Jurnal Rhizobia
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

37
(FIVE YEARS 37)

H-INDEX

0
(FIVE YEARS 0)

Published By Universitas Simalungun

2252-5556, 2252-5556

2021 ◽  
Vol 10 (1) ◽  
pp. 27-34
Author(s):  
Fitra Alghazali Nasution ◽  
Rosmadelina Purba ◽  
Ringkop Situemang
Keyword(s):  

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui “Pengaruh pemberian Bokasi Azolla micropylladanpupuk Nitogen Terhadap pertumbuhan dan Produksi Tanaman Cabe rawit (Capsicum frutescens L) .Penelitian ini dilakukan di Desa Sait Buttu Saribu Kecamatan Pematang Sidamanik Kabupaten Simalungun  dengan ketinggian tempat ±1000mdpl. Rancangan yang digunakan  Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial dengan 2 faktor. Faktor pertama  Dosis Bokasi Azolla micropylla A0= Tanpa Azolla, A1 = Azolla 10 ton per Ha, A2=Azolla 15 ton/Ha. Faktor kedua adalah N0= Tanpa Urea, N1= Urea 100 kg/Ha, N2= Urea 200 kg/Ha. Adapun parameter yang diamati adalah :  (a) Tinggi tanaman (cm) , (b)Jumlah Cabang (buah) (c) Produksi buah  Pertanaman Sampel (gr),Produksi Buah per plot (kg)             Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pemberian Bokasi Azolla micropyllaberpengaruh  nyata terhadap Tinggi Tanaman ,  umur 5,10,15 HST , Produksi Buah per tanaman Sampel, Produksi Buah Per plot. Perlakuan Bokasi Azolla  A2 menunjukkan tinggi tanaman tertinggi umur 5,10,15 HST masing-masing (32,12 cm),(64,69 cm), 89,15 cm), jumlah cabang ,Jumlah cabang umur 30 dan 45 HST masing –masing (8,84 buah),(14,94 buah), Produksi buah pertanaman sampel (201,56 g)  , Produksi Buah Per plot (3,14 kg), Pemberian Pupuk Urea berpengaruh nyata terhadap Tinggi tanaman umur 5,10,15 HST, Berat buah pertanaman sampel dan Berat buah per plot, tetapi Jumah cabang tidak berpengaruh nyata.Perlakuan Urea N2 menunjukkan Tinggi tanaman Tertinggi umur 5,10,15 HST masing-masing ( 33,20 cm),(75,74 cm),100,57 cm), Jumlah Cabang umur 30 dan 45 HST masing-masing (6,84 buah),(14,96 buah),  Produksi Buah Pertanaman Sampel (225,67 g) , Produksi Buah Per plot (2,53 kg) Perlakuan Interaksi Bokasi dan Pupuk Urea tidak berpengaruh nyata terhadap Tinggi tanaman umur 5,10 dan 15 HST, Jumlah Cabang umur 30 dan 45 HST, Produksi Buah pertanaman Sampel, Produksi Buah Per plot.Perlakuan Interaksi Bokasi Azolla dan Urea A2N2 menunjukkan Tinggi tanaman Tertinggi umur 5,10,15 HST masing-masing (35,15 cm), (81,66 cm), (109,05 cm), Jumlah Cabang umur 30 dan 45 HST masing-masing (9,51 cm), 18,48 cm), Produksi buah per tanaan sampel (256,10 g), Produksi buah Per plot(3,43 kg)


2021 ◽  
Vol 10 (1) ◽  
pp. 19-26
Author(s):  
Julaili Irni
Keyword(s):  

Keanekaragaman hayati dapat diukur melalui tiga parameter yaitu kekayaan jenis, keanekaragaman jenis dan kemerataan.Untuk mengetahui tingkat sensitivitas tersebut maka dilakukan simulasi perhitungan kekayaan jenis, keanekaragaman dan kemerataan dengan megaplikasikan berbagai metode yang ada untuk megukur keanekaragaman jenis.Pengambilan data untuk perhitungan seluruh indeks dilakukan dengan membuat plot tunggal sedangkan untuk penduga jackknife dan rarefraction dilakukan pembuatan empat plot kuadrat berukuran 20x20 m yang ditempatkan secara acak. Pendekatan yang digunakan dalam menentukan ukuran adalah dengan kurva species area.


2021 ◽  
Vol 10 (1) ◽  
pp. 11-18
Author(s):  
Irawaty Rosalyne ◽  
Arvita Sihaloho ◽  
Taufiq Suseno

Penelitian ini bertujuan untukmemperoleh bahan yang tepat untuk perendaman, lama waktu perendaman serta interaksi bahan dan lama waktu perendaman terhadap perkecambahan benih kopi (Coffea Arabica L). Penelitian mengunakan RAK Faktorial dua faktor, faktor pertama  bahan perendaman  (P) 3 taraf yaitu, P: Kontrol,  P1: Giberelin 1,5 ml/L Air, P2: Sitokinin 1,5 ml/L Air.Faktor kedua  lama waktu perendaman  (W) 3 taraf yaitu, W: Kontrol, W1: 4 Jam, W2: 8 Jam.Bila  terdapat pengaruh nyata,dilanjutkan uji BNTtaraf 5%.Parameter yang diamati Umur Berkecambah (hari), Tinggi Kecambah(cm), Panjang Akar(cm) dan Berat Akar(gram). Hasil penelitian menunjukkan bahwaperlakuan terhadap benih yang direndam dengan Giberelin menghasilkan rata-rata umur berkecambah kopi tercepat, kecambah tertinggi umur, sedangkan perlakuan perendaman Sitokinin menghasilkan panjang akar terpanjang dan akar terberat.Perlakuan terhadap benih yang direndam selama 4 jam menghasilkan panjang akarterpanjang dan berat akar terberat. Perlakuan benih yang direndam selama 8 jam menghasilkan umur berkecambah benih tercepat, tinggi kecambah tertinggi Interaksi bahan dan lama waktu perendaman berpengaruh nyata terhadap semua parameter yang diamati. Interaksi yang terbaik untuk umur berkecambah terdapat pada perlakuan P1W2 menghasilkan umur berkecambah benih tercepat, tinggi kecambah tertinggi P1W1, panjang akar terpanjang P2W1 serta berat akar terberat P1W1 dan P2W2.


2021 ◽  
Vol 10 (1) ◽  
pp. 50-57
Author(s):  
Nur Ariyani Agutina

Penelitianini bertujuanuntuk  mengetahui Tingkat Serangan Hama ulat ApiSetothosea asigna dan hama Ulat kantung Metisa planapada perkebunan kelapa sawit (Elaeis guineensisJacq) di PTPN IV unit Usaha Bah Birung Ulu. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni hingga Juli 2018. Metode penelitian ini adalah menggunakan metode deskriptif dengan pengambilan sampel secara purposive sampling. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh tingkat serangan hama ulat api Setothosea asigna dan hama ulat kantung Metisa plana. Tingkat serangan hama ulat api Setothosea asigna 19,17% dengan skor 1,7 kategori sangat ringan, sedangkan serangan hama ulat kantung Metisa plana 2 : 22 dengan skor 1 kategori sangat ringan.


2021 ◽  
Vol 10 (1) ◽  
pp. 58-66
Author(s):  
Sri Ayu Agustina Naiborhu ◽  
Wan Arfiani Barus ◽  
Efrida Lubis
Keyword(s):  

Penelitian bertujuan untuk mengevaluasi pertumbuhan dan hasil Kailan dalam beberapa kombinasi jenis dan dosis pemberian bokashi. Penelitian ini dilaksanakan di kebun percobaan Growth Centre LLDIKTI-1 dengan ketinggian tempat± 25 mdpl pada bulan Nopember 2017 hingga Januari 2018 dengan menggunakan rancangan acak kelompok non faktorial yang terdiri dari 16 taraf perlakuan. Masing-masing perlakuan adalah B0: kontrol, B1: 150 gram bokashi jerami/polibeg, B2: 200 gram bokashi jerami/polibeg, B3: 250 gram bokashi jerami/polibeg, B4: 150 gram bokashi kotoran sapi/polibeg, B5: 150 gram bokashi kotoran sapi + 150 gram bokashi jerami/polybag, B6: 150 gram bokashi kotoran sapi+200 gram bokashi jerami/polibeg, B7: 150 gram bokashi kotoran sapi+250 gram bokashi jerami/polibeg, B8:300 gram bokashi kotoran sapi/polibeg, B9: 300 gram bokashi kotoran sapi+150 gram bokashi jerami/polibeg, B10: 300 gram bokashi kotoran sapi +200 gram bokashi jerami/polibeg, B11: 300 gram bokashi kotoran sapi + 250 gram bokashi jerami/polibeg, B12: 450 gram bokashi kotoran sapi/polibeg, B13: 450 gram bokashi kotoran sapi+150 gram bokashi jerami 150/ polibeg, B14: 450 gram bokashi kotoran sapi+200 gram bokashi jerami/polibeg, B15: 450 gram bokashi kotoran sapi+250 gram bokashi jerami/polibeg. Parameter pengamatan meliputi tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah klorofil, luas daun, diameter batang dan bobot basah tumbuhan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian bokashi kotoran sapi dan bokashi jerami padi mempengaruhi pertumbuhan dan hasil Kailan. Kombinasi terbaik terdapat pada perlakuan B5 (150 gram bokashi kotoran sapi+150 gram bokashi jerami/polibeg) dengan bobot basah (hasil) Kailan tertinggi yaitu 34,91 gram/tanaman.


2021 ◽  
Vol 10 (1) ◽  
pp. 35-49
Author(s):  
Jonner Purba ◽  
Marulitua Sipayung ◽  
Radot Orlanesta S.

ABSTRAK Penelitian bertujuan untuk mengetahui Efektivitas Waktu Pencampuran Pupuk Hayati dengan 3iga Jenis Pupuk Kandang terhadap Pertumbuhan dan Hasil Bawang Merah (Allium ascalonucum L) telah dilaksanakan pada  Januari sampai Mei 2020 di lahan persawahan Nagori Panombena, Kecamatan Panombean Panei, Kabupaten Simalungun pada ketinggian 596 mdpl. Penelitian menggunakan RAK faktorial.Faktor pertama pupuk hayati dicampur saat tanam, 10 hari, 20 hari dan 30 hari. Faktor kedua  kandang ayam, kandang Sapi dan kandang kambing.Parameter yang diamatipanjang daun (cm) 21, 35 dan 49 HST, berat segar umbi/tanaman (g), berat  umbi/tanaman (g), berat segar umbi/plot (kg) dan berat kering umbi/plot (kg).  Untuk mendapatkan gambaran efektivitas pencampuaran pupuk hayati dengan tiga jenis pupuk kandang dilakukan analisis ragam (ANOVA) taraf 5%.Bila berpengaruh nyata dilanjutkan  Uji BNTtaraf 5%.  Hasil penelitian menunjukkan perlakuan pupuk hayati berpengaruh tidak nyata terhadap semua parameter pengamatan.Jenis pupuk kandang berpengaruh secara nyata terhadap semua parameter pengamatan kecuali berpengaruh tidak nyata terhadap panjang daun umur 49 HST. Pupuk kandang ayam menunjukkan daun terpanjang umur 21 dan 35 HST, berat segar umbi/tanaman, berat kering umbi/tanaman, berat segar umbi/plot serta berat kering umbi/plot.  Tidak ditemukan efektivitas lama pencampuran pupuk hayati dengan tiga jenis pupuk kandang pada pertumbuhan dan hasil tanaman bawang merah.


2021 ◽  
Vol 10 (1) ◽  
pp. 1-10
Author(s):  
Bayu Pratomo ◽  
Julaili Irni

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mengetahui sebaran spasial mahoni  daun lebar di hutan tanaman Cikabayan. Teknik sebaran spasial dimana hal ini berfungsi untuk mengambil data secara spasial dalam ekologi.Pengamatan ini dilakukan dengan membuat plot secara acak dan membuat petak kuadrat 20 x 20 m sebanyak empat plot. Data yangakan diambil dan dianalisisyaitu data jumlah individu mahoni dari tingkat tiang dan pohon. Metode analisis data yang digunakan adalah indeks disperse dan metode sebaran binomial positif.Berdasarkan pengamantan yang dilakukan mahoni menyebar secara mengelompok dengan menggunakan beberapa indeks seperti indeks binomial positif dan indeks morisita.


2020 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 89-100
Author(s):  
Ambursius Poerba ◽  
Irawaty Rosalyne ◽  
Suryadi
Keyword(s):  
Zea Mays ◽  

Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial, dengan 2 faktor perlakuan dimana faktor pertama pemberian dolomit terdiri dari 3 taraf dosis yaitu D1: 3000 kg/ha (840 gr/plot) ,D2: 5000 kg/ha (1400gr/plot), D3: 7000 kg/ha (1960gr/plot), sedangkan faktor kedua pemberian pupuk kalium (KCl) terdiri dari 3 taraf dosis yaitu K: 85 kg/ ha (24 gr/ plot) ,K2: 100 kg/ ha (28 gr/ plot) ,K3: 125 kg/ ha (35gr/ plot). Parameter yang diamati dalam penelitian ini diantarnya: tinggi tanaman (cm), diameter batang (mm), panjang tongkol(cm),luas daun (cm2), berat tongkol dengan kelobot (gr), berat tongkol kering (kg), Hasil penelitian menunjukkan bahwa Perlakuan pemberian dosis pupuk dolomit menunjukkan adanya pengaruh nyata terhadap tinggi tanaman umur 4,6,8 MST, diameter batang umur 8 MST, berat tongkol dengan kelobot, berat kering tongkol. Perlakuan terbaik pada pemberian kapur dolomit 7000 kg/ha (1960 gr/plot) (D3). Perlakuan pemberian dosis pupuk kalium menunjukan adanya pengaruh nyata terhadap tinggi tanaman umur 4,6,8 MST, diameter batang umur 8 MST, panjang tongkol, berat tongkol dengan kelobot, berat kering tongkol. Perlakuan terbaik pada pemberian kalium 125 kg/ha (35  gr/plot) (K3). Interaksi antar perlakuan dosis kapur dolomit dan dosis kalium terhadap pertumbuhan tanaman jagung hibrida bisi-2 menunjukan pengaruh tidak nyata terhadap seluruh parameter yang diamati.    


2020 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 101-111
Author(s):  
Achmad Ardy Septian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh banyaknya penyiangan dan jarak tanam terhadap pertumbuhan dan produksi bawang merah (Allium cepa.L), dilaksanakan di desa Jiken Kecamatan Tulangan Kabupaten Sidoarjo, pada bulan Januari sampai Maret 2019. Percobaan disusun secara faktorial menggunakan rancangan acak kelompok dengan 2 faktor dan diulang 3 kali Faktor pertama adalah banyaknya penyiangan yang terdiri dari 1x (P1), 2x (P2), 3x (P3). Faktor kedua yaitu jarak tanam yang terdiri dari 10x10 cm (J1), 10x15 cm (J2), 10x20 cm (J3). Variabel yang diamati adalah panjang tanaman, jumlah daun, diameter umbi, jumlah umbi perrumpun, berat basah perrumpun, berat basah per petak, berat kering per rumpun, berat kering per petak, dan indeks panen. Hasil analisis menunjukkan antara perlakuan banyaknya penyiangan dan perlakuan jarak tanam terjadi interaksi yang berbeda nyata pada variabel berat kering per tanaman, berat kering per petak, dan indeks panen. Perlakuan banyaknya penyiangan 1x (P1) dengan jarak tanam 10 x 15 cm (J2) menghasilkan berat paling baik (1399,87 gr).    


2020 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 80-88
Author(s):  
Pahala LL Sianturi ◽  
Sihar Silaen ◽  
Hermanto Manik

Penelitian bertujuan mengetahui pengaruh pemberian pupuk kandang ayam dan abu vulkanik terhadap pertumbuhan, produksi dan ketersediaan silika pada tanaman bawang merah (Allium ascalonicum L.) di lahan sawah. Penelitain dilakukan di lahan persawahan, Jalan Harmonika Baru, Tanjung Sari, Kecamatan Medan Selayang, dengan ketinggian tempat ± 30 meter dpl. Penelitian dilaksanakan Juni sampai Agustus 2019. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok 2 faktor. Faktor pertama, pupuk kandang ayam 3 taraf: A1=2 kg/plot, A2=4 kg/plot, A3=6 kg/plot. Faktor kedua, abu vulkanik 3 taraf: V 1= 1,5 kg/plot, V2=3,0 kg/plot, V3=4,5 kg/plot. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan dosis pupuk kandang ayam hingga dosis 6 kg/plot nyata meningkatkan tinggi tanaman, jumlah daun, bobot basah dan bobot kering per sampel, bobot basah dan bobot kering per plot, tetapi berpengaruh tidak nyata terhadap jumlah anakan serta ketersediaan silika di lahan sawah. Perlakuan dosis abu vulaknik hingga dosis 4,5 kg/plot nyata meningkatkan tinggi tanaman, jumlah daun, bobot basah per plot, bobot kering per sampel dan bobot kering per plot, tetapi berpengaruh tidak nyata terhadap jumlah anakan dan bobot basah per sampel serta ketersediaan silika di lahan sawah. Interaksi antara dosis pupuk kandang ayam dan abu vulkanik berpengaruh tidak nyata terhadap semua parameter yang diamati serta ketersediaan silika di lahan sawah.  


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document