Budaya Machismo dan Kekerasan Gender (Femicide) di El SalvadorBudaya Machismo dan Kekerasan Gender (Femicide) di El Salvador
Kekerasan terhadap perempuan di El Salvador –sebagai negara dengan julukan the land of gangster memiliki eskalasi yang signifikan dengan puncaknya ialah femicide. Fenomena ini menandakan bahwa relasi kuasa yang tidak setara antara laki-laki dan perempuan semakin menguatkan budaya machismo dalam struktur masyarakat patriarkis di El Salvador, sehingga “budaya kekerasan” dan “budaya diam” dapat diterima secara masif. Budaya kekerasan terhadap perempuan ini tidak muncul tanpa sebab melainkan memiliki akar sejarah yang panjang dan terstruktur. Budaya maskulinitas yang sangat melekat dalam kehidupan masyarakat di El Salvador dan terwujud dalam budaya machismo mempertegas bagaimana dominasi yang dimiliki oleh kaum pria terhadap kaum perempuan. Perempuan seperti dianggap sebagai hak milik dan pemilik bebas untuk memperlakukan miliknya sesuai dengan kehendaknya termasuk yang berwujud kekerasan. Selain budaya patriarki yang sangat melekat tersebut, sejarah perang saudara yang panjang turut mempengaruhi tindakan kekerasan dalam kehidupan masyarakat di El Salvador dan terutama yang menjadi korban adalah perempuan dan anak perempuan. Kekerasan yang terjadi tidak hanya pada sektor domestik tetapi juga dalam sektor publik sehingga hal ini menempatkan perempuan pada posisi yang penuh dengan diskriminasi. Kekerasan yang terjadi justru dilakukan oleh orang-orang terdekat seperti suami, mantan suami, maupun pacar sehingga mengakibatkan ketidakamanan bagi perempuan.