scholarly journals Response to intravenous immunoglobulin in a patient of drug reaction eosinophilia systemic symptom syndrome with renal involvement complicated by steroid-induced avascular necrosis of femur

2020 ◽  
Vol 6 (2) ◽  
pp. 88
Author(s):  
DineshP Asati ◽  
Suman Patra ◽  
Richa Rupla ◽  
Saumya Narula
2021 ◽  
Author(s):  
Thanh Huong Phung ◽  
Khanh Ngoc Cong Duong ◽  
Mac Ardy Junio Gloria ◽  
Thien Khac Nguyen

Aim: Phenytoin (PHT) is a common anticonvulsant agent known for inducing severe cutaneous adverse reactions (SCARs). HLA-B*15:02 as a risk factor of PHT-induced SCARs was reported in numerous studies with inconsistent results. This meta-analysis aimed to establish pooling evidence of this association. Materials & methods: Pooled odds ratios (ORs) with 95% CIs were estimated using a random-effects model. Results: A total of 11 studies on 1389 patients, were included for the analyses. There was a significant association between HLA-B*15:02 and PHT-induced SCAR (pooled OR = 2.29, 95% CI: 1.25–4.19, p = 0.008). Furthermore, there was a significant association regarding Stevens–Johnson syndrome/toxic epidermal necrolysis (OR = 3.63, 95% CI: 2.15–6.13, p < 0.001) but no association regarding drug reaction with eosinophilia and systemic symptom. Conclusion: The results supported the recommendations of HLA-B*15:02 screening before treatment with PHT.


2015 ◽  
Vol 78 (1) ◽  
pp. 27 ◽  
Author(s):  
Jin-Yong Lee ◽  
Yun-Jae Seol ◽  
Dong-Woo Shin ◽  
Dae-Young Kim ◽  
Hong-Woo Chun ◽  
...  

2016 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
pp. 74 ◽  
Author(s):  
Yeong Jin Jeong ◽  
Byeongzu Ghanh ◽  
Ji Wan Lee ◽  
Jinoh Park ◽  
Tae-Bum Kim ◽  
...  

2020 ◽  
Vol 8 (4) ◽  
Author(s):  
Rudi Erwin Kurniawan ◽  
Raveinal Raveinal

Drug Reaction With Eosinophilia and Systemic Symptom (DRESS) atau sindroma DRESS merupakan suatu reaksi idiosinkratik yang terjadi setelah pemberian obat dalam dosis terapi yang ditandai dengan manifestasi klinis berupa adanya erupsi eritematosa, demam, kelainan hematologi terutama adanya eosinofilia dan adanya keterlibatan organ dalam seperti hepatitis, nefritis, limfadenopati, pneumonitis dan miokarditis. Sindroma DRESS sering disebabkan oleh obat seperti trimetropim, allopurinol, metronidazol, dapson dan abacavir. Penyaki ini juga dapat terjadi akibat reaksi silang obat, seperti obat anti konvulsan (carbamazepin, fenitoin, fenobarbital) dan obat anti inflamasi non steroid (piroksikam). Dilaporkan pasien wanita 34 tahun dengan keluhan utama kuning pada mata yang disertai bercak kemerahan pada wajah, badan, lengan dan tungkai. Manifestasi klinis muncul setelah pasien mengkonsumsi obat anti tuberkulosis selama 1,5 bulan. Pada pemeriksaan penunjang yang khas tampak eosinophilia dengan limfositik atipik dan keterlibatan organ dalam berupa hepatitis setelah menyingkirkan penyebab lain dari hepatitis. Setelah dilakukan penghentian obat anti tuberkulosis selama 2 mingga tampak perbaikan yang signifikan pada manifestasi kulit dan hematologi. Pasien kemudian dilakukan tes provokasi untuk menentukan obat yang menjadi penyebab terjadinya sindroma DRESS.


2016 ◽  
Vol 67 (5) ◽  
pp. 267 ◽  
Author(s):  
Joon Hyuk Choi ◽  
Nae-Yun Heo ◽  
Seung Ha Park ◽  
Chan Sun Park ◽  
Kyeong Min Jo ◽  
...  

2017 ◽  
Vol 27 (3) ◽  
pp. 271-273 ◽  
Author(s):  
Sayeef Mirza ◽  
Ebone’ Hill ◽  
Steven P. Ludlow ◽  
Sowmya Nanjappa

Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document