ABSTRACTStream bank erosion manifests in two main modes, namely mass failure and fluvial erosion. Fluvial erosion is a quasi-continuous entrainment of individual soil grains or grain flocs or chunks from the bank face due to the hydrodynamic shear flow action. It occurs under water with retreat lengths in millimeter or centimeter scale. The interaction between fluvial erosion and mass failure determines the shape and retreat rate of the stream bank (Rinaldi et al., 2008). It is not rare, fluvial erosion which occurs at the bank toe later triggers slumping of soil mass known as mass failure. Despite its importance, the mechanism of fluvial erosion is less understood. This is predominantly due to lack of technique for measuring two key bank soil parameters that determine fluvial erosion rate, e.g., erosion shear strength τcand the erodibility coefficient M (Papanicolaou et al., 2007, Grabowski et al., 2011, Sutarto et al., 2014a). The goal of this manuscript is to provide a short review on the various techniques for measuring τcand M proposed and applied in various studies. The advantages and the limitations of each technique are discussed to get a glimpse on where we stand and what challenge remains to overcome.Key words : Fluvial erosion, erosion shear strength, erodibility coefficientABSTRAKErosi tebing sungai terjadi dalam dua model utama, yakni erosi gerusan dan longsor atau keruntuhan. Erosi gerusan ditandai dengan tergerusnya butiran atau bongkahan tanah, secara hampir kontinu, dari permukaan tebing akibat daya gerus air sungai. Erosi gerusan berlangsung di bawah muka air dan magnitudo erosi sangat kecil dalam skala millimeter hingga centimeter saja. Interaksi antara erosi gerusan dan longsor membentuk profil permukaan tebing sungai dan mendikte laju pergerakan mundur tebing sungai (Rinaldi dkk., 2008). Tidak jarang erosi gerusan, yang umumnya lebih dominan terjadi di tumit tebing, memicu longsor tebing. Meskipun demikian pentingnya peran erosi gerusan, pemahaman tentang mekanisme erosi gerusan tidak sebaik pemahaman tentang longsor tebing. Hal ini disebabkan belum adanya metode akurat yang disepakati bersama untuk mengukur dua parameter kunci tanah yang menentukan laju erosi gerusan, yakni kuat gesek erosif τcdan koefisien erodibilitas M (Papanicolaou dkk., 2007, Grabowski dkk., 2011, Sutarto dkk., 2014a). Artikel ini memaparkan hasil tinjauan ringkas tentang teknik pengukuran parameter τcdan M yang ditawarkan dan sudah diaplikasikan dalam berbagai studi. Kelebihan dan kekurangan dari masing-masing teknik juga akan dibahas untuk memahami sejauh mana kemajuan yang telah dicapai dan permasalahan yang masih harus diatasi.Kata kunci : Erosi gerusan, kuat gesek erosif, koefisien erodibilitas
TINJAUAN RINGKAS BERBAGAI TEKNIK TERKINI UNTUK MENENTUKAN KUAT GESEK EROSIF TANAH
