scholarly journals Penerapan Association Rules untuk Elemen Cross Selling Pada Sistem Informasi Customer Development

Techno Com ◽  
2021 ◽  
Vol 20 (3) ◽  
pp. 420-429
Author(s):  
Siti Monalisa ◽  
Amelia Septia Roza

Tingkat persaingan yang tinggi dalam dunia bisnis, membuat HPAI harus melakukan strategi yang kuat dalam pemasaran dan penjualan produk. Semakin hari, data transaksi penjualan semakin banyak, dikarenakan ada 1500 transaksi setiap bulan yang terdiri dari 49 produk. Selama ini, data transaksi penjualan dilaporkan kepada pimpinan dan kemudian diarsipkan. Setelah itu, data tersebut tidak diolah dengan benar. Untuk itu diperlukannya sebuah strategi bisnis untuk dapat mengenal pelanggan secara lebih detail dan melayani mereka sesuai kebutuhannya. Customer Relationship Management (CRM) adalah sebuah strategi bisnis untuk memahami, mengantisipasi dan mengelola kebutuhan pelanggan yang potensial. Salah satu bagian dari CRM yakni cross- selling, yang harus didahului oleh analisis yang mendalam mengenai data transaksi pelanggan dengan menggunakan konsep data mining yang melibatkan proses pengambilan sumber informasi dari sebuah transaksi pelanggan. Association rules merupakan salah satu metode dalam data mining yang dapat menghasilkan beberapa pola yang bisa dijadikan strategi penjualan cross selling dalam merekomendasikan  suatu  produk  kepada  pelanggan.  Nilai  minimun  support yang digunakan yakni 9% dan 60% yang menghasilkan 3 rules yang nantinya akan direkomendasikan kepada pelanggan melalui email.

Author(s):  
Yohanni Syahra ◽  
Yusnidah Y ◽  
Beni Andika

Konsumen merupakan aset yang sangat penting bagi perusahaan retail.Hal ini adalah alasan mengapa perusahaan retail harus merencanakan dan menggunakan strategi yang cukup jelas dalam memperlakukan konsumen.Dengan banyaknya jumlah konsumen yang dimiliki oleh suatu perusahaan retail, maka masalah yang dihadapi adalah bagaimana menentukan konsumen potensial.Dengan menerapkan konsep CRM (Customer Relationship Management), perusahaan dapat melakukan identifikasi konsumen potensial dengan melakukan segmentasi konsumen. Tujuan dari proses segmentasi konsumen adalah untuk mengetahui perilaku konsumen dan menerapkan strategi pemasaran yang tepat sehingga mendatangkan keuntungan bagi pihak perusahaan. Penelitian ini membahas tentang bagaimana proses data mining dari data konsumen di Toko Sweet Amirah, yaitu perusahaan retail yang khusus menjual perlengkapan dan peralatan bayi serta underwear pria dan wanita dewasa dan anak-anak dan berlokasi di Jalan Gedung Arca No. 29 B-C, Medan.ProsesData Miningini menggunakan data yang berasal dari data penjualan pada Toko Sweet Amirah dan bertujuan untuk mencari konsumen potensial.Model RFM merupakan model segmentasi yang umum digunakan pada perusahaan retail. Selanjutnya melakukan proses clustering menggunakan algoritma Fuzzy C-Means (FCM). Pada FCM jumlah cluster ditentukan. Hasil clustering dari algoritma tersebut digunakan untuk Aplikasidata miningmenggunakan MATLAB versi 7.10.0 dan memanfaatkan beberapatoolboxyaituFuzzy Logic ToolboxdanDatabase Toolbox


Sebatik ◽  
2018 ◽  
Vol 22 (2) ◽  
pp. 88-94
Author(s):  
Nindya Rahmawati Syarif ◽  
Windarto Windarto

Pada dunia retail, konsumen merupakan salah satu aset yang sangat berpengaruh. Oleh sebab itu konsumen menjadi alasan perusahaan retail harus merencanakan dan mempunyai strategi yang baik dalam memperlakukan konsumennya. Dengan banyaknya jumlah konsumen yang dimiliki oleh suatu perusahaan retail, maka masalah yang harus dihadapi adalah bagaimana menentukan konsumen potensial dan menerapkan strategi pemasaran yang tepat sehingga mendatangkan keuntungan bagi pihak perusahaan. Maka dari itu, dengan menerapkan konsep CRM (Customer Relationship Management), perusahaan dapat melakukan penerapan konsumen potensial dengan melakukan segmentasi pengelompokan konsumen. Penelitian ini membahas tentang proses data mining menggunakan data konsumen dan data transaksi pada PT Eka Cipta Rasa. Proses data mining dimulai dengan melakukan proses clustering menggunakan algoritma Fuzzy C-Means (FCM). Output dari FCM adalah deretan pusat cluster dan beberapa derajat keanggotaan untuk setiap titik data. Hasil clustering digunakan untuk melakukan segmentasi kelas konsumen dengan menggunakan model Fuzzy RFM. Model Fuzzy RFM yaitu dengan menggabungkan teori himpunan fuzzy dengan model RFM dengan segmentasi berdasarkan atribut Recency, Frequency, dan Monetary. Umumnya perusahaan retail menggunakan metode ini untuk proses segmentasi konsumennya. Pengelompokkan (cluster) pelanggan berdasarkan karakteristik dan sifat saat bertransaksi dapat dijadikan suatu alternatif dalam pemecahan masalah. Dalam hal  ini, pelanggan akan dibagi menjadi 4 kelompok atau cluster pelanggan diantaranya  Golden, Silver, Bronze, dan Iron adapun variabel yang menjadi acuan pengelompokannya adalah tanggal pembelian akhir , frekuensi beli, dan total pembelian. Data yang digunakan merupakan data transaksi pelanggan periode Januari sampai Juni 2016. Total data adalah 4007 transaksi dari 328 pelanggan. Setelah data tersebut diolah dengan algoritma Fuzzy C-Means dan metode RFM, hasil akhir pada proses ini menunjukkan iterasi berakhir pada iterasi ke – 9 dengan total fungsi objektif sebesar 102,2 dan perubahan fungsi objektif sebesar 51,1. Cluster pelanggan yang dihasilkan adalah Golden : 38, Silver: 186, Bronze : 103 dan Iron : 0 .


Author(s):  
Silvia Figini

Customer lifetime value (LTV, see e.g. Bauer et al. 2005 and Rosset et al. 2003), which measures the profit generating potential, or value, of a customer, is increasingly being considered a touchstone for administering the CRM (Customer relationship management) process. This in order to provide attractive benefits and retain high-value customers, while maximizing profits from a business standpoint. Robust and accurate techniques for modelling LTV are essential in order to facilitate CRM via LTV. A customer LTV model needs to be explained and understood to a large degree before it can be adopted to facilitate CRM. LTV is usually considered to be composed of two independent components: tenure and value. Though modelling the value (or equivalently, profit) component of LTV, (which takes into account revenue, fixed and variable costs), is a challenge in itself, our experience has revealed that finance departments, to a large degree, well manage this aspect. Therefore, in this paper, our focus will mainly be on modelling tenure rather than value.


2016 ◽  
pp. 1362-1401
Author(s):  
Niccolò Gordini ◽  
Valerio Veglio

In the global market of today, Customer Relationship Management (CRM) plays a fundamental role in market-oriented companies to understand customer behaviors, achieve and maintain a long-term relationship with them, and maximize the customer value. Moreover, the digital revolution has made information easy and fairly inexpensive to capture. Thus, companies have stored a large amount of data about their current and potential customers. However, this data is often raw and meaningless. Within the CRM framework, Data Mining (DM) is a very popular tool for extracting useful information from this data and for predicting customer behaviors in order to make profitable marketing decisions. This research aims to demonstrate the classification decision tree as one of the main computational data mining models able to forecast accurate marketing performance within global organizations. Particular attention is paid to the identification of the best marketing activities to which firms should concentrate their future marketing investments. The criteria is based on the loss functions that confirm the accuracy of this model.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document