scholarly journals P0102 / #696: DIFFERENCES IN SERUM ALBUMIN AND PREALBUMIN CONCENTRATIONS IN PATIENTS WHO RECEIVED PARENTERAL NUTRITION IN THE PEDIATRIC INTENSIVE CARE UNIT.

2021 ◽  
Vol 22 (Supplement 1 3S) ◽  
pp. 82-82
Author(s):  
D. Baldwin ◽  
M. Marquez Aguirre ◽  
D. Galvan
2017 ◽  
Vol 36 (1) ◽  
pp. 218-223 ◽  
Author(s):  
Tom Fivez ◽  
Dorian Kerklaan ◽  
Dieter Mesotten ◽  
Sascha Verbruggen ◽  
Koen Joosten ◽  
...  

10.2223/1322 ◽  
2005 ◽  
Vol 81 (2) ◽  
pp. 155-161 ◽  
Author(s):  
Valmin Ramos-Silva ◽  
Jane S. Castello ◽  
Luciene L. da Motta ◽  
Fausto E. L. Pereira ◽  
Norma S. Oliveira ◽  
...  

Author(s):  
Youngsuh Kim ◽  
In Suk Sol ◽  
Soo Yeon Kim ◽  
Jong Deok Kim ◽  
Yoon Hee Kim ◽  
...  

Sari Pediatri ◽  
2016 ◽  
Vol 14 (4) ◽  
pp. 256
Author(s):  
Agnes Praptiwi ◽  
G.Dharma Mulyo ◽  
Henny Rosita Iskandar ◽  
Yuliatmoko Suryatin

Latar belakang. Pada anak dengan sakit kritis sering dihubungkan dengan kadar albumin serum yang rendah.Hipoalbuminemia terjadi karena peningkatan kebocoran kapiler sehingga protein hilang ke ruang interstitial.Pada kasus dewasa, kadar albumin yang rendah tersebut dihubungkan dengan mortalitas dan morbiditaspasien rawat Intensive Care Unit (ICU). Pada pasien anak belum banyak data mengenai hal tersebut.Tujuan. Untuk mendapatkan data kadar albumin serum serta dampaknya terhadap mortalitas dan morbiditaspasien sakit kritis yang dirawat di Pediatric Intensive Care Unit (PICU) Rumah Sakit Anak Bersalin (RSAB)Harapan kita.Metode. Penelitian kohort retrospektif, kriteria inklusi adalah semua subyek yang dirawat di PICU RSABHarapan Kita, sejak Januari hingga Desember 2010. Kriteria eksklusi adalah subyek yang tidak terdapat datakadar serum albumin saat masuk ruangan PICU. Terdapat 345 pasien rawat, 290 (84%) diikutsertakan,berumur 1 bulan hingga 18 tahun. Dikelompokkan pasien hipoalbuminemia, apabila kadar albumin serum<3,5 g/dL dan normoalbuminemia, apabila kadar albumin serum >3,5 g/dL. Kedua kelompok dibandingkanterhadap mortalitas dan morbiditas, di antaranya risiko pemakaian ventilator, pemakaian obat inotrop/vasoaktif, disfungsi lebih dari dua organ dan lama perawatan.Hasil. Terdapat 190 (65,5%) pasien hipoalbuminemia dan 100 (34,5%) normoalbuminemia. Sebagianbesar berumur 1-12 bulan 118 (40,7%). Terbanyak laki-laki 153 (54,1%) dan perempuan 136 (45,9%).Kelompok hipoalbuminemia mempunyai mortalitas lebih tinggi dibandingkan normoalbuminemia. Risikopemakaian ventilator dan pemakaian obat inotrop atau vasoaktif yang lebih besar dibandingkan kelompoknormoalbuminemia.Kesimpulan. Lebih dari separuh (65,5%) anak sakit kritis yang dirawat di PICU RSAB Harapan Kitamempunyai albumin serum <3,5 g/dL. Hanya sekitar 37 (12,8%) pasien yang mengalami gizi buruk dankurang. Hipoalbuminemia ini mempengaruhi mortalitas, penggunaan ventilador dan pemakaian obatinotrop/vasoaktif pasien rawat PICU.


2005 ◽  
Vol 81 (2) ◽  
pp. 155-161 ◽  
Author(s):  
Valmin Ramos-Silva ◽  
Jane S. Castello ◽  
Luciene L. da Motta ◽  
Fausto E. L. Pereira ◽  
Norma S. Oliveira ◽  
...  

Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document