scholarly journals STRATEGI PEMASARAN DAYA TARIK WISATA JATILUWIH, TABANAN, BALI PADA ERA NEW NORMAL

2021 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
pp. 13
Author(s):  
Desy Paradina ◽  
Ni Made Eka Mahadewi ◽  
Luh Yusni Wiarti
Keyword(s):  

Salah satu daya tarik wisata di Bali yaitu daya tarik wisata Jatiluwih yang terletak di kabupaten Tabanan, Bali terkena dampak wabah virus corona sedang kembali bangkit dengan menerapkan strategi pemasaran yang tepat agar wisatawan mau berkunjung kembali ke Jatiluwih. Tujuan dari penelitian ini untuk menganalisa tantangan yang dihadapi daya tarik wisata Jatiluwih dalam meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan pada era new normal, menganalisa penerapan strategi pemasaran daya tarik wisata Jatiluwih pada era new normal, serta menentukan strategi pemasaran yang tepat melalui analisis SWOT dalam meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan pada era new normal. Peneliti menggunakan deskriptif kualitatif sebagai desain penelitian untuk mengumpulkan data. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan wawancara, observasi, dan studi dokumentasi. Informan yang digunakan pada penelitian ini adalah karyawan manajemen operasional pengelolaan daya tarik wisata Jatiluwih. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ditemukannya tantangan yang sedang dihadapi oleh DTW Jatiluwih dan menerapkan strategi pemasaran yang diterapkan pada masa era new normal. Hasil analisis SWOT yang paling efektif adalah strategi S-O yaitu: Jatiluwih merupakan warisan budaya dunia yang telah diakui UNESCO sehingga dapat menjadi peluang bagi DTW Jatiluwih untuk memasarkan produk yang dimiliki.

2021 ◽  
Vol 51 (1) ◽  
pp. 5-7
Author(s):  
Jeremy Lewis ◽  
Seán Mc Auliffe ◽  
Kieran O'Sullivan ◽  
Peter O'Sullivan ◽  
Rod Whiteley
Keyword(s):  

2020 ◽  
Vol 57 ◽  
pp. 117-144
Author(s):  
Hyunchul Oh ◽  
Keyword(s):  

Author(s):  
Judea d'Arnaud ◽  
Isabel Encinas
Keyword(s):  

2020 ◽  
Vol 53 (1) ◽  
pp. 98-104
Author(s):  
Halima Krausen

In our plural society, interfaith marriages and multicultural families have become a new normal and are either considered problematic for the religious communities or welcomed as a contribution to a secular and more peaceful world. In the course of my work with European Muslims, I could accompany such families through a few generations. In this article, I am going to outline some typical challenges and crises in such relationships and their effects on young people growing up in mixed families, adding my observations of how they can be dealt with. Ultimately, there is a chance that, through dialogue, it provides a meaningful learning environment that prepares young people for the diverse reality of the world today.


2016 ◽  
Vol 18 (3) ◽  
pp. 99-154
Author(s):  
Yunjong Wang
Keyword(s):  

Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document