scholarly journals Study on impacts of direct supplementation of choline into semi-intensive fish culture system based on haematopoietic alterations

2021 ◽  
Vol 9 ◽  
pp. 100089
Author(s):  
Subhas Das ◽  
Atanu Patra ◽  
Arghya Mandal ◽  
Niladri Sekhar Mondal ◽  
Sukhendu Dey ◽  
...  
2008 ◽  
Vol 7 (1) ◽  
pp. 59
Author(s):  
M.R. Tossin ◽  
. Sunarto ◽  
. Sabariah

<p>ABSTRACT<em></em></p><p>Feed is an element which requires largest cost in fish culture.  Inefficient in feeding can reduce profit.  In additon, intensive fish culture system requires efficiently the use of area.  Generally, not all space in fish cage filled by fish, because of the nature of fish that lives in some particular space on water such as the surface, middle space or bottom.  <em>Cyprinus carpio</em> and<em>Macrones</em> sp. was reared with gillnet inside gillnet (cage-cum-cage) and fed commercial diet in dose of 3%, 6%, 9% and 12%. Result show that feeding dose of 6% was an efficien mean by relative growth rate.  Growth rate of <em>Cyprinus carpio</em> was about 150.47% and <em>Macrones</em> was 208.87%.  Feed efficiency was about 81.89%. Survival rate of <em>Cyprinus carpio</em> was about 91.67% and <em>Macrones</em> was 86.67%.  Thus, feeding dose of 6% is recommended for <em>Cyprinus carpio</em> and<em>Macrones</em> in cage-cum-cage culture system.</p><p>Keywords:  growth, <em>Cyprinus carpio</em>,<em>Macrones sp.</em>, feeding dose, cage-cum-cage</p><p> </p><p>ABSTRAK</p><p>Pakan merupakan komponen yang membutuhkan biaya terbesar dalam usaha budidaya. Penggunaan pakan yang tidak efisiensi dapat mengurangi  keuntungan usaha. Selain itu budidaya yang intensif juga menuntut penggunaan ruang gerak ikan yang efisien. Umumnya tidak semua kolom air dalam karamba terisi dengan ikan yang dibudidayakan, karena sifat ikan mendiami bagian tertentu dalam air seperti di permukaan, di pertengahan atau di dasar perairan.  Ikan mas dan ikan baung dipelihara dengan jaring di dalam jaring (cage-cum-cage) dan diberi pakan dengan dosis  3%; 6%; 9% dan 12%. Hasil menunjukan bahwa dosis pakan 6% merupakan dosis yang efisien dalam penggunaan pakan dengan laju pertumbuhan relatif ikan mas 150,47 % dan ikan baung 208,87%, efisiensi pakan 81,89% dan kelangsungan hidup ikan mas 91,67% dan ikan baung 86,67%.  Dosis pakan 6% direkomendasikan sebagai dosis  yang sesuai untuk ikan mas dan ikan baung pada sistem cage-cum-cage.</p><p>Kata kunci : pertumbuhan, ikan mas, ikan baung, <em>Cyprinus carpio</em>, <em>Macrones</em>, dosis pakan, cage-cum-cage.</p>


2021 ◽  
Author(s):  
Hadi Poorbagher ◽  
Gholamreza Rafiee ◽  
Kamran Rezaei Tavabe ◽  
Fateh Moezzi

2010 ◽  
Vol 71 ◽  
pp. S3-S9 ◽  
Author(s):  
Xiuna Zhu ◽  
Daoliang Li ◽  
Dongxian He ◽  
Jianqin Wang ◽  
Daokun Ma ◽  
...  

Author(s):  
William M. Lewis ◽  
John H. Yopp ◽  
Harold L. Schramm ◽  
Alan M. Brandenburg
Keyword(s):  

1992 ◽  
Vol 23 (4) ◽  
pp. 421-430 ◽  
Author(s):  
Y. AVNIMELECH ◽  
S. DIAB ◽  
M. KOCHVA ◽  
S. MOKADY

Aquaculture ◽  
2006 ◽  
Vol 255 (1-4) ◽  
pp. 301-313 ◽  
Author(s):  
Micha Eshchar ◽  
Ori Lahav ◽  
Noam Mozes ◽  
Adi Peduel ◽  
Benny Ron

2007 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
pp. 137 ◽  
Author(s):  
D. Shafruddin ◽  
. Yuniarti ◽  
Mia Setiawati

<p>Demand of "dumbo" catfish is going to increase every year so that fry production should be increased in order  to support intensification culture system to meet market demand. Intensification in fish culture system may cause decreasing of dissolved oxygen content  and producing high level waste in the pond culture.  The effort to control inorganic nitrogen in intensive culture system can be performed by adding wheat powder into fish culture media.  This can support metabolic process of nitrogen by microbe and then produce protein in terms of bacteria biomass production, so that inorganic nitrogen in the water decreases.  Fish can utilize protein from  microbe efficiently. This study was conducted to examine effect of rearing density on "dumbo" catfish fry production in the culture system by controlling nitrogen content in water through addition of  wheat powder.  "Dumbo" catfish fry of 12-day old in average body weight of 0.046±0.006 gram and length of 1.7±0.9 cm were reared for 28 days in density of 400, 800 and 1200 fish/m<sup>2</sup>.  The results of study showed that weight and body length of fry reached 1.35 gram and 5.1 cm, respectively. Average of daily growth and production were 10.47 - 11.48% and 2.49 - 3.54 g per day, respectively. Increased of rearing density was insignificantly (<em>p</em>>0.05) affected growth rate and daily production.  Average growth in absolute length, survival rate and feed efficiency was about 2.7-3.2 cm, 36.20 - 53.88% and 147 - 172%, respectively.  Increased in rearing density was followed by decreased growth in length (<em>p</em><0.05), survival rate and feed efficiency.</p> <p>Keywords: "dumbo" catfish, <em>Clarias</em>, nitrogen, wheat, rearing density</p> <p> </p> <p>ABSTRAK</p> <p>Permintaan ikan lele dumbo terus meningkat setiap tahunnya sehingga diperlukan peningkatan produksi benih untuk mendukung intensifikasi usaha budidaya dalam rangka memenuhi permintaan pasar. Budidaya ikan secara intensif dapat menyebabkan menurunnya kadar oksigen air, sedangkan limbah yang dihasilkan tinggi. Upaya untuk mengendalikan nitrogen anorganik pada budidaya intensif dapat dilakukan melalui pemberian tepung terigu ke dalam media budidaya. Hal ini akan mendukung proses metabolisme nitrogen oleh mikroba dan akan menghasilkan protein dalam bentuk bakteri sehingga nitrogen anorganik dalam air menjadi berkurang. Protein mikroba yang dihasilkan dapat dimanfaatkan sebagai sumber protein yang efisien bagi ikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh tingkat kepadatan terhadap produksi benih ikan lele dumbo pada sistem budidaya  dengan pengendalian nitrogen melalui penambahan tepung terigu. Benih ikan lele dumbo (<em>Clarias sp</em>.) umur 12 hari dengan bobot rata-rata 0,046±0,006 gram dan panjang 1,7±0.9 cm dipelihara selama 28 hari dengan kepadatan 400 ekor/m<sup>2</sup>, 800 ekor/m<sup>2</sup>, 1200 ekor/m<sup>2</sup>.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa  benih ikan mengalami peningkatan ukuran berat (1,35 gram) dan panjang (5,1 cm). Nilai rata-rata pertumbuhan dan produksi harian masing-masing berkisar 10,47 - 11,48% dan 2,49 - 3,54 gr/hari. Peningkatan kepadatan tidak berpengaruh nyata (p>0,05) terhadap laju pertumbuhan dan produksi harian. Nilai rata-rata pertumbuhan panjang mutlak, kelangsungan hidup dan efisiensi pakan masing-masing berkisar 2,7-3,2 cm, 36,20 - 53,88% dan 147 - 172%. Peningkatan kepadatan diikuti dengan penurunan pertumbuhan panjang (p<0,05), kelangsungan hidup dan efisiensi pakan.</p> <p>Kata kunci: lele dumbo, <em>Clarias</em>, nitrogen, terigu, padat penebaran</p>


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document