scholarly journals Solution focused therapy untuk memperbaiki pola komunikasi ibu dan anak

Author(s):  
Dini Cahyani

Subjek dalam kasus ini merupakan ibu dan anak yang memiliki permasalahan terkait dengan kualitas hubungan yang kurang baik yang ditandai dengan komunikasi yang salah. Asesmen yang dilakukan untuk penggalian masalah menggunakan wawancara, observasi, tes SSCT untuk anak dan kuesioner pola asuh untuk ibu dengan menggunakan PS-FFQ (Parenting style four factors questionnaire). Hasil asesmen menyebutkan bahwa mereka memiliki perbedaan pandangan dan adanya keinginan yang berbeda yang tidak tersampaikan dengan cara yang baik sehingga memperburuk pola komunikasi yang terjalin antara keduanya. Intervensi yang digunakan adalah solution focused therapy yang dilaksanakan dalam 6 sesi yang bertujuan untuk memperbaiki pola komunikasi antara ibu dan anak. Hasil intervensi yang diperoleh adalah ibu yang akan mengajak anaknya berbicara santai, bercanda, dan tidak akan marah-marah lagi dengan anaknya. Ibu juga memuji, memeluk, dan mencium anaknya setiap pagi. Anak juga memutuskan untuk bercerita tentang kegiatan kesehariannya di sekolah dan mulai untuk menyiapkan kebutuhannya sendiri dan mengikuti apa yang diperintahkan oleh ibunya tanpa mencoba untuk membantah.

2014 ◽  
Vol 15 (1) ◽  
pp. 27-33
Author(s):  
James C. Blair

The concept of client-centered therapy (Rogers, 1951) has influenced many professions to refocus their treatment of clients from assessment outcomes to the person who uses the information from this assessment. The term adopted for use in the professions of Communication Sciences and Disorders and encouraged by The American Speech-Language-Hearing Association (ASHA) is patient-centered care, with the goal of helping professions, like audiology, focus more centrally on the patient. The purpose of this paper is to examine some of the principles used in a patient-centered therapy approach first described by de Shazer (1985) named Solution-Focused Therapy and how these principles might apply to the practice of audiology. The basic assumption behind this model is that people are the agents of change and the professional is there to help guide and enable clients to make the change the client wants to make. This model then is focused on solutions, not on the problems. It is postulated that by using the assumptions in this model audiologists will be more effective in a shorter time than current practice may allow.


1996 ◽  
Vol 7 (1) ◽  
pp. 31-51 ◽  
Author(s):  
Cynthia Franklin

Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document