AGRIMOR
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

141
(FIVE YEARS 68)

H-INDEX

1
(FIVE YEARS 0)

Published By Universitas Timor

2502-1710

AGRIMOR ◽  
2021 ◽  
Vol 6 (4) ◽  
pp. 145-154
Author(s):  
Syahidul Alimudin ◽  
Nawangwulan Widyastuti ◽  
Dwiwanti Sulistyowati

Pertumbuhan penduduk yang terus meningkat tiap tahunnya dengan presentase peningkatan sebesar 1,19% per tahun pada priode tahun 2016-2020. Hal tersebut tidak sejalan dengan ketersediaan lahan di Indonesia yang terus mengalami penurunan. Salah satu upaya yang dapat mendukung dalam percepatan peningkatan produksi padi adalah dengan menggunakan Varietas Unggul Baru (VUB) yang berdaya hasil tinggi, tahan hama dan penyakit utama atau toleran dengan lingkungan setempat serta memiliki sifat yang khusus. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui tingkat adopsi penggunaan benih varietas unggul baru  pada budidaya padi sawah, faktor apa saja yang mempengaruhi tingkat adopsi, sekaligus menyusun strategi penerepan adopsi penggunaan benih varietas unggul baru  pada budidaya padi sawah. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif dan regresi linear berganda. Responden diambil sebanyak 67 orang yang ditentukan dengan sengaja (Purposive Sampling) yaitu petani yang menjadi anggota kelompok tani dan melaksanakan usaha budidaya padi sawah. Hasil penelitian menunjukan bahwa tingkat adopsi termasuk kedalam kategori rendah dengan persentase 81%. Faktor yang memberikan pengaruh nyata dengan nilai signifikan Kesesuaian 0,026 Kerumitan 0,000 dan Keteramatan 0,019. Strategi yang dilakukan dalam penelitian ini untuk dapat meningkatkan adopsi inovasi penggunaan benih varietas unggul yaitu dengan melaksanakan penyuluhan kepada petani dengan mengacu kepada indikator yang berpengaruh dan paling kritis yaitu indikator kesesuaian.


AGRIMOR ◽  
2021 ◽  
Vol 6 (4) ◽  
pp. 174-179
Author(s):  
Umbu Joka ◽  
Simon Juan Kune

Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari : gambaran umum dan faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan usaha garam di Desa Oesena, Kecamatan Miomafo Timur, Kabupaten Timor Tengah Utara. Penelitian ini dilakukan di Desa Oesena, Kecamatan Miomafo Timur, Kabupaten Timor Tengah Utara. Pengumpulan data dilaksanakan dari bulan Agustus Sampai dengan Oktober 2020. Populasi dan sampel dalam penelitian ini diambil menggunakan teknik sampel jenuh. Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah 20 orang yang usaha garam di Desa Oesena. Dengan menghitung ukuran sampel yang dilakukan dengan menggunakan teknik sampel jenuh adalah dimana semua anggota populasi dijadikan sebagai sampel. Jadi dari penjelasan diatas sampel adalah seluruh anggota populasi diteliti yaitu 20 orang. Hasil penelitian menunjukan bahwa Proses produksi garam yang di lakukan di Desa Oesena dibagi dalam 3 tahap yaitu: tahap penyaringan bahan baku (garam biji), tahap pemasakan dan tahap penyaringan garam yang sudah masak. Pemasaran garam yang dilakukan yaitu para pelanggan mengambil garam dirumah masing-masing petani dengan harga jual yang sudah ditetapkan. Total biaya yang dikeluarkan oleh petani garam di Desa Oesena pada tahun 2020 dalam usaha garam adalah Rp 497.057.090, sedangkan total penerimaannya adalah sebesar Rp 813.000.000. Total pendapatan usaha garam merupakan hasil pengurangan dari total penerimaan dengan total biaya sehingga total pendapatan usaha garam di Desa Oesena pada tahun 2020 adalah sebesar Rp 315.942.910. Berdasarkan uji-t faktor modal, jumlah produksi berpengaruh secara signifikan terhadap pendapatan dengan nilai signifikan 0,00 < 0,05 dengan taraf kepercayaan 5%.


AGRIMOR ◽  
2021 ◽  
Vol 6 (4) ◽  
pp. 163-173
Author(s):  
Yuli Purbaningsih ◽  
Bahari Bahari ◽  
Sitti Aida Adha Taridala

Penelitian ini bertujuan untuk  mengetahui dan menggambarkan sistem rantai pasok pada usaha penggilingan padi. Studi ini merupakan penelitian eksplanatori. Studi kasus dilakukan pada UD. Putra Tunggal di Kolaka Timur. Hasil penelitian ini adalah, Sistem rantai pasok pada usaha penggilingan padi terdiri atas 2 kelompok yaitu Saluran pemasok bahan baku (gabah) dan Saluran distribusi produk (beras). Saluran pemasok bahan baku (gabah) didominasi oleh saluran  Petani - Pedagang Pengumpul Gabah - Perusahaan yang mempunyai pangsa 50% dari  total volume pembelian pertahun. Sedangkan saluran distribusi produk (beras) didominasi oleh saluran Perusahaan - Pedagang Besar yang mempunyai pangsa 55% dari  total volume penjualan pertahun. Kompleksnya rantai pasok mengakibatkan adanya kemungkinan potensi risiko keuangan. Rantai pasokan terbanyak dalam volume dan prosentase (>50%) dilalui produk yaitu dari petani, pedagang pengumpul gabah, UD Putra Tunggal, dan pedagang besar.


AGRIMOR ◽  
2021 ◽  
Vol 6 (4) ◽  
pp. 186-193
Author(s):  
Johanna Suek ◽  
Yosefa Bernadina Nitit Ritan ◽  
Sondang Pudjiastuti
Keyword(s):  

Efisiensi dapat dicapai  dengan meminimalkan sumber daya yang dibutuhkan untuk memproduksi output tertentu, atau memaksimalkan output yang dihasilkan dari sumber daya tertentu. Penggunaan sumberdaya yang efisien dapat meningkatkan produktivitas. Seberapa efisienkah penggunaan sumberdaya pada usahatani padi sawah, diinvestigaasi melalui studi yang bertujuan mengestimasi faktor-faktor produksi yang mempengaruhi usahatani padi sawah dan mengukur tingkat efisiensinya. Penelitian dilaksanaan di Desa Noelbaki Kecamatan Kupang Tengah Kabupaten Kupang. Penentuan populasi secara secara sengaja dengan pertimbangan petani pemilik lahan sawah. Pengambilan contoh secara acak sebanyak 60. Analisis  data fungsi produksi stochastic frontier Cobb-Douglas, dan fungsi biaya Cobb-Douglas Stochastic Frontier untuk memperoleh nilai efisiensi ekonomi sedangkan efisiensi alokatif merupkan hasil bagi dari  efisiensi teknis terhadap efisiensi ekonomi. Hasil studi menunjukkan bahwa faktor produksi luas lahan, benih, pupuk, tenaga kerja berpengaruh nyata terhadap produksi padi sawah sedangkan faktor produksi pestisida tidak berpengaruh nyata. Penggunaan input faktor pada usahatani padi sawah dapat dikatakan cukup efisien secara teknis dan ekonomi dengan nilai rata-rata masing-masing masing sebesar 0,81±0,11 dan 0,84±0,15. Sedangkan efisiensi alokatif sangat efisien dengan nilai rata-rata sebesar 0,99±0,21.


AGRIMOR ◽  
2021 ◽  
Vol 6 (4) ◽  
pp. 194-202
Author(s):  
Boanerges Putra Sipayung ◽  
Simon Juan Kune ◽  
Agustinus Nubatonis ◽  
Yohanes Pebrian Vianney Mambur

Pupuk bersubsidi merupakan salah satu kebijakan yang dilakukan pemerintah untuk meningkatkan produksi pertanian terutama tanaman pangan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengambilan keputasan petani untuk membeli dan menggunakan pupuk bersubsidi, serta preferensi petani di Kecamatan Biboki Anleu menggunakan pupuk bersubsidi. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni-Agustus 2021. Metode deskripsi kuantitatif dan regresi logistik digunakan untuk menganalisis penelitian ini. Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebesar 320 responden. Hasil dari penelitian ini adalah luas lahan, kinerja penyuluh, pengetahuan, jumlah produksi berpengaruh terhadap keputusan petani membeli pupuk bersubsidi. Pengambilan keputusan oleh petani dipengaruhi secara signifikan oleh luas lahan, kinerja penyuluh, pengetahuan, dan kemampuan mengakses informasi. Pendapat dan kinerja penyuluh, luas lahan, kemampuan mengakses informasi dan melakukan pembelian pupuk di kios resmi menjadi preferensi petani padi sawah.


AGRIMOR ◽  
2021 ◽  
Vol 6 (4) ◽  
pp. 155-162
Author(s):  
Muhammad Nursan ◽  
Nurtaji Wathoni

Bima Regency is the center for the development and production of the largest shallot commodity in NTB Province. However, the productivity of shallots in Bima Regency still needs to be increased in order to achieve maximum production. The purpose of this study is to analyze the factors that influence shallot farming and to analyze the technical efficiency of farmers in conducting shallot farming. Bima Regency is the research area determined by purposive sampling because it is the center of shallot development in NTB Province. The research data was taken by conducting interviews with 35 respondents who were determined by proportional sampling. Then the data obtained were analyzed using the Cobb Douglas Stochastic Frontier production function approach using the Frontier 4.1 software program. Based on the results of the analysis, it was found that the production factor of the number of seeds, urea fertilizer and labor had a significant effect on the production of shallots at the alpha level of 5 percent while pesticides and KCL fertilizers had a significant effect on the production of shallots at the alpha level of 15 percent. The level of technical efficiency of onion farming in Bima Regency is classified as efficient because it has a value of 0.9569. Farmers can still improve efficiency in onion farming by optimizing the use of superior seeds, labor, balanced fertilizer application, and increasing farmers' skills in adopting innovation and using onion cultivation technology.


AGRIMOR ◽  
2021 ◽  
Vol 6 (4) ◽  
pp. 180-185
Author(s):  
Ruth Dameria Haloho ◽  
Elvany Tarigan
Keyword(s):  

Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui manajemen pakan dan profitabilitas usaha peternakan sapi potong rakyat. Penelitian dilaksanakan di Kabupaten Langkat dengan jumlah responden sebanyak 80 peternak usaha sapi potong rakyat. Metode penelitian yang digunakan adalah survey. Analisis data yang digunakan adalah deskriftif kuantitatif. Data dianalisis dengan menggunakan analisis pendapatan, profitabilitas dan One Sample T-Test dengan menggunakan SPSS. Hasil penelitian menunjukkan manajemen pakan yaitu pakan yang diberikan hanya terdiri dari hijauan, pemberian pakan diberikan pada pagi dan sore hari dan cara pemberian pakan dengan metode kreman. Berdasarkan hasil perhitungan selama pandemi covid 19, jumlah penerimaan sebesar Rp 16.122.500; biaya produksi sebesar Rp 12.389.581. Besarnya pendapatan sebesar Rp  3.732.919. Nilai Profitabilitas sebesar 23,15% lebih besar dari deposito Bank BRI sebesar 4% maka usaha sapi potong dinyatakan menguntungkan dan layak dikembangkan.


AGRIMOR ◽  
2021 ◽  
Vol 6 (3) ◽  
pp. 138-144
Author(s):  
Mohamad Ikbal Bahua
Keyword(s):  

Penelitian ini bertujuan (1) menganalisis efektivitas pelaksanaan penyuluhan pertanian dan (2) menganalisis persepsi petani terhadap pelaksanaan penyuluhan pertanian pada masa pandemi Covid 19. Penelitian dilaksanakan di Kabupaten Gorontalo Utara melalui metode survei pada bulan Juni sampai dengan September 2020. Sampel responden penelitian 60 orang petani yang diambil secara purposive sampling. Untuk mengetahui efektivitas dan persepsi data penelitian di analisis menggunakan semantic diferensial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan penyuluhan pertanian pada masa pandemi Covid 19 “Efektif” karena dilaksanakan sesuai dengan tujuan program penyuluhan dan petunjuk protokol kesehatan yang berdampak pada perubahan pola pikir, sikap dan kemampuan petani dalam mengelola usahatani pada masa pandemi Covid 19. Persepsi petani pada pelaksanaan penyuluhan pertanian di masa pandemi Covid 19 “Baik” karena pelaksanaan penyuluhan didasarkan pada kompetensi, kemandirian dan motivasi penyuluh yang merupakan faktor kunci kualitas sumber daya manusia penyuluh pertanian dalam mencapai tujuan dari lembaga penyuluhan.


AGRIMOR ◽  
2021 ◽  
Vol 6 (3) ◽  
pp. 101-107
Author(s):  
Dwi Syahfitri ◽  
Eko Nurhadi ◽  
Indra Tjahaja Amir

PG Candi Baru Sidoarjo mengalami tuntutan persaingan yang semakin kompetitif dari dalam negeri maupun luar negeri untuk memasuki pasar global dalam industri gula. Adanya kondisi persaingan tersebut dipastikan akan berimplikasi sehingga perlunya megetahui terlebih dahulu posisi pertumbuhan pasar agar mampu mempersiapkan strategi yang tepat untuk perusahaan. Metode penelitian adalah deskriptif kuantitatif dengan perhitungan boston consulting group. Hasil penelitian menunjukan bahwa posisi matriks pertumbuhan pasar PG Candi Baru Sidoarjo berada pada posisi kuadran tanda tanya dengan jenis bisnis yang memiliki pangsa pasar rendah, tetapi memiliki prospek pertumbuhan pasar yang tinggi dengan perolehan nilai sebesar 0,094 < 1.


AGRIMOR ◽  
2021 ◽  
Vol 6 (3) ◽  
pp. 88-100
Author(s):  
Dany Juhandi ◽  
Ardian Elonard Purba
Keyword(s):  

Konsumsi buah-buahan dan sayuran meningkatkan permintaan komoditas hortikultura tetapi pertambahan produksi komoditas hortikultura lebih kecil dibandingkan dengan pertambahan permintaannya, sehingga perlu dilakukan impor untuk memenuhi kebutuhan konsumsi tersebut. Pemerintah pada tahun 2019 merencanakan komoditas hortikultura untuk setiap provinsi di Indonesia. Tujuan penelitian ini yaitu menganalisis komoditas hortikultura unggulan lahan kering di Provinsi Sumatera Utara, menganalisis spesialisasi dan lokalisasi komoditas hortikultura lahan kering di Sumatera Utara, dan membandingkan komoditas hortikultura prioritas lahan kering di Provinsi Sumatera Utara. Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini mulai dari tahun 2017 – 2019. Analisis data yang digunakan yaitu Location Quotient (LQ), Spesialization Quotient (SQ) dan Localization Quotient (LoQ). Hasil penelitian menunjukkan komoditas hortikultura unggulan lahan kering didominasi oleh bawang merah, cabai, mangga, durian, pepaya, dan lengkuas di Kabupaten Tapanuli Utara, Toba Samosir, dan Dairi. Ada beberapa komoditas hortikultura lahan kering memiliki keunggulan komparatif dan produksinya tidak terlokalisasi seperti komoditas mangga, durian dan cabai di Kabupaten Batu Bara dan Labuhan Batu Selatan, sehingga lima puluh persen komoditas hortikultura lahan kering menjadi komoditas prioritas.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document