scholarly journals Behavioral response of cotton (Gossypium hirsutum) against the infestation of different sucking insect pests in Southern Punjab, Pakistan

2021 ◽  
Vol 10 (1) ◽  
Author(s):  
Azam Ali
Keyword(s):  
Gossypium Hirsutum ◽  
Behavioral Response ◽  
Insect Pests

scholarly journals Intensity of Insect Pests in Gossypium hirsutum Cultivars under High Density Planting System (HDPS) in India

2018 ◽  
Vol 7 (12) ◽  
pp. 125-134
Author(s):  
V. Chinna Babu Naik ◽  
P.L. Dabhade ◽  
S. Kranthi ◽  
M.V. Venugopalan ◽  
K.B. Subbireddy
Keyword(s):  
Gossypium Hirsutum ◽  
Insect Pests ◽  
High Density ◽  
Planting System

scholarly journals KANESIA 10 - KANESIA 13: EMPAT VARIETAS KAPAS BARU BERPRODUKSI TINGGI

2020 ◽  
Vol 15 (1) ◽  
pp. 24
Author(s):  
EMY SULISTYOWATI ◽  
SIWI SUMARTINI
Keyword(s):  
Gossypium Hirsutum ◽  
Insect Pests ◽  
Fiber Strength ◽  
Block Design ◽  
The United States ◽  
Fiber Properties ◽  
Botanical Pesticide ◽  
Randomized Block Design ◽  
Fiber Fineness ◽  
Insecticide Spray

<p>ABSTRAK<br />Program perbaikan varietas kapas bertujuan meningkatkan<br />produktivitas dan mutu serat. Sembilan hasil persilangan kapas tahun 1997<br />dan 1998 yang melibatkan dua tetua dari Amerika Serikat (Deltapine<br />Acala 90 dan Deltapine 5690), tiga tetua dari India (LRA 5166, Pusa 1,<br />dan SRT 1), dan satu tetua dari Asia Tengah (Tashkent 2) telah melalui<br />tujuh pengujian di Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, dan Sulawesi<br />Selatan untuk menilai potensi produksi, mutu serat, dan tingkat ketahanan<br />terhadap beberapa hama di lahan tadah hujan dengan atau tanpa diproteksi<br />dengan insektisida. Perlakuan disusun dalam rancangan acak kelompok<br />(RAK) yang diulang tiga kali dalam kondisi diproteksi ataupun tanpa<br />diproteksi dengan insektisida pada petak-petak percobaan berukuran 40-50<br />m2 dengan jarak tanam (100 x 25) cm. Pengendalian hama pada ulanganulangan<br />yang diproteksi dengan insektisida adalah penambahan insektisida<br />benih Imidachloprit 10 ml/kg benih dan pengendalian hama H. armigera<br />sebanyak 5-6 kali menggunakan pestisida nabati Organeem (Azadirachtin<br />1%). Hasil pengujian menunjukkan bahwa Kanesia 10 – Kanesia 13<br />mampu berproduksi lebih tinggi apabila diproteksi dengan insektisida<br />dengan potensi produksi berturut-turut 19,32, 21,75, 17,05, dan 21,7%<br />lebih tinggi dari Kanesia 8, dan rata-rata produktivitas berturut-turut<br />adalah 2.457,2, 2.507,3, 2.410,5, dan 2.506,8 kg kapas berbiji per hektar.<br />Kanesia 10 dan Kanesia 11 memiliki kandungan serat berturut-turut 27,2%<br />dan 8,11% lebih tinggi dibandingkan Kanesia 8. Pada rekayasa Kanesia<br />10 - Kanesia 13 ini tidak diperoleh kemajuan genetik yang nyata pada<br />parameter mutu serat, akan tetapi mutu serat dari empat galur tersebut di<br />atas memenuhi kriteria industri tekstil yaitu dengan rata-rata karakteristik<br />mutu serat yaitu panjang serat 26,92 – 29,34 mm, kekuatan 27,13 – 29,50<br />g/tex, kehalusan 4,38-5,08 micronaire, dan keseragaman serat 83,3 –<br />84,6%.<br />Kata kunci : Gossypium hirsutum, kemajuan genetik, produktivitas, mutu<br />serat</p><p><br />ABSTRACT<br />Kanesia 10- Kanesia 13: Four New High Yielding Cotton Varieties<br />The cotton breeding program is focusing on the increase of<br />productivity and fiber properties. The 1997 and 1998 crossing program<br />involving two parents introduced from the United States of America<br />(Deltapine Acala 90 and Deltapine 5690), three parents introduced from<br />India (LRA 5166, Pusa 1, and SRT 1), and one variety originated from<br />Central Asia (Tashkent 2), have resulted in nine crosses which had been<br />tested in seven locations at East Java, West Nusa Tenggara, and South<br />Sulawesi to evaluate their yield potentials, fiber properties, and resistance<br />level to insect pests on rainfed areas with or without protection.<br />Experiments were arranged in randomized block design (RBD) with three<br />replications either with or without insecticide spray on 40-50 m2 plots with<br />(100 x 25) cm planting space. Insect controls were done by treating cotton<br />seed with 10 ml Imidachloprit per kg seed and 5-6 applications of<br />botanical pesticide Organeem (Azadirachtin 1%). Experimental results<br />showed that Kanesia 10-Kanesia 13 yield better when insects are<br />controlled. Their yield potentials are 19.32, 21.75, 17.05, and 21.7%<br />higher than Kanesia 8, respectively, and means of yield are 2,457.2,<br />2,507.3, 2,410.5, and 2,506.8 kg seed cotton, respectively. Kanesia 10 and<br />Kanesia 11 have 27.2 and 8.11% higher gin turnout, respectively than<br />Kanesia 8. On the engineering of Kanesia 10-Kanesia 13, there is no<br />improvement on the fiber properties, although they meet the textile<br />industries’ criteria i.e. staple length 26.92 – 29.34 mm, fiber strength 27.13<br />– 29.50 g/tex, fiber fineness 4.38-5.08 micronaire, and uniformity ratio<br />83.3 – 84.6%.<br />Key words : Gossypium hirsutum, genetic improvement, productivity,<br />fiber properties</p>

scholarly journals Evaluation of Productivity, Fiber Fineness, and Tolerance to Insect Pests of F7 Cotton Lines with Brown Fiber

2016 ◽  
Vol 21 (4) ◽  
pp. 189
Author(s):  
EMY SULISTYOWATI ◽  
SIWI SUMARTINI ◽  
SUJAK SUJAK ◽  
M. MACHFUD ◽  
SUHADI SUHADI
Keyword(s):  
Gossypium Hirsutum ◽  
Insect Pests ◽  
Experimental Result ◽  
Tolerance Index ◽  
Cotton Yield ◽  
Seed Cotton ◽  
Gossypium Hirsutum L ◽  
Seed Cotton Yield ◽  
Fiber Fineness ◽  
Brown Fiber

<p>ABSTRACT<br />Coloured cotton has been used since 3400-2300 BC. Historically, it has been used prior to allotetraploid cotton which are now planted (G. hirsutum dan G. barbadense) of which some have brown and green fiber. The use of coloured cotton is environmentally friendly, and the demand for it will be increasing in relation with the increased demand of organic cotton. The research was aiming to evaluate of Productivity, Fiber Fineness, and Tolerance to Insect Pests ofF7 promising cotton lineswith brown fiber for the development of national cotton new varieties with brown fiber. The experiment was carried out at Pasirian Experimental Station at Lumajang on Januari-December 2013. 14 F7 lines resulted from 2006 crosses and two control varieties were tested in Randomised Blocked Design. There were two unit tests, the spray and unspray test, each was replicated three times. Plot size was 3 x 10m2 with plant spacing was made of 100 x 25 cm in which one single plant per hole was maintained. observation was done on growth and generative components, seed cotton yield, and field tolerance component. Experimental result showed that line 06063/5 was consistently shown high seed cotton yield under spray (2348,3 kg/ha) and unspray conditions (2372,8 kg/ha). Under unspray condition, there were four promising lines which were yielded higher that the best control varieties (Kanesia 10, 2197,2 kg/ha), i.e. 06063/5 (2372,80 kg/ha), 06067/3 (2235,0 kg/ha), 06062/3 (2255,60 kg/ha), and 06066/2 (2383,90 kg/ha). In addition, the best line showingthe highest field tolerance index was 06066/2 (110,5%). There were only two lines which had fiber length of ≥ 1 inch (25,4 mm), i.e. 06067/4 and 06062/1. It terms of fiber strength, genetic improvement achieved was ranging from 0,81 to 11,54% better than Kanesia 10, but 8,11 – 17,64% worse than Kanesia 8. Nine lines which had their fiber fineness 3,0 – 3,8 mic which are met the industry’s demand.<br />Keywords: Gossypium hirsutum L., coloured cotton, productivity, field tolerance index</p><p> </p><p>EVALUASI PRODUKTIVITAS, MUTU SERAT, DAN KETAHANAN TERHADAP HAMA GALUR-GALUR F7 KAPAS BE RSERAT COKLAT</p><p>ABSTRAK<br />Kapas dengan serat berwarna non-putih telah digunakan sejak tahun<br />3400-2300 sebelum Masehi. Sejarah perkembangannya diperkirakan lebih<br />awal dibandingkan kapas allotetraploid yang banyak dikembangkan saat<br />ini (G. hirsutum dan G. barbadense) yang beberapa memiliki warna serat coklat dan hijau. Penggunaan serat kapas berwarna sangat ramah lingkungan dan pemanfaatannya akan meningkat sejalan dengan meningkatnya permintaan kapas organik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi produktivitas, mutu serat dan ketahanan terhadap hama galur-galur harapan F7 kapas dengan serat berwarna coklat dalam rangka mengembangkan varietas kapas nasional berserat coklat.Penelitian menguji 14 galur F7 hasil persilangan tahun 2006 dan dua varietas pembanding dilaksanakan di KP Pasirian, Lumajang pada bulan Januari- Desember 2013; disusun dalam Rancangan Acak Kelompok. Terdapat dua unit pengujian yaitu pengujian dengan pengendalian hama optimal (SPRAY atau S) dan pengujian tanpa pengendalian hama (TANPA SPRAY atau TS) masing-masing diulang tiga kali. Ukuran plot adalah 3 x 10m2; jarak tanam adalah 100 x 25 cm dan pada masing-masing lubang tanam dipelihara satu tanaman. Pengamatan komponen pertumbuhan dan hasil, hasil kapas berbiji, dan komponen ketahanan dilakukan untuk menilai penampilan galur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa galur 06063/5 secara konsisten menunjukkan produksi kapas berbiji yang cukup tinggi baik dalam kondisi dengan pengendalian hama (2 348,3 kg/ha) maupun tanpa pengendalian hama (2372,8 kg/ha). Pada kondisi tanpa pengendalian hama, terdapat empat galur yang lebih unggul dibandingkan varietas pembanding terbaik (Kanesia 10, 2197,2 kg/ha) yaitu 06063/5 (2 372,80 kg/ha), 06067/3 (2 235,0 kg/ha), 06062/3 (2255,60 kg/ha), dan 06066/2 (2383,90 kg/ha). Selain itu, galur yang menunjukkan indeks ketahanan lapang terbaik adalah 06066/2 (110,5%). Hanya terdapat dua galur yang panjang seratnya ≥ 1 inchi (25,4 mm), yaitu 06067/4 dan 06062/1. Apabila dibandingkan Kanesia 10, diperoleh kemajuan dalam hal kekuatan serat sebesar 0,81-11,54%. Tetapi apabila dibandingkan dengan Kanesia 8, maka kekuatan serat dari galur-galur yang diuji lebih rendah 8,11 – 17,64%. Terdapat sembilan galur yang kehalusan seratnya dikelompokkan pada kategori diterima oleh industri (3,0 – 3,8 mic).<br />Kata kunci: Gossypium hirsutum L., kapas dengan serat berwarna, produktivitas, indeks ketahanan lapang.</p>

Radio Waves Kill Insect Pests

1933 ◽  
Vol 148 (5) ◽  
pp. 272-273 ◽  
Author(s):  
J. H. Davis
Keyword(s):  
Insect Pests ◽  
Radio Waves

Protection against Insect Pests

1915 ◽  
Vol 80 (2069supp) ◽  
pp. 130-130
Keyword(s):  
Insect Pests
Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document