur Arfiyah Febriani ◽  
Sri Tuti Rahmawati

The conclusions of this dissertation are: Verbal intelligence from the perspective of the Koran carries a transcendental transformative informative theory. This is based on the qaul (verbal) expression which is informative which means ensuring the meaning of the message reaches the communicant, with several types of expressions, such as: 1. Qaul Maisûr/phrases that are easy to understand, 2. Qaul Baligh/phrases whose message is conveyed, and; 3. Qaul Ma'ruf /expressions with attention to local culture. As for Qaul which is transformative, which means speech that is able to change the communicant to the understanding and application of Islamic teachings which is better used by the Koran with the words: 1. Qaul Sadîd /words/words that are on target, 2. Qaul Ahsan/speech or the best words, 3. Qaul Tsâbit/strong and lasting speech, 4. Qaul Layyin/uangkap who is gentle, 5. Qaul Thayyib/good expressions or speech (diction is not dirty), and; 6. Qaul Salâm/expressions or sayings that are full of peace. Qaul that is transcendental is Qaul al-Haqq/haqq speech (based on Islamic texts), namely: 1. Qaul Fashl /words from wise thoughts to reveal what is haqq and what is falsehood, 2. Qaul Tsâqil /yang means heavy utterances that are full of divine values, 3. Qaul Râdhiyan/sayings or expressions that are blessed by Allah, 4. Qaul 'Adzim words or expressions of great value with Allah, and 5. Qaul Karîm: sayings or words that are noble. This dissertation also reveals that the purpose of transformation in verbal communication can be realized if there is an interrelation between communicators (Surat ar-Rahman/55: 4), methods (Surat an-Nahl/16: 125), material (Surat al-Isra '/17: 36) and the communicants (Surat an-Nisa '/4: 164).The theory of verbal intelligence from the perspective of the Koran is an interrelation theory that combines the informative theory introduced by Claude Shannon (1948) and the transformative theory introduced by (Jack Mezirow (1978), "transformative learning refers to the process in which a person changes the accepted framework. able to change emotionally, and reflectively so that it can generate confidence in thinking and implemented in the form of action. Verbal intelligence with transcendental transformative informative theory in this dissertation is different from the opinion of Henry H. Calero (2005) who is more concerned with actions than words, as well as with Howard Gardner. This dissertation uses a qualitative method, while the method of interpretation used in this dissertation is the thematic interpretation method (maudhu'i). This method was chosen because it can reveal the perspective of the Koran regarding verbal intelligence that is adaptive to contemporary communication needs


Author(s):  
Ahmad Zain Sarnoto ◽  
Sri Tuti Rahmawati

Kecerdasan spiritual juga merupakan kecerdasan yang timbul ketika kita berada pada puncak masalah yang tidak ada jalan lain untuk keluar dari puncak masalah tersebut. Dalam teori chaos (kekacauan), “ujung” adalah perbatasan antara keteraturan dan kekacauan, antara mengetahui diri kita atau kehilangan diri kita. “ujung” adalah tempat bagi kita untuk menjadi kreatif, sehingga peran kecerdasan spiritual dalam mencari makna dan nilai sangat dibutuhkan. Kecerdasan spiritual adalah kecerdasan jiwa yang membantu seseorang untuk mengembangkan dirinya secara utuh melalui penciptaan kemungkinan untuk menerapkan nilai-nilai yang positif.Kecerdasan spiritual memiliki beberapa karakteristik, diantara-nya; kapasitas transendensi, kemampuan untuk masuk ke dalam kondisi spritual yang tinggi dari hati Nurani, kemampuan untuk menginvestasi-kan kegiatan sehari-hari, acara dan hubungan dengan rasa sacral, kemampuan untuk memanfaatkan sumber daya spritual untuk menyelesaikan masalah dalam kehidupan


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document