Jurnal Teknologi Kimia Unimal
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

98
(FIVE YEARS 41)

H-INDEX

2
(FIVE YEARS 0)

Published By LPPM Universitas Malikussaleh

2580-5436, 2303-3991

2021 ◽  
Vol 10 (2) ◽  
pp. 15
Author(s):  
Dara Sabhira Nasrunna Nasrul ◽  
Nasrul ZA ◽  
Muhammad Muhammad

Penelitian Kontrol Proportional – Integral (PI) adalah kontroller yang berfungsi menentukan presisi suatu sistem instrumentasi dengan karakteristik adanya umpan balik pada sistem tersebut (Feed back). Slug Catcher adalah sebuah alat pemisah  digunakan untuk memisahkan lumpur, lendir, minyak, air dan gas yang berasal dari Wellpad. Metodologi penelitian ini adalah membuat model steady state Slug Catcher, lalu mengubah model steady state menjadi model dynamic, lalu membuat model kontrol PI, setelah itu melakukan tuning terhadap kontrol PI dan melakukan pengujian terhadap kontrol PI, dengan cara memberi gangguan pada set point. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan waktu respon tercepat terhadap gangguan tekananan serta mendapatkan variable Kc dan Ti terbaik. Hasil dari penelitian pengaplikasian sistem kontrol PI didapatkan waktu tercepat yaitu 0.1 menit dengan nilai Kc= 1, dan Ti= 0.01. Pada suhu 85.31oC dengan tekanan 4238 kPa dengan laju alir 339.62 MMSCFD. Sedangkan waktu terlama pada hasil pengujian kontrol PID dengan mengubah tekanan menjadi 4270 kPa , yaitu 2.8 menit dengan nilai Kc= 1.07, dan nilai Ti= 0.04.



2021 ◽  
Vol 10 (2) ◽  
pp. 45
Author(s):  
Cindy Yulia Febriani
Keyword(s):  

Penelitian ini melakukan hidrolisis lignoselulosa menggunakan asam sulfat dengan limbah kelapa berupa batok dan sabut kelapa untuk memeroleh zat lignin. Rasio padatan:larutan yang digunakan sebesar 3:25 (m/v). Variasi waktu pemanasan 2 hingga 5 jam. Lignin tidak larut asam yang diperoleh diuji karakterisasi menggunakan FT-IR dan SEM. Rata-rata yield lignin tidak larut dan larut asam pada batok kelapa lebih besar daripada sabut kelapa. Gugus metoksil menghilang setelah hidrolisis, gugus guaiasil terdeteksi pada batok kelapa setelah proses hidrolisis, adanya cincin aromatik yang berkaitan dengan lignin pada masing-masing sampel sebelum dan setelah hidrolisis, serta gugus siringil pada sabut kelapa sebelum dan setelah proses hidrolisis.



2021 ◽  
Vol 10 (2) ◽  
pp. 83
Author(s):  
Masrullita Masrullita ◽  
Yogi Ardhika Wijaya ◽  
Novi Sylvia ◽  
Ferri Safriwardy

Salah satu pencemar yang berbahaya dalam limbah buangan industri yaitu logam berat besi (Fe2+). Banyak teknik pengolahan yang dilakukan untuk mwnurunkan kadar logam berat besi. Salah satunya diantaranya adalah dengan teknik adsorbs.  Adsorpsi sering digunakan karena prosesnya yang sederhana dan efektif untuk mengurangi kadar logam berat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efektifitas karbon aktif kulit singkong sebagai adsorben pada penyerapan logam besi (Fe2+), mengkaji pengaruh waktu kontak dan variasi konsentrasi aktivator terhadap daya serap besi (Fe2+) serta mekanisme penyerapan melalui metode pendekatan isotherm adsorpsi Freundlich dan Langmuir. Penelitian ini dilakukan dengan suhu karbonasi 300 ºC selama 2 jam dengan variasi konsentrasi aktivator 10%, 20%, 25%, dan 30% serta memvariasikan waktu kontak selama 30, 60, 90, dan 120 menit. Hasil yang diperoleh adalah, % efisiensi adsorpsi maksimum yaitu 94,07% serta kapasitas adsorpsi maksimum yaitu 470,35 mg/g pada konsentrasi aktivator 30% dan waktu kontak 120 menit. Mekanisme adsorpsi yang terjadi mendekati persamaan isotherm Langmuir dengan nilai R2 = 0,9999, diduga proses penyerapan terjadi secara kimisorpsi monolayer. Dari hasil yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa semakin lama waktu kontak dan semakin tinggi konsentrasi aktivator maka semakin tinggi kapasitas adsorpsi dan % efisiensi adsorpsi Fe2+ yang diperoleh.



2021 ◽  
Vol 10 (2) ◽  
pp. 1
Author(s):  
Deifa Nurfiqih ◽  
Lukman Hakim ◽  
Muhammad Muhammad
Keyword(s):  
Palm Oil ◽  

Asam lemak merupakan hasil hidrolisa dari minyak sawit, didalam minyak sawit terdapat berbagai macam asam lemak, tetapi didalam perhitungan asam lemak yang digunakan adalah asam palmitate. Selain proses hidrolisa, proses oksidasi juga dapat terjadi karena kenaikan asam lemak bebas. Air dapat menguap pada minyak sawit jika dipanaskan pada suhu 150oC, karena itu pemanasan perlu dilakukan untuk mengurangi pertambahan asam lemak bebas pada CPO dengan proses hidrolisa. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan antara lama penyimpanan, suhu pemanasan dan persentase air didalam minyak kelapa sawit. Metode yang digunakan yaitu persiapan bahan baku dan tahap pengujian. Untuk hasil dalam analisa asam lemak bebas dan kadar air yang paling bagus yaitu waktu penyimpanan selama 8 jam pada suhu 60oC dengan nilai asam lemak bebas (ALB) yaitu 2,5% dan kadar airnya dengan nilai 0,38%. Hasil analisa yang dihasilkan persentase air sangat berpengaruh besar dalam kenaikan asam lemak bebas (ALB) dibandingkan dengan suhu pemanasan dalam minyak kelapa sawit. Diharapkan untuk penelitian selanjutnya dapat dilakukan variasi waktu pemanasan agar memperoleh hasil yang sesuai dengan standar mutu.



2021 ◽  
Vol 10 (2) ◽  
pp. 71
Author(s):  
Zukhrufi Dina Nasution ◽  
Meriatna Meriatna ◽  
Azhari Azhari

Biodiesel merupakan bahan bakar alternatif untuk mesin diesel yang terdiri dari  alkil monoester dari minyak tumbuhan atau lemak hewan. Minyak goreng adalah minyak yang berasal dari lemak tumbuhan atau hewan yang dimurnikan dan berbentuk cair pada suhu kamar dan biasanya digunakan untuk menggoreng bahan makanan. Katalis heterogen adalah katalis yang ada dalam fase berbeda dengan pereaksi dalam reaksi yang dikatalisisnya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memanfaatkan tandan buah pisang yang telah diabukan dengan furnace pada suhu 700ᵒC selama 4 jam yang digunakan sebagai katalis heterogen dalam proses pembuatan biodiesel. Proses transesterifikasi mereaksikan minyak dan metanol untuk menghasilkan metil ester dan gliserol. Metil ester yang dihasilkan pada lapisan atas dipisahkan dari gliserol dan kemudian dimurnikan. Pengaruh dari berbagai variabel proses seperti jumlah katalis dan rasio molar minyak metanol diamati dalam percobaan ini. Sifat-sifat biodiesel seperti densitas, viskositas, kadar air dan bilangan asam dievaluasi dan dibandingkan dengan Standar Nasional Indonesia (SNI). Yield maksimum adalah 90,97% yang didapat dengan menggunakan perbandingan mol metanol:minyak adalah 1:7 pada suhu 60oC dengan waktu reaksi 90 menit dan katalis 3 (m/m)%.



2021 ◽  
Vol 10 (2) ◽  
pp. 57
Author(s):  
Ishak Ibrahim ◽  
Yuni Evama ◽  
Novi Sylvia
Keyword(s):  

Tanaman Serai Dapur (Cymbopogon citratus) adalah tanaman yang  biasanya menghasilkan minyak atsiri yaitu yang termasuk dalam famili pinaceae. Minyak atsiri tanaman ini biasanya dihasilkan dari daun dan batangnya, yang mengandung citral. Citral adalah gabungan dari dua isomeraldehida monoterpene acylic. Senyawa citral ini membentuk turunan-turunan   lain yaitu sitronella, sitronelol, dan geraniol. Pemisahan minyak Atsiri dari daun dan batang menggunakan metode ekstraksi maserasi dengan dua jenis pelarut yang berbeda yaitu, metanol dan n-Hexana. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui yield dan densitas tertinggi minyak Atsiri Serai Dapur yang diperoleh berdasarkan pengaruh perbedaan jenis pelarut yang digunakan terhadap proses maserasi serta menganalisa komposisi senyawa kimia dalam minyak atsiri yang dihasilkan oleh serai dapur dengan menggunakan alat GC-MC, dan menganalisa kelarutan minyak atsiri Serai Dapur dalam alkohol. Pada penelitian ini menggunakan variasi berat bahan baku/pelarut = (1:4) gr/ml, yaitu berat bahan baku (150 gr, 200 gr, 250 gr, dan 300 gr)  dan Jenis Pelarut (metanol, dan n-Hexana), kemudian dilakukan ekstraksi secara maserasi (perendaman) yaitu selama 3 hari dan pemisahan dilakukan dengan menggunakan distilasi. Dari hasil penelitian yield minyak Serai Dapur tertinggi diperoleh pada jenis pelarut metanol dengan yield rata-rata sebesar  11,64%, dibandingkan pelarut n-Hexana sebesar 5,08%. Dan densitas minyak Atsiri tertinggi diperoleh pada pada pelarut metanol yaitu, sebesar 0,892 gr/ml, dibandingkan pelarut n-hexana yaitu 0,852 gr/ml, minyak atsiri Serai Dapur yang cepat larut dalam alkohol 80% diperoleh pada pelarut metanol yaitu 1:2 gr/ml, dibandingkan  pelarut n-Hexana yaitu, 1:3 gr/ml. Dari Hasil  Uji komponen  utama  minyak  atsiri  pada  Sereh Dapur dengan GC-MS,  diperoleh  kadar  sitronelal  sebesar  85,05 %, kadar geraniol sebesar 7,16 % dan  kadar  sitronelol  sebesar  5,06 %. 



2021 ◽  
Vol 10 (2) ◽  
pp. 26
Author(s):  
Dinda Robiatul Al Qory ◽  
Zainuddin Ginting ◽  
Syamsul Bahri ◽  
Syamsul Bahri

Jumlah produksi minyak jelantah di Indonesia telah mencapai 4 juta ton/tahun. Karbon aktif merupakan suatu bahan berkarbon dengan luas permukaan dalam yang sangat tinggi dan mempunyai sifat sebagai penyerap, dan berkemampuan tinggi sebagai penyerap bahan kimia. Biji salak mengadung selulosa dan senyawa aktif lainnya sehingga dapat dijadikan sebagai karbon aktif dalam pemurnian minyak jelantah. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari proses pembuatan karbon aktif dari biji salak dengan aktivator H2SO4 dan pengaruh massa karbon aktif, ukuran adsorben, dan waktu adsorpsi untuk proses pemurnian minyak jelantah sehingga minyak jelantah dapat digunakan kembali. Pada penelitian ini biji salak dihancurkan menjadi bagian yang lebih kecil kemudian dikeringkan lalu di furnace dengan suhu 3500C selama 1,5 jam lalu dihaluskan dan diayak 80 dan 100 mesh, kemudian diaktivasi menggunakan H2SO4. Minyak jelantah dipanaskan dan dimasukkan karbon aktif sesuai massa, waktu dan ukuran adsorben yang telah ditetapkan. Penelitian ini memvariasikan massa, waktu adsorpsi, dan ukuran adsorben. Hasil penelitian yang diperoleh yaitu kondisi terbaik penurunan kadar FFA, bilangan asam, kadar air dan bilangan peroksida minyak jelantah yaitu pada massa karbon aktif 30 gram, ukuran adsorben 100 mesh, waktu adsorpsi 90 menit dan kadar air pada waktu adsorpsi 120 menit dengan nilai 0,108%; 0,244 mg KOH/g; 0,062%; dan 2,5 mek O2/kg  



2021 ◽  
Vol 10 (2) ◽  
pp. 37
Author(s):  
Zulnazri Zulnazri ◽  
Waizul Fahri Purba ◽  
Jalaluddin Jalaluddin

Hidrolisis tongkol jagung memakai asam asetat sebagai katalisator untuk pembentukan furfural dilakukan dengan mempelajari pengaruh suhu dan waktu reaksi terhadap densitas, viskositas dan yield furfural. Penelitian ini dilakukan dengan mereaksikan tongkol jagung dengan asam asetat di dalam labu leher tiga berukuran 500 ml di waterbath. Proses berjalan pada variasi suhu 90 0C, 100 0C, dan 110 0C dan variasi waktu reaksi 60 menit, 80 menit, dan 100 menit. Hidrolisis yang di hasilkan untuk analisa densitas, viskositas, dan yield furfural. Dari analisis bahan baku tongkol jagung didapatkan kadar pentosan 30,4 %. Hasil dari analisa densitas dengan mengunakan picnometer diperoleh densitas tertinggi yaitu 1,66 gram/ml. hasil dari analisa viskositas dengan menggunakan viskometer ostwald diperoleh viskositas tertinggi yaitu 1,953 Cp. Hasil dari analisa yield furfural dengan menggunakan metode titrasi diperoleh yield furfural tertinggi yaitu 7,26 %. Hasil penelitian menunjukkan nilai tertinggi densitas, viskositas, dan yield furfural di suhu dan waktu maksimum.



2021 ◽  
Vol 10 (2) ◽  
pp. 92
Author(s):  
Suryati Suryati ◽  
Novi Sylvia

Kulit kopi adalah  salah  satu  limbah dari hasil proses pengolahan kopi. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji kondisi proses pengolahan limbah kulit kopi arabika menjadi gula reduksi. Penelitian terdiri atas tiga tahap, yaitu tahap pengolahan awal kulit kopi, tahap delignifikasi dan tahap hidrolisis. Pada tahap awal kulit kopi dibersihkan, lalu dijemur selama 3-4 hari untuk menghilangkan kadar air, selanjutnya didelignifikasi secara organosolv dengan variasi pelarut etanol 20%, 35% dan 50% dengan variasi waktu 60 menit, 100 menit dan 120 menit. Kemudian dihidrolisis dengan katalis H2SO4 1% pada suhu 100℃ selama 4 jam. Dari hasil pengujian didapat kadar gula reduksi yang paling besar terdapat pada konsentrasi etanol 50% dan waktu delignifikasi 2 jam, dengan kadar gula reduksi yang dihasilkan sebesar 27.14%. Kadar gula reduksi terendah terdapat pada konsentrasi etanol 30%, dan waktu delignifikasi 1 jam dengan kadar gula reduksi sebesar 20,90%. Kadar yield yang paling besar terdapat pada konsentrasi 50% dan waktu delignifikasi 2 jam dengan kadar yield yang dihasilkan sebesar 40,87%. Kadar yield terendah terdapat pada  dengan konsentrasi 30% ,1 jam dengan kadar yield sebesar 40,78%.



2021 ◽  
Vol 8 (1) ◽  
pp. 12
Author(s):  
Zainuddin Ginting ◽  
Ishak Ishak ◽  
Muhammad Ilyas

Tanaman nilam merupakan salah satu tanaman penghasil minyak atsiri yang cukup penting sebagai komoditi ekspor Indonesia dan menyumbang devisa sekitar 60% dari total ekspor minyak atsiri nasional. Indonesia merupakan pemasok minyak nilam terbesar dunia dengan kontribusi  90%. Minyak nilam digunakan sebagai zat pengikat (fixative agent) dalam industri parfum yang tidak dapat diganti oleh zat sintetik karena sangat berperan dalam menentukan kekuatan, sifat dan ketahanan aroma. Tujuan penelitian ini adalah membuat formula pewangi jenis eau de toilette dengan bahan pewangi alami menggunakan minyak atsiri tanaman nilam dam tambahan pewangi lainnya. Penelitian ini melakukan uji rendemen minyak nilam, uji densitas minyak nilam, uji Patchouli Alcohol menggunakan GC-MS minyak nilam, uji warna parfum, uji densitas parfum dan uji organoleptik dengan parameter kesukaan terhadap aroma serta ketahanan aroma parfum. Uji rendemen minyak nilam melalui proses penyulingan dengan menggunakan bahan baku tanaman nilam sebanyak 30.000 gr menghasilkan minyak nilam sebanyak 800 gr sehingga rendemen yang didapat sebesar 2,67 %. Uji densitas minyak nilam yang didapat sebesar 0,904 gr. Uji GC-MS menunjukkan komponen senyawa Patchouli Alcohol (PA) pada minyak nilam sebesar 34,23 %. Pengujian warna parfum menunjukkan pengaruh konsentrasi minyak nilam dimana semakin banyak minyak nilam dalam formula maka warna parfum semakin menuju coklat tua dan semakin jernih warna parfum maka kandungan minyak nilam di dalamnya semakin sedikit. Pengujian berat jenis parfum minyak nilam menunjukkan semakin banyak kandungan minyak nilam maka berat jenis parfum akan semakin naik., formula B5S5T2M2 menunjukkan parfum dengan berat jenis terbesar yaitu berkisar 4,81gr/mL dan berat jenis rata-rata berkisar 4,66 gr/mL. Uji organoleptik pada formula parfum dengan mencampurkan 10 mL zat pewangi, lalu ditambahkan zat pengikat (minyak nilam) dan zat pelarut (Etanol) sebanyak 5 mL. Berdasarkan uji organoleptik kesukaan aroma terpilih tiga formula dengan nilai tertinggi. Formula terbaik dengan nilai kesukaan aroma tertinggi ialah formula B2S2T2M2 (nilam 2 ml, etanol 3 ml, lemon 4 ml, kopi 6 ml) dengan nilai 38. Hasil pengujian ketahanan aroma parfum menunjukkan Formula yang memiliki daya tahan aroma yang tercepat adalah formula B1S1T1M1 dan B1S1T5M5  dengan waktu 14 jam sedangkan formula yang memiliki daya tahan aroma yang terlama adalah B5S5T5M5 dan B5S5T6M6 dengan waktu 51 jam.



Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document