Pembelajaran Pemrograman Dasar pada kelas X RPL1 pada semester 1 sudah menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning dan berjalan efektif hingga mencapai hasil 90% mencapai KKM. Permasalahan terjadi ketika ada perubahan siswa pada semester 2 karena adanya kelas industri. Peraturan sekolah menyatakan bahwa kelas industri adalah siswa-siswi yang terpilih berdasarkan psikotest dan nilai pada semester 1. Pada semester 2 kelas industri ditempatkan pada kelas X RPL2 dan siswa yang tidak masuk dalam kelas industri dijadikan satu pada kelas X RPL1. Penerapan model pembelajaran Problem Based Learning yang diterapkan sebelumnya menjadi kurang efektif, data di awal semester 2 tidak ada siswa dari X RPL1 yang mencapai KKM. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ini bertujuan untuk mengukur keterlaksanaan model pembelajaran dan meningkatkan hasil belajar siswa kelas X RPL1 pada mata pelajaran Pemrograman Dasar dengan memberikan inovasi model pembelajaran kombinasi antara Problem Based Learning dan model JIGSAW. Penelitian dilakukan di kelas X RPL 1 SMK Turen yang berjumlah 34 siswa dan dilakukan selama 3 siklus. Masing-masing siklus terdiri dari perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan, dan refleksi. Hasil yang didapatkan, keterlaksanaan model pembelajaran pada siklus I mencapai 64%, pada siklus II sebesar 76%, dan pada siklus III mencapai 92%. Hasil belajar ranah pengetahuan siklus I nilai rata-rata siswa adalah 62,94 dengan persentase ketuntasan sebesar 44,12%. Pada siklus II mengalami peningkatan, yaitu nilai rata-rata siswa adalah 73,52 dengan persentase ketuntasan belajar sebesar 70,59%, sedangkan pada siklus III nilai rata-rata siswa adalah 79,71 dengan persentase ketuntasan sebesar 91,18%. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penerapan metode pembelajaran Problem Based Learning dan model JIGSAW mampu meningkatkan hasil belajar siswa kelas X RPL1 pada mata pelajaran Pemrograman Dasar SMK Turen.