lot splitting
Recently Published Documents


TOTAL DOCUMENTS

62
(FIVE YEARS 7)

H-INDEX

17
(FIVE YEARS 0)

INFOMATEK ◽  
2020 ◽  
Vol 22 (2) ◽  
pp. 115-122
Author(s):  
Rinto Yusriski ◽  
Ragil Pardiyono ◽  
Sinta Rahmawati ◽  
Lia Nur Atika

PT XYZ merupakan salah satu perusahaan manufaktur yang bergerak di bidang mebel seperti meja, rak dan kursi. Karakteristik pekerjaan yang diproses perusahaan adalah terdapat sejumlah pekerjaan yang harus dikerjakan pada mesin-mesin dengan routing yang berbeda-beda (memiliki aliran proses job shop) dan setiap pekerjaan terdiri atas satu atau lebih unit permintaan. Hasil studi awal menunjukkan bahwa terdapat masalah pada Departemen produksi bagian konstruksi multi bending yaitu tidak tercapainya target produksi harian (tercapai sebesar 77%). Berdasarkan hasil pengecekan kapasitas menunjukkan bahwa kapasitas tersedia sebesar 22.080 menit, sementara waktu yang diperlukan adalah 5.472 menit. Dengan demikian, target produksi seharusnya dapat selesai pada waktu yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Studi awal menyimpulkan bahwa metoda penjadwalan perusahaan perlu diperbaiki. Perusahaan mengadopsi teknik penjadwalan dengan aturan prioritas First-Come-First-Serve (FCFS), yaitu prioritas pengerjaan job diurutkan berdasarkan saat kedatangan job ke lantai produksi. Analisa awal menunjukkan bahwa keterlambatan ini disebabkan oleh pengiriman pekerjaan dari suatu mesin ke mesin yang lain yang dilakukan setelah seluruh komponen pekerjaan tersebut diselesaikan. Hal ini mengakibatkan makespan yang panjang sehingga beberapa pekerjaan selesai melampaui saat tenggat (due date). Pada sistem nyata diketahui bahwa stasiun kerja memiliki jumlah mesin lebih dari satu sehingga memungkinkan job untuk dijadwalkan pada mesin-mesin tersebut secera paralel. Selain itu, komponen-komponen dari job yang telah selesai bisa saja dikirimkan pada mesin selanjutnya (operation overlapping) sesuai routing tanpa harus menunggu seluruh komponen selesai. Hal ini membutuhkan penentuan besar ukuran lot yang harus ditransfer antar mesin. Penelitian ini mengusulkan metode penjadwalan dengan menggunakan prioritas Shortest Processing Time (SPT) yang digkombinasikan dengan teknik lot splitting. Asumsi yang digunakan adalah seluruh job sudah tersedia dari saat t=0. Hasil dari penjadwalan usulan ini mempunyai hasil yang lebih baik dalam mengurangi makespan sebesar 20,7% dan meningkatkan utilitas mesin sebesar 8%.


2018 ◽  
Vol 48 ◽  
pp. 63-72 ◽  
Author(s):  
Matthias Thürer ◽  
Nuno O. Fernandes ◽  
Sílvio Carmo-Silva ◽  
Mark Stevenson
Keyword(s):  

Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document