Water Framework Directive - managing urban run-off at source

2021 ◽  
pp. 255-266
Author(s):  
F.O. Ogunyoye ◽  
B.G. Patterson ◽  
R.T. Gunasekara
2009 ◽  
Vol 109 (3) ◽  
pp. 385-402
Author(s):  
Alice Wemaere ◽  
Garrett Kilroy ◽  
Lisa Sheils ◽  
Brian Donlon

2019 ◽  
Vol 3 ◽  
pp. 385
Author(s):  
Dinar Dwi Anugerah Putranto ◽  
Agus Lestari Yuono ◽  
Sarino Sarino ◽  
IC Juliana
Keyword(s):  

Perubahan Pemanfaatan lahan yang begitu cepat, telah merubah pola-pola pengaliran permukaan (run-off) pada wilayah sub sistem sungai yang ada di daerah perkotaan. Permasalahan limpasan air permukaan dan genangan (storm watter), dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti masalah okupasi bantaran sungai, penimbunan rawa yang tidak sesuai, pengaruh pasang-surut sungai, yang mempengaruhi kapasitas sub sistem sungai pada wilayah bersangkutan (Putranto, 2016). Penelitian ini akan membahas isu spasial pada sistem aliran air permukaan dalam perencanaan tata ruang wilayah kota dengan menekankan integrasi aliran air permukaan (run-off) dan manajemen alokasi lahan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah melakukan analisis secara spasial menggunakan semua parameter Run-off dalam struktur database dengan memanfaatkan interface Sistem Informasi Manajemen Alokasi Lahan (SIMAL) yang dibangun untuk menguji besarnya puncak banjir menggunakan metode HSS Nakayatsu, dengan studi kasus sub sistem sungai Jakabaring, di Kota Palembang. Hasil yang diperoleh mampu melihat alih fungsi lahan rawa, yang dimanfaatkan untuk Kawasan Palembang Sport City dalam menghadapi Asian Games 2018 di Kota Palembang, telah menyebabkan genangan banjir pada wilayah sungai Kedukan, bagian dari Sub DAS Jakabaring, Kawasan Seberang Ulu, Kota Palembang, Indonesia. Berdasarkan Analisis menggunakan model hydrograft satuan Nakayatsu, terjadinya puncak banjir akan terjadi saat curah hujan mencapai lebih dari 120 mm/jam yang menyebabkan debit sungai kedukan mencapai hingga 400m3/det. Pembuatan danau buatan sebagai kolam retensi dan sekaligus sebagai venue olah raga, belum mampu mengurangi tinggi genangan yang terjadi sekitar 0,6 – 1,2 m dpl.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document