Flower morphogenesis and gametophyte fertility attest to the rare condition of gynomonoecy in Parietaria debilis (Urticaceae)

Parietaria debilis G. Forst. is gynomonoecious, which is a rare condition in the Urticaceae family and among angiosperms. Apetalous flowers of two different morph types (monoclinous, pistillate) occur in the same inflorescence and are reduced in size and in the number of whorls and of organs per whorl. The objective of this study was to compare the morphogenesis of monoclinous and pistillate flowers to determine whether the monoclinous flowers produce fertile gametophytes, and elucidate the pathways leading to the absence of stamens and to the changes in number of whorls and organs per whorl. Flower buds and flowers (non-fertilized, fertilized) were processed for surface and anatomical studies. Pollen ultrastructure and viability were determined. Inflorescences with fertilized flowers were checked for the presence and location of fruits/viable seeds. The monoclinous flower has four sepals, four stamens, and a uniovulate pseudomonomerous gynoecium. In the pistillate flower, the stamens are absent or, rarely, aborted. No petals are formed. The gynoecium is pseudomonomerous, originated as a central primordium that differentiates into two carpels, but only one develops and houses an ovule. Monoclinous and pistillate flowers produce viable seeds. Thus, our data confirmed that this species is indeed gynomonoecious.

Pollen Ultrastructure of Genus Dendrobium Orchids as a Learning Resource

Anggrek genus Dendrobium merupakan salah satu genus dari divisi spermatophyta yang merupakan kelompok tumbuhan yang berkembang dengan menggunakan biji. Tumbuhan berbiji tentu memiliki bunga sebagai alat perkembangan generatifnya. Perkembangan generatif pada bunga artinya pertemuan antara sel gamet jantan dan sel gamet betina. Sel gamet betina pada tumbuhan dihasilkan oleh putik, sedangkan sel gamet jantan disebut serbuk sari atau pollen. Genus Dendrobium merupakan salah satu kekayaan alam Indonesia, jumlahnya diperkirakan mencapai 275 spesies. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana ultrastruktur pollen anggrek genus Dendrobium dari sepuluh spesies yang diamati menggunakan SEM. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan unit pollen untuk semua spesies yaitu kategori pollinia, sedangkan untuk polaritas pollen adalah apolar. Jenis aperture kesepuluh spesies yang diamati mempunyai aperture dengan pola yang tidak beraturan dan lebih dari enam yang disebut colpate. Bentuk pollen dari semua spesies yang diteliti bentuknya adalah subprolate hingga prolate dan ukuran pollen termasuk dalam kategori minuta hingga media. Ornamentasi pollen atau skluptur pollen tidak teridentifikasi dikarenakan ukuran pollen yang terlalu kecil, permukaan pollen terlihat kurang jelas. Sumber belajar yang digunakan adalah atlas.