Mineralisasi emas yang terdapat di Lubuk Gadang merupakan bekas tambang Belanda, terdiri atas beberapa tubuh bijih (Simajolelo, Dam Pulau Banda, Poeding 11/Lubang 11), dan terjadi pada lingkungan batuan intrusi (Kapur) yang menerobos Formasi Barisan (Perm). Indikasi emas dan logam dasar ditemukan pada zona filik, propilitik dan argilik yang terjadi karena pengaruhlarutan hidrotermal yang naik bersama-sama intrusi granitik–granodioritik atau disebabkan juga oleh pengaruh dike andesitik–basalt yang terbentuk akibat pengaruh Sesar Besar Sumatera berarah baratlaut-tenggara. Hasil analisa urat kuarsa dan batuan menunjukkan kandungan emas dan perak yang cukup tinggi (0.1 g/t - 1.72 g/t Au dan 309 g/t Ag) yang diikuti dengan kandungan tembaga (Cu) yang rendah, dan seng and timbal yang tinggi (28.19 % Zn dan 23.65 % Pb). Daerah penelitian termasuk dalam zona proses pendidihan (boiling zone) di sepanjang rekahan,dengan temperatur berkisar <150°C sampai ~300°C pada kedalaman dangkal. Data geologi,mineral sulfida, tekstur serta ubahan hidrotermal, menunjukkan bahwa mineralisasi emas yang terbentuk di daerah ini dapat diklasifikasikan sebagai tipe epitermal sulfida rendah.