Jurnal Penelitian Tanaman Industri
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

457
(FIVE YEARS 383)

H-INDEX

2
(FIVE YEARS 2)

Published By Indonesian Agency For Agricultural Research And Development (Iaard)

2528-6870, 0853-8212

2021 ◽  
Vol 27 (1) ◽  
pp. 44
Author(s):  
Agus Kardinan ◽  
Elna Karmawati

<p> </p><p>Fruit flies (<em>Bact</em><em>r</em><em>ocera</em> spp) can cause yield losses of 30-40% of the horticultural product and even crop failure. One way to control is to use an attractant with the active ingredient methyl eugenol<span style="text-decoration: line-through;">.</span> The objective of the research was to identify the catching ability and the durability of the formula on trapping fruit flies. It was conducted from October 2020 to March 2021 in orchards in the Bogor area, designed in a randomized block with 8 treatments and 3 replications. The treatments consisted of oils: (1) nutmeg, (2) cloves, (3) citronella, (4) palm, (5) melaleuca + nutmeg, (6) melaleuca + cloves, (7) melaleuca + citronella, (8 ) melaleuca + palm (1:1 ratio). As much as 1 ml of oil is dropped on a cotton swab in a trap bottle and hung on a fruit tree. Observations were made every 5 days by counting the number, type of flies, and sex of the flies trapped. It showed that nutmeg and clove oil were able to trap 5 and 7 fruit flies in the first 5 days, but subsequently no flies were trapped, while citronella and palm oil were unable to trap fruit flies. A mixture of melaleuca oil containing 84.86% methyl eugenol with nutmeg, citronella, and palm oil was able to trap fruit flies for about 3 months with a total catch of 2.479; 2.434; and 2.487, respectively, while the mixture of melaleuca+cloves was able to trap fruit flies for 4 months and was able to trap 2 female flies<span style="text-decoration: line-through;">.</span></p><p><strong>Keywords</strong>:   Attractant, <em>Bactrocera</em> spp., <em>Melaleuca bracteata</em>, methyl eugenol</p><p> </p><p><strong>Abstrak</strong></p><p><strong>Efektivitas Formula Minyak <em>Melaleuca bracteata</em> Terhadap Daya Tangkap Hama Lalat Buah (<em>Bactrocera</em> spp.)</strong></p><p>Lalat buah (<em>Bact</em><em>rocera</em> spp) dapat menimbulkan kehilangan hasil sebesar 30–40% pada produk hortikultura, bahkan gagal panen. Salah satu cara pengendaliannya adalah dengan menggunakan atraktan (pemikat) berbahan aktif metil eugenol (C<sub>11</sub>H<sub>14</sub>O<sub>2</sub>)<em>. </em>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui daya tangkap dan daya tahan formula dalam memerangkap hama lalat buah. Penelitian dilakukan pada bulan Oktober 2020 sampai Maret 2021 di kebun buah-buahan (rambutan, jambu biji, dan jambu air) di Bogor, dengan rancangan acak kelompok 8 perlakuan dan 3 ulangan.  Perlakuan terdiri dari minyak : (1) pala, (2) cengkeh, (3) serai wangi, (4) sawit, (5) melaleuca + pala, (6) melaleuca + cengkeh, (7) melaleuca + serai wangi, (8) melaleuca + sawit (dengan perbandingan 1 :1).  Sebanyak 1 ml minyak diteteskan pada kapas di dalam botol perangkap dan digantungkan pada pohon. Pengamatan dilakukan setiap 5 hari terhadap jumlah, jenis dan jenis kelamin lalat yang terperangkap. Hasil menunjukkan bahwa minyak pala dan cengkeh mampu memerangkap lalat buah sebanyak 5 dan 7 ekor berturut-turut pada 5 hari pertama, namun selanjutnya tidak ada lalat yang terperangkap, sedangkan minyak serai wangi dan sawit tidak mampu memerangkap lalat buah. Campuran minyak melaleuca yang mengandung metil eugenol 84,86% dengan minyak pala, serai wangi dan sawit mampu memerangkap lalat buah selama sekitar 3 bulan dengan total tangkapan sebesar 2,479; 2,434; dan 2,487 ekor per perangkap berturut-turut, sedangkan campuran Melaleuca dengan cengkeh mampu memerangkap lalat buah selama 4 bulan dan mampu memerangkap 2 ekor lalat betina, walaupun dengan jumlah tangkapan yang lebih rendah (2,078 ekor) daripada perlakuan lain.</p><p><strong>Kata kunci</strong> : Atraktan, <em>Bactrocera</em> spp., <em>Melaleuca bracteata, </em>metil eugenol</p>


2021 ◽  
Vol 27 (1) ◽  
pp. 22
Author(s):  
Nurya Yuniyati ◽  
Trikoesoemaningtyas Trikoesoemaningtyas ◽  
Sri Suhesti
Keyword(s):  

2021 ◽  
Vol 27 (1) ◽  
pp. 1
Author(s):  
Dian Hapsari Ekaputri ◽  
Endah Retno Palupi ◽  
Purwono Purwono ◽  
Sri Suhesti

2021 ◽  
Vol 27 (1) ◽  
pp. 34
Author(s):  
Taufiq Hidayat RS ◽  
Retno Mastuti ◽  
Athifah Rosi Widiani

2020 ◽  
Vol 26 (2) ◽  
pp. 119
Author(s):  
Ekwasita Rini Pribadi ◽  
Agus Kardinan ◽  
Octavia Trisilawati ◽  
Molide Rizal

<p>The cost production and business feasibility is useful in determining the price cost, and decision making for future business development of organic citonella. The research was conducted at the PT. Pemalang Agro Wangi in Jonggol - Bogor Regency in April 2019.  Analysis of the cost of production was carried out by the full costing method. The feasibility test was carried out with several investment feasibility criteria, namely B/C ratio, NPV and IRR.Data collection was done by interviewing key informants, namely: producers and farmers of organic citronella using snowball sampling. The results showed that price cost of seeds, herbs and oil of organic  sitronela were Rp.103,00/cuttings, Rp662,00/kg and Rp205.757,00/kg. The Organic sitronela nursery and herbs were feasible, at 7% / year interest rates,  each  produced Net B/C ratio were 4,7% and NPV Rp289.386.802,00 per ha, and B/C ratio of 1.05, NPV of Rp49.024.781,00 and IRR 17,92% for eleven ha Organic citronella cultivation produced essential oil content of 0.35% to 0.7% lower than inorganic cultivation &gt;1%, thus impact on higher cost of product. In order for the cultivation of organic citronella to develop, the selling price of oil should be more expensive than inorganic citronella oil.</p><p><strong>Keywords: </strong><em>Cymbopogon nardus</em><em> </em>(L.) Rendl, organic, cost price, business feasibility</p><p> </p><p><strong>Abstrak</strong></p><p><strong>ANALISA BIAYA POKOK DAN KELAYAKAN AGRIBISNIS SERAI WANGI ORGANIK</strong></p><p>Perhitungan harga pokok dan kelayakan usaha sangat bermanfaat dalam menetapkan harga jual, dan pengambilan keputusan untuk pengembangan usaha serai wangi organik. Penelitian dilakukan di kebun PT. Pemalang Agro Wangi di Jonggol – Kabupaten Bogor pada bulan April 2019. Analisis harga pokok produksi dilakukan dengan metode <em>full costing</em>. Uji kelayakan dilakukan dengan kriteria kelayakan investasi yaitu B/C ratio, NPV dan IRR. Pengumpulan data dilakukan dengan metode wawancara kepada informan kunci yaitu: produsen serai wangi organik dan petani penggarap menggunakan metode bola salju (<em>snowball sampling</em>). Hasil penelitian menunjukkan usaha agribisnis serai wangi organik menghasilkan harga pokok benih, daun dan minyak masing-masing sebesar Rp103,00/stek,  Rp662,00/kg dan Rp205.757,00/kg. Usahatani benih dan daun serai wangi organik layak diusahakan, pada suku bunga 7%/tahun. Untuk usaha benih diperoleh B/C 4,7 dan NPV Rp289.386.802,00 per ha, serta untuk usaha daun diperoleh B/C 1,05, NPV Rp49.024.781,00 dan IRR 17,92 % per delapan ha. Budidaya serai wangi organik menghasilkan kadar minyak atsiri 0,35-0,7% lebih rendah dari pada budidaya anorganik (&gt;1%), sehingga berdampak pada harga pokok produk yang lebih tinggi. Agar budidaya serai wangi organik berkembang, harga jual minyak seharusnya lebih mahal dari minyak serai wangi anorganik.</p><p><strong>Kata kunci: </strong><em>Cymbopogon nardus </em>(L.) Rendl, organik, harga pokok, kelayakan usaha</p>


2020 ◽  
Vol 26 (2) ◽  
pp. 108
Author(s):  
Kendri Wahyuningsih ◽  
Christina Winarti ◽  
Sari Intan Kailaku ◽  
Hernani Hernani
Keyword(s):  

2020 ◽  
Vol 26 (2) ◽  
pp. 92
Author(s):  
Melati Melati ◽  
Satriyas Ilyas ◽  
Endah Retno Palupi ◽  
Anas D. Susila

2020 ◽  
Vol 26 (2) ◽  
pp. 58
Author(s):  
Mohammad Rondhi ◽  
Devyana Dwi Ratnasari ◽  
Agus Supriono ◽  
Triana Dewi Hapsari ◽  
Ebban Bagus Kuntadi ◽  
...  

2020 ◽  
Vol 26 (2) ◽  
pp. 78
Author(s):  
Dwi Ningsih Susilowati ◽  
Alfi Dwi Setiyani ◽  
Nani Radiastuti ◽  
Indah Sofiana ◽  
Yadi Suryadi

Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document