scholarly journals Analisis Sistem Manajemen Keamanan Informasi Menggunakan ISO/IEC 27001 : 2013 Serta Rekomendasi Model Sistem Menggunakan Data Flow Diagram pada Direktorat Sistem Informasi Perguruan Tinggi

2016 ◽  
Vol 6 (1) ◽  
pp. 38
Author(s):  
Yuni Cintia Yuze ◽  
Yudi Priyadi ◽  
Candiwan .

The importance of information and the possible risk of disruption, therefore the universities need to designed and implemented of the information security.  One of the standards that can be used to analyze the level of information security in the organization is ISO/IEC 27001 : 2013 and this standard has been prepared to provide requirements for establishing, implementing, maintaining and continually improving an information security management system. The objective of this research is to measure the level of information security based on standard ISO/IEC 27001: 2013 and modeling systems for information security management. This research uses descriptive qualitative approach, data collection and validation techniques with tringulasi (interview, observation and documentation). Data was analyzed using gap analysis and to measure the level of maturity this research uses SSE-CMM (Systems Security Engineering Capability Maturity Model). Based on the research results, Maturity level clause Information Security Policy reaches level 1 (Performed-Informally), clause Asset Management reaches level 3 (Well-Defined), clause Access Control reaches level 3 (Well-Defined), clause Physical and Environmental Security reaches level 3 (Well-Defined), clause Operational Security reaches level 3 (Well-Defined), Communication Security clause reaches the level 2 (Planned and Tracked). Based on the results of maturity level discovery of some weakness in asset management in implementing the policy. Therefore, the modeling system using the flow map and CD / DFD focused on Asset Management System.

2018 ◽  
Vol 8 (1) ◽  
pp. 1
Author(s):  
Dedy Panji Agustino

Informasi merupakan aset paling penting yang dimiliki oleh sebuah organisasi. Di era perkembangan teknologi yang semakin pesat ini, semua informasi yang dimiliki dapat disimpan dan dikelola secara digital. Hal ini membuat proses pengelolaan informasi di dalam organisasi menjadi semakin efektif dan efisien. Di sisi lain, keamanan informasi menjadi suatu hal yang mutlak untuk dipenuhi oleh organisasi. Kebocoran informasi pada sebuah organisasi akan berakibat tidak baik bagi keberlangsungan organisasi tersebut. Keamanan informasi harus memenuhi aspek CIA (Confidentiality, Integrity, dan Availability). Dengan semakin pesatnya perkembangan teknologi, ancaman terhadap aspek C.I.A (Confidentiality, Integrity, dan Availability) dalam sebuah organisasi juga semakin tinggi. Jika salah satu dari aspek C.I.A tersebut tidak dapat dipenuhi oleh organisasi, maka akurasi dan ketersediaan informasi pada organisasi tersebut akan dipertanyakan dan kepercayaan para pengguna informasi tersebut akan menurun sehingga berdampak besar bagi kelangsungan operasional organisasi. STMIK STIKOM Bali merupakan sebuah perguruan tinggi di bidang Teknologi Informasi di Bali yang saat ini sudah memiliki lebih dari 5000 mahasiswa. Hal tersebut membuat kompleksitas pengelolaan informasi yang dimiliki oleh STIKOM Bali cukup tinggi, sehingga aspek keamanan informasi yang dimiliki oleh STIKOM Bali menjadi sangat penting. Namun hingga saat ini belum dilakukan suatu manajemen keamanan informasi yang baik dan terstruktur yang berdasarkan kepada standar keamanan informasi bagi suatu organisasi. Pada penelitian ini, dilakukan proses analisa manajemen keamanan informasi pada infrastruktur teknologi informasi yang ada di STMIK STIKOM Bali, dan didapat hasil pengukuran tingkat kematangan sebesar 1,72 (Initial/Ad Hoc).


2016 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
pp. 60
Author(s):  
Anggi Anugraha Putra ◽  
Oky Dwi Nurhayati ◽  
Ike Pertiwi Windasari

Penerapan tata kelola Teknologi Informasi saat ini sudah menjadi kebutuhan dan tuntutan di setiap instansi penyelenggara pelayanan publik mengingat peran TI yang semakin penting bagi upaya peningkatan kualitas layanan sebagai salah satu realisasi dari tata kelola pemerintahan yang baik (Good Corporate Governance). Dalam penyelenggaraan tata kelola TI, faktor keamanan informasi merupakan aspek yang sangat penting diperhatikan mengingat kinerja tata kelola TI akan terganggu jika informasi sebagai salah satu objek utama tata kelola TI mengalami masalah keamanan informasi yang menyangkut kerahasiaan (confidentiality), keutuhan (integrity) dan ketersediaan (availability). Information Security Management System (ISMS) adalah seperangkat kebijakan berkaitan dengan manajemen keamanan informasi atau terkait dengan risiko TI. Prinsip yang mengatur di balik ISMS adalah bahwa organisasi harus merancang, menerapkan dan memelihara seperangkat kebijakan, proses dan sistem untuk mengelola risiko aset informasi mereka, sehingga memastikan tingkat risiko keamanan informasi yang dapat diterima. Dari perencanaan dan implementasi sistem manajemen keamanan informasi ini, dihasilkan daftar nilai risiko akhir aset- aset kritikal dan dokumen-dokumen tata kelola penunjang ISMS. Metode penelitian yang digunakan adalah studi kasus yang didalam hal ini, merupakan penelitian kualitatif. Adapun proses yang digunakan untuk mengukur tingkat kematangan dari tata kelola keamanan sistem informasi ini berdasarkan kerangka kerja ISO/IEC 27001. Dari kerangka tersebut kemudian dilakukan evaluasi terhadap objek kontrol yang dimiliki ISO/IEC 27001. Hasil yang didapat adalah peningkatan terhadap tata kelola keamanan sistem informasi. Kesimpulan dari penelitian ini adalah dibutuhkannya tata kelola keamanan sistem informasi agar IT dapat diandalkan untuk mencapai tujuan bisnis.


2018 ◽  
Vol 7 (2) ◽  
pp. 49
Author(s):  
Yus Jayusman

Dengan semakin pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini, sangat berpengaruh terhadap kemajuan bisnis, baik secara individual, swasta, instansi pemerintah termasuk kepolisian. Perkembangan informasi mempunyai peranan yang sangat penting didalam suatu usaha menciptakan kemajuan di semua bidang yang diperuntukan bagi kepentingan manusia pada umumnya. TIK merupakan salah satu bagian penting dalam meningkatkan produktifitas  atau layanan, baik dalam memperoleh informasi, mengolah, dan mengunakan informasi tersebut. Polrestabes Bandung  mengunakan teknologi informasi untuk melakukan berbagai aktifitas. Contoh yang umum adalah pemanfaatan teknologi informasi untuk pencatatan tindakan kriminal, Izin penggunaan bahan peledak, sistem informasi untuk pembuatan SIM, dan lain-lain. Tata kelola teknologi informasi dan Sistem Manajemen Keamanan Informasi (SMKI)    atau Information Security Management System (ISMS) sebagai standar keamanan Informasi dalam organisasi, sehingga  semua faktor dan dimensi yang berhubungan dengan penggunaan teknologi informasi menjadi bersinergi dan bisa memberikan nilai tambah yang diharapkan bagi perusahaan atau instansi. Berkaitan dengan hal tersebut penulis bermaksud untuk melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan tata kelola TI serta mengambil hasil untuk dapat dijadikan pedoman dalam merencanakan suatu kebijakan keamanan informasi berdasarkan keranga kerja COBIT 5 dan ISO/IEC 27001. Perencanaan kebijakan keamanan informasi dibuat untuk dapat meningkatkan kinerja dan layanan TI pada Porestabes Bandung agar terhindar dari segala bentuk ancaman, kerentanan serta memiliki prosedur yang baik dalam menjalankan tata kelola teknologi informasi. Dalam proses evaluasi tata kelola teknologi informasi dan perencanaan keamanan informasi tentunya tidak terlepas dari data yang relevan dan informasi yang dimiliki untuk mengetahui tujuan instansi, sehingga dapat dijadikan suatu acuan yang baik dan dapat mengatahui tingkat kematangan proses yang ada. Cara pengumpulan data dilakukan dengan menyebarkan angket untuk mengetahui tingkat kematangan saat ini, agar dapat dilakukan perbaikan dan perencanaan kebijakan yang sesuai dengan tujuan, visi misi organisasi dalam mendukung kinerja yang dijalankan oleh Polrestabes Bandung


Author(s):  
Carrison K.S. Tong ◽  
Eric T.T. Wong

Fundamental to ISO 27000 (ISO/IEC 27001:2005, 2005) is the concept of an information security management system (ISMS). The information security management system (ISMS) is the part of the overall management system, which is based on a business risk approach, to establish, implement, operate, monitor, maintain, and improve information security. The management system includes organization, structure and policies, planning activities, responsibilities, practices, procedures, processes, and resources. For the management of information security, its scope, administration and resources will depend on the size of the healthcare organization and information resources in question. The ISMS should be effective if it is to be useful to the organization. Information security should be an integral part of the healthcare organization’s operating and business culture. Information security is primarily a management issue, rather than a technical issue, although one should not ignore the technical problems especially given the widespread dependence on the use of IT. Information security management is not a one-off exercise, but should be seen as an ongoing activity of continual improvement. Well-managed information security is a business enabler. No organization can operate successfully in today’s world without information security. A well chosen management system of controls for information security, properly implemented and used, will make a positive contribution to the success of the healthcare organization, not just a cost against the bottom line.


Author(s):  
Vitomir T. Miladinović

Based on author’s experiencie, in this we will analyze some issues of awareness and competence development of all employees in the organization in the processes of information security management system (ISMS), in accordance with the requirements of the International Standard SRPS ISO/IEC 27001 Information Technology — Security Techniques — Information Security Management Systems — Requirements.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document