JTMT : Journal Tadris Matematika
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

10
(FIVE YEARS 10)

H-INDEX

0
(FIVE YEARS 0)

Published By Institut Agama Islam Muhammadiyah Sinjai

2745-9551, 2745-956x

2021 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
pp. 9-11
Author(s):  
Prima Mytra ◽  
Meisaraswaty Arsyad ◽  
Anggy Heriyanti

Berbagai macam media pembelajaran online saat ini bermunculan, salah satunya edmodo. Edmodo merupakan media pembelajaran dalam bentuk website dengan konsep media social sebagai ruang belajar virtual bagi siswa. Tujuan artikel ini adalah memperkenalkan edmodo sebagai salah satu media pembelajaran online yang menawarkan model dan strategi belajar yang akan memudahkan guru, dosen, dan orang tua mengotrol mahasiswa sehingga dapat belajar dengan baik serta dapat meningkatkan minat belajar mahasiswa. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif. Hasil dari angket dan wawancara dari subjek penlitian menunjukkan bahwa belajar jarak jauh menjadi lebih praktis dengan menggunakan media edmodo.


2021 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
pp. 27-34
Author(s):  
Irmayanti Irmayanti ◽  
Nurul Islamiah ◽  
Syarifuddin Syarifuddin

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan pelaksanaan pembelajaran terkait sosiomatematika yang berbasis kearifan lokal di SDN 224 Palae. Indikator yang digunakan dalam penelitian ini adalah prosedur pemecahan masalah, prosedur pemecahan masalah yang dapat diterima, alternatif prosedur, perumusan prosedur yang lebih efektif. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Sumber data penelitian ini adalah siswa kelas V SDN 224 Palae. Adapun teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara dan dokumentai. Instrumen yang digunakan adalah perangkat pembelajaran, lembar observasi,  dan pedoman wawancara. Adapun analisis data yang digunakan adalah reduksi data, penyajian data, dan kesimpulan/verifikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran matematika realistik dan pembelajaran kontekstual dapat mengasah kemampuan sosiomatematika siswa  SDN 224 Palae Kelas V yang berbasis pada kearifan lokal. Adapun indikator sosiomatematika yang dapat dicapai oleh siswa dengan pembelajaran matematika realistik adalah prosedur pemecahan masalah, alternatif prosedur sedangkan pada pembelajaran kontekstual adalah alternatif prosedur, perumusan prosedur yang lebih efektif, dan prosedur pemecahan masalah yang dapat diterima.


2021 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
pp. 19-26
Author(s):  
Nurhikmah Nurhikmah ◽  
Ernawati Ernawati

Penelitian ini merupakan penelitian Pre-experimental yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI) terhadap kemampuan berpikir kritis matematis siswa berbasis media whatsapp kelas VIII SMP Negeri 11 Maros. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan one group pretest-posttest design. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 11 Maros dengan sampel yang dipilih menggunakan metode purposive sampling atau dengan pertimbangan kriteria tertentu sebanyak 14 siswa dalam satu kelas eksperimen yaitu kelas VIII A. Pengumpulan data menggunakan tes kemampuan berpikir kritis matematis dan lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran yang telah divalidasi oleh ahli. Data penelitian ini dianalisis secara deskriptif dan inferensial dengan uji normalitas sebagai uji prasyarat analisis dan uji paired sample t-test sebagai uji hipotesis. Hasil analisis data menunjukkan bahwa rata-rata hasil pre-test 35,29 sedangkan rata-rata post-test 60,7. Berdasarkan uji-t diperoleh 0,001 < α = 0,025 yang berarti terdapat peningkatan yang signifikan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh signifikan pada siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI) terhadap kemampuan berpikir kritis matematis siswa berbasis media whatsapp kelas VIII SMP Negeri 11 Maros


2021 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
pp. 1-8
Author(s):  
Nurjannah Nurjannah ◽  
Mirna Mirna ◽  
Nurlili Nurlili ◽  
Andi Auliya Ismunandar

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif yang bertujuan mendeskripsikan hasil analisis kesalahan siswa berdasarkan tahapan Polya dalam memecahkan masalah PISA ditinjau dari gender. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 20 Sinjai. Pengumpulan data dilakukan dengan pemberian tugas pemecahan masalah matematika berupa soal PISA dan wawancara. Untuk menguji kredibiltas data dilakukan dengan triangulasi waktu. Pada tahap memahami masalah dan membuat rencana penyelesaian, subjek perempuan tidak melakukan kesalahan. Pada tahap melaksanakan rencana, hasil perhitungan yang diperoleh subjek salah karena subjek tidak mampu memahami dan menghubungkan konsep yang sesuai dengan masalah yang sedang dihadapi. Pada tahap memeriksa kembali, subjek menguji dan memeriksa langkah-langkah dan hasil perhitungan yang dilakukan berulangkali untuk memastikan bahwa hasil perhitungan sudah benar meskipun kenyataannya jawabannya masih salah karena memang konsep yang digunakan untuk menyelesaikan soal PISA tersebut salah. Pada tahap membuat rencana penyelesaian, subjek laki-laki melakukan kesalahan yakni membuat perencanaan pemecahan masalah tanpa menggunakan konsep yang benar. Pada tahap melaksanakan rencana, subjek melaksanakan strategi yang dipilih. Pada tahap memeriksa kembali, subjek melakukan pengecekan dengan menguji dan memeriksa kembali langkah demi langkah strategi pemecahan masalah yang digunakan dan semua sudah sesuai. Namun karena strategi yang dipilih hanya tebakan, maka subjek tidak mengetahui bahwa jawaban yang diperoleh salah.


2021 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
pp. 12-18
Author(s):  
Annisa Rahayu ◽  
Ernawati Ernawati ◽  
Rizqi Ashari Rahim
Keyword(s):  

Penelitian ini merupakan penelitian Quasi Experimental yang bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa dari penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Number Head Together (NHT) dan Think Pair Share (TPS) pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 11 Maros Baru. Metode penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan contrablanced design, dimana terdapat dua kelompok eksperimen. Number Head Together sebagai kelompok eksperimen I dan Think Pair Share sebagai  keompok eksperimen II.. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII C sebagai eksperimen I dan kelas VII B sebagi eksperimen II. Instrumen penelitian yang digunakan adalah tes hasil belajar matematika berupa Essai yang telah divalidasi. Teknik Analisis data yang digunakan adalah teknik statistik deskriptif dan teknik statistik inferensial. Berdasarkan hasil analisis data di simpulkan bahwa hasil belajar siswa yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe Number Head Together (NHT) pada kelas Eksperimen I, nilai rata-ratanya 80.30 dan standar deviasi 8.354 sedangkan siswa  yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) pada kelas Eksperimen II nilai rata-ratanya 71.50 dan standar deviasi 10.014. Hasil uji-t diperoleh nilai sig sebesar 0.047 < 0.05 maka dapat disimpulkan bahwa analisis hipotesis Ho ditolak dan H1 diterima yaitu terdapat perbedaan hasil belajar matematika siswa antara kelas yang diajar model pembelajaran kooperatif tipe Number Head Together (NHT) dengan kelas yang dajar model pembelajaran tipe Think Pair Share (TPS) kelas VII SMP Negeri 11 Maros Baru


2020 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 27-32
Author(s):  
Danial Danial

Jenis penelitian ini adalah mix kualitatif dan kuantitatif yang bertujuan untuk mendeskripsikan keterlaksanaan kurikulum 2013 dalam mata pelajaran matematika di SMP Negeri 33 Makassar yang meliputi perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, penilaian pembelajaran dan faktor-faktor yang mempengaruhi dalam pelaksanaan kurikulum 2013. Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah (1) lembar observasi, dan (2) Pedoman wawancara. Subjek penelitian ini guru matematika yang mengajar di kelas VII (tujuh) sebanyak 2 guru yang sudah mengikuti pelatihan kurikulum 2013. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Perencanaan pembelajaran matematika oleh guru berdasarkan Kurikulum 2013 pada subjek ARF dan HSR yang sudah mengikuti pelatihan kurikulum 2013 berada pada kategori amat baik. (2) Pelaksanaan pembelajaran matematika oleh guru berdasarkan kurikulum 2013 pada subjek ARF yang sudah mengikuti pelatihan kurikulum 2013 berada pada kategori pada kategori baik, sedangkan subjek HSR berada pada kategori cukup (3) Penilaian pembelajaran matematika oleh guru berdasarkan kurikulum 2013 pada subjek ARF dan HSR yang sudah mengikuti pelatihan kurikulum 2013 berada pada kategori sama yaitu amat baik (4) faktor-faktor yang mempengaruhi pelaksanaan kurikulum 2013 dibagi atas 2 bagian yaitu: a) faktor penentu yaitu subjek ARF telah mengikuti pelatihan kurikulum 2013 sebanyak 2 kali dan subjek HSR sebanyak 1 kali, serta siap menerapkan kurikulum 2013 demi kemajuan pendidikan khususnya di SMP Negeri 33 Makassar, dan respon baik oleh kepala sekolah dengan melakukan pelatihan di sekolah dan melengkapi sarana dan prasarana. b) faktor penghambat yaitu tentang penilaian belum sepenuhnya dipahami dengan baik oleh subjek ARF maupun Subjek HSR, dan faktor lainnya adalah masih ada peserta didik yang belum aktif dalam pembelajaran


2020 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 14-19
Author(s):  
Fitriani Fitriani

Pembelajaran matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang wajib dipelajari oleh peserta didik disetiap jenjang pendidikan. Pentingnya mempelajari matematika bukan hanya sekedar memperoleh prestasi yang tinggi dalam bidang matematika, tetapi lebih dari itu matematika merupakan jembatan bagi siswa melatih proses berpikir sistematis, logis, dan kritis dalam menyelesaikan masalah. Salah satu kompetensi yang penting untuk dikembangakan dalam matematika adalah kemampuan pemecahan masalah. Oleh sebab itu peneliti mengkaji tentang kemampuan pemecahan masalah siswa pada tingkat SMP. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan kemampuan pemecahan masalah siswa SMP. Pembelajaran matematika pada siswa SMP memerlukan kemampuan. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu (quasi experiment). Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 15 Yogyakarta yang terdiri atas sepuluh kelas. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini soal tes kemampuan pemecahan masalah matematis siswa. Data dalam penelitian ini diuji menggunakan uji t proporsi dan uji paired sample test dengan hampiran normal. Hasil penelitian diperoleh bahwa kemampuan pemecahan masalah siswa SMP tergolong baik.


2020 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 20-26
Author(s):  
Syarifuddin Syarifuddin

Rendahnya prestasi belajar siswa salah satu penyebabnya adalah rendahnya pemahaman siswa terhadap konsep yang dipelajari. Salah satu upaya untuk meningkatkan kemampuan tersebut adalah dengan pemilihan model pembelajaran yang efektif dalam pembelajaran matematika. Oleh karena itu, tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan keefektifan penerapan model pembelajaran learning cycle terhadap pemahaman kosep matematika pada materi teorema Pythagoras siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Salomekko Kabupaten Bone. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII A  yang berjumlah 24 siswa sebagai kelas eksperimen. Dalam pengambilan sampel dilakukan dengan cara simple random sampling. Hasil analisis deskriptif dan inferensial menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran learning cycle efektif diterapkan dalam pembelajaran matematika materi teorema Pythagoras siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Salomekko ditinjau dari aspek: (a) rata-rata skor pemahaman konsep matematika pada posttest lebih besar dari 74.9 (KKM) dan rata-rata skor gain ternormalisasi lebih besar dari 0.29 (kategori sedang), (b) rata-rata skor aktivitas belajar siswa untuk setiap pertemuan lebih dari 70% aspek pengamatan berada pada kriteria waktu ideal, dan (c) rata-rata skor respons siswa lebih besar dari 3.5 (kategori positif). Disimpulkan bahwa model pembelajaran learning cycle efektif diterapkan dalam pembelajaran matematika materi teorema Pythagoras pada siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Salomekko Kabupaten Bone


2020 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 1-6
Author(s):  
Prima Mytra ◽  
Anggy Heriyanti

Penelitian ini adalah penelitian deskriptif-kualitatif yang bertujuan untuk mendeskripsikan pemahaman relasional dan instrumental siswa kelas VII SMP Negeri 1 Salomekko pada materi pecahan. Dalam penelitian ini terpilih subjek penelitian sebanyak 4 siswa yang ditentukan berdasarkan hasil tes diagnostik. Data dikumpulkan dengan metode tes diagnostik dan wawancara semi tersruktur. Metode analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa yang memiliki pemahaman relasional mampu menjawab soal-soal materi pecahan dengan mengaitkan beberapa konsep serta mampu memberikan alasan yang rasional dari jawaban yang diberikan. Sementara siswa yang memiliki pemahaman instrumental menjawab soal-soal materi pecahan berasal dari hafalan serta tidak mampu memberikan alasan dari jawaban-jawaban yang diberikan. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa cukup sulit menemukan siswa yang memiliki pemahaman relasional dibandingkan siswa yang memiliki pemahaman instrumental. Terbukti pada penelitian ini, hanya ditemukan 1 siswa yang memiliki pemahaman relasional.  


2020 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 7-13
Author(s):  
Nurjannah Nurjannah

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif yang bertujuan untuk mendeskripsikan proses berpikir kreatif siswa SMP berdasarkan tahapan Wallas dalam memecahkan masalah matematika ditinjau dari adversity quotient. Subjek penelitian ini terdiri dari tiga siswa kelas VIII di SMP Negeri 2 Kahu yang masing-masing merupakan kategori climber, camper dan quitter, berjenis kelamin perempuan dengan kemampuan matematika relatif sama, dan berkemampuan komunikasi baik. Pengumpulan data dilakukan dengan pemberian tugas pemecahan masalah matematika dan wawancara. Untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan triangulasi waktu. Pada waktu yang berbeda diberikan tugas dan wawancara dengan masalah yang ekuivalen dengan tugas sebelumnya. Proses berpikir kreatif siswa climber pada tahap persiapan, memahami masalah dengan membaca soal dengan seksama dan mengaitkan konsep dan informasi yang relevan dengan soal. Pada tahap inkubasi, siswa climber mengendapkan informasi atau masalah saat mengalami kejenuhan dengan melakukan kegiatan lain. Pada tahap iluminasi, siswa menemukan ide kunci pemecahan masalah. Pada tahap verifikasi, siswa menguji ide yang ditemukan, menerapkan ide dengan melakukan substitusi pada ketiga rumus atau cara yang telah diperoleh, menguji dan memeriksa langkah-langkah dan hasil perhitungan berulang kali untuk memastikan bahwa hasil perhitungan ketiga cara tersebut sama. Proses berpikir kreatif siswa camper pada tahap persiapan yaitu memahami masalah dengan membaca soal dengan seksama dan mengaitkan konsep dan informasi yang relevan dengan soal. Pada tahap inkubasi, siswa mengendapkan informasi atau masalah saat mengalami kejenuhan dan memikirkan hal lain yang tidak ada hubungannya dengan masalah. Pada tahap iluminasi, siswa menemukan ide kunci pemecahan masalah. Pada tahap verifikasi, siswamenguji ide yang ditemukan pada dengan membandingkan hasil yang diperoleh, menerapkan ide tersebut pada permasalahan dengan melakukan substitusi. Siswa sempat mencoba untuk mengerjakan cara ketiga, akan tetapi berhenti ketika mengalami kesulitan dan merasa tidak mampu. Proses berpikir kreatif siswa quitter pada tahap persiapan, siswa memahami masalah dengan membaca soal berulang-ulang dan mengaitkan konsep dan informasi yang relevan dengan soal. Pada tahap inkubasi, siswamengendapkan informasi atau masalah saat mengalami kejenuhan dengan melakukan kegiatan lain. Pada tahap iluminasi, siswa menemukan ide kunci pemecahan masalah. Pada tahap verifikasi, siswa tidak melakukan pengujian terhadap cara yang digunakan. Kemudian, siswa menerapkan ide tersebut pada permasalahan dengan melakukan substitusi pada kedua rumus atau cara yang telah diperoleh. Namun, hasil antara cara 1 dan cara 2 berbeda. Siswa kemudian menguji dan memeriksa ulang pemecahan masalah dengan cara melakukan operasi pada rumus-rumus yang digunakan. Siswahanya mengerjakan dua cara dan tidak mau lagi mencoba untuk mengerjakan cara lain karena mengalami kesulitan


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document