Is recruitment of the temperate sand goby,sagamia geneionema, affected by habitat patch characteristics?

1998 ◽  
Vol 45 (1) ◽  
pp. 13-18 ◽  
Author(s):  
Mitsuhiko Sano
SIMBIOSA ◽  
2014 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
Author(s):  
Fauziah Syamsi

Kelapa sawit merupakan salah satu tanaman meningkat paling pesat di dunia, dan mencakup lebih dari 13 juta ha di Asia Tenggara. Sumatera memiliki sejarah yang relatif panjang budidaya kelapa sawit komersial, dan banyak perkebunan telah menggantikan hutan hujan. Biasanya ini perkebunan monokultur mendukung spesies lebih sedikit daripada hutan, namun ada sangat sedikit informasi yang tersedia untuk kelelawar. Kami mencicipi kelelawar pemakan serangga di Sumatera Barat dalam perkebunan kelapa sawit matang di mana beberapa tutupan hutan dipertahankan di fragmen hutan di bukit-bukit dan di sepanjang sungai. Menggunakan total 180 kecapi perangkap malam kami dibandingkan dengan komunitas kelelawar dalam tiga jenis habitat: patch hutan, zona riparian dan perkebunan. Total kami ditangkap 1108 kelelawar yang mewakili 21 spesies dan 5 keluarga, dan mayoritas ini (dalam hal spesies dan kelimpahan) ditemukan di fragmen hutan. perkebunan kelapa sawit ditemukan menjadi habitat miskin untuk kelelawar - hanya empat orang dari dua spesies ditangkap. daerah pinggiran sungai didukung keanekaragaman menengah, dan mungkin penting sebagai koridor satwa liar antara fragmen hutan. Kata kunci : Biodiversitas, keleawar Microchiropteran


2008 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
pp. 160-162 ◽  
Author(s):  
Hope Klug ◽  
Kai Lindström

Filial cannibalism (the consumption of one's own offspring) is thought to represent an adaptive strategy in many animals. However, little is known about the details of which offspring are consumed when a parent cannibalizes. Here, we examined patterns of within-brood filial cannibalism in the sand goby ( Pomatoschistus minutus ). Males spawned sequentially with two females, and we asked whether males cannibalized selectively with regard to egg size or the order in which eggs were received. Males preferentially consumed the larger eggs of the second female they spawned with. Because larger eggs took longer to hatch, and because female 2's eggs were up to 1 day behind those of female 1, such preferential cannibalism might allow males to decrease the time spent caring for the current brood and re-enter the mating pool sooner. More work is needed to understand the fitness consequences of such selective cannibalism.


Oikos ◽  
1990 ◽  
Vol 58 (2) ◽  
pp. 199 ◽  
Author(s):  
Christer Solbreck ◽  
Birgitta Sillén-Tullberg ◽  
Birgitta Sillen-Tullberg

Oecologia ◽  
1993 ◽  
Vol 95 (3) ◽  
pp. 321-327 ◽  
Author(s):  
Michael S. Barbour ◽  
John A. Litvaitis

Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document