A Validation Study of the Remotely Administered Montreal Cognitive Assessment Tool in the Elderly Japanese Population

2020 ◽  
Vol 26 (7) ◽  
pp. 920-928 ◽  
Author(s):  
Kiyoko Iiboshi ◽  
Kazunari Yoshida ◽  
Yoshitaka Yamaoka ◽  
Yoko Eguchi ◽  
Daisuke Sato ◽  
...  
2016 ◽  
Vol 2 (3) ◽  
pp. 156-163 ◽  
Author(s):  
Hiromi Matsumoto ◽  
Hiroshi Hagino ◽  
Takashi Wada ◽  
Eri Kobayashi

2020 ◽  
Vol 23 (11) ◽  
pp. 1907-1915
Author(s):  
Iori Tarui ◽  
Emiko Okada ◽  
Chika Okada ◽  
Aki Saito ◽  
Hidemi Takimoto

AbstractObjective:To examine 44-year trends in height, weight and BMI, and the prevalence of overweight/obesity and underweight in the elderly Japanese population because Japan, the country with the longest life expectancy, has the highest ageing population.Design:Using the nationally representative cumulative data from the Japan National Health and Nutrition Survey 1973–2016, sex-specific and age-adjusted mean height, weight and BMI, and the prevalence of overweight/obesity and underweight were calculated for each year. Trend analyses were performed using the Joinpoint Regression Program. Next, changes in height, weight and BMI, and the prevalence of overweight/obesity and underweight were estimated for each age group (65–69, 70–79 and >80 years) according to the birth year groups.Setting:Japan.Participants:Individuals aged ≥65 years with complete data on height and body weight measurements (N 94 508).Results:Trends in average height and weight increased over the four decades in both men and women. The prevalence of overweight/obesity dramatically increased and nearly tripled in men, accompanied with significantly decreased underweight prevalence. Furthermore, the increasing trend in average BMI and overweight/obesity prevalence in women reached a peak in 2002 and showed a decreasing trend thereafter, while a downward trend in underweight prevalence showed a gradual increase in women since 2003.Conclusions:Trends in height, weight and BMI among the elderly population should continue to be closely monitored in parallel with the effects of dietary changes, energy intake and physical activity (step counts).


2007 ◽  
Vol 22 (3) ◽  
pp. 311-314 ◽  
Author(s):  
Naomi Kakushima ◽  
Mitsuhiro Fujishiro ◽  
Shinya Kodashima ◽  
Yosuke Muraki ◽  
Ayako Tateishi ◽  
...  

2012 ◽  
Vol 25 (3) ◽  
pp. 146-154 ◽  
Author(s):  
Sandra Freitas ◽  
Mário R. Simões ◽  
Lara Alves ◽  
Diana Duro ◽  
Isabel Santana

2015 ◽  
Vol 37 (5) ◽  
pp. 476-480 ◽  
Author(s):  
J. Gierus ◽  
A. Mosiołek ◽  
T. Koweszko ◽  
P. Wnukiewicz ◽  
O. Kozyra ◽  
...  

Eye ◽  
2009 ◽  
Vol 24 (6) ◽  
pp. 1078-1084 ◽  
Author(s):  
H Nakanishi ◽  
N Gotoh ◽  
R Yamada ◽  
K Yamashiro ◽  
A Otani ◽  
...  

2018 ◽  
Vol 24 (1) ◽  
pp. 47-54 ◽  
Author(s):  
Carolien J. W. H. Bruijnen ◽  
Mandy Jansen ◽  
Boukje A. G. Dijkstra ◽  
Serge J. W. Walvoort ◽  
Selma Lugtmeijer ◽  
...  

2018 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 32-37
Author(s):  
Sandra Surya Rini ◽  
Tuty Kuswardhani ◽  
Suka Aryana

Latar Belakang: Gangguan kognitif merupakan salah satu masalah kesehatan lansia dan merupakan prediktor mayor kejadian demensia yang masih menjadi permasalahan kesehatan dan sosial. Penurunan fungsi intelektual merupakan masalah paling serius ketika proses penuaan yang akan mengakibatkan lansia sulit untuk hidup mandiri, dan meningkatkan risiko terjadinya demensia sehingga lansia akan mengalami gangguan perilaku dan penurunan kualitas hidup. Tujuan: Melihat faktor-faktor yang berhubungan dengan gangguan kognitif pada lansia di Panti Sosial Tresna Werdha Wana Seraya Denpasar, Bali. Metode: Studi ini menggunakan desain analitik potong lintang dengan metode pengambilan sampel adalah total sampling. Sebanyak 30 sampel terkumpul, dengan 10 sampel dengan fungsi kognitif normal dan 20 sampel memiliki gangguan kognitif. Sampel dilakukan wawancara untuk mengetahui karakteristik demografi. Variabel gangguan pendengaran dinilai dengan kuisioner Hearing  Handicap  Inventory  for  the  Elderly-Screening, Frailty diukur dengan menggunakan Fried Frailty Index, tingkat kemandirian dinilai dengan Activity Daily Living Barthel dan fungsi kognitif dengan kuisioner Montreal Cognitive Assessment Indonesia. Analisis data menggunakan SPSS 17 dengan uji fisher’s exact. Hasil: Sejumlah 30 sampel lansia yang berusia 61-94 tahun mengikuti studi ini dengan median usia 73,73 tahun. Sebanyak 20 sampel didapatkan ada gangguan kognitif dan 10 sampel memiliki fungsi kognitif normal. Skor MoCA-INA berkisar antara 11 – 27 dengan rata-rata skor 19. Dari berbagai variabel yang dianalisis, gangguan pendengaran(p=0,000), tingkat kemandirian (p=0,005), frailty (p=0,017) berhubungan dengan gangguan kognitif secara bermakna. Simpulan: Terdapat 20 orang (67%) mengalami gangguan kognitif. Gangguan pendengaran, frailty, tingkat kemandirian merupakan variabel yang berhubungan dengan gangguan kognitif pada studi ini.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document