scholarly journals OPTIMALISASI PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DALAM MENGATASI PERILAKU BULLYING SISWA SEKOLAH DASAR

Author(s):  
Usmaedi Usmaedi ◽  
Sapriya Sapriya ◽  
Nurul Mualimah
Keyword(s):  

Penelitian ini menyajikan tinjauan literatur tentang optimalisasi pendidikan kewarganegaraan dalam mengatasi perilaku bullying yang terjadi di sekolah dasar. Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) di sekolah dasar memiliki arti penting bagi siswa pada pembentukan pribadi warga negara yang memahami dan mampu melaksanakan hak-hak dan kewajiban untuk menjadi warga negara Indonesia yang cerdas, terampil dan berkarakter yang diamanatkan dalam Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Bulliying adalah suatu bentuk kekerasan anak (child abuse) yang dilakukan teman sebaya kepada seseorang (anak) yang lebih ‘rendah’ atau lebih lemah untuk mendapatkan keuntungan atau kepuasan tertentu. Aksi ini dilakukan secara langsung oleh seseorang atau sekelompok orang lebih kuat, tidak bertanggung jawab, biasanya berulang dan dilakukan dengan perasaan senang. Metode Penelitian dilakukan dengan desain kualitatif. Teknik pengumpulan data melalui kajian literatur dilakukan dengan studi dokumen. Kajian literatur adalah analisis, evaluasi kritis dan sintesis pengetahuan yang relevan dengan masalah yang ingin disampaikan. Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa bentuk bullying yang paling sering dialami adalah bullying verbal, fisik, dan relasional. Bentuk bullying verbal berupa memanggil dengan panggilan yang buruk, membentak, mengancam. Bentuk bullying Fisik berupa mendorong, memukul, berkelahi, mengambil barang, mengunci di kamar mandi. Sementara bentuk bullying relasional adalah mengucilkan dan memfitnah. Pendidikan Kewarganegaraan di Sekolah Dasar, diharapkan mampu membentuk karakter murid dan mampu membantu murid memahami dan mampu melaksanakan hak-hak dan kewajibannya untuk menjadi warga negara yang baik, cerdas, terampil, dan bertanggung jawab. Peran penting untuk mengoptimalisasi tindakan bullying adanya peran dari lingkungannya baik di sekolah, keluarga maupun masyarakat agar perilaku bullying tidak berulang terjadi.

2009 ◽  
Vol 43 (8) ◽  
pp. 1-2
Author(s):  
MARY ELLEN SCHNEIDER
Keyword(s):  

2004 ◽  
Vol 15 (4) ◽  
pp. 197-203
Author(s):  
Penny Lewis†

Abstract. From my training with Marian Chace came much of the roots of my employment of dance therapy in my work. The use of empathic movement reflection assisted me in the development of the technique of somatic countertransference ( Lewis, 1984 , 1988 , 1992 ) and in the choreography of the symbiotic phase in object relations ( Lewis, 1983 , 1987a , 1988 , 1990 , 1992 ). Marian provided the foundation for assistance in separation and individuation through the use of techniques which stimulated skin (body) and external (kinespheric) boundary formation. Reciprocal embodied response and the use of thematic imaginal improvisations provided the foundation for the embodied personification of intrapsychic phenomena such as the internalized patterns, inner survival mechanisms, addictions, and the inner child. Chace’s model assisted in the development of structures for the remembering, re-experiencing, and healing of child abuse as well as the rechoreography of object relations. Finally, Marian Chace’s use of synchronistic group postural rhythmic body action provided access to the transformative power of ritual in higher stages of individuation and spiritual consciousness.


Psychotherapy ◽  
1990 ◽  
Vol 27 (4) ◽  
pp. 619-626 ◽  
Author(s):  
Jose M. Arcaya ◽  
Gwendolyn L. Gerber
Keyword(s):  

1986 ◽  
Vol 31 (10) ◽  
pp. 791-791
Author(s):  
Gary B. Melton
Keyword(s):  

1988 ◽  
Vol 33 (4) ◽  
pp. 302-303
Author(s):  
Byron Egeland
Keyword(s):  

PsycCRITIQUES ◽  
1988 ◽  
Vol 33 (6) ◽  
Author(s):  
No authorship indicated
Keyword(s):  

Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document