scholarly journals Low external input sustainable agriculture: Winter flooding in rice fields increases bird use, fecal matter and soil health, reducing fertilizer requirements

2020 ◽  
Vol 300 ◽  
pp. 106962 ◽  
Author(s):  
Alexandra G. Firth ◽  
Beth H. Baker ◽  
John P. Brooks ◽  
Renotta Smith ◽  
Raymond Bruce Iglay ◽  
...  
1993 ◽  
pp. 1-24
Author(s):  
Bertus Haverkort ◽  
Laurens van Veldhuizen ◽  
Carine Alders

2017 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
pp. 26
Author(s):  
Diwyanto Kusumo ◽  
A. Priyanti ◽  
R. A. Saptati

<p>Perkembangan usaha peternakan perlu didukung oleh berbagai sarana produksi, salah satunya adalah ketersediaan pakan. Bahan pakan sumber energi dapat berasal dari jagung, singkong, dedak padi, dedak gandum, sagu dan lain sebagainya, sedangkan bahan pakan sumber protein dapat berasal dari bungkil kedelai, tepung ikan, daun leguminosa, tepung darah dan lain-lain. Bahan pakan berserat seperti rumput, jerami padi, pucuk tebu, kulit buah kakao dan <em>by-product</em> pertanian tanaman pangan lainnya merupakan bahan pakan yang banyak dimanfaatkan untuk ternak ruminansia, seperti sapi, domba atau kambing. Peluang pemanfaatan <em>by-product</em> agribisnis sebagai bahan baku industri pakan ternak akan merupakan tantangan sekaligus peluang dalam optimalisasi sumberdaya lokal yang selama ini belum dimanfaatkan secara efisien dan optimal. Di sisi lain, usaha peternakan (sapi) mengalami kendala dalam hal pengadaan daging dan sapi bakalan. Melalui pendekatan <em>LEISA (low external input sustainable agriculture)</em>, setiap ha lahan pertanian dapat menghasilkan pakan untuk memelihara sapi sebanyak 2-3 ekor/ha. Dalam hal ini ternak sapi berperan sebagai ’pabrik kompos’ dengan bahan baku ’limbah’ tanaman, yang pada akhirnya kompos tersebut dipergunakan sebagai bahan pupuk organik bagi tanaman. Dalam upaya meningkatkan populasi ternak sapi potong dengan biaya produksi yang layak, pendekatan pola integrasi ternak dengan tanaman pangan, perkebunan dan hutan tanaman industri layak untuk dikembangkan baik secara teknis, ekonomis maupun sosial. Salah satu kunci keberhasilan dari pola ini adalah tidak ada bahan yang terbuang, serta pemanfaatan inovasi secara benar dan efisien.  Melalui penerapan pola integrasi tanaman dan ternak melalui pendekatan <em>low external input</em>, menghasilkan produk peternakan berdayasaing. Oleh karenanya ke depan usaha peternakan melalui integrasi sistem usaha dengan tanaman menjadi cukup menarik dan berpeluang cukup baik untuk dilaksanakan.</p><p> </p><p>Kata kunci <strong>:</strong> sistem integrasi, tanaman-ternak</p><h1 align="left"> </h1>


2021 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
pp. 182-188
Author(s):  
Hapsoh Hapsoh ◽  
Wawan Wawan ◽  
Desita Salbiah ◽  
Arnis En Yulia ◽  
Isna Rahma Dini

Peningkatan produktivitas pertanian padi dan cabai di Desa Langsat Permai meningkat setelah permasalahan ketidaktersediaan air untuk menunjang kegiatan pertanian teratasi. Melalui kegiatan PPDM tahun 2017-2019 yaitu pembangunan canal blocking, terjadi peningkatan produktivitas pertanian terutama tanaman padi (pada tahun 2018 mencapai 7-8 ton/Ha) dan cabai (pada tahun 2018 mencapai 14-15 ton/Ha). Selain pembuatan canal blocking untuk tata air, kegiatan PPDM tersebut juga mengembangkan kegiatan peternakan melalui pembangunan rumah kompos dan pemberian sapi beserta kandangnya. Akan tetapi, pembangunan rumah kompos dan pengadaan sapi tersebut belum optimal dalam upaya mengurangi penggunaan pupuk anorganik. Selain itu, penggunaan pestisida kimia secara berlebihan menyebabkan tingginya biaya produksi yang harus dikeluarkan oleh petani setempat dan berbahaya bagi lingkungan. Berdasarkan permasalahan tersebut, tujuan kegiatan pengabdian ini adalah melakukan pendampingan petani dalam pengembangan sistem pertanian Low External Input Sustainable Agriculture (LEISA) dalam pengelolaan pupuk maupun pengendalian hama penyakit tanaman yang dibudidaya oleh petani setempat. Pendampingan petani dilakukan dengan pembuatan demonstrasi plot pada lahan pertanian desa setempat. Dari hasil demplot yang dilakukan pada tanaman padi, cabai, dan jagung terlihat bahwa penggunaan pupuk anorganik dapat dikurangi sebanyak 25% untuk mendapatkan pertumbuhan dan hasil lebih baik, sedangkan penggunaan agens hayati lebih disarankan dibandingkan pestisida nabati untuk mengendalikan serangan hama di lahan pertanian petani Desa Langsat Permai.


Dharmakarya ◽  
2015 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
Author(s):  
Yuyun Yuwariah

Pengabdian kepada masyarakat program KKNM PPMD Integratif Periode Januari-April 2014 denganjudul “Pengembangan Produksi Pertanian Lahan Kering dengan Sistem Low External Input SustainableAgriculture (LEISA) di Desa Cigadog dan Mandalagiri Kecamatan Leuwisari, Kabupaten Tasikmalaya”telah dilaksanakan dengan tujuan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petani dalammengembangkan pertanian di lahan kering dengan sistem LEISA. Hasil evaluasi menunjukkan bahwasecara umum, program penyuluhan telah berhasil karena adanya peningkatan sasaran antara strategisdari tidak tahu menjadi tahu dan terampil, beberapa sasaran antara strategis yang diberi penyuluhanmenyatakan ketertarikan untuk menggunakan sistem LEISA dengan memenfaatkan potensi local untukproduksi tanaman yang mereka usahakan khususnya di lahan kering, dan akan menularkan ilmunya kepetani lainnya. Salah satu masalah yang masih menjadi kendala dalam mendukung untuk merealisasikanpotensi tersebut adalah terbatasnya petugas penyuluh pertanian yang harus melayani daerah yang cukup luassehingga pembinaan terhadap petani kurang maksimal 


1994 ◽  
Vol 42 (3) ◽  
pp. 181-194
Author(s):  
J.J. Kessler ◽  
M. Moolhuijzen

Low External Input Sustainable Agriculture (LEISA) is receiving increased attention, both as a sustainable alternative to Green Revolution-like strategies making intensive use of external inputs, and as a strategy of sustainable agriculture in resource-poor environments where no or very few external inputs are used. The evaluation of LEISA field-experiences in the Philippines and in Ghana shows that the potential of LEISA to improve ecological and/or socioeconomic sustainability depends on site-specific factors in the first place. In areas with a high production potential, LEISA can simultaneously improve ecological sustainability and farmers' socioeconomic conditions by reduced use of external inputs. In areas with a low production potential, LEISA can stabilize and restore the carrying capacity, but generally has limited potential to improve socioeconomic conditions for growing populations, and an increased production may also result from a further depletion of natural resources, and by a limited number of farmers. Other factors that can influence the potential and the applicability of LEISA are the production dip and the rehabilitation period involved, high labour requirements, land ownership aspects, gender issues, constraints to implement a participatory technology development approach, macroeconomic aspects, government influences and information dissemination. Together with the site-specific conditions, these aspects should be considered in planning and evaluation of LEISA techniques.


AGRIMOR ◽  
2021 ◽  
Vol 6 (3) ◽  
pp. 127-137
Author(s):  
Sri Lestari ◽  
Muhammad Tassim Billah ◽  
Dedy Kusnadi

Pemberdayaan wanita tani menjadi salah satu kunci keberhasilan yang memengaruhi laju perekonomian keluarga tani. Melalui tujuan gerakan rumah pangan lestari yang bersinergi dengan penerapan konsep LEISA dapat mengoptimalkan sumber daya lokal dan dikombinasikan berbagai macam komponen dalam sistem usahatani secara ramah lingkungan. Fakta di lapangan menyebutkan bahwa 33,5% wanita tani kurang paham mengenai pentingnya penggunaan input dari dalam. Penelitian ini dilakukan untuk mendeskripsikan pemberdayaan wanita tani dan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi pemberdayaan wanita tani sekaligus menyusun strategi dalam meningkatkan pemberdayaan wanita tani dalam penerapan LEISA untuk rumah pangan lestari. Pengumpulan data dilakukan pada bulan April sampai Juni 2021. Sampel penelitian berjumlah 53 orang yang tersebar di 3 Kelurahan terpilih. Data dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder. Analisis data menggunakan analisis deskriptif dan analisis regresi linier berganda. Simpulan penelitian menunjukkan bahwa pemberdayaan wanita tani yang dinilai berdasarkan pengetahuan, sikap dan keterampilan tergolong dalam kategori sedang, sedangkan pengaruh turunan variabel dependen dipengaruhi oleh karakteristik wanita tani, aspek biofisik, dukungan layanan penyuluhan dan faktor eksternal yang dimaknai bahwa wanita tani perlu dibimbing dan diarahkan secara sinergis sebagai tujuan dalam mencapai peningkatan pengetahuan, sikap dan keterampilan dalam menunjang penerapan LEISA bagi rumah pangan lestari. Strategi peningkatan pemberdayaan wanita tani dalam penerapan LEISA untuk rumah pangan lestari dapat dilakukan melalui 1) kemampuan wanita tani dalam pengambilan keputusan, 2) pemanfaatan sumber daya lokal, 3) peningkatan dukungan layanan penyuluhan, dan 4) penyediaan sumber informasi yang relevan serta dukungan pemerintah daerah dalam mencapai pertanian berkelanjutan yang ramah lingkungan.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document