Jurnal ENTITAS SOSIOLOGI
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

42
(FIVE YEARS 30)

H-INDEX

0
(FIVE YEARS 0)

Published By UPT Penerbitan Universitas Jember

2721-3323, 2088-8260

2021 ◽  
Vol 10 (01) ◽  
pp. 16
Author(s):  
Qorina Zulfa ◽  
Hary Yuswadi

Penelitian dengan judul “Jaringan Distribusi dan Relasi Pasar Petani Kubis di Dataran Tinggi Ijen” dilatarbelakangi oleh petani Ijen sebagai penghasil komoditi sayur kubis terbesar pada wilayah Tapal Kuda. Kurangnya akses pasar, informasi pasar dan modal membuat petani sulit meningkatkan penghasilan. Akses atau jarak tempuh yang jauh dari pusat kota atau pasar turut mempengaruhi kesulitan petani dataran tinggi Ijen untuk berinteraksi dan berelasi dengan aktor pasar. Akibatnya petani enggan berelasi dan memilih jalur pemasaran sendiri dengan sistem tebang jual kepada pedagang yang datang menjelang masa panen. Hal ini menyebabkan sebagian petani mengalami ketergantungan dan pasif dalam bersikap mengusahakan relasi dengan aktor pasar, padahal pada sistem tebang jual ini sebanyak 40% hasil penjualan panen petani menjadi hak milik pedagang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriptif, dengan menggunakan teknik pengambilan informan purposive. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara mendalam, dokumentasi, dan studi kepustakaan. Uji keabsahan data menggunakan Triangulasi data. Tinjauan teori modal sosial dari Puntu (1993), dan teori pilihan rasional dari Jame S Coleman (1990) dijadikan acuan dalam penelitian ini. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah petani dapat memiliki posisi perekonomian yang unggul apabila memiliki relasi pemasaran yang baik serta bersedia untuk berkorban waktu dan tenaga, juga memiliki dana yang cukup untuk distribusi, maka petani memiliki peluang untuk dapat menjalin relasi dengan aktor pasar, sehingga keuntungan yang didapatkan akan lebih banyak. Kata kunci : Petani kubis, relasi pasar, distribusi.


2021 ◽  
Vol 10 (01) ◽  
pp. 84
Author(s):  
Derry Anggara
Keyword(s):  

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendiskripsikan rasionalitas petani dalam meningkatkan perekonomian rumah tangga dengan menjadikan ubi jalar sebagai komoditi utama di Dusun Tlogosari Banyuwangi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara mendalam, dan studi pustaka. Kemudian, penentuan informan mengunakan teknik purposive sampling. Sedangkan Teknik menguji keabsahan data mengunakan triangulasi sumber. Hasil penelitian menunjukan bahwa rasionalitas petani beralih ke komoditas ubijalar adalah keunggulannya dibanding menanam padi. Keunggulan tersebut adalah dari kemudahan menanam dan perawatannya, waktu panen yang relative singkat, dapat dibuat menjadi berbagai produk, dan lain sebagainya. Selain itu, juga disebabkan petani bekerjasama dengan pabrik saos di Sidoarjo dan Bali. Peralihan komoditas petani tersebut diprakarsai oleh salah satu petani yakni Pak Ali yang berhasil dalam mengembangkan pertanian ubi jalar sekaligus memasarkan hasil produksinya. Sehingga masyarakat petani banyak yang mengikuti pak Ali untuk menanam ubijalar. Akan tetapi tidak semua petani berhasil. Kondisi demikian disebabkan berbagai faktor yakni musim panen secara bersamaan, perubahan cuaca, dan lainnya. Kesimpulan dalam penelitian adalah berbagai rasionalitas petani merupakan strategi untuk meningkatkan perekonomiaan masyrakat. Kata kunci : rasionalitas, petani, ekonomi


2021 ◽  
Vol 10 (01) ◽  
pp. 34
Author(s):  
Rony Zamzam Firdaus ◽  
Hary Yuswadi

Penelitian ini berfokus pada sosok pemimpin ideal bagi para petani di desa Randuagung, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur. Dilatarbelakangi oleh kehidupan petani dengan beban hidup yang lumayan berat secara finansial atau ekonominya, menjadikan petani seakan tidak bisa lepas dengan hal yang berkaitan dengan politik. Posisi petani mendadak menjadi sangat berpengaruh dalam upaya para tokoh politik untuk mencari dukungan demi mewujudkan kepentingan mereka. Melihat hal ini respon para petani pun bermacam-macam. Ada yang langsung percaya pada salah seorang tokoh dan adapula yang memilih berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tertentu. Pertimbangan tersebut tentu meliputi pengaruh dari petani kaya, saran dari tokoh agama yaitu Kyai, dan tokoh politik dengan adanya ‘sangu’. Dengan menggunakan teori Pilihan Rasional dari James S. Coleman yang menjelaskan tentang pilihan rasional petani dalam memilih sosok pemimpin yang ideal. Metode penelitian dalam tulisan ini adalah metode penelitian kualitatif. Kata kunci: Petani, Rasional, Pemimpin, Ideal, Desa


2021 ◽  
Vol 10 (01) ◽  
pp. 71
Author(s):  
Hamid Ahmada Kusuma ◽  
Baiq Lily Handayani

Penelitian ini dilakukan berangkat dari sebuah fenomena yaitu fenomena konversi komoditas yang dilakukan petani padi di Asembagus Situbondo yang mulai terjadi di awal tahun 1980-an. Praktik konversi tersebut dilatarbelakangi oleh dua faktor, yakni faktor tercemarnya irigasi oleh belerang dan adanya optimalisasi industri gula yang dicanangkan oleh pemerintah Orba. Tercemarnya irigasi yang mengaliri sawah petani disebabkan oleh retaknya bendungan penahan belerang yang berada di puncak Gunung Ijen. Rembesan air belerang kemudian mengalir ke sungai Banyupahit yang merupakan sumber irigasi bagi petani di Asembagus. Dan disaat yang hampir bersamaan terdapat kebijakan pemerintah terkait industri gula dengan menerbitkan program tebu rakyat intensifikasi (TRI). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mendeskripsikan terjadinya praktik konversi komoditas petani dari petani padi ke petani tebu. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Kata Kunci: Petani, Komoditas Pertanian, Praktik, Doxa


2021 ◽  
Vol 10 (01) ◽  
pp. 1
Author(s):  
Ucha Jaya Sucipta ◽  
Raudlatul Jannah
Keyword(s):  

Keluarga petani yang tinggal di daerah perluasan kota rentan terhadap praktik konversi lahan. Praktik ini tidak hanya berimplikasi terhadap penurunan jumlah lahan produktif dan jumlah usaha tani keluarga, namun juga berimplikasi pada proses degenerasi petani dalam keberlanjutan usaha pertanian keluarga. Hal ini dapat dilihat melalui kehidupan 3 keluarga petani gurem di Lingkungan Karangrejo yang melakukan praktik konversi lahan dengan berbagai alasan, yang pada akhirnya membuat anak petani sebagai generasi penerus kehilangan minat dan pandangan realistisnya terhadap sektor pertanian. Sebagaimana Ben White menyebutnya dengan istilah lost generation. Tujuan penelitian ini dilakukan untuk mengetahui dinamika penguasaan lahan dan proses degenerasi petani pada keluarga petani gurem di Kelurahan Karangrejo. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada beberapa aspek yang mempengaruhi praktik koversi lahan, yakni aspek pasar, aspek kultural, aspek struktural, budaya bagi-bagi warisan, dan perilaku pragmatis. Di samping itu, dilihat dari aspek hak kepemilikian lahan, terdapat penurunan minat menjadi petani dalam relasi antargenerasional dalam tiap-tiap keluarga. Generasi penerus dalam usaha pertanian keluarga beranggapan bahwa petani adalah pekerjaan yang melelahkan, panas-panasan dan buang-buang tenaga. Praktik konversi lahan yang dilakukan keluarga petani semakin menjauhkan akses anak pada faktor produksi. Salah satu cara yang memungkinkan anak petani untuk mengakses faktor produksi ialah dengan menyewa lahan. Kata Kunci: Degenerasi Petani, Keluarga Petani, Konversi Lahan.


2021 ◽  
Vol 10 (01) ◽  
pp. 57
Author(s):  
Aprilian Dwi Cahyono ◽  
Akhmad Ganefo

Mobilitas sosial merupakan perpindahan dari suatu kelas sosial ke kelas sosial yang lain, ada dua tipe mobilitas sosial yaitu vertikal dan horizontal. Dengan mendefinisikan pengertian mobilitas sosial, artikel ini mengkaji tentang mobilitas sosial vertikal yang terjadi pada petani kopi. Permasalahan yang dihadapi petani saat ini masih saja berkutat pada kesejahteraan yang rendah, disini petani mulai memobilisasi dirinya untuk mencapai status yang lebih tinggi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kulitatif dengan lokasi penelitian di Desa Kebonrejo Kecamatan Kalibaru Banyuwangi. Dalam penelitian ini, data dan informasi diperoleh melalui observasi partisipan, wawancara, dan dokumentasi. Data dan informasi yang didapat kemudian diuji menggunakan teknik trianggulasi data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kehidupan sosial masyarakat Desa Kebonrejo sebelum menjadi petani kopi relatif rendah, kebanyakan mereka bekerja hanya sebagai buruh. Setelah menjadi petani kopi perlahan kesejahteraan mereka mulai terangkat. Status yang sebelumnya kelas rendahan buruh atau pekerja kini sudah menjadi petani pemilik. Ada bebrapa faktor yang melatarbelakangi terjadinya mobilitas sosial petani kopi yaitu mereka melihat desa lain sukses dengan tanaman kopinya selain itu ada keinginan dari masyarakat untuk menjadi petani yang sukses dan maju. Kata Kunci : Petani, Mobilitas Sosial, Status Sosial


2020 ◽  
Vol 9 (02) ◽  
pp. 1
Author(s):  
Baiq Lily Handayani ◽  
Bobby Akhbar

Lembaga Masyarakat Desa Hutan Argo Mulyo sudah ada sejak tahun 2006 lalu, lembaga tersebut dibentuk oleh pihak Perhutani melalui program Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat (PHBM). Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui serta menjelaskan tentang praktik agensi masyarakat Desa Nglurup dalam pengelolaan hutan bersama masyarakat. Adapun metode penelitian yang digunakan dalam penulisan karya ilmiah ini adalah kualitatif deskriptif dengan pendekatan deskriptif naratif. Untuk lokasi penelitian, peneliti mengambil setting di Desa Nglurup Kabupaten Tulungagung. Teknik penentuan informan yang dipakai oleh peneliti menggunakan teknik purposive yang dianggap relevan dengan masalah penelitian tersebut. Metode pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi lapangan serta dokumentasi. Adapun uji keabsahan data yang dipakai yakni teknik triangulasi data. Hasil penelitian tersebut keterlibatan praktik agensi masyarakat dalam kegiatan penanaman lahan hutan, masyarakat berperan dalam kegiatan tersebut secara sukarela sebagai upaya mereka untuk melestarikan hutan melalui kegiatan penanaman bibit di lahan hutan. Praktik agensi masyarakat dalam pengelolaan lahan hutan yakni mereka pada umumnya menggarap lahan hutan produksi milik Perhutani. Praktik agensi masyarakat dalam pengelolaan kawasan wisata hutan. Kata kunci: PHBM, pelestarian hutan, praktik agensi


2020 ◽  
Vol 9 (02) ◽  
pp. 26
Author(s):  
Holidi Holidi ◽  
Nurul Hidayat

Artikel ini membahas tentang gerakan sosial baru yang dilakukan oleh Relawan di Jember. Dalam hal ini, gerakan sosial baru Volunteer goes to school. Relawan Nusantara Jember adalah organisasi Kebencanaan dan kemanusiaan yang menjadikan 2 aspek tersebut, yakni kebencanaan dan kemanusiaan sebagai basis gerakannya. Relawan Nusantara hadir sebagai solusi alternatif permasalahan mitigasi bencana non struktural dan pendukung pendidikan. Mitigasi bencana non struktural yang selama ini masih kurang dan hanya dilihat dari prespektif anggaran, menjadi kendala mitigasi bencana terutama di Jember dan sekitarnya. Artikel ini menggunakan metode kualitatif deskriptif partisipatif, karena bertujuan untuk memberikan penjelasan detail bagaimana pola gerakan yang dilakukan oleh Relawan Nusantara Jember. Penelitian ini menggunakan Teori gerakan sosial baru untuk menganalisa data dan memberikan gambaran tentang bagaimana Relawan Nusantara Jember memiliki gerakan tersendiri dalam melakukan proses kegiatan. Relawan nusantara Jember mengangkat kegiatan tentang pendidikan, dengan membuat kesadaran terhadap anak-anak tentang mitigasi bencana non struktural. Memfokuskan gerakannya pada mitigasi bencana berbasis Sociopreneurship yang diaplikasikan dalam Program kerja yakni Volunter goes To School ( VOGETOS ). Kata Kunci: Gerakan Sosial Baru, Sociopreneurship, Mitigasi Bencana, Volunteer Goes To School


2020 ◽  
Vol 9 (02) ◽  
pp. 14
Author(s):  
Fitri Ayuni ◽  
Raudlatul Jannah
Keyword(s):  

Penelitian ini dilatar belakangi oleh pengelolaan sumber daya alam masyarakat yang tinggal di lingkungan Industri Marmer Indonesia (IMIT) Tulungagung. Penambangan IMIT menyebabkan pencemaran air, tanah dan udara. Hubungan antara IMIT dengan masyarakat sekitar membentuk konstruksi sosial dari proses IMIT yang ditolak, kemudian diterima bahkan saat ini dapat terjalin kerjasama. Masyarakat yang tinggal di lingkungan IMIT memiliki strategi bertahan hidup dengan memanfaatkan limbah yang mencemari lingkungan atau sebagai penambang marmer. Pengetahuan yang dimiliki masyarakat terhadap lingkungan mempengaruhi tindakan sosial. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis konstruksi sosial penambang marmer tentang lingkungan “Industri Marmer Indonesia Tulungagung (IMIT)” yang berlokasi di Desa Besole Kecamatan Besuki Kabupaten Tulungagung. Dengan menggunakan metode penelitian kualitatif. Teknik yang digunakan dalam menentukan informan adalah purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat beberapa pengetahuan masyarakat yang terbangun dan mempengaruhi tindakan sosial masyarakat di lingkungan sekitarnya. Kata Kunci: Konstruksi Sosial, Penambangan Marmer, Lingkungan


2020 ◽  
Vol 9 (02) ◽  
pp. 39
Author(s):  
Larasati Tiara Cahyani ◽  
Akhmad Ganefo

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh berkembangnya pengelolaan Desa Wisata Organik Lombok Kulon yang menggunakan konsep CBT dan mampu menarik wisatawan baik lokal maupun mancanegara, serta menimbulkan beberapa dampak dalam kehidupan masyarakat setempat. Adanya kunjungan dari wisatawan ke Desa Lombok Kulon tersebut jelas menimbulkan beberapa dampak bagi kehidupan masyarakat setempat. Artikel ini akan membahas tentang dampak sosial dan ekonomi dari kunjungan wisata di Desa Wisata Organik Lombok Kulon bagi masyarakat setempat. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori dampak pariwisata yang dikemukakan oleh Erik Cohen. Penelitian ini pun menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara, dokumentasi, serta studi pustaka. Temuan dalam penelitian ini adalah munculnya dampak sosial dan ekonomi kunjungan wisata di Desa Wisata Organik Lombok Kulon, Bondowoso bagi masyarakat setempat. Dampak sosial dan ekonomi yang ditimbulkan antara lain : (1) Meningkatnya produksi kerajinan Desa Lombok Kulon, (2) Terbukanya lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat,(3) Dampak terhadap stratifikasi dan mobilitas sosial, (4) Munculnya antusias masyarakat untuk melestarikan kesenian lokal, (5) Dampak terhadap dasar organisasi, dan (6) Munculnya antusias masyarakat terhadap Bahasa Inggris. Kata Kunci: Dampak Sosial, Dampak Ekonomi, Dampak Pariwisata, Desa Wisata


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document